Selepas pak donal pergi ke kantor saras segerah memanggil asisten rumah tangahnya untuk membersihkan yang sudah berantakan di lantai.
" bik bik yum" triak saras
"Iya non" sahut bu yum
" Bik tolong bersihkan ini semua ya pel lantai sampai bersih dan tolong buang ini jauh dari sini jangan sampai masih tersisa". Perintah saras
" Siap non" ujar bik yum lantas bik yum segera melakukan pekerjaannya.
" Yuk ma kita ke kamar dulu mama istirahat sepertinya mama lelah deh". Saras dengan talenta ia memapah bu ratna naik ke lantai dua dan masuk ke kamarnya.
Seusai sampai di kamar saras dengan talenta saras membaringkan tubuh bu ratna di atas kasur bing sise itu.
Dan lantas saras duduk di samping bu ratna " Ma ada gak sih yang sekarang mama curigai Awalnya saras pikir orang salah kirim atau iseng tapi gak mungkin karena di dalan kotak itu jelas-jelas foto mama. Dan juga tadi kata pak danang orang yang kirim itu jelas sebut nama mama, itu artinya gak salah lagi kalau jelas target mereka adalah mama, tapi kira-siapa ma".Tanya Saras
Sudah panjang lebar saras bicara tapi sama sekali gak di gubris oleh bu ratna, yang masih sibuk dengan pikirannya entah apa yang ada dalam pikiran bu ratna hanya dia lah yang tau.
Walau saras melihat mamanya hanya diam aja saras gak tinggal diam dia lanjut pembicaraannya" Ma tadi mama belum baca kan isi surat itu apa, mama tau gak isi suratnya apa? Dalam isi surat itu mengatakan kalau mama itu pembunuh ma, apa mama perna membunuh orang ma selain eyang"..
Saras udah gak tahan lagi melihat mamanya diam aja tapi saras gak habis akal ia berinisiatif untuk menguncang tubuh mamanya untuk memberikan kesadaran dan itu membuat bu ratna sadar dari lamunannya.
"Apa, an sih saras gak sopan ngoncangin tubuh orang tua" ucap bu ratna marah
" Mama tuh yang apa, an dari tadi di omongin bukannya di jawab mala dikacangin". Ujar saras gak kala emosi.
" Saras mama mau tanya sama kamu waktu pas kamu dengan jhovan ketemu sama si anak si**l itu selain ancaman untuk kamu apa lagi yang dia bilang sama kamu". Tanya bu ratna penuh selidiki.
" Lantas saras geleng kepala" gak ada ma hanya itu aja trus dia pergi gitu aja tapi dari wajahnya sepertinya mbak alin sangat membenci kita ma, Atau ma... Jangan-jangan semua ini ula mbak alin ma".
"Secarakan, selana mbak alin pergi gak ada teror ini tapi setelah muncul kembalinya mbak alin nah disitu juga muncul teror. Tapi bisa jadi juga sih bukan mbak alin secara di dalam tulisan itu katanya mama pembunuh sedangakan yang mendorong eyang dari tangah kan saras ma, bukan mama".
"Kalau benar mbak alin tau kita yang merencanakan kematian eyang seharusnya yang di teror itu aku saras ma bukan mama".
"Semua kata-kata yang di ucapkan saras sontak membuat bu ratna bagun dari tidurnya dan bersandar di sandaran tempat tidur, lantas bu ratna menghela napas dalam-dalam baru membuangnya keluar. "Saras nak dengarin mama mungkin yang kamu katakan tadi ada benarnya kalau yang kirim teror itu adalah anak itu".
" Tapi kenapa ma, mama kan gak salah kenapa harus mama"? Tanya saras.
" Mama lah yang membunuh mamanya Anak itu saras". Kata-kata bu ratna membuat saras sontak bangkit dari tempat tidurnya dan menutup mulutnya sangkit terkejut dengan pengakuan mamanya.
" Ma mama bilang apa tadi saras gak salah dengar ma, kalau mama yang membunuh bu larasati mamanya mbak alin"?
" Kamu gak salah dengar saras itu benar memang mama yang buat dia kekelakaan, karena waktu itu mama sangat mencintai papa kamu, tapi tanpa sepengetahuan mama papa kamu sudah tunangan dengan Larasati teman mama sendiri yaitu mamanya alin". ujar bu ratna terhenti
"Itu yang membuat mama sakit hati dan menyimpan dendam. Sebelum kami wisudah karena mama gak kaut melihat kebersamaan mereka akhrnya mama pindah keluar kota".
Dan pada akhirnya mereka wisudah begitu juga dengan mama namun tak berselang mama, mama dengar kalau papa kamu sudah nikah dengan Larasati dan bahkan sudah mengandung".
"Karena mama gak terimah, empat tahun kemudian mama kembali ke kota B untuk melancarkan aksih mama, waktu itu kalau gak salah alin sudah tiga tahun lebih".
"Mama menyewa orang yaitu sepupu mama om adam untuk mensabotase mobil Laras dan akhirny ia kecelakaan pas pulang dari butik pas jalan mau melewati jurang jadi mobilnya terjun ke jurang.
"Setelah kematiannya, mama sengaja datang ke sini dan pura-pura ngucupin belasungkawa. Dan dari hari itu mama mulai ambil hati papa kamu dan menjebak dia di hotel trus minta pertanggung jawaban, dan papa gak bisa menolak kerena mama ancam dia kalau dia gak bertanggung jawab mama akan buat reputasinya buruk".
Otomatis berpotensi ke perusahaannya karena takut papa kamu makanya setujuh menikahi mama walaupun siri dan gak lama setelah itu lahir lah kamu.
"Ya ampun ma, mama sadar gak mama itu sudah melakukan dosa besar ma membunuh orang" dengan begitu sokh dan sangking terkejutnya sampai badan saras gemetaran
"Husss anak kecil tau apa lagian sampai sekarang papamu juga gak tau, dan juga semua yang mama lakukan juga untuk kebahagiaan kamu, buktinya sekarsng kamu nikmati mama ingatkan kamu jangan sampai semua yang mama ceritakan tadi di degar orang apa lagi papa kamu". Ancam bu ratna
"Jangan sampai saras tau kalau dia bukan anak kandung dari papa, begitu juga papa jangan sampai tahu karena sebelum aku menjebaknya sebenarnya aku sudah hamil dua bulan dengan pacarku". Guman bu ratna dalam hati.
" Tapi bukan gitu caranya juga ma, kalau suatu saat papa tau mama gak takut papa usir mama dari sini kalau hanya usir masih mendingan tapi kalau di penjara gimana".ujar saras geram sama mamanya ini.
" Maka itu kamu diam aja gak usa banyak ngomel.
"Tapi saras yakin ma cepat atau lambat semua kebohongan akan terbongkar, Sepandai-pandai tupai melombat akhirnya jatuh juga, dan sepintar-pintarnya kebohongan ditutupi kebenaran akan terungkap" typo
"Oalah anak ini bukannya bantuin mamanya untuk cari cara agar semua harta papanya jatuh ke tangannya, mala menceramai aku lagi". cerca bu ratna pada anaknya
"Ma saras sudah gak butuh harta papa lagi secarakan harta orang tua jhovan juga gak kalah dari papa, lagian nih ya mama buat itu untuk mama kali bukan Semata untuk saras" jawab saras lugas
"He saras degarin mama ya kalau bukan mama, kamu juga gak bakal nikah dengan jhovan" ujar bu ratna emosi
"Gapapa nanti saras cari laki-laki yang lebih kaya dari jhovan, oya ma bukanya perusahaan papa menjalin kerja sama dengan perusahaan Wijawa Grup ya"? Tanya saras pada mamanya
"Iya kenapa kan itu perusahaan terbesar di kota ini orang terkaya no satu setelah itu perusahaan Bratma no dua kenapa rupanya" tanya bu ratna selidiki.
" Saras dengar Tuan Wijawa memilki seorang putra ma pewaris tunggal yang sampai sekarang belum di ketahui seperti apa perawakannya hmmm seandainya aku jadi istrinya ma nyonya muda Wijawa". Menghayal.
" Ya mama dengar si satu bulan lagi ulang tahun perusahaan Wijawa grup bisa jadi papa di undang, dan kita bisa menghadirinya siapa tau kamu bisa mengikat hatinya secarakan kamu cantik" puji bu ratna membuat saras salah tingkah tapi dalam hati ia berdoa semoga pas ketemu sama devan bisa tertarik sama dia
Kalian belum tau sih calon istri devan siapa nanti kalau kalian tahu awas strok nanti.
******
Ternyata devan tidak main-main dengan janjinya, sesuai dengan janji devan semalam, bawa mulai sekarang Ia akan mengantar jemput Alin.
Keesokan harinya masih pagi baru pukul tujuh pagi devan sudah didepan apartemant alin untuk menjemputnya dan antar ke kantor alin baru devan berangkat ke kantornya karena kebetulan kantor alin dengan devan satu arah dan agak berdekatan.
Saat Alin hendak membuka pintu untuk berangkat ke kantor betapa terkejutnya ia mendapati devan berdiri dengan kedua tangannya di dada menghadap ke pintu kamar alin, senyum manisnya iya memperlihatkan pada alin dengan muka tanpa dosa.
"Pagi calon istri" sapa depan.
" Ya Tuhan dev bikin aku kaget aja deh.. Sejak kapan berdiri disini sih, kenapa gak masuk aja kedalam kayak penjaga pintu aja". Protes alin bukannya dapat sapaan manis dari calon istri mala sebaliknya dapat pelan. Kasian kamu degan sabar
" Huhuhu.. Aku baru aja nyampe tadi sih rencana mau masuk ke dalam tapi takutnya lagi bikin apa lagi", devan terkeke
" Devan perhatikan alin dari atas sampai bawa" Ya ampun citpaan Tuhan sangat sempurnya, cantik bangat calon istriku ini" guman devan tapi masih bisa di dengan oleh alin
Alin membulatkan matanya saat mendegar pujian dari devan " loh baru tau emang sudah cantik dari sananya kalau gak cantik mana mungkin seorang devan Aliando Wijawa sampai se bucin ini". Ujar alin dengan pipi merah merona.
Itu yang buat devan tak tahan dan berikan satu kecupan di bibirnya membuat alin melotot" hay jangan macam-macam Tuan devan belum sah. ".Protes alin tapi mala yang di marahin ngakak
"Aduh gemesnya, kamu kok lucu bangat sih yang kalau marah makin cantik". Puji devan.
" Mau berangkat sekarang atau kita berdiri disini aja sampai malam".protes alin melihat tingkah pujaan hatinya.
" Hehe yuk sayang jangan marah gitu makin gemes lihatnya", devan mengandeng tangan alin dan mereka melangkah menuju ke parkiran.
Sesampai disana seperti biasa devan membukakan pintu mobil untuk alin masuk, setelah itu baru devan berputar badan dan masuk kedalam mobil untuk menjalankannya. Sekarang mereka sudah dalam perjalanan menuju ke kantor.
" Sayang nanti nanti pas makan siang aku jemput ya biar kita makan siang bareng gimana"?.Tanya devan
" Boleh juga tapi nanti telfon ya", jawab alin menerima ajakan devan.
Karena keasikan ngobrol gak terasa sudah sampai di depan kantor, Devan turun dan dengan sigap membukakan pintu untuk alin.
Perlakuan manis devan itu di lihat oleh beberapa karyawan kantor dan banyak juga yang mengangumi devan tapi mereka gak tau siapa devan sebenarnya.
" Sayang mau aku antar sampai di dalam". Tanya devan menawarkan
" Gak usa sayang aku bisa sendiri makasih ya hati-hati di jalan" ujar alin menolak
" Akhirnya devan kembali masuk kedalam mobil dan pergi meningalkan kantor alin sedangkan alin sendiri melangkah masuk kedalam kantor dan menuju ke lift".
" Ya ampun ganteng bangat pacarnya bu alin".ujar si A
" Iya loh ganteng bangat cobak aku punya calon seperti dia mungkin tak kurung aja di kamar". Di balas si B
" Mana manis bangat lagi memperlakukan bu direktur" ujar si A
" beruntung lah bu direktur dapat pria sebaik dan semanis dia aduh malelehhhh".
Tiba-tiba muncul boby dengan wajah yang garang " Ngapain kalian disitu bukannya kerja mala mengosip mau di pecat". ujarny akhirnya karyawan tadi membubarkan diri.
Tuuutttttt tuuuuuttttt
" Bob tolong datang ke ruangan saya" ujar alin
tok tok tok
" Masuk" ujar alih perintah nyuruh masuk
Tak lama setelah alin mengakhiri telvon boby masuk "Bos memanggil saya" tanya boby
"Iya bob aku mau mastiin soal tugas yang aku suruh kemarin, dimana sudah kamu lakukan"?tanya alin
"Sudah beres bos dan kata orang suruhan saya, bukan hanya nyonya ratna di rumah bos tapi tuan donal beserta nona saras juga mereka sementara sarapan" ucap boby menjelaskan.
"Bagus biarkan perempuan itu merasakan tekanan itu masih pemulaan. Ujar alin
"Siap bos turus rencana selanjutnya gimana bos"? Tanya boby
" Sekarang ini biarkan aja dulu kita lihat perkembanganya gimana kita tunggu sampai mau hari H pernikahan saras beru mulai lagi bereaksi karena disitu lah momen yang tepat menghancurkan mereka satu persatu". Jawab alin menjelaskan.
"Masih ada lagi bos"? Tanya boby
" Iy bob begini satu minggu lagi aku akan kembali ke kota A mungkin sekitar dua sampai tiga minggu disana, jadi selama saya gak ada saya percayakan perusahaan kembali sama kamu tolong kamu dengan lisa kerja sama ya".ujar alin
" Siap bos"ujar boby
" Sudah boleh kamu keluar bob, akhirnya boby keluar dari ruangan alin dan lanjut pekerjaannya
Alin dari tadi sudah sibuk memeriksa semua berkas yang lagi numpuk di atas meja kerjanya, biarpun rasa lelah tapi mau gak mau harus di kerjakan.
Gak mungkin dia limpahkan lagi ke boby lagian berkas itu semua memang harus yang berhak lakukan itu hanya dirinya, Akhhhhh lelah bangat mala masih banyak lagi berkas yang belum di periksa dan harus dibumbui dengan tanda tangan".
Tok tok tok
"Masuk" perinta dari alin rupanya yang datang kali ini lisa. "Ada apa lis"?tanya alin
"Ini bu ada berkas yang harus ibu tanda tangan tapi sebelumnya ibu baca terlebih dulu".ujar lisa menyodorkan berkas yang ada di tangannya dan menyimpannya di atas meja,
" Ok makasih lis"
" Sama-sama bu, ya bu apa ibu gak pesan makan sebentar lagi makan siang kalau ibu mau makan biar lisa pesankan". Ujar lisa menawarkan
"Oh gapapa, gak usa lis terimah kasih karena saya mau keluar nanti". Ujar alin menolak
" Kalau begitu saya parmisi bu"...
" Ok silakan".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut.
2024-04-23
0