'
'
'
'
''Usai makan siang bersama, kakek mengajak Daniel dan Rumi berbincang membicarakan niat nya,
''Bagaimana Niel,, tanya kakek
''Kami setuju untuk menikah, jawab Daniel cepat, kakek Alex tersenyum tipis namun hatinya merasa senang,
''Kek boleh Rumi meminta satu hal, Rumi memberanikan diri bicara,
''Katakan lah apa, yang kamu minta, Rumi terdiam sejenak,
''Setelah menikah apa boleh Rumi, beraktifitas seperti biasa, melanjutkan kuliah, kuliah Rumi tinggal enam bulan lagi, jelas Rumi meminta ijin,
''Silahkan kakek tidak melarang, justru kakek senang kamu masih memikirkan pendidikan mu, karena itu penting, lanjut kan, kakek Alex memberi ijin,
''Terima kasih kek,
''Ada lagi yang kamu pinta, Rumi tampak ragu untuk mengatakan nya,,
''Kalau boleh, jangan ada yang tau tentang pernikahan ini kek, lanjut Arumi,
''Kenapa, apa kamu tidak senang menjadi istri ku, sinis Daniel melirik Rumi,
''Bukan seperti itu, aku ingin hidup seperti biasa nya, karena ini sangat mendadak, aku hanya tidak ingin orang bertanya, yang pastinya Mereka tidak akan pernah cukup dengan satu pertanyaan, jelas Rumi,
''Baik lah aku setuju, kita menikah di rumah saja, yang penting sah, Daniel merasa senang dengan ke inginkan Arumi, karena Daniel juga tidak ingin semua orang tau dengan pernikahan nya,
''Aku hanya perlu bersandiwara di depan kakek saja, batin Daniel tersenyum senang,
"baik lah, dua hari lagi kita akan laksanakan pernikahan kalian,
" apa,, Rumi tampak kaget
"Dua hari lagi kek, apa tidak terlalu cepat, protes Rumi
"Lebih cepat lebih baik, kakek tidak bisa menunggu lama lagi, Rumi tertunduk pasrah, meremas ujung kemejanya, dua hari lagi ia akan menikah, sudah pasti kehidupan nya akan berubah, bagai mana dengan adik nya tidak mungkin Rumi meninggal kan adik nya tetap tinggal di rumah itu tanpa dirinya,
"Hari semakin sore, , Ruma pamit untuk pulang, membawa pikiran takdir kehidupan nya,
''sesampai nya di rumah Rumi sudah di sambut oleh Geri, paman nya itu meminta Rumi ke ruang kerjanya,
''Bagai mana pertemuan mu tadi, tanpa basa Basi Geri bertanya,
''Lancar paman, jawab Rumi singkat,
''Lalu kapan kalian akan menikah,
''Dua hari lagi, tanpa Geri tau dengan siapa Rumi akan menikah, Geri pun tidak bertanya,
''Bagai mana dengan rose paman,
''Rose akan tetap tinggal di sini, aku janji akan melindungi nya, Geri meyakin kan Rumi untuk tidak kuatir tentang adik nya,
''Apa aku bisa percaya dengan ucapan paman, mengingat bibi Paula dan kedua putri paman paulina dan paulin, sangat tidak menyukaiku dan adik ku, triple Pau itu tidak segan segan berbuat seenak nya terhadap Rumi dan adik nya,
''Aku akan mencoba bicara dengan bibi mu, setelah menikah kamu bicaralah dengan suamimu, untuk membawa Rose tinggal bersama mu, akan tetapi Rumi masih tidak yakin dengan ucapan paman nya, sebisa mungkin Rumi akan meminta bantuan ibu Lasmi, untuk menjaga adik nya,
''Lalu siapa yang akan mengantar rose ke sekolah, Rumi dalam di lema,
''Keluar dari ruang kerja Geri, Rumi langsung menuju kamar nya tepat di di belakang bawah tangga,
''Rose, panggil Rumi,,
''Kakak sudah pulang, Rumi hanya diam menatap sang adik tak tega, rose gadis kecil itu dapat menangkap sesuatu yang tidak baik baik saja dalam wajah sang kakak,
''Kakak ada apa, tanya rose pelan, Rumi menjatuhkan tubuh nya di samping sang adik memeluk nya dengan erat,
''Ada apa kak, tanya Ros lagi,,
''Ros, kakak mau bilang sesuatu, tapi kakak tidak tau harus mulai dari mana, Rumi mulai berkaca kaca,
''Kakak mau menikah, bibi Paula sudah bilang sama Ros, Rumi melepas kan pelukan nya di tatap nya wajah sang adik,
''Jika ini demi perusahaan ayah lakukan kak, suatu saat kita akan merebut nya kembali jangan biarkan perusahaan ayah hancur, rose akan disini belajar dengan baik, rose tidak apa apa, gadis kecil itu tampak lebih kuat dari Rumi,
''Kakak janji akan membawa mu secepat nya, kamu di sini dulu bersama lbu Lasmi, tunggu kakak, jangan kemana mana, rose mengangguk tersenyum menguat kan sang kakak,
''Apa benar calon suami kakak, pria yang sudah tua jelek perutnya gendut, tanya Rose penasaran, Rumi menggeleng,
''Dia masih muda dan tampan, tapi jangan bilang ke siapa siapa, biarkan mereka menganggap suami kakak seperti yang mereka bayangkan, Rose mengangguk mengerti,
''Kapan kakak akan menikah,, tanya Ros lagi
''Dua hari lagi,
...****************...
''Sedang di tempat lain Daniel terus membicarakan Rumi bersama sang asisten, Alan,,
''Kamu tau Al, gadis itu tampak bodoh sekali aku tidak perlu banyak membuang tenaga dan pikiran untuk bermain drama pernikahan ini, gadis itu sudah cukup mengerti dan tau diri, senyum kemenangan tampak di bibir Daniel,
''Apa anda yakin ingin menjalani rumah tangga ini dengan pura pura,
''Yakin sekali kenapa tidak, gadis itu sama sekali bukan tipe ku bukan seleraku, sinis Daniel,
''Bagai mana jika kakek tau, tanya Alan lagi,,
''Hanya aku dan kamu yang tau tentang, drama rumah tangga ini, jangan sampai ada yang tau pak bin sekali pun, Daniel berkata datar namun penuh tekanan,
''Bagai mana dengan nyonya Diana, tanya Alan lagi
''Biarkan saja wanita itu,
''Daniel tidak pernah memperdulikan Diana sang ibu tiri, wanita yang di nikahi sang ayah setelah ibunya meninggal, Daniel tidak pernah menyukai wanita itu, karena rumor yang Daniel dengar wanita itu meninggal kan anak nya demi bisa menikah dengan ayah nya, yang kala itu duda,
''Alan membelok kan kemudi mobil nya memasuki gerbang yang terbuka lebar, dua penjaga tertunduk hormat meski di dalam mobil Daniel tidak melihat nya,
''Al kembalilah ke rumah mu dan beristirahat, tidak usah mengantar ku, Daniel keluar dari mobil nya tanpa menunggu jawaban Alan,
''Hai,,,,! tuan muda selalu begitu, baik lah, selamat malam tuan muda selamat beristirahat, meski tidak di dengar Daniel akan tetap mengucap kan nya,, lalu berjalan menyusuri jalan jalan setapak dengan batu yang di susun indah sebagai pijakan,. Alan menuju rumah nya yang masih di kawasan mension Daniel,
"Selamat malam tuan muda, pak bin kepala pelayan itu menyambut hangat tuan mudanya,,
"Dengan sigap pak bin mengambil sandal rumahan, lalu mengambil tas beserta jas Daniel,
"Pak bin tau rumah ini sebentar lagi punya nona muda, tanya Daniel penasaran, karena Daniel yakin kakek nya sudah meng informasikan berita pernikahan nya,,
"Sudah tuan, kakek sudah memberitahu semua orang, bahkan saya sudah menambah lemari di ruang ganti baju tuan, menyediakan semua keperluan nona muda nanti,,
"Hah,, secepat ini rupanya,,,!
"Pak bin tidak usah mengantarku aku bisa sendiri, Daniel pergi tanpa menunggu jawaban pak bin, sudah menjadi kebiasaan,,
"Selamat malam, selamat beristirahat tuan muda,, sama hal nya pak bin, tetap mengucapkan nya meski Daniel tidak mendengar,,
"Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments