Berkenalan Kembali

..."Lakukan apapun yang ingin kau lakukan, selagi itu hal yang positif."...

...De_onsti...

...Happy Reading Semuanya...

.......

.......

Bosan. Satu kata yang menggambarkan keadaan Zeana untuk saat ini. Setelah bibi Julia memberikan dia sarapan serta bercerita, dia lekas kembali ke rumah Zeana dan akan kembali di waktu jam makan siang.

Dan di sinilah Zeana sendirian tanpa ada orang yang menemaninya, tidak dapat mengobrol dan menggibah.

Eh_canda gibah.

Ceklek

Suara pintu yang terbuka, sontak Zeana melihat ke arah pintu dimana masuk seorang remaja pria yang memakai hoodie hitam berjalan menghampiri Zeana.

Zeana ingat, dia adalah orang pertama yang dilihat ketika kemarin sadar saat terbangun dan menempati tubuh Zeana asli.

Remaja tersebut langsung duduk di kursi sebelah bangsal Zeana, "bagaimana keadaan mu?" Jeano_dia bertanya dengan nada lembut sambil memindai seluruh keadaan Zeana.

Zeana agak terdiam sebentar dan menjawab, "aku baik-baik saja."

"Syukurlah, apa kau membutuhkan yang lain?"

"Tidak. Aku tidak membutuh apapun, tapi aku sangat bosan di sini. Aku sendirian disini tidak ada orang yang bisa aku ajak bicara, tapi syukurlah kamu datang." Dengan senyum yang menawan Zeana menjawabnya, membuat Jeano merasa gemas seketika.

Tampak wajah yang awal nya murung berubah menjadi ceria saat Zeana mengatakannya.

"Baiklah aku akan menemani mu, tapi apakah kau mengingat ku?"

Itu adalah hal yang benar-benar Jeano ingin tanyakan ketika pertama kali melihat Zeana sudah siuman kembali. Saat masih di sekolah Jeano mendapatkan kabar bahwa Zeana sudah sadar kembali dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.

Oleh sebab itu tanpa banyak bicara, Jeano langsung menuju rumah sakit tanpa menghiraukan sekolah nya. Toh sekolah itu pun punya keluarga nya, tidak ada yang bisa mencegah maupun melarangnya untuk berbuat apapun.

Sultan mah bebas.

Mendengar pertanyaan yang di ajukan oleh Jeano, membuat Zeana berpikir sejenak dan dengan pelan dia menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mengingat mu, Dokter berkata aku mengalami amnesia."

Melihat tatapan serta perkataan sungguh-sungguh dari Zeana dapat menyakinkan Jeano bahwa Zeana benar-benar kehilangan ingatannya.

Menghela napas pelan Jeano mulai menganggukan kepalanya. "Ya benar, kamu mengalami amnesia."

"Ayo kita berkenalan kembali? Nama ku Zeana, itu yang dokter serta bibi Julia katakan. Jadi, siapa namamu?" Sambil menyodorkan tangan kananya untuk berkenalan.

Deg

"Kita kenalan yu? Namaku Zeana? Siapa nama mu?"

Jeano merasa dejavu dengan pertanyaan ini. Pertanyaan ini hampir persis seperi awal mereka bertemu dan berkenalan waktu kecil.

Menjaba tangan yang di sodorkan Zeana dan mengelus nya dengan lembut. "Jeano Aksa Xillen, itu nama ku sekaligus tunangan mu."

"A-apa? Kamu tunangan, ku bagaimana bisa?"

Zeana sedikit shock ketika dia dengan cepat bertemu dengan tunangan dari Zeana yang asli, dan ada yang lebih penting. Jeano, dia tampan_oh mungkin sangat tampan sekali.

"Bisa saja kalau aku yang menginginkannya." Tidak. Jeano tidak akan mengatakan itu, itu akan terdengar seperti memaksa meskipun memang benar adanya.

Jeano harus sedikit berbohong akan hal ini supaya Zeana tidak lagi mau berpaling darinya. "Karena kita saling mencintai."

"Apa benar begitu?" Tanya Zeana tak yakin apa yang di katakan Jeano, entahlah dia merasa ada sedikit hal yang ganjal.

"Tentu...tidak aku yang sangat mencintaimu sayang, meskipun harus terus berjuang untuk mendapatkan cintamu." Jeano hanya dapat melanjutkannya dalam hati.

Bolehkah dia berharap bahwa ingatan Zeana tak pernah kembali? Terdengar jahat, tapi akan ada banyak kebahagian yang akan Zeana dapatkan jika itu benar-benar terjadi.

Jadi untuk saat ini, tak apa bukan untuk berbohong demi kebaikan?

Zeana mengangguk paham, mereka berdua pun mulai mengobrol banyak hal lainnya. Bercerita tentang apapun yang mereka ingin ketahui, seolah keduanya benar-benar pertama kali saling mengenal.

***

Langit sore mulai tampak, membuat langit yang awalnya berwarna biru dengan awan putih menawan kini berubah menjadi orange.

Meskipun suasana sore mulai muncul, hal itu tak mengganggu dua manusia yang masih asik mengobrol.

Zeana serta Jeano masih saling bertukar cerita tentang diri mereka. Sampai akhirnya datang seorang pengganggu_mungkin?

Ceklek

Untuk kesekian kalinya pintu ruang inap Zeana di buka, menampilkan sorang pria dewasa dengan setelan kantor yang masih menempel di tubuhnya, dengan di ikut satu pria dewasa lainnya.

Anjir Sugar Daddy!

Zeana tidak dapat berpikir jernih sekarang, tepat didepannya terdapat dua orang pria dewasa yang menawan. Meskipun cukup berumur, tapi masih terlihat muda dan tampan untuk seusia mereka.

"Bagaimana kabarmu sayang?" Felix mengawali pertanyaan begitu sampai dan dekat dengan putri nya.

"Aku baik-baik saja om," senyum kecil Zeana menghiasi ucapannya.

Deg

Om? Kenapa terasa sakit saat putrinya sendiri menyebut nya om? Apakah ini juga yang dirasakan Zeana ketika diabaikan olehnya?

Meskipun terasa sesak di dada, Felix mencoba menampilkan senyum tulus serta mengangguk samar.

Melihat keadaan putrinya yang sudah tak sepucat lagi membuat hati Felix sedikit tenang. Selama di kantor dia tak dapat fokus terhadap pekerjaannya, dia selalu mengkhawatirkan putrinya itu.

Aneh bukan? Felix yang awal nya sangat gila kerja setelah kehilangan istri tercintainya sampai mengabaikan anak perempuan satu-satunya, dan kini mengkhawatirkan putrinya itu.

Dia menyadarinya bahwa putrinya itu membutuhkan kasih sayang dari keluarganya, bukan orang lain. Felix kira dengan memenuhi semua kemauan putrinya dengan uang dapat cukup membahagiakan Zeana, namun nyatanya tidak.

Zeana amat kesepian dan menyedihkan, sehingga membuatnya nekat melakukan hal kotor untuk mendapatkan perhatian orang lain.

Saat Zeana kecelakaan, disitu Felix sadar bahwa selama ini dia salah dengan mengabaikan putrinya serta menyalahkan atas meninggalnya orang yang dicintainya.

Zeana tidak tahu apa-apa atas kematian ibunya dan itu juga membuat Zeana sedih karena tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dari lahir.

Saat Felix tau bahwa Zeana mengalami kecelakaan dan dinyatakan koma, serta hampir saja kehilangan nyawanya membaut Felix teringat dengan apa yang di ucapkan oleh mendiang istrinya sebelum tiada.

Sudah cukup, hanya istrinya saja yang tidak ada dan meninggalkan rasa sedih yang mendalam untuk Felix. Tapi tidak dengan putrinya juga, meskipun mengabaikan putrinya Felix tetap menyayangi Zeana.

Felix hanya tidak tau bagaiman cara untuk mengekspresikannya, disaat dia amat berduka atas kehilangan istrinya Felix menjadi lupa cara menyayangi orang lain.

"Ini bukan om sayang, tapi Daddy."

"D-daddy? Om ini Daddy ku?" Zeana menatap ke arah Jeano meminta penjelasan, seolah bertanya apa yang dikatakan itu benar.

Dan secara sepontan semua orang yang ada di ruangan tersebut menganggukan kepala mereka pelan.

Wah, di kehidupan yang sekarang dia mempunyai ayah, tapi tidak mempunyai ibu. Dan di kehidupan sebelumnya sebagai Riana, dia mempunyai ibu tapi tidak dengan ayah.

Apakah dia tidak bisa hidup dengan keluarga utuh?

"Daddy aku ingin peluk," terdengar seperti rengekan saat Zeana mengatakan itu. Sungguh dia sangat senang karena mempunyai ayah.

Tanpa berlama-lama Felix pun langsung memeluk Zeana dengan erat sambil sesekali mengecup puncak kepalanya.

"Aku senang mempunyai Daddy..."

Meskipun hanya bergumam kecil, suara Zeana masih bisa terdengar oleh semua orang yang ada di sekitarnya karena ruangan tersebut sangat sunyi.

Sedangkan orang yang mendengarkan itu seketika sedih dan senang secara bersamaan.

***

Jangan lupa tandai typo ya

Kasih saran yang baik juga.

Plus like, komen, share, dan follow juga. Makasih bay bay👋👋

See you next part

Terpopuler

Comments

Narimah Ahmad

Narimah Ahmad

aku mampir ni

2023-04-14

0

nuke

nuke

tar Daddy felix sama mama sarah aja thor wkwkwkwk

2023-03-04

3

vio~~~~

vio~~~~

sultan mah bebas... awok awok..🤭

2023-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Destiny
3 Takdir Tuhan
4 Pemakaman
5 Perdebatan
6 Kehidupan Baru
7 Story Begins
8 Berkenalan Kembali
9 Mulai Berubah
10 Lumpuh?
11 Taman Rumah Sakit
12 Back Home
13 Kakak?
14 Berita Kepulangan Zero
15 Warga SMA GALAXY XIALLEN
16 Masih di Sekolah
17 Teman dan Sepupu
18 Obrolan Random
19 Cek up dan Terapi
20 Kepulangan Zero
21 Makan Malam
22 Pengakuan Dosa
23 Makin Tidak Yakin
24 Akward
25 Kebersamaan
26 Lengkapnya Empat Setangkai
27 CHAPTER 26
28 CHAPTER 27
29 CHAPTER 28
30 CHAPTER 29
31 CHAPTER 30
32 CHAPTER 31
33 CHAPTER 32
34 CHAPTER 33
35 CHAPTER 34
36 CHAPTER 35
37 CHAPTER 36
38 CHAPTER 37
39 CHAPTER 38
40 CHAPTER 39
41 CHAPTER 40
42 CHAPTER 41
43 CHAPTER 42
44 CHAPTER 43
45 CHAPTER 44
46 CHAPTER 45
47 CHAPTER 46
48 CHAPTER 47
49 CHAPTER 48
50 CHAPTER 49
51 CHAPTER 50
52 CHAPTER 51
53 CHAPTER 52
54 CHAPTER 53
55 CHAPTER 54
56 CHAPTER 55
57 CHAPTER 56
58 CHAPTER 57
59 CHAPTER 58
60 CHAPTER 59
61 CHAPTER 60
62 CHAPTER 61
63 CHAPTER 62
64 CHAPTER 63
65 CHAPTER 64
66 CHAPTER 65
67 CHAPTER 66
68 CHAPTER 67
69 CHAPTER 68
70 CHAPTER 69
71 CHAPTER 70
72 CHAPTER 71
73 CHAPTER 72
74 CHAPTER 73
75 CHAPTER 74
76 CHAPTER 75
77 CHAPTER 76
78 CHAPTER 77
79 CHAPTER 78
80 CHAPTER 79
81 CHAPTER 80
82 CHAPTER 81
83 CHAPTER 82
84 CHAPTER 83
85 CHAPTER 84
86 CHAPTER 85
87 CHAPTER 86
88 CHAPTER 87
89 CHAPTER 88
90 CHAPTER 89
91 CHAPTER 90
92 CHAPTER 91
93 CHAPTER 92
94 CHAPTER 93
95 CHAPTER 94
96 CHAPTER 95
97 CHAPTER 96
98 CHAPTER 97
99 CHAPTER 98
100 CHAPTER 99
101 CHAPTER 100
102 CHAPTER 101
103 CHAPTER 102
104 Epilog
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 S2. CHAPTER 1
108 S2. CHAPTER 2
109 S2. CHAPTER 3
110 S2. CHAPTER 4
111 S2. CHAPTER 5
112 S2. CHAPTER 6
113 S2. CHAPTER 7
114 S2. CHAPTER 8
115 S2. CHAPTER 9
116 S2. CHAPTER 10
117 S2. CHAPTER 11
118 S2. CHAPTER 12
119 S2. CHAPTER 13
120 S2. CHAPTER 14
121 S2. CHAPTER 15
122 S2. CHAPTER 16
123 S2. CHAPTER 17
124 S2. CHAPTER 18
125 S2. CHAPTER 19
126 S2. CHAPTER 20
127 S2. CHAPTER 21
128 S2. CHAPTER 22
129 S2. CHAPTER 23
130 S2. CHAPTER 24
131 S2. CHAPTER 25
132 S2. CHAPTER 26
133 S2. CHAPTER 27
134 S2. CHAPTER 28
135 S2. CHAPTER 29
136 S2. CHAPTER 30
137 S2. CHAPTER 31
138 S2. CHAPTER 32
139 S2. CHAPTER 33
140 S2. CHAPTER 34
141 S2. CHAPTER 35
142 S2. CHAPTER 36
143 S2. CHAPTER 37
144 S2. CHAPTER 38
145 S2. CHAPTER 39
146 S2. CHAPTER 40
147 S2. CHAPTER 41
148 S2. CHAPTER 42
149 S2. CHAPTER 43
150 S2. CHAPTER 44
151 S2. CHAPTER 45
152 S2. CHAPTER 46
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Destiny
3
Takdir Tuhan
4
Pemakaman
5
Perdebatan
6
Kehidupan Baru
7
Story Begins
8
Berkenalan Kembali
9
Mulai Berubah
10
Lumpuh?
11
Taman Rumah Sakit
12
Back Home
13
Kakak?
14
Berita Kepulangan Zero
15
Warga SMA GALAXY XIALLEN
16
Masih di Sekolah
17
Teman dan Sepupu
18
Obrolan Random
19
Cek up dan Terapi
20
Kepulangan Zero
21
Makan Malam
22
Pengakuan Dosa
23
Makin Tidak Yakin
24
Akward
25
Kebersamaan
26
Lengkapnya Empat Setangkai
27
CHAPTER 26
28
CHAPTER 27
29
CHAPTER 28
30
CHAPTER 29
31
CHAPTER 30
32
CHAPTER 31
33
CHAPTER 32
34
CHAPTER 33
35
CHAPTER 34
36
CHAPTER 35
37
CHAPTER 36
38
CHAPTER 37
39
CHAPTER 38
40
CHAPTER 39
41
CHAPTER 40
42
CHAPTER 41
43
CHAPTER 42
44
CHAPTER 43
45
CHAPTER 44
46
CHAPTER 45
47
CHAPTER 46
48
CHAPTER 47
49
CHAPTER 48
50
CHAPTER 49
51
CHAPTER 50
52
CHAPTER 51
53
CHAPTER 52
54
CHAPTER 53
55
CHAPTER 54
56
CHAPTER 55
57
CHAPTER 56
58
CHAPTER 57
59
CHAPTER 58
60
CHAPTER 59
61
CHAPTER 60
62
CHAPTER 61
63
CHAPTER 62
64
CHAPTER 63
65
CHAPTER 64
66
CHAPTER 65
67
CHAPTER 66
68
CHAPTER 67
69
CHAPTER 68
70
CHAPTER 69
71
CHAPTER 70
72
CHAPTER 71
73
CHAPTER 72
74
CHAPTER 73
75
CHAPTER 74
76
CHAPTER 75
77
CHAPTER 76
78
CHAPTER 77
79
CHAPTER 78
80
CHAPTER 79
81
CHAPTER 80
82
CHAPTER 81
83
CHAPTER 82
84
CHAPTER 83
85
CHAPTER 84
86
CHAPTER 85
87
CHAPTER 86
88
CHAPTER 87
89
CHAPTER 88
90
CHAPTER 89
91
CHAPTER 90
92
CHAPTER 91
93
CHAPTER 92
94
CHAPTER 93
95
CHAPTER 94
96
CHAPTER 95
97
CHAPTER 96
98
CHAPTER 97
99
CHAPTER 98
100
CHAPTER 99
101
CHAPTER 100
102
CHAPTER 101
103
CHAPTER 102
104
Epilog
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
S2. CHAPTER 1
108
S2. CHAPTER 2
109
S2. CHAPTER 3
110
S2. CHAPTER 4
111
S2. CHAPTER 5
112
S2. CHAPTER 6
113
S2. CHAPTER 7
114
S2. CHAPTER 8
115
S2. CHAPTER 9
116
S2. CHAPTER 10
117
S2. CHAPTER 11
118
S2. CHAPTER 12
119
S2. CHAPTER 13
120
S2. CHAPTER 14
121
S2. CHAPTER 15
122
S2. CHAPTER 16
123
S2. CHAPTER 17
124
S2. CHAPTER 18
125
S2. CHAPTER 19
126
S2. CHAPTER 20
127
S2. CHAPTER 21
128
S2. CHAPTER 22
129
S2. CHAPTER 23
130
S2. CHAPTER 24
131
S2. CHAPTER 25
132
S2. CHAPTER 26
133
S2. CHAPTER 27
134
S2. CHAPTER 28
135
S2. CHAPTER 29
136
S2. CHAPTER 30
137
S2. CHAPTER 31
138
S2. CHAPTER 32
139
S2. CHAPTER 33
140
S2. CHAPTER 34
141
S2. CHAPTER 35
142
S2. CHAPTER 36
143
S2. CHAPTER 37
144
S2. CHAPTER 38
145
S2. CHAPTER 39
146
S2. CHAPTER 40
147
S2. CHAPTER 41
148
S2. CHAPTER 42
149
S2. CHAPTER 43
150
S2. CHAPTER 44
151
S2. CHAPTER 45
152
S2. CHAPTER 46

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!