Hari-hari sudah berlalu begitu saja, dan sakarang, devan dengan alin bersiap menuju ke badara karena satu jam lagi mereka akan berangkat ke kota A.
Namun sebulum itu devan mau pun alin mereka mengabari orang tua masing-masing seperti hal yang di lakukan alin saat ini, alin mengambil benda pipi yang ada dalam tas dan mencari nomor bundanya setelah di temukan iya segerah menekan aplikasih warna hijau,
Tuuttttt tuttttttt!!!
Tak lama ada suara yang begitu lembut dari seberang sana.
"Hallo sayang, ada apa tumben telvon bunda, apa ada yang perlu bunda bantu? Katakan aja sayang." ujar orang yang di seberang.
" Hallo bundaku sayang, maaf alin mengganggu bunda, alin gak butuh apa-apa sih bunda, alin hanya mau ngabarin kalau hari ini alin balik ke kota A gapapa bunda?".
"Ha, kenapa sayang ada masalah disana? Sehingga anak bunda nan cantik ini tiba-tiba minta balik, apa ada yang berusaha nyakitinmu nak"?
" Cepat bilang sama bunda". Ujar nyonya Aneska mencerca alin dengan nadah kuatir, itu yang membuat alin terkeke juga nagis haru. Karena seharusnya yang mengkuatirkan dirinya alah papa kandungnya pak donal bukan orang yang gak ada ikatan darah sekali pun begitu menyayanginya.
"Makasih bunda sudah mengkuatirkan alin hiksss". ujar alin di iringi tangis itu yang buat nyonya Aneska panik
" Hay, hay sayang, kenapa nangis, apa tadi bunda salah bicara sayang".ujar nyonya aneska merasa bersalah.
Lantas karena devan melihat alin menangis ia singap merangkul tubuh alin, " Siapa yang berani sekali membuat calon istriku menangis ha". Ujar devan
" Ha, calon istri, sayang bunda butuh penjelasan dari kamu bunda tunggh kamu di disini ok, dan tunggu dulu kok kayak gak asing suara itu sayang".
"Iya bunda ini yang mau alin jelasin ke bunda dan ini juga yang buat alin harus kembali ke sana bunda, jadi gak ada yang menyakiti alin disini hanya karena alin terharu dengan perhatian bunda kealin makanya alin menangis bunda.. Hiksss". ujar alin menjelaskan
" Hussss cup cup cup sudah gak usa menangis lagi bunda benar-benar menyanyangimu sayang. Oya bunda yang jemput atau gimana" Ok kalau begitu bunda tunggu ya hati-hati di jalan."
" Gak usa bun aku datang sendiri aja". Akhirnya alin dan nyonya aneska menyudahi pembicaraan mereka.
"Sayang apa kata tante Neska".tanya devan penuh selidiki
" Humm bunda kira aku kenapa-napa disini makanya aku mau pulang, trus tadi juga bunda nawarin mau jemput tapi aku bilang gak usa".jawab alin menjelaskan
" Trus giman sayang kamu sudah kabarin tante dengan om kalau kita mau datang". Tanya alin butuh penjelasan.
" Iya sayang emang semalam aku telvon mama, tapi aku gak kasih tau kalau aku pulang bersama kamu".
" Loh kenapa".tanya alin
"Jadi gini sayang".
"Hallo anak mama yang ganteng, ada apa tumben telvon malam-malam begini , ada hal penting kah? Yang mau di sampaikan sama mama". Tanya Astasari
" Devan seketika diam dan memikirkan apakah ia beritahu mamanya soal alin, atau biarkan saja agar menjadi kejutan, namun setelah di pikir-pikir seru juga kalau buat kejutan untuk mama dan papanya.
Akhirnya devan putuskan untuk tak memberitahu mamanya kalau alin juga ikut beserta, devan hanya mengatakan kalau dia pulang sendiri dengan dimas.
" Nak, kenapa diam dari tadi sih di tanyain mala mamanya yang di kacangin". Tanya Astasari dengan sedikit kesal, sama anak semata wayangnya itu membuat devan cekekikan melihat tingkah mamanya.
" Hallo ma, gak ada apa-apa kok ma, devan baik-bakk aja, degan hanya mau kabarin mama kalau besok degan pulang ma, "
" Ha kok pulang,?dengan siapa nak pulangnya"?
" Ya sama jomblo lapuk lah ma. , trus sama siapa lagi cobak".
" Ha, joko lapuk siapa".?
"Siapa lagi kalau bukan dinas ma". degan jawab cengegesan
Oalah nak kamu kayak usah laku aja, sama ruh kalian berdua, kirain pulang dengan mantu mama". jawab astasari kesal
"Ah gak ma, mantu mama sibuk katanya lain kali aja". ujar devan
" Oya nak mama hampir lupa, kemarin teman kamu sih olivia kesini nak". jawab astasari
"Ha, untuk apa ma", tanya devan tak suka.
" Ya untuk apa lagi kalau bukan mencari kamu". Jawat Astasari malas.
" Cari aku ma, untuk apa? Jangan ane-ane deh. "tanya devan malas
" Ya gak tau, tapi nich ya nak kalau mama lihat dari gaya olivia dia suka deh sama kamu terobsesi bangat. Jadi mama berpikir kalau emang kamu gak bawa mantu mama dari salah ya, rencana mama jodohin kamu sama dia aja". Ucap Astasari bersamaan senyum jail dari wajahnya.
" Ha mama, ada-ada aja ini bukan saman siti nurbaya ma, pakai jodohin segala lagian aku gak tertarik sama dia." Yaudah deh ma devan istirahat dulu ya soalnya besok perjalanan panjang akhrnya devan mati, in telvon.
"Akrrrrrrrr...." Sayang kenapa tiba-tiba cubit perutku sakit tau."
Alin masang muka cemberut, l" lagian jadi anak suka jail sama orang tua bukannya jujur mala negerjain, awas kualat.
"Hehe maaf yang, aku hanya mau kasih mama kejutan" jawab devan cengegesan.
Baru juga mereka berdua ngobrol tiba-tiba dimas datang dan membritahu devan kalau jet pribadinya sudah siap, mereka bertiga melangkah masuk ke dalam bandara dan langsung masuk ke dalam pesawat karena pesawat pribadi jadi tak perlu ngantri.
*****
JIka devan dengan alin bahagia karena sebentar lagi mereka sampai di kota A.
Berbanding berbalik dengan pak donal yang sekarang gak tenang, di kantornya. Ia mondar mandir gak karuan, duduk gak tenang berdiripun sama.
Karena pikirannya masih terus di hantui oleh paket misterius itu. Dan dialamatkan atas nama istrinya, bukan karena itu saja namun yang mengejutkan adalah di dalam kotak itu terdapat foto sang istri.
" Apa yang perna kamu lakukan ratna, di luar pengetahuanku sehingga kamu dapat teror seperti ini, apa kamu perna melakukan sesuatu di luar sana? "Kamu pembun**h"
Pak donal mengulangi kata itu, ya kata itu yang sekarang selalu menghantui pikiran pak donal. Dimana tidak ia menyaksikan sendiri bagaimana reaksi ketakutan dari sang istri.
Lantas pak donal mengambil benda pipinya yang terletak di atas meja...
Tuuttttt Tuuttttt!!!
" Tolong ke ruangan saya sekarang. Tak lama kemudian.
Tok tok tok.!!
" Masuk" orang yang di balik pintu segerah masuk setelah mendegar perintah dari dalam.
" Misi pak, apa bapak memanggil saya."tanya laki-laki yang berdiri hadapan pak donal.
" Iya leo silakan duduk" dengan sedikit nadah datar pak donal menyuruh leo orang kepercayaannya duduk.
" Aku mau kamu menyelidiki nyonya ratna istriku". Ujar pak donal seketika membuat leo kaget, lah gimana gak kaget orang istri bosnya masa di selidiki.
" Lah kok diselidiki nyonya pak, kan itu istri bapak"? Tanya leo.
" Iya aku tau dia istriku makanya aku menyuruh menyelidiki dia di masa lalunya, dan ikuti dia kemana dia pergi trus ketemu dengan siapa, kamu harus lapor sama aku paham" ujar pak don tegas.
" I iya pak kalau begitu saya permisi dulu".
" Silakan". Jawab pak donal
Sepeninggalnya leo meninggalkan pak donal sendirian di ruang dengan tatapan kosong ke depan. " Apa benar anak itu sudah kembali, kalau iya terus selama ini dia kemana? sedangkan aku gak berikan apapun padanya". Guman pak donal seperti ada sedikit kerinduan di hatinya.
Namun itu gak berlangsung lama pak donal langsung tepis itu semua, "Ah... Untuk apa juga aku mikirin anak gak tau untung itu, dia sudah berani menghilangkan nyawa eyangnya dan dia bukan anakku lagi".
"Sekarang anakku cuman satu, yaitu saras dan sebentar lagi dia akan menikah, dengan laki-laki yang dia cintai".
Jadi sekarang sebagai ayah yang baik aku harus berikan yang terbaik untuk putryku itu." pak donal memperlihatkan senyum manisnya.
Pak donal tiba-tiba merasa badannya sangat berat dan kantuk menghantuninya juga gak bisa ketahan, pak donal lantas bagun dan menuju ke kamar yang satu ruang dengan ruang kerjanya tapi di sekat.
Dan membaringkat tubuhnya di atas kasur, lelah bangat rasanya lelah pikiran dan lela badan, tak lama ia tertidur. Namun di alam bawa sadar seperti pak donal lagi jalan-jalan di taman yang sangat indah dengan tamaran bunga yang mekar, tiba-tiba ada suara yang sangat pak donal rindukan memangilnya dengan lembut.
" Mas........ "?
" Betapa terkejutnya pak donal melihat istrinya yang selama ini ia rindukan, ia lantas berlali dan pengen memeluk bu larasati. Tapi sayangnya bu larasati menghindar dan berkata.
" Masih ingat kah kau sama aku mas". Bukan kah kamu tidak menctaiku lagi sehingga dengan secepat ini kamu mas mencari pengantiku.
Mendegar pernyataan dari istri pertamany pak donal menelan selivenya.
" Maaf waktu ku gak banyak, untuk menemui mas disini aku datang, hanya mau sampaikan aja sama mas, kalau aku sangat kecewa sama kamu mas".
berani sekalih kamu mengusir putri kita dari rumahnya sendiri dan yang gak melakukan kesalahan apapun dan tegahnya lagi kamu berani mencoret nama anak kita dari kartu keluarga.
" Kamu memelihara ular berbisa di rumah dan kamu membuang darah dagingmu, kenapa kamu gak selidiki dulu anak kedua kamu dangan istri kamu yang sekarang."
"Mas, aku hanya mau bilang suatu saat kamu akan menyesal, telah mengusir anak ku dari rumah dan lebih percaya bahkan memelihara manusia ular itu."
"Dan satu lagi, saat ini putryku sangat membencimu semoga dia gak menghancurkanmu".
"Makasih mas kamu sudah menorekan luka ini di hatiku dan hati anakmu, dan asal kamu tau mas aku meninggal karena ulah istri mu yang sekarang bukan karena kecelakaan ".
Aku harus pergi. Seketika seketika itu juga Larasati hilang begitu saja di depan mata pak donal pada hal dari tadi sepata kata pun pak donal belum keluarka, tapi bu laras hak berikan kesempatan untuk pak Donal berbicara.
" Larasati..... Akkkkhhhhh huaaaa huaaaa. Triak pak donal sadar dari tidurnya dengan keringat membasahi seluruh tubuhnya. "Ternyata hanya mimpi"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments