Pertanyaan pak donal, sontak membuat leo kanget, dan berhenti membersihkan barang-barang yang berserakan di bawa, dan menatap bosnya itu pandangan yang tak bisa di artikan.
Ya bagi siapapun pasti kaget secarakan seorang bos, menurutnya bos yang berwibawa dan gak perna meminta pendapat pada orang lain, apa lagi seorang bawahan mana mungkin seorang bos membutuhkan pendapatnya.
Itu yang membuat leo gak percaya dengan pernyataan bosnya tiba-tiba, " apa anda serius pak, bertanya sama saya"?. Leo bertanya untuk memastikan apakah bisanya benar-benar serius minta solusi darinya.
"Iya leo saya serius, apakah kamu melihat Dinata saya ada sebuah candaan,? kamu jawab aja apa yang menurutmu itu baik saya gak akan marah.
"Ah maaf pak saya gak bermaksud begitu hanya saja saya kaget aja pak, tiba-tiba bapak minta pendapat saya, secarakan saya hanya bawahan jadi menurut saya gak mungkin seorang bos minta pendapat bawahannya bukan"?
"Kata siapa hak mungkin, buktinya saya minta pendapatmu. Dan ini saya benaran serius.
"Ok kalau memang bapak benaran minta pendapat saya dengan jujur saya akan katakan".
"Silakan". Pak donal sambil menganguk.
"Tapi sebelum saya jawab saya mohon bapak hak keberatan dengan jawaban saya.
"Iya saya tau.
" Jadi gini pak, Kalau bapak bertanya sama saya, apakah bapak salah atau tidak karena sudah mengusir nona alin dari rumah, saya katakan kalau pak salah besar karena sudah mengambil jalan pintas tanpa berpikir terlebih dulu.
" Kenapa begitu Kan memang dia terbukti kalau dia yang menjatuhkan eyang dari tanggah".
" Apa anda yakin pak, kalau nona alin yang melakukan itu, secarakan waktu itu setahu saya, anda tak memiliki bukti apapun."
"Hanya saja anda hanya mendengar dari cerita nyonya ratna dan nona saras. Tanpa mau mendengar penjelasan dari nona alin, bukan begitukah pak?."
"Bahkan bukti kuat yang ada di rumah anda sendiri pak, anda pak buka."
Pak Donal masih diam untuk mencermati perkataan Leo. " Iya tapi daras sendiri yang bilang kalau dia melihat sendiri alin yang menjatuhkan eyangnya ke bawa.
"Maaf pak, kalau saya lancang tapi bisa jadi itu fitnah yang sengaja dibuat oleh nona daras."
"Gak mungkin daras tega melakukan itu, saya tahu daras seperti apa dan dia anak yang baik.
" Terus dimana dengan nona alin pak, apa anda tak mengenal sifat nona alin. Secaraka nona alin anak pertama anda pak.
Namun kali ini pertanyaan Leo sudah tak di gubris oleh pak Donal.
" Dan sekarang saya akan jawab pertanyaan anda pak, saya minta maaf terlebih dulu kalau saya lancang".
"Kalau anda bertanya pak apa anda salah jawaban saya, jelas bapak salah karena yang pertama: waktu itu bapak gak mau mendegar penjelasan dulu dari nona alin, yang kedua, kenapa waktu itu, bapak gak langsung buka cctv agar semuanya jelas".
" Yang ketiga, kenapa waktu itu bapak gak mau mengusut masalah kematian nyonya Samita tapi mala, dengan gampangnya bapak menutupnya kasus besar itu karena anda lebih mendengar apa kata nyonya ratna ketimbang ikuti hati nurani bapak".
"Dan yang keempat bapak lebih percaya istri kedua bapak ketimbang anak bapak sendiri yang menurut saya begitu baik dan lembut. Dan yang terakhir, kenapa bapak gak mengusut juga kecelakaan maut yang menimpah istri bapak tapi mala diam aja."
Jujur pak, waktu itu aku sebenarnya diam-diam inisiatif untuk menyelidiki semua kasus itu tapi entah anda tau dari sumber mana. Tiba-tiba anda mengetahui semua rencana saya dan anda begitu marah sama saya waktu itu.
Dan melarang saya, sebenarnya saya kecewa waktu itu karena gimanapun, saya sudah mengabdi sudah lama, dan saya sangat mengenal nyonya dan nona alin makanya saya sengaja cari tau, siapa tau mereka dapat keadilan.
Tapi ternyata setelah bapak mengetahuinya bapak marah karena saya berpikir, bapak aja selaku suami maupun seorang ayah aja gak mikirin kasus itu, kenapa aku yang pusing.
Akhirnya saya berhenti Untuk menyelidiki kasus itu. Karena aku berpikir aku hanya seorang bawahan yang hanya bernaung di bawa perintah bos, jadi kalau bos larang saya bisa apa pak.
Tapi diam-diam aku masih cari tau tentang nona alin dan bapak tau, setelah nona di usir dari rumah itu, hidupnya sangat menyedihkan, tapi aku gak bisa berbuat apa-apa namun tiba-tiba aku kehilangan jejak sampai sekarang.
Anda tau pak saya sudah lama mengabdi jadi saya sangat kenal dengan nona alin dan bu laras, biarpun saya hanya bawahan mereka sangat baik kepada saya apa lagi nona alin.
Tapi bapak harus ingat satu hal walapun sekarang bapak menyadari dan ingin mengembalikan semuanya sama seperti dulu lagi, saya rasa itu gak mungkin dan hak ada gunanya lagi pak.
Karena semua sudah terlambat, nasi sudah jadi bubur, jadi kalau pun nona alin masih hidup saya yakin nona alin sudah sangat membenci anda pak, dengan keluarga anda. Karena sebuah kelalaian yang bapak buat. Maafkan saya pak jika saya lancang.
"Kerana jujur pak, saya secara pribadi saya sangat percaya, dan yakin kalau bukan nona alin yang melakukan itu."
"Secara nona alin sangat
menyayangi nyonya Samita mana mungkin nona alin melakukan itu, justru saya mala mencurigai, seseorang pak,
Maaf kalau saya lancang, justru saya mencurigai nona saras, dengan ibu ratna Adalah dalang utama dari ini semua musiba ini".
Dari tadi, pak donal, hanya diam. Dan mendegar pendapat dari orang kepercayaanya itu sambil mencerna, walaupun belum ada tanggapan dari mulut pak donal.
Namun setiap kali leo bicara pak donal manggut -manggut kepala tanda ngerti.
"Makasih leo gak sia-sia aku mengangkat kamu menjadi tangan kanan saya, kalau menurut saya apa yang kamu katakan barusan banyak benarnya."
Saya sebagai seorang ayah dan seorang suami sudah gagal dan Semua hancur karena kelalaian saya sendiri, karena waktu itu pikiran saya benar-benar kalut jadi tak bisa berpikir jernih,"
"Sekarang saya sadar dan menyesalpun tak ada gunanya seperti yang kamu katakan tadi mungkin putry ku dimana sudah sangat benci dan dendam sama aku, ujar pak Donal terlihat dari wajah yang sedikit menua itu terkuras sebuah penyesalan.
"Leo"
"Iya pak".
"Apakah kamu sudah selidiki istri saya"
"Sudah pak tapi belum ada tanda-tanda dan saya masih dalam penyelidikan kalau nanti semua sudah beres saya akan segera menyampaikan ke bapak, sekarang saya masih berusaha."
" Oh ya Leo kamu juga selidiki daras ya, tapi jangan sampai mereka curiga dan mereka waspada".
" Ok siap pak saya akan berusaha semaksimal mungkin, semoga ada hasil memuaskan. Pak maaf sebelumnya kalau Saya lancang, kalau seandainya saya mendapatkan semua bukti ya anda inginkan, tapi tak sesuai dengan harapan anda pak gimana?. "
"Maksud kamu, kalau seandainya istri saya dan saras terbukti bersalah begitu kah maksudmu". ujar pak donal
"Iya betul pak, maksud Saya seandainya benar dugaan kita kalau nyanya ratna dengan nona saras terlibat di balik kematian nyonya samita dan nyonya larasati apakah bapak laporkan mereka ke pihak berwajib"?.
" Ya tentu, kenapa tidak? kerena mereka sudah melakukan kejahatan ya harus di tindak lanjutin dan bahkan mereka sudah melakukan fitnah".
"Walaupun itu istri dengan anak bapak sendiri"?.
" Iya tentu tak ada toleransi bagi penjahat."
"Siap pak kalau begitu. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Wirda Lubis
menyesal ngak ada guna nya nasi sudah menjadi bubur
2024-04-24
0
Suryavisa Momen
ceritanya ok, tapi sayang menuliskan nya masih banyak yg salah dan blepotan
2023-09-23
0
S
tegas fan bijak tapi sayang sudah terlambat.Akan jadi penyesalamu sampe mati pak tua
2023-08-25
0