Lumpuh?

..."Kadang musuh dekat adalah diri sendiri berjarak antara logika dan hati. Bernama ego, ekspektasi dan emosi."...

..._Today story...

...Happy Reading...

.......

.......

Malam pun tiba, masih di ruangan yang sama dan tempat yang sama. Zeana masih harus terbaring di tempat tidurnya di rumah sakit demi memastikan kondisinya benar-benar pulih dengan sempurna.

Apabila sudah sehat sepenuhnya, baru Zeana dapat cepat keluar dari rumah sakit dan melakukan kembali aktivitas seperti biasanya.

Malam ini Zeana di temani oleh Jeano yang sudah kembali ke rumah sakit setelah mengganti seragamnya. Jeano akan menemani Zeana malam ini di rumah sakit karena besok weekend sehingga tidak akan mengganggu waktu sekolah Jeano.

Dan untuk Felix, dia pamit untuk pulang dan besok akan bergantian untuk menjaga Zeana.

Tak lama Dokter masuk kedalam ruangan Zeana untuk mengcek kembali keadaannya.

Selalu dengan wajah ramah dokter Bian berkata.

"Silahkan dok," Zeana mempersilahkan dokter Bian untuk memeriksanya kembali.

Dokter Bian adalah dokter pribadi keluarga Anderson, sehingga sudah tidak di ragukan lagi keahliannya dalam bidang medis.

Menjadi dokter pribadi keluarga Anderson mempunyai sisi enak dan tidak nya. Enak karena mendapatkan imbalan yang tidak sedikit, namun di sisi lainnya ketika ada saja sedikit kesalahan maka nyawanya yang akan menjadi taruhannya.

Memiliki Tuan yang tak mau ada sedikit saja kesalahan apalagi menyangkut keluarganya membuat Dokter Bian sangat teliti dalam melakukan langkah apapun.

"Keadaan nona sudah mengalami perkembangan yang sangat bagus, anda harus rutin meminum obat serta asupan yang baik dan bergizi yang harus nona makan. Supaya nona segera sembuh, dan dapat cepat pulang dari sini."

"Iya dok, aku akan rutin minum obatnya. Dan bibi Juli juga memberikan makanan yang enak-enak untuk aku makan. Tapi dokter,kenapa aku tidak bisa berjalan? Apakah aku lumpuh?" Suatu hal yang ingin di pastikan oleh Zeana saat dokter Bian selesai memeriksanya.

"Kamu tidak bisa berjalan? Bagaimana bisa?" Teriak Jeano merasa kaget dengan apa yang di tanyakan Zeana.

"Begini t-tuan muda dan nona muda. Karena nona mengalami koma selama beberapa bulan mengakibatkan saraf di kakinya menjadi kaku, sehingga agak sulit untuk di gerakan.

Jadi nona tidak perlu khawatir ini bukan lumpuh permanen, ini hanya saraf yang kaku karena tidak di gerakan dalam waktu lama. Seiring berjalan nya waktu dan sering nona berlatih berjalan, kaki nona akan bisa kembali berjalan seperti semula." Meskipun agak gugup dan cemas dokter Bian tetap menjelaskan secara rinci tentang keadaan Zeana.

Siapa yang tidak gugup dan cemas jika di tatap sangat dingin dan tajam oleh pemuda yang lebih muda darinya namun memiliki aura tajam yang seakan menusuk orang yang di tatapnya.

"Jadi aku masih bisa berjalan normal?"

"Iya nona, hanya butuh waktu dan semangat untuk sembuh dari diri anda. Apa ada hal lain yang ingin di tanyakan?"

"Tidak." Suara dingin Jeano yang menjawan sedangkan Zeana hanya menggeleng pelan.

"Baiklah kalau begitu saya pamit undur diri, jika ada apa-apa anda bisa memanggil saya."

Dokter Bian pun pergi meninggalkan ruangan Zeana setelah tugasnya beres. Apa ada yang ingin bertanya bagaimana keadaan dokter Bian setelah keluar dari ruangan itu?

Jawabannya sangat melegakan seperti selamat dari suatu medan perang dengan keadaan tubuh masih baik-baik saja.

Memang sedikit agak berlebihan namun itu kenyataannya. Kalau tidak percaya cobalah sendiri!

Berurusan dengan keluarga Anderson maupun Xiallen sangat lah berbahaya, dua keluarga terpandang yang sama-sama berjaya dan sangat berpengaruh di bidang bisnis.

Mengusik sedikit saja mereka maka tidak ada kata selamat.

***

"Kenapa tidak bilang kepada ku bahwa kamu tidak bisa berjalan?" Jeano mulai bertanya kepada Zeana. Kenapa dia terlambat mengetahui hal ini?

"Aku lupa mau bilang pada mu, mungkin kalau dokter tidak masuk pun pasti aku akan lupa menanyakannya."

Jeano menghela napas sebentar mencoba untuk menahan emosi yang ada di dirinya,"baiklah tak apa, tapi lain kali setiap ada apapun kamu harus memberitahu ku. Kamu paham?"

Dengan tatapan serius serta suara yang tanpa di sadari berubah dingin membuat Zeana agak ketakutan. Apakah Jeano marah?

"I-iyaa, aku paham dan akan mengingatnya. Kamu tidak marah kan?" Terdengar sedikit nada gugup saat Zeana berbicara.

Melihat Zeana yang gugup mungkin karena tatapan Jeano membuat pria itu menormalkan kembali tatapannya.

"Tidak sayang, aku tidak marah. Aku hanya tidak suka karena kamu tidak memberi tahu ku, itu saja sungguh. Kamu tidak perlu takut, okey?"

"Iya, aku tidak takut kok."

"Gadis pintar, tapi apakah daddy Felix mengetahui kalau kamu tidak bisa berjalan?"

"Tau, karena aku kan bersama Daddy dan paman Hans ketika kamu tidak ada."

"Sialan kenapa pak tua itu tidak memberi tahu ku, jika bukan kau adalah ayah gadisku sudah habis kau di tangan ku." Kesal Jeano pada Felix yang tidak memberi tahu keadaan Zeana padanya sehingga membuatnya hanya bisa mengumpat dalam hati.

"Lalu bagaimana kejadiannya?"

"Tadi waktu aku ingin ke kamar mandi, dan mencoba untuk berjalan kaki ku tidak bisa di gerakan. Hampir saja tadi terjatuh jika Daddy tidak langsung menahannya, dari situlah Daddy panik dan langsung memanggil dokter.

Dokter datang, tapi aku sudah tak tahan ingin ke kamar mandi. Lalu Daddy yang keluar dan berbicara dengan Dokter sehingga aku tidak tau dengan keadaan ku yang sebenarnya.

Dan barulah tadi ketika dokter ada aku teringat untuk menanyakannya, karena Daddy cuman mengatakan kaki ku baik-baik saja serta hanya perlu banyak istirahat saja." Jelas Zeana serinci-rincinya.

"Baiklah, cukup berceritanya. Sekarang kamu minum obat dulu setelah itu tidur." Titah Jeano sambil membantu Zeana untuk meminum obatnya.

Selesai meminum obat Jeano membantu Zeana untuk berbaring dengan nyaman di bangsal itu sambil menyelimuti tubuh kecil Zeana.

"Kamu akan tidur dimana?" Tanya khawatir Zeana karena dia melihat hanya ada satu tempat tidur dan satu sopa di dalam ruangan itu. Sedangkan untuk tempat tidurnya sudah di isi oleh dirinya sendiri.

Apakah Jeano akan tidur di sopa?

Jeano menunjuk sopa yang tak jauh dari bangsal Zeana, "aku bisa tidur di sopa sana, kamu tidak perlu khawatir."

"Tapi sopa itu agak kecil dan pasti sangat tidak nyaman untuk tidur disana. Bagaimana kalau tidur di tempat ku? Kasur ini sangat besar sehingga masih bisa di isi bersama mu, kamu mau?"

"Mau,"sentak Jeano tanpa sadar. Sungguh siapa yang tak mau jika berada di posisi sekarang.

Melihat hal itu membuat Zeana terkekeh kecil, Jeano terlihat seperti mendapatkan hadiah mendadak yang membuatnya bahagia seketika.

"Tapi tidak apa kita tidur bersama?"

"Memang kenapa? Kita hanya berbagi tempat tidur, tidak dengan melakukan hal aneh."

"Baiklah kalo kamu memang memaksa," dengan buru-buru namun hati-hati Jeano naik ke bangsal dimana Zeana sudah tertidur di sebelahnya.

Menarik selimut untuk menutupi kedua tubuh mereka, dan saling berhadapan satu sama lainnya. Jeano memberanikan di untuk mendekat dan memeluk tubuh Zeana, dapat di rasakan bahwan tubuh Zeana sempat menegang namun kembali biasa.

Melihat tak ada bantahan dari Zeana membuat Jeano berpikir bahwa Zeana mengizinkannya untuk memeluknya.

Mendekatkan Zeana lebih dekat dengan tubuhnya sambil salah satu tangan menjadi bantalan untuk kepala Zeana tidur, tak lupa satu tangan yang lain mengelus lembut rambut hitam Zeana.

"Selamat malam Jeano," lirih Zeana karena rasa kantuk mulai menyerangnya, akibat elusan nyaman yang di berikan Jeano kepadanya.

"Selamat malam juga sayang," mengecup pelan puncak kepada Zeana dan akhirnya ikut tertidur menuju alam mimpi yang indah."

Keduanya pun tidur dengan nyaman dan damai tanpa menyadari ada Author di pojokan yang lagi memantau semua gerak-gerik mereka dengan rasa iri dan cemburu.

...To Be Continue...

Jangan lupa dukunganya!

Ketemu di part selanjutnya👋👋👋

Terpopuler

Comments

Ane Susilawantin

Ane Susilawantin

wkwkwk

2023-12-04

0

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

2023-10-10

0

Nurmalasari

Nurmalasari

kita pacaran berdua yuk thor siapa tahu jodoh

2023-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Destiny
3 Takdir Tuhan
4 Pemakaman
5 Perdebatan
6 Kehidupan Baru
7 Story Begins
8 Berkenalan Kembali
9 Mulai Berubah
10 Lumpuh?
11 Taman Rumah Sakit
12 Back Home
13 Kakak?
14 Berita Kepulangan Zero
15 Warga SMA GALAXY XIALLEN
16 Masih di Sekolah
17 Teman dan Sepupu
18 Obrolan Random
19 Cek up dan Terapi
20 Kepulangan Zero
21 Makan Malam
22 Pengakuan Dosa
23 Makin Tidak Yakin
24 Akward
25 Kebersamaan
26 Lengkapnya Empat Setangkai
27 CHAPTER 26
28 CHAPTER 27
29 CHAPTER 28
30 CHAPTER 29
31 CHAPTER 30
32 CHAPTER 31
33 CHAPTER 32
34 CHAPTER 33
35 CHAPTER 34
36 CHAPTER 35
37 CHAPTER 36
38 CHAPTER 37
39 CHAPTER 38
40 CHAPTER 39
41 CHAPTER 40
42 CHAPTER 41
43 CHAPTER 42
44 CHAPTER 43
45 CHAPTER 44
46 CHAPTER 45
47 CHAPTER 46
48 CHAPTER 47
49 CHAPTER 48
50 CHAPTER 49
51 CHAPTER 50
52 CHAPTER 51
53 CHAPTER 52
54 CHAPTER 53
55 CHAPTER 54
56 CHAPTER 55
57 CHAPTER 56
58 CHAPTER 57
59 CHAPTER 58
60 CHAPTER 59
61 CHAPTER 60
62 CHAPTER 61
63 CHAPTER 62
64 CHAPTER 63
65 CHAPTER 64
66 CHAPTER 65
67 CHAPTER 66
68 CHAPTER 67
69 CHAPTER 68
70 CHAPTER 69
71 CHAPTER 70
72 CHAPTER 71
73 CHAPTER 72
74 CHAPTER 73
75 CHAPTER 74
76 CHAPTER 75
77 CHAPTER 76
78 CHAPTER 77
79 CHAPTER 78
80 CHAPTER 79
81 CHAPTER 80
82 CHAPTER 81
83 CHAPTER 82
84 CHAPTER 83
85 CHAPTER 84
86 CHAPTER 85
87 CHAPTER 86
88 CHAPTER 87
89 CHAPTER 88
90 CHAPTER 89
91 CHAPTER 90
92 CHAPTER 91
93 CHAPTER 92
94 CHAPTER 93
95 CHAPTER 94
96 CHAPTER 95
97 CHAPTER 96
98 CHAPTER 97
99 CHAPTER 98
100 CHAPTER 99
101 CHAPTER 100
102 CHAPTER 101
103 CHAPTER 102
104 Epilog
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 S2. CHAPTER 1
108 S2. CHAPTER 2
109 S2. CHAPTER 3
110 S2. CHAPTER 4
111 S2. CHAPTER 5
112 S2. CHAPTER 6
113 S2. CHAPTER 7
114 S2. CHAPTER 8
115 S2. CHAPTER 9
116 S2. CHAPTER 10
117 S2. CHAPTER 11
118 S2. CHAPTER 12
119 S2. CHAPTER 13
120 S2. CHAPTER 14
121 S2. CHAPTER 15
122 S2. CHAPTER 16
123 S2. CHAPTER 17
124 S2. CHAPTER 18
125 S2. CHAPTER 19
126 S2. CHAPTER 20
127 S2. CHAPTER 21
128 S2. CHAPTER 22
129 S2. CHAPTER 23
130 S2. CHAPTER 24
131 S2. CHAPTER 25
132 S2. CHAPTER 26
133 S2. CHAPTER 27
134 S2. CHAPTER 28
135 S2. CHAPTER 29
136 S2. CHAPTER 30
137 S2. CHAPTER 31
138 S2. CHAPTER 32
139 S2. CHAPTER 33
140 S2. CHAPTER 34
141 S2. CHAPTER 35
142 S2. CHAPTER 36
143 S2. CHAPTER 37
144 S2. CHAPTER 38
145 S2. CHAPTER 39
146 S2. CHAPTER 40
147 S2. CHAPTER 41
148 S2. CHAPTER 42
149 S2. CHAPTER 43
150 S2. CHAPTER 44
151 S2. CHAPTER 45
152 S2. CHAPTER 46
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Destiny
3
Takdir Tuhan
4
Pemakaman
5
Perdebatan
6
Kehidupan Baru
7
Story Begins
8
Berkenalan Kembali
9
Mulai Berubah
10
Lumpuh?
11
Taman Rumah Sakit
12
Back Home
13
Kakak?
14
Berita Kepulangan Zero
15
Warga SMA GALAXY XIALLEN
16
Masih di Sekolah
17
Teman dan Sepupu
18
Obrolan Random
19
Cek up dan Terapi
20
Kepulangan Zero
21
Makan Malam
22
Pengakuan Dosa
23
Makin Tidak Yakin
24
Akward
25
Kebersamaan
26
Lengkapnya Empat Setangkai
27
CHAPTER 26
28
CHAPTER 27
29
CHAPTER 28
30
CHAPTER 29
31
CHAPTER 30
32
CHAPTER 31
33
CHAPTER 32
34
CHAPTER 33
35
CHAPTER 34
36
CHAPTER 35
37
CHAPTER 36
38
CHAPTER 37
39
CHAPTER 38
40
CHAPTER 39
41
CHAPTER 40
42
CHAPTER 41
43
CHAPTER 42
44
CHAPTER 43
45
CHAPTER 44
46
CHAPTER 45
47
CHAPTER 46
48
CHAPTER 47
49
CHAPTER 48
50
CHAPTER 49
51
CHAPTER 50
52
CHAPTER 51
53
CHAPTER 52
54
CHAPTER 53
55
CHAPTER 54
56
CHAPTER 55
57
CHAPTER 56
58
CHAPTER 57
59
CHAPTER 58
60
CHAPTER 59
61
CHAPTER 60
62
CHAPTER 61
63
CHAPTER 62
64
CHAPTER 63
65
CHAPTER 64
66
CHAPTER 65
67
CHAPTER 66
68
CHAPTER 67
69
CHAPTER 68
70
CHAPTER 69
71
CHAPTER 70
72
CHAPTER 71
73
CHAPTER 72
74
CHAPTER 73
75
CHAPTER 74
76
CHAPTER 75
77
CHAPTER 76
78
CHAPTER 77
79
CHAPTER 78
80
CHAPTER 79
81
CHAPTER 80
82
CHAPTER 81
83
CHAPTER 82
84
CHAPTER 83
85
CHAPTER 84
86
CHAPTER 85
87
CHAPTER 86
88
CHAPTER 87
89
CHAPTER 88
90
CHAPTER 89
91
CHAPTER 90
92
CHAPTER 91
93
CHAPTER 92
94
CHAPTER 93
95
CHAPTER 94
96
CHAPTER 95
97
CHAPTER 96
98
CHAPTER 97
99
CHAPTER 98
100
CHAPTER 99
101
CHAPTER 100
102
CHAPTER 101
103
CHAPTER 102
104
Epilog
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
S2. CHAPTER 1
108
S2. CHAPTER 2
109
S2. CHAPTER 3
110
S2. CHAPTER 4
111
S2. CHAPTER 5
112
S2. CHAPTER 6
113
S2. CHAPTER 7
114
S2. CHAPTER 8
115
S2. CHAPTER 9
116
S2. CHAPTER 10
117
S2. CHAPTER 11
118
S2. CHAPTER 12
119
S2. CHAPTER 13
120
S2. CHAPTER 14
121
S2. CHAPTER 15
122
S2. CHAPTER 16
123
S2. CHAPTER 17
124
S2. CHAPTER 18
125
S2. CHAPTER 19
126
S2. CHAPTER 20
127
S2. CHAPTER 21
128
S2. CHAPTER 22
129
S2. CHAPTER 23
130
S2. CHAPTER 24
131
S2. CHAPTER 25
132
S2. CHAPTER 26
133
S2. CHAPTER 27
134
S2. CHAPTER 28
135
S2. CHAPTER 29
136
S2. CHAPTER 30
137
S2. CHAPTER 31
138
S2. CHAPTER 32
139
S2. CHAPTER 33
140
S2. CHAPTER 34
141
S2. CHAPTER 35
142
S2. CHAPTER 36
143
S2. CHAPTER 37
144
S2. CHAPTER 38
145
S2. CHAPTER 39
146
S2. CHAPTER 40
147
S2. CHAPTER 41
148
S2. CHAPTER 42
149
S2. CHAPTER 43
150
S2. CHAPTER 44
151
S2. CHAPTER 45
152
S2. CHAPTER 46

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!