Besok paginya Ratna menyambut pagi hari dengan hati yang gundah gulana. dimana tidak, teror dari Alin tidak main-main, dan dalam pikiran Ratna dimana kalau suaminya Pak Donal mengetahui semua kebenaran, namun tengah lamunan Bu Ratnya tiba-tiba di bunyerkan oleh sapaan dari pak Donal "Ma, mama kenapa sih, kok papa lihat mama kayak mikirin sesusatu sampai ketakutan gitu, baru juga bagun tidur. Ada apa sih ma, apa ada yang mau mama sampaikan Atau ada yang mama sembunyikan dari papa"? Ujar Tuan Donal.
"Ehhhh pa...papa... Masih pagi-pagi sudah ngagetin mama aja", ujar bu ratna
"Lagian mama melamun aja dari tadi ada apa sih ma? "tanya pak donal
"Hmmm gapapa pak, mama hanya gak enak badan aja mama mau bersihakan diri dulu"... Bu Ratna sambil berlalu ke kamar mandi meninggalkan Pak Donal menatapnya dengan heran..
Selepas pergi bu Ratna lantas pak Donal bertolak ke meja makan untuk sarapan karena mau berangkat ke kantor, ternyata sih saras juga sudah menunggunya"
Selamat pagi Pa...mana mama lama kali turunnya, udah lumutan aku disini dari tadi" tanya saras.
"Pagi juga putry cantik papa, Mama tadi masih mandi mungkin sebentar lagi juga sudah datang". Belum juga pak Donal selesai berucap kelihatan bu Ratna turun dari tangan. "Nah tuh udah datang baru aja di omongin" ujar pak Donal
Selepas ibu ratna datang mereka sarapan dalam diam hanya bunyi piring dengan sendok.
"Pa... Ma.. Saras pamit ya mau pergi sama jhovan, ada yang mau saras kerjakan, loh.. kok buru-buru nak, Terus mana nak jhavan kok gak masuk sarapan dulu"? tanya pak Donal
" Jhovan di depan Pa.. kapan-kapan aja katanya baru mampir soalnya buru-buru,Pamit saras trus berlalu pergi. selepas daras pergi pak Donal pun pamit sama istrinya dan berangkat ke kantor.
******
Di tempat lain, drttttttt... drrttttttttt"
"Hallo lis"
" Iya hallo bu".
" Lis.. Kamu langsung aja ya, ke hoya kafe soalnya aku agak telat datang. Sedikit ada urusan jadi nanti kita ketemu langsung aja disana, jam sembilan kan ya"?
"Iya bu, gapapa".
"Terimakasih Lis" ujar alin
"Sama-sama bu".
tuuuttttttttt... tuuuttttttt
Setelah Alin mengakhiri panggilan telvon dengan lisa sang sekretaris, alin segera melajukan mobilnya memecahkan macetnya ibu kota...tujuannya adalah menuju kesuatu tempat, gak lama mobil alin membelok masuk ke suatu pondok yang agak jauh dari keramain ibu kota, pondok yang berdinding papan nan sangat sederhana dan jauh dari kemewahan. Tapi sangat rapi dan terawat dengan halaman yang lumawan agak luas dan enak di pandang dan asri...akhrnya alin keluar dari mobil dan bummmmkkkkkk ditutupnya pintu mobil dengan agak sedikit berbunyi. Alin melangkah menuju ke halaman pondok itu. Alin sempat berdiri sejenak memandangi pondok itu sebelum mengetok pintu.
Tok.... Tok... Tok..
Tak lama ada sahutan dari dalam "iya tunggu"....
"Siapa sih yang bertamu sepagi ini"? Gerutu pemilik pondok...
Tak berselang lama pintu terbuka dan betapa terkejutnya dan sokhnya pemilik pondok itu .. ya pemilik pondok adalah bik sumi, pembantu rumah tangga Alin dulu. Sesaat bik sumi melihat Tentara yang berdiri di depan pintu itu adalah non mudanya . Membuat bik Sumi sokh dengan Mulutnya menganga seperti gak percaya dengan apa yang bik sumi lihat. Bik sumi mengucak matanya berulang kali "apa benar ini non Alin"... Tanya bik sumi dalam hati.
Karena alin melihat bik sumi diam aja akhrnya alin berkata. " bik sumi ini aku alin, kenapa bik melihat alin begitu. Bibik pikir aku hantu hahahha" ujar alin sambal sedikit tertawa.
"Non, apa benar ini non alin? Bik gak salah lihat kan non, atau bibik gak mimpin kan non"?. Ujar bik sumi.
"Bik sumi gak mimpi kok emang ini alin bik. "? Ujar alin
"Astaga. Non.....Bik sumi sudah gak tahan lagi akhirnya berhambur memeluk alin, begitu juga alin, mereka berdua asik peluk-pelukkan sambil berkata: "Non bik sumi rindu bangat sama non alin. Non kemana aja selama ini "?.
"Iya nanti alin ceritakan ya semua sama bik sumi tapi bisa gak bik lepasin alin dulu soalnya alin gak bisa bernafas. hihih" hahaha duh... non maaf saking senangnya bibik gak sadar kalau non susa bernafas". ujar bik sumi
" Iya gapapa bik alin ngerti kok, karena alin juga sangat merindukan bik sumi. Tapi benaran nih bik gak mau bajak alin masuk ke dalam"? Hahahah. "Ya Tuhan Maaf non bik sumi sangking senangnya jadi lupa mempersilahkan non masuk". Ayok non silakan masuk..duduk dulu bik ambilkan minum untuk non"..
"Ehhhh gak usa repot-repot bik alin sebentar aja kok disini ada perlu sedikit sama bik".Tapi bik sumi tak menghiraukan alin dan berlalu pergi begitu saja setelah berapa menit kemudian bik sumi kembali dengan membawa mapan dan dua gelas teh agat dan juga cemilan, silakan diminum dulu non maaf hanya ini yang bik sungukan". ujar bik sumi
"Gapapa bik, ini aja sudah cukup kok. Maaf bik Alin sudah merepotkan bik"? Ujar alin.
"husss non sama sekali gak pernah merepotkan bik sumi, mala bik sumi senang membantu non alin kalau bik sumi bisa".
"Ada apa non pagi-pagi begini jauh-jauh datang ke tempat bibik yang kumu ini". Tanya bik sumi.
"Jadi gini bik saya datang kesini karena butuh bantuan bik sumi, bik masih ingat Alin difitna dengan keji dan diusir dari rumah karena apa,"? Tanya alin.
" Iya bik masih ingat non dan non harus tau selepas non pergi bik sumi juga minta berhenti dari pekerjaan". Ujar bik sumi seketika membuat alin kaget...
"Loh... Emang kenapa bik keluar apa mereka juga mengusir bik"? Tanya alin
"Gak non. Mereka sama sekali gak mengusir bik tapi menurut bik sumi sudah gak guna lagi bibik masih kerja disitu karena selama ini bik sumi bertahan di sana karena untuk non alin, eyang dan nyonya laras tapi sekarang semua sudah gak ada jadi untuk apa non"?.. tapi sekarang bik sumi senang karena non sudah kembali. Jadi sekarang katakan saja non apa yang bisa bik sumi bantu"?
" Jadi gini bik alin mau cari tau bukti dan kebenaran tentang kematian eyang dan kecelakaan ibuku, tapi kalau soal ibu nanti alin meminta tolong sama orang kepercayaan alin untuk menyelidiki apa yang menyebabkan ibu lecelakaan.. Namun kalau soal eyang bukan kah sebelum Eyang jatuh dari tangah bik sumi mendengar percakapan antara Laras dan juga ibu ratna,? Dan juga bik masih ingat kotak yang perna alin berikan ke bik sebelum alin keluar dari rumah, apakah kota itu masih ada bik"? Tanya alin.
"Iya benar non kotak itu masih bik simpan, sampai sekarang dan bik juga gak perna membuka kotak itu seperti yang di pesankan non alin, apakah non mau ambil sekarang"? Tanya sumi
"Bagus bik kalau kotak itu masih ada, jadi alin bisa tenang karena dengan bukti itu sangat membantu alin untuk mengungkapkan kematian eyang, oya bik kalau begitu alin pamit dulu karena jam sembilan alin ada pertemuan dengan klien, ternyata gak terasa ya bik sudah jam setegah sembilan karena kita asyik ngobrol jadi lupa waktu bik. Tapi Kalau soalnya kotak itu sementara waktu bik simpan aja dulu, nanti alin kesini lagi bik untuk mengambilnya kalau sudah waktunya. sebelum alin pamit ia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah amplop berwarna coklat dan memberikan kepada bik sumi dan berkata:, "bik ini sedikit uang dari alin untuk bik sumi, bik terimah ya" Makasih untuk semuanya bik ".ujar alin
"Duh non gak usa repot-repot". Jawab bik sumi
"Gapapa bik alin gak merasa di repotkan, mala alin yang harus berterimakasih sama bik sumi karna selama ini bik sumi sudah banyak berjasa sama saya." ujar alin
Dengan mata berkaca-kaca bik sumi peluk alin, makasih banyak ya non. ujarnya.
"sama-sama bik, kalau begitu alin pamit bik. ujar alin.
"Hati-hati non". ucap bik sumi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut.
2024-04-23
0
kutu kupret🐭🖤🐭
apakah author nya masih sekolah SMA 🤔
2024-01-15
0
kutu kupret🐭🖤🐭
cuiiiiiiiihhhhhh
2024-01-15
0