Di tempat lain, ada sebuah mobil mewah melaju dengan kecepatan normal, di jalanan yang berdebu karena sinar mata hari, yang terik di siang hari, tak membuat orang-orang berhenti melakukan aktivitas mereka.
Seperti yang di lakuka, oleh keempat sejoli yang ada di dalam mobil ini, devan langsung membawa mereka ke sebuah mall terkenal di kota A.
Untuk belanja, apa yang ingin di beli, Hampir satu jam perjalanan menuju ke mall dan akhirnya mereka sampai juga di tujuan pertama mereka.
Devan langsung markir mobil di parkiran mall dan mereka berempat melangkah masuk ke dalam mall, setelah sampai di dalam lantas bu Neska langsung masuk ke tempat tas.
Gak usa di tanya lagi harganya ya gais karena, orang seperti bu Neska dan bu Asta pasti selerah mereka di atas ratusan juta. "Yuk sayang sini silakan pilih apa yang kamu suka hari ini mama dengan bunda kamu yang traktir," Ujar bu Asta di sambut anggukan dari bu Neska,
Sedangkan devan, jangan di tanya lagi dimana muka devan, sudah gak beraturan karena gak di ajak mala dibiarkan duduk di luar menunggu.
"Dasar ya perempuan kalau sudah di mall semuanya di lihat, ada aja yang mau di beli, padahal di rumah sudah menumpuk kagak kepake malahan" gerutu devan tapi, sebenarnya devan senang karena melihat kekompakan ketiga wanita yang dia sayangi dan hargai.
" Ma, bun gak usa, orang alin dapat jatah banyak dari mas devan juga tapi gak perna alin gunakan juga." tolak alin halus, manun kedua wanita yang sudah berumur itu tapi masih cantik, kompak bangat jawab,
"Hisss udah belanja aja, soal uang itu kamu simpan aja terserah kamu mau apain uang itu, karena hari ini mama dengan bundamu yang akan belanjain kamu tinggal pilih."
Karena alin hak mau kedua wanita yang sangat menyayanginya itu kecewa, dengan terpaksa alin ikut memilih, dan pilihannya jatuh ke tas sedang yang terlihat sederhana tapi mewah.
Dan lantas alin menyodorkan tangannya untuk mau mengambil tas itu, namun sayangnya kalah cepat, ada sebuah tangan sudah duluan mengambil tas itu
" Mantap juga tasnya berapa harganya" ujar perempuan itu
" Maaf mbak itu tas saya, saya sudah memilih itu dari tadi jadi mbak jangan asal ambil gitu aja kan masih banyak tas Disini jas Mbak bisa memilih, jangan asal main comot. ." namun perkataan alin sontak membuat si perempuan emosi
" He perempuan gemb*l mau lo yang milih ke mau siapa yang Nolih ke, apa peduli gua, itu urusan lo, gua kan suka ya gua ambil, lagian nich ya kalau gua lihat nich, dari penampilan lo, kayak gemb*l gini gak pantas beli tas bermerek dan mahal di tempat ini, apa lagi sangup.
Sedangkan gua orang kaya dan sebentar lagi juga gua nikah dengan orang terkaya nomor satu di kota ini, jadi jangan mimpi beli barang di sini,
cuiiiii sombongnya" isi hati author
Biarpun kata-kata perempuan itu menurut alin sangat keterlaluan, apa lagi sampai merendahkan tapi alin tetap tenang dan menahan emosi, dia gak tau sih siapa alin.
" Ya ampun mbak, bisa gak jaga omongan mbak, biarpun penampilan saya seperti ini, bukan berarti saya gak berhak masuk kesini karena disini umum siapapun bisa masuk lesing mbak".
"Dan juga, bukan berarti saya gak bisa beli barang ini, kalau saya mau, saya beli mall ini juga bisa, jadi mbak tolong jangan suka menilai orang dari penampilannya aja" jawab alin masih tenang.
"He perempuan kampu**gak usa sokh ceramahin gua, lagian terserah gua dong mau ngomong apa suka-suka gua, kan memang kenyataan kalau lo gak pantas belanja disini".
Dan apa tadi lo bilang gak salah degar gua, hahha mau beli mall ini, woyyy jangan mimpi di siang bolong, gua yang orang kaya aja gak sanggup beli Mall ini apa lagi lo yang penampilan kayak gemb**l aja kaya gini. Tapi kalau nanti aku jadi nikah dengan calon suamiku, aku juga bisa beli mal ini secarakan dia paling terkaya dirimu.
" Hehe mbak, mbak baru aja jadi calon bangga, lagian belum tentu juga dinikahin, apa lagi kalau calon Mbak tau kelakuan pacarnya seperti ini bisa jadi di buang , gak ada adab dan sopan santunya kasian bangat ya dapat pacar seperti mbak norak tau gak.
" Ah, kurang ajar lo ya, berani sekali menghinaku, perkataan alin membuat si perempuan murka dan lantas menggangkat tangannya ingin melayangkan tamparan ke pipi mulus alin, namun alin dengan sigap menangkap tangan sih cewek dan dengan cepat alin pelintir ke belakang membuat sih perempuan mengaduh kesakitan.
" Auuuuuuuk lepasin sakit tau"
"Mbak tangan anda sangat bagus dan mulus tapi sayang suka lancang, saya ingatkan anda kali ini anda saya loloskan, tapi gak untuk lain waktu kalau berani lagi saya akan patahkan tagan kecil kamu ini".
Lantas alin leposkan tangan si perempuan dan berlalu pergi dengan membawa satu tas di tangan asal copot aja agar bunda dan mama mertuanya gak sedih.
"Kurang ajar berani sekali kamu sama aku awas aja" tapi yang di umpatin sudah pergi.
" sayang kok lama bangat milihnya",
" Iya ma, bun soalnya banyak bangat makanya aku binggung Nolih yang mana soalnya pada cantik semua lagi,"
"Loh, kalau suka kenapa gak ambil aja sayang, gapapa sayang ambil aja."
"Udah bundaku dan mama sayang sudah cukup, Yuk sudah selesaikan belanjarnya,"
"Kita beli sepatu dulu, nanti kalu soal pakian kita lihat di butik mama aja ada banyak disana juga bagus-bagus."
Dan mereka masuk kedalam tempat sepatu, alin memilih sepatu haihils warna emas begitu juga bu Asta dan Bu Neska, akhirnya mereka menuju ke kasih untuk bayar.
"Selamat datang nyonya dan Nona Apa ini aja nyonya, " tanya mbak kasir
"Iya ini aja"
" Totalnya Dua ratus tiga puluh juta ya nyonya.
"Setelah mereka bayar, mereka pergi menemui devan untuk di ajak pergi,
"Ternyata aku hanya sopir ya aku gak di beliin apapun" ujar devan cemberut membuat ketiga wanita itu kompak ngaka, sambil mereka melangkah keluar dari mall.
Sedangkan sih perempuan tadi yang sempat berdebat dengan alin, menuju ke kasir lantas mau bayar namun matanya sempat menangkap sosok yang agak familia.,
"loh itu kok kayak devan dengan tante Asta, dengan siapa perempuan itu trus bukannya cewek itu tadi yang aku ketemu dengan dia di dalam,"
Ya jadi perempuan tadi itu olivia ya gais yang katanya teman devan, tapi diam-diam sih olivia naruh hati sama devan. Sontak sih olivia beranjak mengejar devan, tapi langsung di kagetkan dengan suara mbak yang ada di kasir, "mbak total lima belas juta." ujar mbak kasih
Setelah selesai bayar, si oliv buru-buru menuju ke parkir pikirnya mungkin devan masih terkejar, disana namun harapannya pupus baru juga sampai di parkiran terlihat mobil devan sudah keluar.
"Humm terlambat, tapi gapapa nanti aku kerumahnya aja, kalau benaran itu devan berarti devan sudah kembali tapi Kenapa aku gak di hubungi ya, ah nanti aja deh mikirin itu yang penting pujaan hatiku sudah pulang, senyum tipis di bibir oliv.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
norah selen
kegedaan kmu olive ennga thu malu
2024-04-25
0
Wirda Lubis
lanjut
2024-04-24
0
Tutik Yunia
semangat Thor 💪💪
2023-01-22
0