''
''
''
''
''Suasana semakin memanas, kala Arumi tidak mau diam dan semakin berani,
''Plak...!
"Suara tamparan yang begitu keras mendarat di pipi Arumi, sampai wajah nya menoleh ke samping, tampak sudut bibir nya berdarah dan robek, tamparan Daniel tak membuat Arumi takut, ia tersenyum dalam sakit nya, semenjak menikah dengan Danil Arumi selalu mendapat hukuman dan hukuman,
"Beraninya mulut mu ini, selama ini tidak ada orang yang berani menentang ku, punya berapa cadangan nyawa dirimu hah,
"Sentak Daniel, penuh amarah, berjalan mendekati Arumi mendorong tubuh Arumi Hinga terjerembab ke sofa,
"Katakan lah jika alasan ku menerima pernikahan ini karna warisan, menurutku itu hal yang sangat wajar, siapa lagi yang akan meneruskan kerajaan bisnis keluargaku kalau bukan aku, Danil mencengkram kedua bahu Arumi,
''memang iya semua bisa di bawah kendaliku dengan sarat aku harus menikah, aku tak menikah sekalipun semua sudah di bawah kendaliku, aku menikahi mu hanya karna permintaan kakek, semua karna kakek, marah daniel
"Tanyakan pada dirimu, apa alasan mu menerima pernikahan ini, pasti karna uang kan, berapa kakek membayar mu, jika iya karna uang itu artinya kakek sudah membeli mu untuk ku, itu artinya aku bebas melakukan apa pun yang aku suka padamu, Daniel tersenyum menyeringai, Arumi menelan ludah nya kasar, keberanian nya yang tadi seketika lenyap entah kemana, melihat Daniel semakin mendekatkan wajah nya,
"Dengan gerakan cepat sekuat tenaga Arumi mendorong tubuh kekar Daniel, sedang Daniel yang tak siap terdorong ke belakang, kesempatan itu Arumi gunakan untuk bangun dan ingin segera melarikan diri, dengan cepat Daniel mencekal langkah kaki Arumi, membuat nya tersungkur di lantai,
"Jangan coba coba kamu melarikan diri, setelah apa yang kamu perbuat, Daniel mendekati Arumi, yang sedang menghindar dengan mundur ke belakang dengan posisi duduk,
"Bangun, Daniel menarik rambut panjang Arumi,
"Tuan sakit, suara Arumi tak lantas menghentikan Daniel ia semakin menyentak tangan nya menarik rambut Arumi,
"Arumi perlahan berdiri mengikuti tarikan tangan Daniel, yang sekarang sudah beralih ke leher nya mencengkram dengan kuat,
"Apa kamu pikir aku akan kasian dan melepas kan mu, Daniel semakin mengerat kan cengkraman tangan nya, perlahan Arumi terbatuk, menahan sesak nafas nya,
"Seakan tak ingat apa apa Daniel terus mengeratkan cengkraman tangan nya, Arumi merasakan kaki nya tak lagi menyentuh tanah, tak bisa lagi berfikir Arumi memejamkan matanya,
"Rose maafkan kakak tak bisa menjaga dan membahagiakan mu, jika kakak tak lagi hidup di dunia ini saat ini juga, kakak akan selalu berdoa untuk mu, perlahan Arumi tersenyum matanya terpejam ia ingin saat dia mati dalam keadaan bahagia,
"Kenapa wanita ini malah tersenyum, melihat Arumi yang masih tersenyum meski wajah nya sudah mulai memucat, bahkan tangan Daniel merasakan nafas Arumi yang sudah di ujung tenggorokan, gila ini perempuan kenapa dia semakin tersenyum, membuat Daniel takut melihat senyum Arumi, dengan cepat melepaskan cengkraman tangan nya,
"Arumi luruh ke lantai tak bergerak, Daniel sedikit panik, mencoba meraba denyut nadi Arumi yang mulai melemah,
"Gila dia akan mati,
"Hai bangun lah jangan bercanda barusan kamu tersenyum, sekarang pura pura mati, bangun lah cepat, Daniel menampar pipi Arumi pelan, Arumi tak bergeming, denyut nadinya semakin melemah, membuat Daniel semakin panik,
"Dengan gerakan cepat Danil menggendong Arumi, dan keluar menuruni tangga, kebetulan pak bin sedang mematikan lampu di beberapa ruangan
"Tuan ada apa, tampak pak bin panik,
"Siap kan mobil cepat, titah Danil dengan suara keras nya, sopir bergegas menyiapkan mobil dan bersiap membawa kedua majikan nya ke rumah sakit,
" Kita ke rumah sakit tuan,
"Apa kamu pikir kita akan ke kuburan, bodoh,,! Daniel menendang kursi kemudi dari belakang, sopir itu diam tidak lagi bertanya nyalinya sudah hilang, mengemudikan mobil dengan perasaan tak tenang,
''Tak berapa lama mobil sudah berada di depan rumah sakit, dengan cepat Daniel membawa tubuh lemas Arumi, menolak menggunakan kursi roda yang di bawa perawat untuk nya,,
''Cepat tolong dia, beberapa perawat dan dokter segera menangani Arumi,,
''Tuan anda keluarlah dulu, salah satu dokter meminta Daniel untuk menunggu di luar,
''Apa yang terjadi dengan pasien, tanya dokter Feli,
''Denyut nadinya melemah dok, sepertinya pasien hampir saja kehilangan nafas, jelas perawat
''Buka bajunya, titah dokter Feli, menelisik apa ada luka di tubuh pasien,
''Lehernya memerah dan lebam, bekas cekikan, rupanya ada seseorang yang mencekik nya, mungkin ingin melenyap kan nyawa nya, jelas dokter Feli,
''Siapa yang membawa pasien kemari,
''Tuan Daniel, cucu dari tuan Alex sender Luis,
''Daniel, dan siapa gadis ini, batin Feli,
''Siap kan pasien, kita lakukan Citi scan tulang lehernya, melihat Luka di leher nya, semoga tidak seperti yang aku pikirkan, ucap dokter Feli,
setelah Citi scan di lakukan, benar saja dugaan dokter Feli, tulang leher pasien bergeser karna kuat nya cengkraman,
''Sudah selesai segera pindahkan pasien ke ruang rawat, setelah pemeriksaan selesai Arumi di pindah ke ruang perawatan,
''Niel, panggil Feli pelan,
''Feli, ngapain kamu di sini,
''Aku dokter wajar aku disini, jelas Feli,
''Apa kamu yang menangani pasien di dalam, tanya Daniel seperti biasa dingin dan datar,
''Siapa gadis itu Niel, bukan nya menjawab Feli balik bertanya,
''Jawab saja pertanyaan ku,
''Dia sudah tidak apa apa, hanya saja tulang leher nya ada yang bergeser, kamu tau apa yang terjadi dengan pasien, seperti nya ada yang ingin mencoba melenyap kan nyawanya, Feli bertanya penasaran,
''Aku tidak tau, jawab Daniel singkat,
''Sayang sekali tidak ada bukti, kita bisa melaporkan pelaku ke polisi, dengan percobaan pembunuhan, jelas Feli,
''Aku Tidak tau, jawab Daniel datar tidak ada raut menyesal atau takut, tampak biasa saja,
''Tak berapa lama beberapa perawat mendorong ranjang Arumi membawa nya ke ruang perawatan, Daniel mengekor di belakang nya agak jauh,
''Tuan ada apa, tiba tiba Allan datang, setelah mendengar kabar dari pak bin,
''Tidak apa apa, jawab Daniel cepat, namun Allan tidak percaya begitu saja, pasti terjadi sesuatu, setelah perawat pergi Daniel menatap wajah pucat Arumi yang tertidur lelap
''Cih,, menyusah kan saja,
''Alan melihat laporan medis Arumi yang di berikan perawat pada nya, karna dia juga harus mengambil obat Arumi malam itu juga,
''Tulang leher bergeser, apa yang terjadi, tidak mungkin tuan muda melakukan nya, mencekik leher nona muda, kasian nona Arumi, Alan terus bergumam melihat kertas putih itu,
Alan kembali ke ruang perawatan Arumi, dengan obat di tangan nya dan tak lupa membeli sedikit camilan dan minuman, untuk tuan mudanya, entah lah, Allan pun tidak bisa berbuat apa, tidak berani melawan Daniel tepat nya,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Sukliang
pembunuh
2024-02-09
0
Boru Silalahi
untung ms hidup.kelewatan danil
2022-12-19
0