14:14

Pov Saras

"Enam tahun berlalu, setelah mbak alin di usir dari rumah ini, karena fitna yang aku dengan mama rencanakan. Memang secara pribadi pribadi Aku agak takut ya takut ketahuan" .

Melakukan kejahatan apa lagi merencanakan pemb**an terhadap eyang ku sendiri, kalau mengikuti kata hati nurani aku gak berani karena itu do**a besar yang gak bisa di ampuni Tuhan.

"Namun Apa di kata, kalau ikuti pikiran manusiawi dan keinginan daging aku juga pengen bahagia dengan orang yang aku cintai".

"Karena pikiran saya masih bercabang kemana-mana, akhirnya muncul bisikan-bisakan dari set**n untuk menghasutku melakukan hal jahat itu. Karena jujur aku iri sama mbak alin secarakan mbak alin cantik, pintar dan berprestasi, lembut dan juga mbak alin itu orang yang ceria.

Itu yang membuat eyang dan papa sangat menyayanginya khususnya eyang, dilihat dari eyang memperlakukan mbak alin. Dengan lembut membuat aku tiba-tiba tumbuh rasa benci di hatiku padahal mbak alin tak perna jahat sana aku, mbak alin selalu memperlakukan aku sebagai adiknya dengan baik,

Walau awalnya aku benci sama mbak alin itu namun itu karena aku selalu melawan supaya rasa benci itu jangan sampai menguasainya.. Dan belum terbesit. Didalam pikiran ini untuk melakukan kejahatan.

"Karena pikirku, itu hal yang wajar karena mamanya mbak alin sudah meningga. Kalau aku gak salah dengar, katanya meninggal karena kecelakaan dan mobilnya masuk ke jurang".

Hal itu lah yang membuat papa dan eyang lebih dominan perhatian ke mbak alin, namun aku tau kalau eyang dengan papa juga sangat menyayangiku, Tapi dengan hal yang berbeda.

"Dan suatu ketika aku mendegar pembicaraan eyang dan papa, tentang perjodohan mbak alin dengan anak teman bisnis papa yang katanya kaya dan ganteng.

"Aku jadi penasaran karena aku suka dengan anak teman bisnis papa juga, walaupun aku belum ungkapin ke papa dan mama.

Setelah aku mendengar kalau mbak alin mau di jodohin, awalnya aku senang karena pikirku kalau mbak alin sudah nikah otomatis dia gak tinggal disini lagi jadi aku bebas. namun yang membuat aku kaget, saat papa mengundang calon mbak alin sekeluarga ke rumah, untuk makan malam bersama.

" Disitu aku baru tau kalau ternyata laki-laki yang mau di jodohkan dengan mbak alin adalah jhovan anak dari pasangan suami istri Pak sanjaya dan ibu Anita, dia juga yang laki-laki yang aku cintai."

".Saat aku mengetahui kenyataan yang pahit itu, hatiku semakin panas, dan aku berpikir kenapa bukan aku yang dijodohin sama jhovan".

Kenapa musti harus Mbak alin. kenapa aku selalu kalah dari mbak alin, semua keinginannya selalu di penuhi, walaupun aku tahu emang mbak alin tak mau menerima perjodohan itu. "Tapi juga gak bisa menolak, karena itu permintaan dari eyang dan juga papa yang jelas mbak alin hanya pasra dan menerima karena mbak alin gak mau membuat eyang dan papa sedih dan malu".

Mulai saat, itu aku tak serama sebelum-sebelumnya, setiap kali aku bicara dengan mbak alin aku selalu menjawabnya dengan ketu, dan bernadah tinggi."

Seperti pagi ini, "Ras hari ini kamu ada janji gak sama orang"?. Tanya mbak alin dengan nada lembut dan di bumbui dengan senyum, nama berbedah denganku aku jawab dengan ketus".

" Emang kenapa sih mbak, rese deh, terserah aku mau janji dengan siapa".ujarku sewot

" Gak Ras maksud mbak kalau kamu gak janji dengan orang, yuk temani mbak ke mall ada yang mau mbak beli". Masih jawab dengan tulus

" Ah malas, kalau emang mbak mau pergi ya, silakan pergi aja sendiri gak usah deh mbak, sok-saon ngajakin aku" ujar ku sewot

" Yaelah Ras, kan niat mbak baik, lagian kalau kamu pergi sama mbak kan mbak traktir kamu beli apa aja yang kamu mau, asal kamu bahagia" ujar mbak alin senyum.

"Halah, udah deh mbak gak usa sok perhatian sama aku, lagian nih ya sejak kapan mbak ngerti perasaanku, gak kan jadi gak usa sok peduli. Ujar ku berlalu pergi meninggalkan mbak alin memandang kepergian ku, sebenarnya aku gak tega menperlakukan mbak alin seperti itu tapi aku gak bisa melawan rasa iri dan benci di hati ini.

"Mulai dari saat itu, hubungan ku dengan mbak alin sudah mulai dingin dan jaga jarak, walapun mbak alin tetap memperlakukan aku dengan baik dan biarpun aku bersifat jah**t sama mbak alin tapi tetap respon dia baik",.

"Hingga suatu ketika, aku kembali mendegar kalau tiga bulan lagi mbak alin dengan jhovan akan menikah."

Jelas aku gak bisa menerima dan gak bisa tinggal diam, aku harus cari cara agar mereka batal nikah dan bila perlu mbak alin pergi daru rumah. jahat bukan?

"Dan tiba-tiba terbesik ide gi*a di pikiranku, namun aku gak langsung bertindak karena aku gak mau cerobo dan aku yang kena batunya."

"Akhirnya, aku memberanikan diri untuk membicarakan ini ke mama. Awalnya aku takut kalau mama gak setuju, trus marah namun teryata dugaanku salah, setelah aku utarakan maksud aku kemana.

"Dengan senang hati mama mau menbatuku yang jelas, aku senang bukan main, karena seolah aku dapat angin segar dari mama. Walapun rencana kami agak terlihat Jahat tapi mau gimana lagi demi mendapatkan jhovan aku rela melakukan apapun yang gak ku pikirkan resikonya lagi".

*****

"Setelah aku tau, kalaub mama setuju untuk ikut membantu untuk melancarkan Renacana, aku dengan mama sepakat untuk menjebak mbak alin. Karena hanya inilah jalan satu-satunya biar mbak alin bisa pergi dari rumah ini.

"Kamar eyang di lantai dua, berhadapan dengan kamarku, kalau kamar mama dengan papa agak jauh jaraknya".

Dan biasanya setiap pagi jam setegah tujuh eyang sudah bagun dan bersiap dengan bantuan mbak alin, agar eyang bisa turun ke bawa, karena nanti mau jemuran mata hari pagi di luar.

"Jadi saya sudah hafal betul aktifitas eyang dan mbak alin sebelum mbak alin pergi dengan jhovan, karena tiga bulan lagi mereka mau nikah jadi rencana mau fiting baju".

Dan kebetulan juga hari ini papa sibuk bangat jadi katanya agak pulang telat ke rumah maka kesempatan besar untuk aku dan mama merencanakan semuanya.

Setelah lama berdiskusi dengan mama akhirnya aku lah yang akan bereaksi besok.

" Biasanya aku bagun jam tujuh tapi kali ini biar aksiku lancar jam enam aku sudah bangun dan bersiap menanti eyang keluar.

" Nah yang di tunggu pun tiba aku melihat eyang sudah keluar dari kamar dan menuju tangah, dengan hati-hati aku melangkah dengan pelan pas aku lihat mbak alin muncul aku langsung dengan singap mendorong eyang dengan cepat.

"Dan aku berlari, masuk kembali ke dalam kamar namun sayangnya aku kalah cepat, jadi mbak alin sempat melihat aku. Trus dia berteriak jelas aku gemetaran di kamar, aku takut ketahuan sama papa bisa habis aku".

Mengatur nafasku dengan baik dan aku pasang muka seolah gak tau apa- apa trus aku keluar bersamaan jhovan juga datang, aku pura-paru kaget melihat eyang sudah bersimbah darah di bawah tangga, dan aku pastikan sudah gak beryawa. Aku melihat mbak alih menangis histeris memanggil nama eyang.

" Tiba-tiba mama dengan papa muncul dengan wajah yang tak kala terkejut, apa lagi papa langsung murka dan bertanya siapa yang melakukan itu.

"Awalnya mbak alin diam aja, tapi karena papa nanya trus akhirnya mbak alin berkata kalau aku yang mendorong eyang.

Membuat aku sempat kaget dan ketakutan, tapi dengan secepatnya aku beralibi dan balik menfitnya, aku berkata kalau aku melihat mbak alin yang meraik eyang kebawa, pengakuan ku membuat mama tersenyum sinis ke mbak alin dan itu juga membuat papa murka... Dan

Plak plak...

"Anak kurang ajar berani sekali kamu mencelakakan eyangmu sendiri, Dasar anak tak tau diri..

"Mbak alin yang dapat tamparan dari papa reflek memengang pipinya, dengan air mata yang mengalir gitu aja tapi dengan sorot mata dari mbak alin ke aku sudah berbeda dari sebelumnya, kali ini sorot mata penuh kebencian".

"Pa bukan aku yang dorong eyang aku sumpah pa percaya sama alin, dengan suara gemetaran mbak alin masih membela diri tapi gak di tangapi lagi sama papa. Padahal mbak alin sampai bersujud dan memohon".

" Sekarang juga, "Aku minta kamu pergi dari rumah ini, dan jangan perna kembali lagi karena mulai sekarang anakku hanya satu saras gak ada yang lain dan mulai saat ini aku menganggap kamu sudah ma**i",

"Pas aku mendegar itu rasanya hatiku bersukacita, Namun berbedah dengan mbak alin dia bangkit berdiri, dan dia menatap kami satu persatu dan berkata.

"Ok kalau kalian gak ada yang mau percaya sama aku, tak apa tapi jangan menyesal kalau suatu saat nanti, aku akan kembali untuk membalaskan sakit hatiku ini".

"Setelah berkata demikian mbak alin berlalu pergi, tapi dia berdiri sejenak dan memandang jhovan dan berkata, " kamu gak bedah jauh dari mereka, aku menyesal mengenalmu".

" Dan berlalu pergi. Setelah kepergian mbak alin kami ngurus mayat eyang dan menguburkannya..Tapi semua belum selesai awalnya saya rencana mau menghancurkan cctv yang ada di rumah sirna, karena ternyata, aku kala cepat jadi ada orang yang mengambilnya.

" Namun aku gak ambil pusing, karena pikirku semua sudah selesai dan Aku anggap ancaman Mbak alin itu hanya bualan aja".

Karena dari mana mbak alin bisa dapat uang, biar bisa balaskan dendamnya. Lagian dia juga gak punya bukti yang kuat, jadi untuk apa aku harus takut. dan mulai dari hari itu, aku melalui hari-hari kedepannya dengan lebih baik. Begitu juga dengan hubunganku dengan jhovan tapi kami gak langsung menikah karena tunggu aku selesaikan kuliah dulu baru nikah.

Episodes
1 Episode 1
2 hari pertama kunjungan ke perusahaan
3 Pesan Teror
4 Pertemuan
5 Kerja Sama
6 bab 6:6
7 7:7 Mimpi Buruk Alin
8 8:8 Akhirnya aku menemukanmu.
9 9:9 Dinner
10 10:10 kotak misterius.
11 11:11. Lamaran
12 12:12 Cerita Masalalu
13 13:13 Pertemuan tak terduga.
14 14:14
15 15:15 Mimpi pak Donal
16 16:16 Kado Istimewa
17 17:17
18 18:18
19 19:19 Rencana Pak Donal Dan Leo
20 20:22 Alin vs Oliv
21 21: 21
22 22:22
23 23:23 Siasat Jahat Ratna
24 24:24 Bukti Kuat
25 25:25 Oliv vs Sopir.
26 26:26 Persiapan
27 27:27
28 28:28 Dinner Romantis.
29 29:29 Perkara Salon
30 30:30 Isi Dalam Peti
31 31:31 Mulai Ada Titik Terang
32 32:32 Salon Membawa Malapetaka
33 33:33 Peringatan Kecil
34 34:34 Keceplosan
35 35:35 Kedatangan Calon Mertua Dan Bunda.
36 36:36 Rencana ke Salon
37 37:37 Jhovan Batal Nikah?
38 38:38 Ancaman Alin.
39 39:39 Ketakutan Bu Ratna Dan Saras
40 40: 40 Perkara Gaun
41 41:41 Ancaman Oliv
42 42:42 Bidadari
43 43:43 Lamaran Yang Istimewa
44 44:44
45 45:45 Permintaan Devan Ke Leo
46 46:46 Amara Dan Ancaman Pak Donal
47 47:47
48 48:48 Kondisi Bu Ratna
49 49 :49 Penyesalan Jhovan
50 50:50
51 51:51 Keputusan Leo
52 52 :52 Rencana Devan.
53 53:53 Saras Tak Tahu Malu
54 54:54 Bu Ratna Di Usir
55 55:55 Rencana Ratna Di ketahui Devan
56 56:56 Kegelisahan Jhovan
57 57 :57 Kenekatan Oliv
58 58 :58 Keharmonisan
59 59:59 Acara Pertunangan Saras Dan Jhovan
60 60:60 Kado Istimewa dari Alin
61 61:61 Kemurkaan Alin
62 62:62 Amara Pak Roy
63 63:63 Kecemburuan Alin
64 64:64 Siapa Nenek Lampir
65 65:65 Rindu
66 66:66 Penarikan Saham
67 67:67 Rindu Alin Dan Bunda Neska
68 68:68 Keras kepala Oliv
69 69:69
70 70:70 Kelucuan Yora Dan Alin
71 71:71 Permintaa Saras
72 72:72 Kemarahan alin
73 73:73
74 74:74 Kebaikan leo
75 75:75 Kedatangan Alin
76 76:76 Ketakutan Bu Ratna
77 77:77 Kesaksian Bik sumi.
78 78:78club
79 79:79 7Jebakan
80 80:80 penyesalan james
81 81:81 James Berkunjung
82 82:82 Bu Ratna Dan Saras Dipenjara
83 83:83 Batal Nikah
84 84:84
85 85:85
86 86:86 Rencana Liburan
87 87:87 Maaf
88 88:88 Danau
89 89:89
90 90:90
91 91:91 Mimpi alin
92 92:92 Kedatangan Oliv
93 93:93
94 94:94 Oliv Dan Pria misterius
95 95:95 Agresif
96 96:96
97 97
98 98
99 99:99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 200
201 201
202 202
203 203
204 204
205 205
206 206
207 207
208 208
209 209
210 210
211 211
212 212
213 213
214 214
215 215
216 216
217 217
218 218
219 219
220 220
221 221
222 222
223 223
224 224
225 225
226 226
227 227
228 228
229 229
230 230
231 231
232 232
233 233
234 234
235 235
236 236
237 237
238 138
239 139
240 140
241 241
242 242
243 243
244 244
245 245
246 246
247 247
248 248
249 249
250 250
251 251
252 252
253 253
254 254
255 255
256 256
257 257
258 258
259 259
260 260
261 261
262 262
263 263
264 264
265 265
266 266
267 267
268 268
269 269
270 270
271 271
272 272
273 273
274 274
275 275
276 276
277 277
278 278
279 279
280 280
281 281
282 282
283 283
284 284
285 285
286 286
287 287
288 288
289 289
290 290
291 291
292 292
293 293
294 294
295 295
296 296
297 297
298 298
299 299
300 300
301 301
302 302
303 303
304 304
305 305
306 306
307 307
308 308
309 309
310 310
311 311
312 312
313 313
314 314
315 315
316 316
317 317
318 318
319 319
320 320
321 321
322 322
323 323
324 324
325 325
326 326
327 327
328 328
329 329
330 330
331 331
332 332
333 333
334 334
335 335
336 336
337 337
338 338
339 339
340 340
341 341
342 342
343 343
344 344
345 345
346 346
347 347
348 348
349 349
350 350
351 351
352 352
353 353
354 354
355 355
356 356
357 357
358 358
359 359
360 360
361 361
362 362
Episodes

Updated 362 Episodes

1
Episode 1
2
hari pertama kunjungan ke perusahaan
3
Pesan Teror
4
Pertemuan
5
Kerja Sama
6
bab 6:6
7
7:7 Mimpi Buruk Alin
8
8:8 Akhirnya aku menemukanmu.
9
9:9 Dinner
10
10:10 kotak misterius.
11
11:11. Lamaran
12
12:12 Cerita Masalalu
13
13:13 Pertemuan tak terduga.
14
14:14
15
15:15 Mimpi pak Donal
16
16:16 Kado Istimewa
17
17:17
18
18:18
19
19:19 Rencana Pak Donal Dan Leo
20
20:22 Alin vs Oliv
21
21: 21
22
22:22
23
23:23 Siasat Jahat Ratna
24
24:24 Bukti Kuat
25
25:25 Oliv vs Sopir.
26
26:26 Persiapan
27
27:27
28
28:28 Dinner Romantis.
29
29:29 Perkara Salon
30
30:30 Isi Dalam Peti
31
31:31 Mulai Ada Titik Terang
32
32:32 Salon Membawa Malapetaka
33
33:33 Peringatan Kecil
34
34:34 Keceplosan
35
35:35 Kedatangan Calon Mertua Dan Bunda.
36
36:36 Rencana ke Salon
37
37:37 Jhovan Batal Nikah?
38
38:38 Ancaman Alin.
39
39:39 Ketakutan Bu Ratna Dan Saras
40
40: 40 Perkara Gaun
41
41:41 Ancaman Oliv
42
42:42 Bidadari
43
43:43 Lamaran Yang Istimewa
44
44:44
45
45:45 Permintaan Devan Ke Leo
46
46:46 Amara Dan Ancaman Pak Donal
47
47:47
48
48:48 Kondisi Bu Ratna
49
49 :49 Penyesalan Jhovan
50
50:50
51
51:51 Keputusan Leo
52
52 :52 Rencana Devan.
53
53:53 Saras Tak Tahu Malu
54
54:54 Bu Ratna Di Usir
55
55:55 Rencana Ratna Di ketahui Devan
56
56:56 Kegelisahan Jhovan
57
57 :57 Kenekatan Oliv
58
58 :58 Keharmonisan
59
59:59 Acara Pertunangan Saras Dan Jhovan
60
60:60 Kado Istimewa dari Alin
61
61:61 Kemurkaan Alin
62
62:62 Amara Pak Roy
63
63:63 Kecemburuan Alin
64
64:64 Siapa Nenek Lampir
65
65:65 Rindu
66
66:66 Penarikan Saham
67
67:67 Rindu Alin Dan Bunda Neska
68
68:68 Keras kepala Oliv
69
69:69
70
70:70 Kelucuan Yora Dan Alin
71
71:71 Permintaa Saras
72
72:72 Kemarahan alin
73
73:73
74
74:74 Kebaikan leo
75
75:75 Kedatangan Alin
76
76:76 Ketakutan Bu Ratna
77
77:77 Kesaksian Bik sumi.
78
78:78club
79
79:79 7Jebakan
80
80:80 penyesalan james
81
81:81 James Berkunjung
82
82:82 Bu Ratna Dan Saras Dipenjara
83
83:83 Batal Nikah
84
84:84
85
85:85
86
86:86 Rencana Liburan
87
87:87 Maaf
88
88:88 Danau
89
89:89
90
90:90
91
91:91 Mimpi alin
92
92:92 Kedatangan Oliv
93
93:93
94
94:94 Oliv Dan Pria misterius
95
95:95 Agresif
96
96:96
97
97
98
98
99
99:99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
200
201
201
202
202
203
203
204
204
205
205
206
206
207
207
208
208
209
209
210
210
211
211
212
212
213
213
214
214
215
215
216
216
217
217
218
218
219
219
220
220
221
221
222
222
223
223
224
224
225
225
226
226
227
227
228
228
229
229
230
230
231
231
232
232
233
233
234
234
235
235
236
236
237
237
238
138
239
139
240
140
241
241
242
242
243
243
244
244
245
245
246
246
247
247
248
248
249
249
250
250
251
251
252
252
253
253
254
254
255
255
256
256
257
257
258
258
259
259
260
260
261
261
262
262
263
263
264
264
265
265
266
266
267
267
268
268
269
269
270
270
271
271
272
272
273
273
274
274
275
275
276
276
277
277
278
278
279
279
280
280
281
281
282
282
283
283
284
284
285
285
286
286
287
287
288
288
289
289
290
290
291
291
292
292
293
293
294
294
295
295
296
296
297
297
298
298
299
299
300
300
301
301
302
302
303
303
304
304
305
305
306
306
307
307
308
308
309
309
310
310
311
311
312
312
313
313
314
314
315
315
316
316
317
317
318
318
319
319
320
320
321
321
322
322
323
323
324
324
325
325
326
326
327
327
328
328
329
329
330
330
331
331
332
332
333
333
334
334
335
335
336
336
337
337
338
338
339
339
340
340
341
341
342
342
343
343
344
344
345
345
346
346
347
347
348
348
349
349
350
350
351
351
352
352
353
353
354
354
355
355
356
356
357
357
358
358
359
359
360
360
361
361
362
362

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!