''
''
''
''
''Malam menjelang, sang rembulan dengan senyum manis menampak kan dirinya, seakan berkata malam ini begitu indah, dengan sinar nya yang terang menyinari kegelapan,
''Pak bin, mengetuk pintu perlahan,, Rumi segera membuka pintu yang di ketuk dari luar,,
''Iya ada apa pak, tanya Rumi ramah,,
''Selamat malam nona, makan malam sudah siap segera bersiap lah, sebentar lagi tuan muda datang,
''Iya terimakasih pak, dengan senyum Rumi hendak menutup pintu kembali terapi pintu ruang kerja Daniel terbuka, Daniel keluar dari ruang kerja nya,,
''Kamu sudah siap kita turun sekarang, Daniel berkata lembut,, drama rumah tangga bahagia akan segera tayang, Daniel dan Rumi memulai akting nya di mulai sejak menuruni tangga,,
''Di meja makan tampak dua wanita berbeda usia sudah menunggu kedatangan Daniel dan Rumi, mereka adalah Diana ibu tiri Daniel dan adik nya Delia, adik satu ayah beda ibu, dua dua nya menatap Rumi tak suka, bagi mereka Rumi tidak selevel dengan mereka,
''Di mana kakek, tanya Rumi pelan,
''Kakek sudah pulang ke vila nya,, kakek tidak akan pernah bisa meninggal kan vila itu, bagi kakek Alex vila nya, menyimpan sejuta kenangan mendiang istrinya, cintanya sangat besar dan tulus terhadap sang istri, hal itu lah membuat Daniel tak suka dengan sang ayah yang menikah lagi, setahun setelah ibunya Daniel meninggal, kenapa tidak seperti kakek,
''makan lah kakak ipar, ini semua masakan koki profesional, koki yang biasa masak di restoran mewah dan terkenal mahal, Delia sengaja, dia tau gadis yang di pilih kakek nya, untuk menikah dengan kakak nya ini adalah gadis miskin,
''Sudah lah Delia, kakak iparmu pasti tidak akan pernah faham tentang makanan berkelas dan mahal, ya kan Arumi,,
''Arumi hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan ibu mertua dan adik ipar nya,,
''Diam dan habiskan makanan kalian, suara datar Daniel mampu membungkam mulut ibu dan anak itu,, Diana dan Daniel jarang sekali bicara dan mengobrol, hanya seperlunya dan hal penting saja,
''Meja makan menjadi sunyi tanpa ada yang berani bicara, hanya terdengar sendok dan garpu yang saling membentur piring,,
''Setelah selesai makan Daniel segera menaiki tangga hendak kembali ke kamar nya di ikuti Rumi di samping nya,,
''Niel boleh ibu bicara, dengan ragu Diana bicara,
''Besok saja aku capek, jawab Daniel cepat tanpa menoleh ke arah Diana, wanita paruh baya itu diam menahan kesal, bertahun tahun dia tidak pernah bisa mengambil hati Daniel, bersikap layak nya ibu dan anak meski ibu tiri,,
''Siap kan piyama tidur ku, tanpa menunggu jawaban Rumi, Daniel masuk ke kamar mandi,,
''Perlahan Rumi memasuki ruang ganti baju, membuka salah satu lemari, menyiap kan piyama tidur tuan suaminya,, beruntung Dira, sudah menjelaskan siang tadi, Rumi tidak begitu kesulitan mencari letak piyama tidur tuan suaminya,, hanya saja bingung memilih warna nya, setelah dirasa cocok dengan warna piyama yang Rumi ambil, dan meletak kan di tempat yang sudah tersedia, Rumi segera keluar dari ruang ganti, Daniel juga sudah keluar dari kamar mandi dan segera masuk ke ruang ganti baju, memakai piyama yang sudah Rumi siap kan,,
''Sedang Rumi segera masuk ke kamar mandi tak lupa membawa serta piyama tidur nya, Daniel memandang sinis Rumi yang memasuki kamar mandi,
''Tunggu, suara Daniel menghentikan langkah kaki Rumi,
''Jangan mengotori kamar mandi ku, bersih kan setelah menggunakan nya,,
''Iya,,
''Dasar, gerutu Rumi,,
Daniel naik ke atas ranjang king size nya, menatap layar gawai meriksa Emil yang masuk dari Allan, tak berapa lama Rumi keluar dari kamar mandi berjalan memasuki ruang ganti baju, mengambil selimut dan bantal, melihat baju Daniel bercecer di lantai segera memunguti nya, dan memasukkan kedalam keranjang baju kotor,
''Orang kaya memang seenak nya, mengambil selimut sambil menggerutu,,
''Daniel melihat Arumi yang mulai merebah kan tubuh nya di atas sofa,
''Aku pikir kamu akan tidur di kamar mandi, rupanya kamu sedikit pintar memilih tempat yang nyaman, seru Daniel ucapan nya terdengar mengejek,
''Sebelum tidur matikan lampu dulu, jangan asal tidur saja, suara Daniel mengagetkan Rumi yang hendak memejam kan mata, perlahan bangun mematikan lampu, hari ini rasa nya sangat melelahkan, namun mata Rumi tak kunjung terpejam,
''apa kabar adik nya, baru hari ini tanpa tau kabar sang adik, jika biasa nya dua puluh empat jam Rumi di samping nya, perlahan Rumi berkirim pesan dengan ibu Lasmi, menanyakan kabar sang adik, setelah beberapa saat saling berbalas pesan, hati Rumi sedikit tenang,
''Tidurlah suara ponsel mu berisik, telingaku sakit tau, suara keras Daniel mengagetkan Rumi di balik selimut,,
''Maaf tuan, saya hanya menanyakan kabar adik saya, jawab Rumi duduk tertunduk, meremas selimut nya,
''bangun tidur lah di kamar mandi, Daniel menarik paksa tangan Rumi, membawanya kedalam kamar mandi,
''Ma af tuan saya salah, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi, Sura Rumi terdengar terbata dan bergetar,
''Di sini dingin tuan, Rumi mencoba membujuk Daniel,
''Aku tidak perduli itu hukuman untuk mu, karena sudah mengganggu tidurku, Daniel mendorong tubuh Rumi memasuki kamar mandi,,
''Sebentar tuan, saya ambil selimut dan bantal saya dulu, lirih Rumi,,
''Tanpa perduli lagi, Daniel segera naik ke ranjang nya yang nyaman,,
''Aku kuat, ini sudah biasa, aku dulu sudah pernah di kurung dalam gudang, gumam Rumi menata handuk baru yang tersusun rapi di lemari kecil dalam kamar mandi, menjadikan handuk itu sebagai alas tidur nya malam ini, untuk mengurangi rasa dingin dari lantai, perlahan memejamkan matanya,
''Ini lebih baik, untung kamar mandi ini luas dan mewah, coba kalau kamar mandi pembantu apa jadinya,
''Malam pengantin Rumi jalani dengan tidur di kamar mandi, menjalankan hukuman yang menurut nya tidak masuk akal, hanya karena mendengar nada ponsel yang berbunyi Ting, ber akhir Rumi tidur di kamar mandi,
......................
''
''
Byur,,, gelagapan Rumi membuka mata, tiba tiba ada badai hujan, mengganggu tidur nya,,
''pagi ini Daniel bangun duluan, memasuki kamar mandi melihat ada bungkusan besar di pojok kamar mandi,, Daniel membawa air dingin satu ember penuh, tanpa perasaan menyiramkan ke tubuh Arumi,
''Siap kan air mandi ku, cepat gak pakai lama, terlambat aku hukum lagi, dengan perasaan masih kaget, Rumi bergegas bangun berjalan sedikit terhuyung akibat nyawa yang belum terkumpul sempurna, menuju bak mandi dan mengisi dengan air hangat, setelah selesai Rumi segera keluar dari kamar mandi hendak menyiapkan baju kantor Daniel,,
''Jangan mengotori kamarku dengan baju basah mu, sentak Daniel, membuat Rumi kaget untuk kedua kalinya, Rumi mengambil jubah mandi dan memakai nya, mata Daniel melotot tajam,,
''Yang basah baju atas saja tuan, dengan begini tidak akan mengotori lantai, lirih Rumi,
''aku kuat aku kuat aku kuat,, batin Rumi menyemangati dirinya sendiri, butuh tenaga dan kesabaran ektra untuk satu tahun ke depan menghadapi tuan suaminya
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Sukliang
e anjing daniel, kejam amat suruh tidur di kamar mandi
di nivel tetangga, tuan S..a yg suoer duoer kaya, dak sekejam anjing daniel
2024-02-08
0
Boru Silalahi
tidak manusiawi danil.madak dikamar mandi tidur.semoga RI kuat
2022-12-19
0