Setelah jhovan dan saras pulang dari fiting baju penganten untuk acaranya nanti, jhovan gak langsung antar pulang saras namun mereka menujuh ke apertement milik keluarga jhovan. Karena mereka berdua sudah sangat lelah, kenapa tidak. Seharian mereka pergi untuk mengurus semua persiapan pernikahan mereka yang tingal tiga bulan lagi setelah jhovan memarkirkan mobilnya iya turun dan membukakan pintu untuk saras mereka berdua bergandengan tangan bergegas ke lift dan masuk ke apertemant. saat sampai di dalam kamar saras langsung menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur. "Hmmm lelah bangat ya sayang fiting bajunya ternyata, padahal hanya gonta-ganti aja untuk milih yang sempurna tapi capek juga, tapi gapapa sih sayang aku bahagia bangat loh bentar lagi kita sudah resmi menikah " dengan senyum mengembang saras berucap. Tapi sayangnya yang diajak bicara gak ada respon sama sekali mala kelihatan cuek dan melamun, hal itu membuat saras murka, dia menguncangkan tubuh jhovan dengan kaget jhovan menolek, "a apaan sih sayang kamu menganggu aja deh".. Dengan nada agak meninggih jhovan bentak saras. Hal itu membuat saras kaget bukan main, karena ini baru pertama kali jhovan berani membentaknya selama mereka pacaran
"S, sayang kamu berani membentak aku? Kamu kok jadi berubah sih, dan tadi juga selama dalam perjalanan kesini kamu melamun terus ada apa"? ujarnya tak terasa air matanya membucak gitu aja keluar..
Karena jhovan kaget lihat saras menangis karena ia membentaknya reflek jhovan merangkul saras dalam pelukannya, m maaf sayang aku gak bermaksud membentakmu..maaf ya ia mencium bibir saras sekilas untuk menenangkan kekasihnya itu.
"Apakah aku masih mencintai alin? ahhhh gak mungkin sekarang aku sudah punya saras yang jauh lebih baik dari pada sih alin. Untuk apa aku harus mikirkan dia, lagian dia juga bukan lagi bagian dari keluarga Adibrata".ujarnya
"Iya deh di maafin tapi jangan diulangi ya sayang, yuks kita istirahat aku capek nanti sore aja antar aku pulang. Ujar saras.
Senyum mengembang di bibir jhovan, boleh sayang tapi satu kali itu, boleh gak aku pengen nich, gara-gara kamu ngambek tadi si Jono bagun, ya kamu harus tanggung jawab dong"
"Ihhhh kamu ini ya sayang pikirannya mes**m terus ayok lah tapi janji satu kali aja, kita belum sah loh takutnya kebobolan". Ujar saras
" Boleh tapi kita mandi dulu berdua aja"ujar daras akhnya mereka berdua mandi.
selepas mereka mandi
jhovan langsang semangat dong tak mau menyia-nyiakan waktu ia langsung mengangkat tubuh saras ala bridal style saras di baringkan di atas tempat tidur jhovan langsung ******** bib*r semakin dalam begitu juga saras menikmatinya..lama-lama jhovan makin turun ke bawah gunung kembar yang ada dan akhrnya Akhhhhhhh.....nafas mereka berdua memburu karena sudah sampai di puncak kenikmatan, jhovan senyum sambil mendaratkan kecupan di kening saras dan membaringkat tumbuhnya di samping saras, "makasih sayang" ujarnya beberapa menit kemudian mereka tertidur. Cieeee belum juga SAH sudah berbuat dosa.
"Hahahaha maafin author ya pembaca setia thor gak pandai buat kata-kata yang uwouuuwuuuu gitu".
Di kantor hummm capek bangat rasanya, ah istirahat aja dulu di dalam kamar kantor jam lima aja baru pulang, alin melangkah menujuh ke kamar tidur yang ada didalam kantornya dan merebahkan tubuhnya yang lelah tak lama kemudian alin tertidur namun di alam bawa sadar ia seperti di sebuah Rumah mewah
"...Ayang percaya sama alin, bukan alin yang mendorong eyang dari tangah tapi saras beb saras yang mendorong eyang alin melihat sendiri tadi...pa, ma, percaya sama alin pa, sambil sujud di bawa kaki pak donal meminta pengampunan kalau bukan alin yang melakukan itu, namun semua permohonannya hanya sia-sia belaka karena baik jhovan maupun pak donal tak ada satupun yang percaya sama ucapan alin mala sebaliknya mereka lebih percaya sama fitna dan keji dari bu ratna dan saras,
Diam-diam bu ratna dengan sih saras menunjukan senyum jahat kepada alin, hal itu membuat alin geram dan menjambak rambut saras. Tapi mala yang alin dapatkan sebaliknya dengan gak punya hati nurani pak donal menampar alin dengan keras" anak set**n berani-beraninya kamu memukul anak gadisku enyalah kau dari sini karena mulai sekarang kamu bukan bagian dari keluarga Adibrata".
Alin berlari dan memeluk lutut pak donal pa, alin mohon jangan usir alin bukankah sebentar lagi alin akan menikah dengan kakak jhovan kenapa papa setega itu sama alin pa, papa harus percaya sama alin kalau bukan alin yang mendorong eyang". Dengan suara parau alin gak henti menangis dan memohon. Namun semua itu tak mengetuk hati pak donal sedikitpun.
Bukkkkk dengan kasar pak donal melepaskan alin dari kakinya dan alin tersungkur di tanah, namun itu tak membuat pak donal iba.
" Dengarkan baik-baik saya akan tetap mengadahkan pernikahan di tempat ini entah itu kapan dan juga perjodohan itu tetap berjalan tapi jhovan dengan saras bukan dengan anak gak tau diri ini.. Wah bagi saras ia berteriak histeris dalam hatinya karena sebentar lagi dia akan menikah dengan jhovan begitu juga dengan bu ratna kebahagiaan dan kemenangan terpancar di wajah mereka namun bu ratna pura-pura peduli sama alin.
"Pa udah kasian alin gak usa di marahin lagi" ujarnya ratna tapi dalam hati mampus kau alin.
"Jhovan juga gak tinggal diam dia maju dan mensejajarkan tubuhnya dengan alin trus dengan lirih dia berkata: dari awal aku gak perna mencintai kamu, aku hanya mencintai saras dan selama ini aku hanya terpaksa apa lagi menikah seorang pembunuh sepertimu jadi mendingan pergi lah dari sini karena aku muak melihatmu".
Setelah alin mendengar semuanya itu rasanya sudah gak punya tenanga dan akhirnya ia luruh ketanah.. Namun beberapa menit kemudia alin dengan kekuatan masih ada ia berusaha berdiri dan mengangkat wajahnya memandang orang yang ada di sana satu persatu dan berkata. "ok baik lah kalau emang kalian semua tidak mempercayai aku silakan hari ini juga saya akan pergi dari rumah ini, alin berali dan menatap ratna dengan saras bergantian dan berkata " nikmati lah selama aku gak ada karena suatu saat aku akan kembali untuk membalaskan semua sakit hatiku untuk kalia".
Alin berganti menatap pak donal dan berkata" semoga suatu saat anda tidak perna menyesal pak donal Adibrata jika kebenaran terungkap dan saat itu juga aku katakan kalau aku alina Anastasya tidak mengenal anda. Dan juga kamu, sampai kapanpun saya juga gak sudih menikah dengan laki-laki Samp**h seperti anda setelah selesai bicara alin melangkah keluar dari pintu dan berlalu pergi dengan hati yang remuk.
Hummm hmmmm alin bagun dari tidurnya dengan nafas yang tersengal-sengal keringat membasahi tubuhnya, padahal di dalam ruangannya ber AC.
" Hmmmm mimpin buruk itu lagi
****
Alin bagun dan merapikan semuanya dan bergegas pulang ke apertement namun sebelum alin pulang ia panggil boby, "Bob kamu belum pulang sudah jam pulang loh, dan oya bob jangan lupa kirim barang itu ya ke kediaman Adibrata dan pastikan si perempuan tua itu yang terimah". Ujar alin dan bergegas menujuh ke lift
"Siap bos aman" ujar boby.
Alin melangkah keluar dari pintu lift dan menujuh ke loby kantor dimana mobilnya sudah terparkir disana, Alin masik kedalam mobil dan tancap gas memecahkan keramaian jalan raya, dalam perjalanan pulang " yora kapan pulang ya dari kanada ya,?apa urusannya blm selesai juga, mau pulang ke apertement juga sepih ahmmmm guman alin dalam hati
Alin gak jadi pulang ke apertement lantas ia melajuhkan mobilnya ke suatu tempat dua puluh lima menit akhrnya nyampe juga alin turun dari mobil dan berjalan ke tepi danau yang indah di tata begitu rapi danau yang berwarna hijau itu banyak pasangan yang bernostalgia disana, karena alin jalan sambil perhatikan benda pipinya di tangan dan gak dan braaaakkhhhh ahmmmmm.... "M, maaf mbak saya gak segaja", Ujar orang itu.
"Hmmm Gapapa aku juga kok yang salah jalan gak perhatikan ada orang gak disini". Ujar alin lantas mau bergegas pergi tapi langsung di tahan sama orang tersebut.
"Iya gapapa, oya saya kok kayak kenal kamu ya wajah kamu gak asing gitu".ujar orang tersebut sambil berpikir
" Alin juga gak mau kalau hmmm, Kamu faisal buka sih teman SMP dulu yang pindah ke kota A karena ikut orang tua. Tanya alin.
"Loh kok kamu tau" tanya faisal sambil nyegir kuda.
" Ya ampun sal kamu gak kenal sama aku sal? Tanya alin sedangkan yang di tanya hanya mengelengkan kepala sambil menaikan satu alis.
"Hahaahha aku Alina Anastasya" ujar alin lantas membuat faisal kaget.
"Apa, benaran kamu alin, ya ampun lin kamu bedah jauh bangat makin cantik jadi pangli kan aku lihat kamu, dan jujur aku sama sekali gak kenal".
Pujihnya tulus
Pujian faisal membuat pipi alin bersemu merah " Ah kamu bisa aja sal, aku dari dulu gak perna berubah kok kamu aja yang banyak beruba makin ganteng tanbah wibawa, ayok kita duduk dulu disana sudah mau patah nich kaki heheh" ujar alin sambil terkeke.
" Ya ampun alin dari dulu senyum kamu itu selalu menggoda manis bangat". ucap faisal dalam hati.
"Yok kenapa bengong sih, awas loh kesambet", Akhirnya mereka berdua duduk di tepi danau menikmati suasana sore hari. Agin sepoi-sepoi di sore hari membuat hati pengunjung disana teduh dan nyaman, sambil ngobrol ria, alin menceritakan kehidupan sehari-hari dan pekerjaannya begitu juga faisal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 362 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut.
2024-04-23
0
Mori Lilipory
Masih nyimak
2022-11-29
0