'
'
'
''Rumi berjalan tergesa gesa sedikit berlari kecil, sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya,,
''Aku sudah sangat terlambat rose pasti sudah menunggu ku, Rumi bergumam di sela jalan nya,
''Rumi tunggu, suara berat Aldi menghentikan langkah kaki Rumi,
''Denganku saja, rose pasti sudah menunggu lama,
''Tapi Al,,
''Sudah ikut saja, dengan berat hati Rumi mengikuti langkah kaki Aldi menuju parkiran di mana mobil Aldi berada,
''Masuk lah, Aldi berkata sesaat sudah menekan remote,
''Tak berapa lama mobil Aldi sudah melesat memecah jalanan siang ini,
''makasih ya Al aku selalu merepotkan mu, Aldi melirik Rumi sekilas dan tersenyum tipis, masih fokus dengan kemudi nya,
''Tidak apa apa Rum, tidak usah merasa tidak enak, aku tak merasa di repot kan, lagian kita searah, ya kan, Rumi mengangguk pelan, tak berapa lama mobil Aldi sudah sampai di depan gerbang sekolah Rose, dari dalam tampak gadis kecil itu berlari mendekati pagar begitu melihat mobil Aldi berhenti,
''Ros maaf kakak terlambat lagi, membuatmu menunggu lama, gadis kecil itu tersenyum,
''Tidak apa apa kak, Ros mengerti kak Rumi masih kuliah, Ros berkata pelan,
''Kita kemana lagi, tanya Aldi seraya menghidup kan mesin mobil nya,
''Kita ke tempat biasa Al, Aldi sudah mengerti tempat biasa yang di maksud, adalah restoran tempat Rumi bekerja,
''Sekali lagi terimakasih Al, merepotkan mu lagi, Aldi membuang mukanya kesamping,
''Berapa kali sudah ku bilang aku sama sekali tidak merasa di repot kan, seraya melirik gadis kecil yang duduk tenang di belakang,
''Ros bagai mana nilai mu hari ini, pertanyaan yang rutin Aldi tanyakan kala bertemu dengan adik sahabat nya itu,
''Seperti biasa kak Al, jawab Ros dengan bangga,
''Bagus pertahankan, terus semangat belajar, nasehat yang selalu rose dengar dari mulut teman kakak nya itu,
''Tak berapa lama mobil Aldi sudah sampai di sebuah restoran, tempat Rumi bekerja setelah kuliah,
''Al sekali lagi terimakasih,
''Santai saja Rum, aku ikhlas, buruan masuk kamu sudah telat Lo, Arumi mengangguk pelan,
''Da kak Aldi, rose melambaikan tangan nya, Rumi memasuki restoran melalui pintu samping khusus staf restoran,
'Hampir lima tahun Rumi bekerja di restoran ini, dengan membawa adik nya serta, Rumi tidak bisa meninggalkan adik nya sendiri tanpa pengawasan dari nya,
''Istirahat lah kakak akan lanjut bekerja, Rumi mengantar adik nya ke ruang yang biasa di pakai staf beristirahat, setelah nya dia bekerja seperti biasa, hingga matahari tenggelam, hari sudah mulai gelap, di bawah gerimis Rumi dan sang adik berdiri di sebuah halte menunggu angkutan datang,
''Kak seandainya kita cari sewa kamar, apa tidak bisa kak, jadi kita tidak usah tinggal lagi di rumah paman dan bibi, rose memberanikan diri berkata mengutarakan isi hatinya,
''Sebenar nya kakak mau saja dek, tapi gaji kakak hanya cukup untuk kebutuhan kita beli buku, dan yang lain, tidak apa kan kalau kita bertahan sebentar di rumah itu sampai kakak lulus kuliah dan cari pekerjaan di kantor yang gajinya gede, rose mengangguk pelan, dan tersenyum,
''Angkutan umum pun sudah datang, membawa kakak beradik itu kembali ke rumah paman dan bibi nya, yang sebenar nya itu adalah rumah peninggalan orang tua Arumi dan Rose, yang kini di kuasai paman dan istrinya,
''Masuk lah ke kamar, kakak akan bantu bik Lasmi menyiap kan makan malam, Arumi menyuruh adik nya untuk segera ke kamar dan beristirahat, Rumi tidak rela jika sang adik ikut menerima hinaan yang selalu di terima Rumi dari kedua putri dan istri paman nya,
''Non Rumi, sudah datang,,
''Iya bik, baru saja,, jawab Rumi seraya menyusun peralatan makan di meja panjang itu,
''non Rumi sudah makan, tanya bik Lasmi lagi,
''Sudah bik, kami sudah makan di restoran, Rumi tersenyum
''Tak berapa lama paulin datang memandang tak suka pada Rumi,
''Hus,,hus,, sana kebelakang kembali ke asalmu, jangan membuat selera makan ku hilang, usir Olin seraya menjatuhkan bokong nya ke kursi,
''Geri dan istrinya tampak menuruni tangga di susul dengan putri sulung mereka paulina, sama hal nya dengan Olin, kedua wanita yang sedang menuruni tangga itu menatap tak suka pada Rumi, sedang Geri tampak biasa saja, Rumi sadar diri dan segera pergi kebelakang,
''Non Rumi sebaik nya istirahat saja, biar bibir yang nunggu, dan membereskan meja makan, Rumi menggeleng pelan
''Tidak apa apa bik, bik Lasmi tau sendiri seperti apa istri pamanku itu, aku yang tau nya numpang tidur dan makan, bik Lasmi tau seperti apa kehidupan anak dari mantan majikan nya yang dulu,
''Setelah tuan Gerald dan istrinya nyonya Quinn meninggal dalam kecelakaan,
''Yang sabar ya non, suatu saat kebahagiaan pasti menghampiri nona dan nona rose, bibi akan selalu berada di samping non Rumi dan non rose, jika nona keluar dari sini bibi juga akan ikut keluar, bik Lasmi bertahan karena kedua nona muda nya, bukan karena pekerjaan nya,
''Setelah selesai makan malam, Geri memanggil Rumi sang ke ponakan ke ruang kerjanya,
''Duduk lah, Geri berkata lembut namun ekspresi wajah nya datar, sedang Paula memandang sinis Rumi,
''Rumi dengarkan paman baik baik, besok ada yang ingin melamar mu, kamu harus siap, dan tidak ada kata menolak, tegas Geri tanpa basa Basi,
''Siapa paman bagaimana bisa aku menerima lamaran nya sedang aku tidak kenal, lagian aku masih kuliah, protes Rumi,
''Ini semua demi perusahaan Rumi, apa kamu ingin melihat perusahaan ini hancur tidak bersisa, sela Paula,
''Patuh lah lakukan perintah kami, jika kamu tidak ingin melihat adik kesayangan mu itu menderita, suara Paula penuh nada ancaman, hening tiba tiba,
''perusahaan ayah akan hancur, sebenarnya ada apa, lalu keselamatan rose, Rumi tampak berfikir mencoba memahami sebenarnya ada apa,
''jika aku keluar dari rumah ini sekarang aku belum selesai kuliah tinggal beberapa bulan lagi, tapi jika aku tidak pergi aku harus menikah dengan orang yang tidak aku kenal, dan perusahaan Rose batin Rumi,
''Boleh kah aku berfikir paman,
''Untuk apa, besok calon suamimu akan datang, tidak waktu untuk berfikir lagi, Paula berkata dingin,
''Selamatkan perusahaan Rumi hanya kamu yang bisa menyelamat kan nya, tegas Geri dingin,
''Bukan menyelamat kan perusahaan, tepat nya menyelamat kan hidup kalian dari kemiskinan, jerit batin Rumi, tertunduk menatap lantai marmer yang di bangun ayah nya,
''Lihat saja paman, suatu saat aku akan merebut nya kembali, apa yang menjadi milik ku dan Rose, tekat Rumi ingin segera menyelesaikan kuliah nya, dan mempelajari seluk beluk dunia bisnis agar bisa merebut kembali milik nya,
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Boru Silalahi
oh nasib yatim piatu
2022-12-19
0