''Begitu Daniel, sudah melesat dengan mobil nya, secepat kilat Rumi berbalik masuk kembali kedalam, berlari menaiki tangga
''Pak bin tampak kuatir melihat tingkah nona mudanya,,
''Lihatlah dia bar bar sekali gadis itu, berbeda sekali dengan Jessica, anggun cantik dan lemah lembut, apa yang Daniel lihat dari nya, sama sekali tidak menarik, Diana melihat tak suka kearah Arumi,
''Tak berapa lama turun kembali, sudah berganti baju dan bersiap ke kampus,
''Hai kamu tunggu, panggil Diana, namun Rumi hanya melihat sekilas,
''Maaf Bu Rumi terburu buru, menjawab sekilas dan pergi,
''Dasar gak punya sopan santun, memang berbeda sekali dengan Jessica, aku harus segera menemui nya, karna hanya Jessica yang bisa mendekat kan aku dengan Daniel, Diana terus berfikir
''sedang Delia tampak sedikit berubah sikap terhadap sang ibu, hatinya kecewa, merasa telah di bohongi selama ini,
''Lia, panggil Diana,,
''Maaf Bu, supir sudah menunggu, Lia sudah telat, gadis yang sebentar lagi lulus SMA itu berlalu pergi meninggal kan sang ibu,
''Bertahun tahun aku belum bisa mengambil hati daniel, sekarang Lia putriku menghindari ku juga, aku harus apa, kenyataan nya aku belum bisa menemukan Andra, aku juga sangat merindukan nya, aku ingin minta maaf, jerit batin Diana,
......................
''Di kampus, mata Arumi tampak kuyu, jelas tampak kantung mata menghiasi wajah nya,,
''Rumi, kamu kenapa pucat sekali, kamu sakit, tanya Morin mereka jalan bersama memasuki gerbang kampus,
''Aku tidak apa apa Rin hanya kurang tidur saja, jawab Rumi seadanya,,
''Memang nya kamu ngapain sampai kurang tidur, tanya Morin. penasaran,
''Biasa tidak usah tanya lagi, jawab Rumi malas untuk menjelaskan,
''Rumi aku sahabat mu kan, kalau ada apa apa kamu cerita ya, jangan di pendam sendiri, Morin tampak kuatir dengan keadaan sahabat nya itu, Rumi tersenyum mengangguk pelan,
''Siang nanti langsung pulang saja, tidak usah pergi ke restoran biar aku yang bilang sama kak Risa nanti, Rumi menggeleng pelan,,
''Sebentar lagi kita sidang skripsi, kamu tau kan butuh uang untuk itu, aku pengen cepat selesaikan kuliah ku, lalu bisa bekerja di kantor dengan gaji yang lumayan, aku bisa membawa rose pergi dari rumah itu, dan hidup lebih baik tanpa harus terkekang setiap hari nya,
''Iya aku mengerti, tapi kamu juga harus jaga kesehatan,
''Jangan kuatir aku pasti menjaga kesehatan ku,
'Janji ya, soal nya aku lihat dari kemarin wajah mu pucat, lanjut Morin,
''Kalian disini, kelas sudah mau mulai, sebaik nya kita segera masuk, Aldi datang menimpali,
''Morin dan Rumi mengangguk bersamaan, ketiganya masuk kelas beriringan, disini Rumi bisa melupakan sejenak, semua masalah nya, sedang sang adik selagi ada Bu Lasmi sedikit mengurangi rasa kuatir Rumi,
''Seperti biasa setelah jam kuliah selesai Rumi bergegas menuju, restoran tempat nya bekerja semenjak lima tahun lalu,
''Di dalam mobil mata Daniel tak sengaja melihat Rumi turun dari angkutan, menyebrang jalan melewati mobil Daniel yang berhenti di lampu merah,
''Lihat lah gadis itu Al, panas panas begini mau kemana dia, tanya Daniel penasaran,
''Nona Rumi mau bekerja tuan, jawab Alan seadanya,
''Bekerja, dimana, kerja apa, bukan kah dia kuliah, sederet pertanyaan membuat Daniel penasaran,
''Nona Rumi bekerja di restoran, di sebrang jalan tuan, nona bekerja setelah jam kuliah, jelas Allan,
''Kenapa kamu tau banyak tentang gadis itu, tanya Daniel lagi,
''Om Johan memberi tau saya, karna kakek menyuruh om johan, mencari tau semua tentang nona Arumi,
''Oh..! Daniel menanggapi santai tanpa ingin tau lebih, asal usul gadis yang ia nikahi tiga hari yang lalu,
"Kenapa tuan berhenti bertanya, apa tuan tidak penasaran dan ingin tau lebih jauh tentang, nona Rumi, bertanyalah tuan, dengan senang hati saya akan menjawab semua, batin Allan,
"Sebenarnya Daniel ingin bertanya lebih, namun ego dan gengsinya mengalah kan rasa penasaran nya, lebih baik diam tidak penting juga mengetahui asal usul tentang Arumi, yang Daniel percaya sang kakek tidak mungkin mencari gadis sembarangan untuk menikah dengan nya,
"Sedang Rumi satu jam lebih awal dia datang, Rissa sang pemilik restoran tersenyum melihat staf terbaik nya datang, Rumi gadis yang rajin dan cekatan selain itu Rumi juga ramah, tidak pernah memilih pekerjaan, semua dia lakukan,
"Rumi kamu sudah datang, ini jam berapa, Rissa melihat jam di pergelangan tangan nya,
"Tidak apa apa mbak Rissa, jawab Rumi singkat, setelah nya Rumi bergegas mengganti bajunya, seperti biasa,
"Rumi kamu sakit, tanya Sinta melihat wajah Rumi tampak kuyu dan sedikit pucat,
"Tidak sin aku baik baik saja, hanya sedikit kurang tidur jawab Rumi jujur,
"Kalau kurang tidur sebaik nya kamu istirahat dulu, lagian jam kerjamu masih satu jam lagi kan, Rissa menimpali yang kebetulan mendengar obrolan antara Rumi dan Sinta,
"Tidak apa apa mbak Risa, aku baik baik saja, lagian aku sudah minta ijin untuk pulang lebih awal kan setiap hari nya, Rumi harus pulang sebelum jam kantor pulang, jangan sampai tuan Daniel sampai lebih dulu di rumah, atau kalau tidak Rumi akan mendapat hukuman,
"Terserah kamu, tapi kalau kamu merasa capek sebaik nya istirahat dulu,
"Rissa tau semua tentang Rumi, tentu saja Morin sang adik yang memberi tau, karna itu Morin mengijinkan Rumi membawa adik nya rose saat bekerja, mengingat Rose, hari ini gadis kecil itu tidak terlihat,
"Rumi di mana adik mu, tanya Rissa yang tak melihat keberadaan gadis kecil itu,
"Ros di rumah mbak, jawab Rumi
"Apa tidak apa apa kamu meninggal kan adik mu di rumah, tanya Rissa kuatir,
"Kuatir sih mbak, tapi di rumah kan ada ibu Lasmi, Rumi menitipkan rose pada ibu Lasmi, tidak mungkin Rumi bercerita kalau dia sudah menikah dan terpaksa meninggal kan sang adik,
"Oh ya sudah, aku pikir kenapa kok tumben rose tidak ikut hari ini, Rissa pergi setelah menanyakan keadaan rose,
"Seperti biasa, Rumi menjalankan rutinitas pekerjaan nya, bersyukur punya bos yang begitu baik mengerti keadaan dirinya,,
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments