Pov Devan
"Saya Devan Aliando Wijawa, yang bisa terbilang anak tunggal dan sekaligus pewaris tunggal dari pasangan suami istri Astasari Maharani dan Devinsan Wijawa".
yang terbilang orang terkaya no 1 di kota A, karena kegigihan dan kerja keras orang tua ku sehingga menciptakan kesuksesan bagi perusahaan Wijawa Grup yang sekarang ini memiliki banyak anak cabang dimana-mana termasuk di kota B.
Karena orang tua saya takut saya kenapa-napa apa lagi banyak pesaing bisnis yang tak segan melakukan hal yang tak wajar hanya untuk menjatuhkan sesama pembisnis. Sehingga mama dan papa tak mau mempublikasihkan aku kepada dunia maya, namun tak menutup kemungkinan banyak juga yang tau apa lagi sekarang banyak alat canggih.
saya pewarin tunggal dari wijawa grup membuat banyak sekali gadis-gadis yang dengan mudah dan gampang menawarkan dirinya kepadaku, bahkan mereka rela naik ke atas ranjangku.
Namun aku bukan laki-laki yang bej*t kalau bagi laki-laki lain atau anak kolega lain mungkin mereka dengan senang hati menerimanya, mana nolak melihat kemolekan mereka seperti itu. tapi gak bagiku, hanya satu orang yang bisa mendapatkan cintaku dan bersanding denganku yaitu gadisku Alina Anastasya Adibrata.
Selain dari pada itu aku hanya mengangap itu hal yang gak berguna bagiku..karena dalam pikiran ku hanya satu dimana caranya saya bisa menemukan dia, seorang gadis cantik yang dari dulu aku sangat menganguminya,
setelah Aku pindah sekolah untuk ikut orang tua ke kota A disitu aku kehilangan jejak.. Sampai aku lulus kulia dari luar negeri dan aku perintahkan orang kepercayaanku untuk mencarinya dimana gadis itu berada, tapi sudah hampir berapa tahun hasilnya tetap nihil, dan suatu ketika tiba-tiba saya menerima kabar dari dimas orang kepercayaanku itu, tentang fakta yang ia dapatkan.
membuat hatiku tergungcang dimana Dimas menyampaikan bahwa gadis itu adalah Anak dari Tuan Donal dan nyonya laras tapi sekarang nyonya laras sudah meninggal dan Tuan donal bahkan sudah menikah lagi.. Tapi bukan itu yang membuat aku marah, yang membuat aku marah dan emosi adalah rekaman CCTV yang di berikan oleh dimas dimana gadisku di usir dari rumahnya sendiri dengan cara yang keji. seketikan itu hatiku sakit dan seperti kesambar petir di siang bolong dara mengalir dari sekujur tubuh ini, dengan emosi yang meluap.
"Bos ini rekaman cctvnya di mana nona Alin di usir dan dalangnya adalah ibu tiri dan adiknya sendiri". Lapor dimas
"Setelah aku mendengar penjalasan dari Dimas emosiku makin memuncak namun aku harus tahan "Sabar ya sayang aku akan mencarimu dan kita sama-sama berikan pelajaran kepada mereka yang berani menyakitimu" gumanku dalam hati. ..."Ok dimas tapi cari tau selanjutnya ya dimana gadis itu sekarang, apakah dia baik-baik saja atau dalam bahaya. Dan satu lagi siapkan keberangkatakan aku ke kota B aku yang akan cari tau sendiri disana" ujarku
"Tapi dimana dengan nyonya dan tuan bos apa mereka setujuh" ucap dimas.
"Tenang aja dimas soal itu aku yang urus biar aku sendiri yang bicara dengan papa dan mama sekalian aku juga yang menangani perusahaan di kota B sementara waktu. Ujar ku.
Aku langsung aku bergegas pergi, pulang ke rumah untuk menemui kedua orang tuaku gak ku hiraukan lagi ocehan dari dimas.! semoga mereka mengerti perasaanku.
Dari gerbang depan aku membuang muka ke halaman rumah ternyata mobil papa terpakir dengan rapi di depan aku gak pakai tunggu lama lagi, aku langsung keluar dari mobil dan bergegas kedalaman rumah tiba-tiba senyum tersunging di wajahku manakala aku mendapati ma,pa aku lagi duduk santai di rauang keluarga.
Hummm "Tuhan sangat baik ucapapku"! dalam hati jelas aku tak mau menyia-nyaikan kesempatan emas ini lantas aku datang langsung menghampiri mereka.
"Ewww sayang kamu udah pulang dari kantor, tumben. Ujar mama,
"Iya nak biasanya jam segini belum pulang apa, ada yang ingin kamu sampaikan nak". Ujar papa
" Duh papa tau aja".
"Iya pa, ma ada yang mau devan bicarakan,
Apa itu sepertinya hal yang sangat serius". jawab mereka kompak membuat aku terkeke
"Jadi gini pa, ma devan mau pa, ma setuju kalau devan yang mengurus anak perusahaan papa yang ada di kota B pa" jawab ku memelas
Sontak papa dan mama menatap ku, Untuk apa nak kamu disini aja lagian disana kan sudah ada Om kamu yang mengurus kenapa kamu gak ngurus perusahaan yang ada disini aja" jawab papa hanya mama masoh diam belum bersuara.
"Pa devan mohon ijinkan devan kesana ya devan punya alasan pa" jawabku
"Alasan aja"? hmm mama dan papaku ini selalu kompak kalau menjawab.
Akhrnya aku jelaskan tujuan utama aku mau ke kota B aku berkata jujur karena kalau aku bohong pun nanti juga papa akan tau, mendingan aku jujur aja siapa tau mereka mengerti dan bisa membantu aku mencari alin.
Dan ternyata benar dugaanku setelah aku ceritakan mama dan papa mala sangat mendukung bahkan kata mama jika aku ketemu dengan alin aku langsung nikahi aja hmmm gila benar juga nich mamaku... Tapi maklum sih mama gak punya anak perempuan jadi pengen punya mantu yang cantik. Seolah aku mendapatkan agin segar."Kalau gitu besok aku berangkat ya pa, ma"!
"Iya tapi sudah bilang belum sama dimas untuk mengurus semua kalian pergi dengan jet papa aja Nak.
"Usah pa" jawabku singkat
Keesokan harinya aku bersiap dan berangkat dan menuju ke bandara untuk menuju ke kota B, gak sampai sejam kami sampai di bandara dan langsung menujuh ke jet pribadi papa, karena sudah di siapakan semua oleh dimas jadi tinggal berangkat. "Aku secara pribadi sangat bersyukur memliki orang kepercayaan seperti dimas", dia melakukan sesuatu selalu rapi dan serba cepat.
Dan saat ini kami tiba juga di kota B perjalanan delapan jam itu bagiku gak terasa walaupun lelah tapi itu gak mampan bagiku. bagiku menemukan alin lebih penting.
"Mas kita langsung ke apertement aja ya nnti besok baru kita lanjutkan misi kita".
"Siap bos"! Ujar dimas
*****
Sekarang saya sudah hampir tiga bulan di kota B untuk mengurus perusahaan papa dan juga tak lupa tujuan utamaku tapi hasilnua masih sama belum juga aku temukan rimbanya gadis cantik itu".
Drrrtttttt drrttttt.
" Hallo Mas ada apa?. Ok saya tunggu di apertemant ya".
"Seperti mendapat semangat saat mendapat kabar dari dimas kalau dia sudah menemukan di mana gadis itu dengan gak sabar aku menyuruh dimas datang ke apertemant ku.
Gak lama seuasi aku matiin telfon bel apertemen berbunyi itu tandanya ada tamu pasti dimas pikirku gegas aku membuka pintu ternyata benar dimas. Baru aja dimas duduk saya sudah mencerca dia dengan banyak pertanyaanya. Membuat dimas sedikit menyungingkan senyumnya.
"Bos sabar dikit napa aku aja belum selesai bernapas sudah di sumbat denga banyaknya pertanyaan kalau napasku berhenti dimana bos" kilanya.
Sambil menyodorkan sebuah map coklat. Dan aku langsung mengambilnya dan memeriksannya dengan saksama sontak saya membaca nama ibu angkat dari alina Aneska Bratma, aku mengangkat satu alis" bagus" ujar ku
" Iya bos dan lagi sekarang dari perusahaan Bratma grup lagi minta pengajuan kerja sama dengan perusahaan Wijawa Grup. Tapi katanya belum di setuji bos apa bos mau mengurusnya?
"Ok setujui aja dan buat janji untuk tanda tangan kontrak, tapi kamu harus ingat yang datang harus gadis itu jangan yang lain". Ujarku tegas
"Syukurlah aku gak sabar besok ketemu sama dia".
Dan keesokan harinya pagi-pagi aku sudah siap padahal janjinya jam sembilan tapi aku benaran gak sabar, masih jam delapan aku dengan dimas sudah sampai di tempat yang sudah di sepakati.
Deg deg deg aduh kenapa jantung ini gak tenang gini ya belum, dan tak berselang lama seorang gadis datang dan menghampirku awalnya aku pikir dia tapi ternyata sekretarisnya yang menyapa ku.
" Selamat pagi pak maaf saya terlambat, dan maaf karena bos saya masih ada keperluan sebentar sudah dalam perjalanan menuju kesini. ujarnya sopan
"Ok tak masalah kalau gitu kita tunggu aja dulu sambil pesan minum atau pun makan"ucapku menawarkan
"Terimakasih pak" ujar Lisa
"Selamat pagi maaf saya terlambat".
"Tiba-tiba seorang gadis cantik mata coklat yang begitu manis senyum yang mengembang berdiri tepat di hadapan kami Ya Tuhan bidadari turun dari lagit" hujan ku dalam hati.
"Aku pandangan dia sedalam mungkin" Akhirnya aku menemukannya".
"selamat pagi juga gapapa silakan duduk bu" jawabku.
walaupun aku benaran ketemu sama dia tapi sayangnya dia sudah lupa sama aku tapi gapapa aku punya cara tersendiri untuk bisa memikatnya.
Karena kali ini aku tidak akan melepaskannya bahkan jika ada yang berani menyakitinya lagi aku gak segan-segan menghabisinya,
setelah aku tau dan ketemu sama dia diam-diam aku mengirim beberapa bodiguard untuk menjaganya dari jau aku benaran takut terjadi apa-apa sama dia Apa lagi dia adalah anak angkat tante Aneska.
Bukan hanya itu aku juga mengirim beberapa mata-mata untuk mengutit keluarga Adibrata. karena aku akan buat perhitungan dengan mereka apa lagi sekarang aku kerja sama dengan perusahaan.
Setelah aku ketemu dia aku tak lupa menyampaikan kabar bahagia itu ke mama, dan mama sangat antusias mengatakan kalau aku harus cepat bawa alin ke kota A cieee kadang mama lucu tapi suatu kebahagiaan untuk ku karena mama dan papa adalah orang tua terbaik yang tak memandang seseorang dari harta dan takta, itu nilai plus untuk kedua orang tuaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Wirda Lubis
ketemu teman lama
2024-04-23
0