Selepas alin berpamitan pada bik sumi ai meninggalkan pekarangan rumah bik sumi dan melajukan mobilnya menuju ke hoya caffe untuk pertemuannya dengan klien, "oalah macet bangat masih jam segini juga" umpet alin
Sekitar tiga puluh menit akirnya mobil alin berbelok masuk kedalam parkiran caffe dengan terburu-buru alin turun dari mobil bummmkkk alin menutup pintu mobil dengan agak sedikit keras dan lantas mau masuk ke dalam caffe..
tapi naas karena gak lihat jalan ... braaaakkkkk Ahkkkkkk....
"Duh mbak punya mata gak sih.... Jalan tuh pake mata dong orang sebesar ini kagak lihat apa, orang yang di tabrak alin mengerutu sambil mengambil tasnya yang jatuh karena tak segaja di tabrak oleh alin....
"Ma.. Maaf mbak aku gak segaja soalnya aku buru- buru maaf ya mbak". Alin membungkuk untuk membatu orang tersebut mengambil tasnya yang jatuh tapi dengan kasar tangannya di tepis oleh si perempuan.
"Gak usa mengang-mengang barangku ogah". Ujar nya
"Loh... Tunggu sepertinya aku kenal suara ini, kayak gak asing, kok kayak suara si saras? kalau benar ini si saras dia datang sama siapa, gak mungkin dia sendirian pasti datang dengan jhovan". belum juga alin mau menolek wajahnya ke orang tersebut alin mendegar langkah kaki yang semakin mendekat sambil bertanya "ada apa sayang.. kenapa muka di tekut gitu sih jangan cemberut gitu ah.. Jelek tau". Ujar si cowok...
"ihhh gimana gak sebel sayang nih orng jalan main nabrak aja sakit tau lenganku" ujarnya sambil melirik ke Alin yang masih menunduk..
Yaudah sayang yang penting gak kenapa, ayok kita harus pergi butik untuk fiting baju bukankah tiga bilan lagi kita menikah".
"Ok sayang yok"..
Belum juga mereka melangkah tiba-tiba alin berdiri dan mengangkat muka... Sambil Naikan satu alis dan tersenyum kecut, kepada dua orang yang berdiri di depannya dengan wajah yang ketakutan dan sokh. Ya siapa lagi kalau bukan si Jhovan dan si Saras.
"M... Mbak Alin"? Ucap saras dengan gugup
"Hay saras akhirnya kita ketemu lagi" sambil melirik sinis ke arah jhovan yang berdiri mematung di samping saras dengan menengang...
Dengan cepat saras mengatur nafasnya dan berkata " bagus lah kalau mbak sudah kembali ke sini jadi bisa menyaksikan pernikahan aku dan jhovan.Laki-laki yang sangat mencintaiku".ujar saras
"Iya dong sayang, hanya kamu satu-satunya wanita didunia ini yang aku cantai, aku aja yang bodoh dulu sempat menyikai wanitu pembunuh seperti dia ini nyesal sih". Ujar jhovan dengan nada ngejek
Bunyrrrrrrrr.... kayak kesambar petir di siang bolong...darah alin mengalir deras di sekujur tubuhnya, emosinya naik sampai di ubun-ubun, "tenang alin tenangkan dirimu jangan emosi". Ujar dalam hati dengan cepat alin mengatur nafasnya dan tiba-tiba ckckckck... hahahaha... Alin tertawa sambil mengangkat dagunya danberkata. " Apa kamu bilang gak salah ya, gak usa kege'eran kali aku juga gak sudih nikah dengan laki-laki gak becus, Tuh.... Ambil aja laki-laki samp**h ini karena aku gak selevel dengannnya jadi aku kasih gratis dan bagus lah kalau kamu mau nikah sama dia semoga kamu gak nyesel"..dan kamu alin menolek ke arah jhovan sambil menunjuknya dengan jari dan berkata... "Aku lebih menyesal lagi jika aku jadi menikah denganmu karena kamu gak lebih dari pada seekor **jing yang hanya mau menj***t lud*h ku dan selamat ya atas keberhasilan kalian berdua pasangan serasi" lalu alin maju selangka dan berbisik sesuatu pas di depan telinga saras membuat saras ketatukan. Tapi alin tak menghiraukan mereka dan berlalu pergi.
*****
"Selamat pagi maaf saya terlambat karena tadi ada sedkit masalah di depan dan itu membuat pak devan menunggu". Ujar alin
"selamat pagi juga.bu alin, tak masalah lagian saya juga baru nyampe". Sambil melirik ke arah alin
"Apa benaran ini dia yang aku cari selama ini senyumnya wajahnya sama parsis" guman devan
"Pak devan.... Pak"... Panggil alin sambil melambaikan tangannya di depan wajah devan yang lagi melamun.
"Ehhhh iya bu, gimana"? Tanya devan
"Pak Devan kenapa ada masalah sepertinya pak devan gak focus karena ada yang di pikirkan, apa pak devan baik-baik aja"? tanya alin.
"Hahaha saya baik-baik saja bu hanya sedikit masalah tapi gak penting.. Oya gimana kita langsung aja"?.
"Lis berkasnya sudah di bawa semua kan, tolong berikan sama pak devan biar di periksa dulu pak. Kalau menurut pak devan Cocok baru kita lanjut kerja sama". Ujar alin
" Nich bu berkasnya tolong di periksa dulu". Ujar lisa sambil menyerahkan berkasnya dan langsung di terimah oleh pak devan.
Setelah berapa menit kemudian pak devan berkata:" saya tertarik dan saya setujuh dan mau kerja sama dengan perusahaan bu alin dari mulai sekarang".ujar devan
"Ok silakan pak tanda tangan berkasnya" ujar lisa..
"Itu sih gampang tapi masih ada syaratnya sebelum saya tanda tanggan" setelah mendengar pernyataan pak devan sontak alin dan lisa bersitatap.
"Syarat apa ya pak"? Tanya lisa dan alin kompak membuat pak devan tertewa.
"Hahaah idiiiiiiihhh lucu bangat mukanya" guman pak devan dalam hati pas lihat muka alin memerah.
"Jadi gini saya mau tanda tangan kontrak tapi dengan syarat kalau bu alin setujuh akan makan malam dengan saya kapan pun saya minta gimana"?.Ucapnya
"Hammmmm apa, Makan malam"? Jawab alin dan lisa selalu kompak mereka berdua gak kala terkejut dengan mulut yang menganga sambil adu pandang.
" Gimana setujuh gak, gak usa mikir yang macem-macem saya pria baik-baik hanya mau ngajak makan kok".
"Alin cepat sadar dari keterkejutnya dan reflek bertanya apakah gak ada syarat lain selain makan malam.. Tapi devan dengan cepat menjawab kalau hanya itu satu-satunya syarat yang di berikan. Akhirnya secara terpaksa alin menerima tawaran itu karena pikirnya gak terlalu buruk juga, lantas devan sudah ganteng mapan dan berwibawa lagi.. Kelihatan juga devan cowok yang baik-baik. Namun bukan karena itu alin menerima tawaran devan..tapi alin merasa dekat dengan devan dan seperti ada kerinduan dalam dirinya.
Hummmm kira-kira siapa kah devan itu apakah dia seseorang yang special dari masa lalu alin atau hanya perasaan alin saja.
Ayok pembaca setia mari kita cari tau bersama.
"Ok saya mau pak devan tapi hanya makan ya gak lebih"? Jawab alin
"Saya gak janji tapi kita lihat aja lah nanti, oya saya pamit ya karena masih ada miting di kantor sampaj jumpa.
Selepas pak devan pergi alin dan lisa juga beranjak dari tempat duduk mereka dan bertolak ke parkiran untuk kembali ke kantor.
"lis, tadi datang naik apa"? Tanya alin
"Hmm tuh bu naik taksi" ucap lisa.
"Kalau begitu ayok bareng sama aku aja kan kita satu tujuan ayok.
"Emang gapapa nich bu"? Tanya lisa
" Ya Gapapa dong lis yuks".
Alin dan lisa masuk kedalan mobil dan menuju ke kantor.
*****
Di tempat lain bik sumi berdiri mematung di jendela dan memandang keluar.
Siang itu selepas bik sumi siapkan makan siang ia beranjak ke lantai dua menuju ke kamar nyonyanya untuk menyampaikan kalau makan siang sudah tersedia, namum sejenak langkah bik sumi berhenti lantas samar-samar bik sumi mendegar ada pembicaraan dua orang dari dalam kamar siapa lagi kalau bukan saras dan Ratna.. Akhrnya bik sumi urunkan niatnya untuk mengetok pintu tapi mala bik sumi memasang telingannya dengan baik di daun pintu dan menguping.
"ma.. Pokoknya saras gak mau tau gimana caranya supaya mbak alin batal nikah dengan jhovan, mama kan tau aku sangat mencintai jhovan kan ma." Emang mama tega melihat mbak alin nikah dengan jhovan dan bahagia di atas penderitaanku lagian nich ya ma sebenarnya mbak alin itu gak cocok bersanding dengan jhovan. aku ma yang pantas menikah dengan jhovan ", ujar saras.
"Nak kamu sabar dulu mama juga lagi cari solusi nich dimana caranya untuk menyingkirkan si anak sialan itu dari jhovan, apa lagi kamu kan tau eyang kamu itu sangat menyayangi dia. Dan papa kamu juga pasti akan membelanya dan menyalahkan kamu".
"Hummm trus gimana dong ma jangan lama-lamain dong ma, nanti mereka keburu nikah saras gak mau dan pokoknya mama harus bantu saras ma karena kalau saras jadi nikah dengan jhovan pasti kita makin kaya ma. Emmmm Tunggu dulu deh ma aku punya ide.. Tanpak saras berpikir setelah itu berkata: "Ma disinikan yang suka membelah mbak alin kan eyang dan mama tau kan. Papa sangat menyayangi enyang"?.
"Iya terus apa hubungannya"? Tanya ratna
"Aduh mamaku ini lemot bangat deh, ya jelas ada hubunganya lah ma".. Kita harus cari cara biar eyang bisa meninggal ma tanpa ada yang tau tapi pastikan mbak alin ada di TKP, biar papa pikir yang membuat eyang meninggal itu mbak alin bukan kita ma.. Setelah itu saras yakin mbak alin pasti terusir dari rumah. Dimana ma.. Bagus gak ideku..
"Aduh ratna jangan macam-macam deh kalau ketahuan sama papa kita bisa di usir dari rumah ngaur aja kalau cari ide" ucap ratna dengan kesal
"Idiiiihhhh ma papa hak bakal tau percaya deh sama daras".
Tanpak sejenak Ratna diam dan berpikir setelah itu kepalanya manguk- manguk dan berkata: "sebeprtinya bagus juga ide kamu nak tapi caranya gimana biar papa gak curiga"..
" saras awalnya duduk di dekat meja rias ratna lantas bangkit dari duduknya dan bertolak ke tempat tidur dimana ratna berbaring sambil membisik sesuatu di teliga ratna membuat ratna senyum jahat sambil berkata: "siap-siap anak kur**ng ajar kamu akan di tendang dari rumah". Ujar ratna dalam hati
Bik sumi yang mendengar dari luar tampak terkejut "Aku harus bicarakan ini sama non alin jangan sampai terjadi" ujar bik sumi lantas bik sumi mengetok pintu.
"Bagaimana ma? Mantap kan ide saras"? Tanya saras.
Iy......
Tok... Tok.. Tok "nyonya makan siang sudah siap" panggil bik sumi
"Iya bik nanti kami turun" jawab saras dan bik sumi berlalu pergi dengan hati yang was-was...
"Heeee sumi, ngelamun apa sih, sampai di panggil dari tadi kagak nyahut" ujar tamu yang datang mbak darmi
" Oalah mbak darmi bisa gak si jangan ngangetin gitu atuh ah...kagak ngelamu apa-apa hanya perhatikan halaman denpan. Lagian ada perlu apa mbak darmi datang kesini"? Tanya bik sumi
"Nich sum di kasih dari pak Rt sembako karena sumi gak datang jadi pak Rt minta tolong sama saya untuk antar, kan lumayan sum". Ujar mbak darmi
"oalah.. Makasih loh mbak darmi sudah antar dan sampaikan makasih untuk pak Rt ya mbak darmi". Ujar bik sumi
" Yaudah saya pulang ya sum". Ucap mbak darmi sambil berlalu pergi sedangkan tinggal bik sumi masih kelut dengan kejadian enam tahun lalu yang membuat alin yang tak bersalah harus terusir dari rumah, saya harus bantu non alin biar non alin bisa kembali ke rumah itu. Ucap bik sumi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Wirda Lubis
semoga cepat terbongkar
2024-04-23
0
Jastin
ttp semngat di tunggu lanjutan ya tor
2022-11-28
0