''
''
''
''
Sore hari Arumi segera turun dari atas setelah pak bin memberi tau Daniel sudah dalam perjalanan pulang Arumi bersiap menunggu kedatangan Daniel di teras rumah, tak berapa lama terdengar mesin mobil Mercedes Benz keluaran terbaru dengan logo bintang tiga itu mulai mendekat ke arah nya, pak bin bersiap membuka pintu,,
''Selamat sore tuan muda, pak bin menunduk hormat,
''Rumi menyambut dengan mencium tangan Daniel dengan hangat, senyum manis ia sematkan di bibir tipis nya, tentunya hanya akting, Daniel melirik sekilas partner aktingnya dalam serial drama rumah tangga yang sedang ia main kan,,
''Penampilan Rumi sudah rapi dan wangi, rambut nya ia ikan separuh di bagian belakang menggunakan jepit, masih tampak yang tergerai,
''Aku mau mandi siap kan air mandi ku, titah Daniel saat melewati Rumi,
''Kak Daniel, panggil Delia mencekal lengan kakak nya,
''Ada apa, Daniel melihat lengan nya yang di cekal Delia sontak gadis itu melepaskan nya,,
''Maaf, boleh Lia bicara sebentar kak, mohon delia, Daniel tak lantas menjawab namun Daniel tak bergeming dari tempat nya berdiri menunggu Delia bicara selanjut nya,
''Ibu sangat bersedih kak, kenapa kakak tidak mau bicara dengan ibu, lirih Delia,
''Lia, dia ibumu bukan, jika ibumu bersedih maka hibur lah tidak ada kaitan nya dengan ku, Daniel berkata datar,
''Tapi kak, apa salah ibu Delia mencoba bertanya meski dia tau kakak nya itu pasti akan marah,
''Jaga ucapan mu, aku menganggap mu adik karna kita satu ayah, jika bukan karna itu jangan berharap lebih, ingat segera cari tau keberadaan salah satu kakak mu, putra dari ibumu, beritahu ibumu akan hal itu, tanpa menunggu jawaban Delia Daniel segera naik ke atas, Daniel sebenarnya sangat menyayangi adik nya itu tapi ego dan rasa tidak suka akan ibu dari adik nya mengalah kan semua,
''Kak Daniel tunggu maksud kak Daniel apa, tanya Delia penasaran dan tidak mengerti,
''Tanyakan saja pada ibu mu, Daniel melanjut kan langkah Kanya menaiki tangga, sedang Rumi segera masuk ke kamar nya sedikit banyak dia mendengar semua nya,,
''Ibu maksud nya apa ini, aku punya kakak lain selain kak Daniel, kenapa aku tidak pernah tau, gumam Delia berjalan menuju kamar nya dengan pikiran penuh tanda tanya, sedang ibu nya masih belum pulang sibuk dengan teman sosialita nya,
''Daniel memasuki kamarnya dengan perasaan kesal, melihat Arumi baru keluar dari dalam kamar mandi,,
''Tuan air mandi nya sudah siap, Daniel tak lantas menjawab hanya diam, sambil melepas jasnya, Arumi memunguti jas dan sepatu yang di lepas asal oleh Daniel dari balik pintu kamar mandi yang tak tertutup rapat Daniel melempar baju dan celananya, lagi Rumi hanya bisa mendengus dan memunguti baju Daniel lalu memasuk kan nya kedalam keranjang baju kotor,
''Menyiap kan segala keperluan tuan Daniel, yang terhormat,,
''daniel berendam menikmati aroma lavender yang menenangkan, melepas penat Dan lelah, hampir dua puluh menit berendam Danil segera menyelesaikan ritual mandi nya, Daniel membuka lemari hendak mengambil handuk mandi nya, tidak ada satupun di sana, jubah mandi pun tidak ada,
''Dasar gadis itu, gerutu Daniel kesal,
''Hai perempuan bodoh sini kamu, Daniel membuka pintu kamar mandi dan mengeluarkan kepalanya memanggil Rumi dengan suara cukup keras,
''Ya tuan, Rumi segera menghampiri Daniel,
''Kamu sengaja, tidak meletak kan kembali handuk dan jubah mandi di sini, sengaja kamu ingin aku keluar bertelanjang, todong Daniel,,
''Maaf tuan saya lupa, lirih Rumi,, segera mengambil handuk yang ada di dalam ruang ganti baju,,
''Perasaan ada banyak di lemari, gumam Rumi,
''Bukan nya kamu sudah memakai semua tadi malam untuk alas tidur mu, Sura Danil yang tiba tiba mengagetkan Rumi,
''Tu tuan kenapa tidak menunggu, Rumi memalingkan wajah nya melihat Daniel sekilas tanpa baju,
''Aku tidak suka menunggu, jawab Daniel cuek, sedang Rumi bergegas meninggal kan ruang ganti baju tanpa melihat ke arah Daniel,
''Tunggu hukuman mu, batin Daniel menyeringai,,
''Ya tuhan mata suciku ternodai, Rumi menghembuskan nafasnya kasar,
''Keringkan rambut ku, titah Daniel datar, Rumi tak lantas bergerak ia tetap berdiri di tempat nya tak bergeming,
''Dasar bodoh lelet, teriak Daniel menatap Rumi tajam, Rumi tersadar dari lamunannya,
''Ma maaf tuan, Rumi Tergagap menghampiri Daniel di meja rias,
''Tambah lagi hukuman mu, hukuman beo Rumi tersadar dia sudah melakukan kesalahan soal handuk,
''Tambah hukuman memangnya apa lagi kesalahan saya tuan Daniel, Rumi sedikit menekan ucapan nya,
''Beraninya kamu mempertanyakan apa kesalahan mu, Daniel berdiri dari duduk nya mendekati Rumi, yang berdiri tegak tak bergeming mata keduanya saling bertemu, tatapan tajam Daniel menyadarkan Rumi ada bahaya datang mendekat,,
''Ma maaf tuan, saya salah, Daniel menarik tangan Rumi memasuki ruang ganti baju, bola mata Rumi melotot hampir keluar dari tempat nya, melihat keadaan lemari baju yang kosong sedang isinya berhamburan di lantai,
''Ini kenapa jadi begini, sepuluh menit yang lalu masih baik baik saja, batin Rumi bertanya,
''Ini kamu cuci baju kotor ini di kamar mandi, sekarang jangan lupa setelah cuci baju, bersihkan kamar mandinya sekarang, Rumi terkesiap mendengar ucapan Daniel yang menyuruh nya mencuci baju dan membersih kan kamar mandi,,
'' Rumi hanya diam, baginya pekerjaan ini sudah biasa ia kerjakan akan tetapi, disini ia adalah istri dari Daniel, kembali lagi pernikahan nya hanya sebuah drama, dan tentang hukuman Daniel, siapa pun bisa mendapatkan nya termasuk delia,
''Rumi mengambil semua baju kotor dari keranjang lalu membawanya ke kamar mandi untuk di cuci, setelah mencuci baju selesai, lanjut membersih kan kamar mandi menyikat setiap sudut nya,
''Tok,, tok,, terdengar ketukan pintu dari luar Daniel membuka pintu kamarnya,
''Tuan makan malam sudah siap, pak bin memberi tau,
''Iya sebentar lagi kamu turun, jawab singkat Daniel,
''Sudah selesai bersihkan dirimu kita makan malam, isi tenaga mu aku tidak mau kamu pingsan, hukuman mu masih belum selesai, Daniel berkata dingin tanpa melihat Arumi,
''Dasar pria gila, tapi aku memang lapar, meraba perut nya yang terasa perih,
besok aku di hukum suruh ngapain lagi, gerutu Rumi,
''Di meja makan semua diam tanpa ada yang bicara, ibu menikmati makanannya Daniel pun sama sedang Delia tampak tak berselera, Arumi sedikit melirik yang lain seraya menikmati makanan nya,
Keluarga macam apa ini, tak tampak seperti keluarga, lain di rumah nya lain pula disini, suasana meja makan yang seharusnya hangat bagi setiap rumah, bercengkrama dengan anggota keluarga yang lain, bukan nya dingin
''Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Boru Silalahi
pria yg gila.diamkn aja Rumi .hukuman menjatuhkan mental
2022-12-19
0
Ruhamah Ruhamah
jAgAn di up ni
2022-12-18
0