Bab 19 : Kedatangan Luke.

Since I Met You•

...🕊🕊🕊...

Cinta itu tidak pernah memandang kasta, tempat, tua atau pun muda. Begitu pun dengan cinta yang bisa hadir kapan saja, bahkan pada makhluk dan ras yang berbeda dari manusia. Karna memang sejatinya setiap makhluk di dunia memiliki perasaan tersendiri ... entah itu rasa cinta atau rasa sakit yang merasa rasakan.

''Maha sudah tidur, Mama dan Suzi pulang dulu.'' Ucap Ibu Ratna.

''Makasih ya Maa, udah mau bantu Sencani ngurus Maha.''

''Tidak apa-apa sayang ... Mama sudah anggap Maha seperti anak sendiri, telpon Mama jika kamu ingin bergantian menjaga Maha.''

''Baik Ma.''

Ibu Ratna pulang dengan Suzi, sedangkan Sencani masuk kedalam ruangan menemani Maha yang sudah tertidur. Dokter bilang bisa pulang saat ini juga, namun Sencani masih tidak percaya dan takut jika terjadi sesuatu pada Maha jika di bawa pulang malam ini.

Sencani yang duduk di sebelah brangkar terus memperhatikan Maha, entah apa yang ada di pikiran Sencani ... yang jelas ada rasa takut tersendiri mengingat kejadian yang hari ini dia alami.

Pikiran nya bergelut dan menduga duga, jika sodari tiri dan ibu tirinya pasti sengaja ingin menabrak dirinya. Tapi apa itu tidak keterlaluan dan terlalu sadis? saat nyawa di ambil paksa bahkan dan itu terlalu berat risikonya.

Sencani pun mengambil ponsel dalam tas dan menghubungi seseorang yang pernah dia suruh untuk menyelidiki Ibu tirinya, dia meminta untuk bertindak cepat agar bisa mendepak kedua benalu di hidup Ayahnya.

Tanpa Sencani ketahui jika roh Maha sedang berkeliaran mencari orang yang menabrak dirinya. Di mana roh Maha kini melayang ke rumah Wijaya untuk mencari Lyla, dan tepat Maha masuk di kamar Lyla yang sudah tertidur pulas tanpa merasa bersalah.

''Ini dia wanitanya, pulas sekali kau tidur.''

Maha tersenyum saat ia memiliki cara agar wanita di depannya ini mendapatkan pelajaran. Maha pun berubah menjadi cahaya dan masuk kedalam mimpi Lyla.

*Dalam Mimpi*

''Ayang ... kamu janji yaa nggak akan pernah ninggalin aku.''

''Aku janji sayang.'' Ucap seorang pria yang tidak lain adalah gebetan Lyla di dunia nyata.

Lyla memeluk pria itu, namun Lyla merasa heran jika pundak pria yang dia suka terasa keras dan kasar. Lyla pun mengelus pundak pria itu lalu melihat jari jemarinya yang terlihat banyak lendir berwarna hijau.

''Aahhhhh ...'' Lyla berteriak dan mundur kebelakang, namun saat dia melihat pria yang dia suka berubah menjadi Ular besar. Lyla sangat takut hingga kedua kakinya bergetar.

''Sssttt ...''

''Ka- itu-ap- aahahh ... ularrr.'' Teriak Lyla, yang langsung berlari kencang menjauh dari ular besar, sebesar kulkas bermerk Sasung slide by slide.

Sejauh apapun Lyla berlari, tapi hanya dengan ekornya saja sudah bisa menangkap Lyla dan membelitnya dengan kencang. Membuat Lyla tidak bisa bernafas dan merasa jika tulangnya remuk..

''A-a-a-a.'' Lyla sudah tidak bisa berkata kata, lilitan ular besar yang tidak lain adalah Maha membuat Lyla lumpuh.

Keringat dingin dengan rasa takut membuat raga Lyla yang sedang terbaring merasa gelisah, mimpi Yang Lyla rasakan bagaikan nyata. Apa lagi saat Ular besar itu membuka mulut dan siap memakannya hidup hidup.

''Aahhhh ...'' Teriak Lyla terbangun dari mimpinya. ''Hu hu hu, astaga!'' Lyla melihat kanan kiri mencari ular yang akan memakannya.

~

''Sencani.'' Maha membuka kedua matanya dan sedikit terkejut melihat Sencani ada di sisinya.

''Kenapa bangun? Istirahat saja, demi kesembuhan mu.''

''Aku tidak-tidak apa-apa kok.''

"*Sebenarnya aku capek terbaring terus menerus, apa lagi tidur! di sepanjang hidupku yang sudah lebih dari seribu tahun. Aku menghabiskan waktu untuk bertapa dan tidur tentunya*." Gumam Maha dalam hati.

''Kamu saja yang istirahat, kamu seharian kerja dan harus kesana kemari mengurusku. Terima kasih sudah mau menerimaku dalam hidupmu.''

''Eh, apa maksudnya menerima mu dalam hidupku!''

TUUIIINGGG.

Sencani mentoyor kepala Maha. ''Aku hanya ... ka- eummm kasian aja sama kamu yang tidak memiliki keluarga.''

''Masa?''

''Iyalah, kalau tidak percaya belah'lah dadaku.''

''Coba sini aku belah?''

''Eh!'' Sencani langsung menghalangi dadanya dengan kedua lengannya. ''Kamu itu tidak tau pribahasa yaa, ck!''

''He he he he ...''

Ketika Maha dan Sencani tengah berguyon dan mengobrol, seseorang membuka pintu bersamaan dengan Luke datang membawa buah tangan.

''Sencani.''

''Luke, kau kesini?''

Luke melangkah dan memberikan buah-buahan yang dia bawa untuk menjenguk Maha. ''Iyaa, aku baru saja di kabari oleh Suzi jika Maha mengalami kecelakaan. Aku juga berinisiatif untuk nemenin kamu jaga Maha.''

Maha mengerucutkan bibirnya karna Luke datang, ia tidak suka sebenarnya ... tapi jika di pikir Luke baik mau menjenguk dirinya di rumah sakit.

''Aku sudah sembuh kok, tidak usah repot-repot menjagaku. 'Kan ada Sencani ku yang menemani di sini ... iya kan Sencani?''

Sencani mengangguk.

"*Ishh si manusia purba ini tidak tau kentut bau! Udah tau gue ogah kesini kalau bukan karna Sencani ada di sini*." Gumam Luke dalam hati, namun bibirnya tersenyum dan memegang pundak Maha.

''Nggak apa-apa kok aku malah senang, bagaimana keadaan mu sekarang?''

''Baik kok, malah lebih baik sebelum kau datang.'' cicit Maha, namun masih bisa Luke dengar.

''Yasudah kalian ngobrol dulu, aku mau cuci buah ini.'' Ujar Sencani melangkah ke kamar mandi.

Sedangkan Luke langsung menarik tanganya yang ada di pundak Maha dan membuang muka. ''Manja!''

Maha menatap tajam, ''Biarin Wee!''

''Cih, seharusnya jadi tarzan itu kuat! Masa di tabrak mobil aja bisa terpental.'' ledek Luke.

''Kau pikir aku ini apa heh! Tarzan juga manusia, *Eh tunggu ... iya juga yaa, aku kan siluman! Kok bisa di tabrak mobil*."

''Kenapa diam?''

''Isshh ... Berisik kamu tuh! Diamlah, kepalaku tambah pusing denger ocehan mu.'' elak Maha yang tidak bisa berkata-kata.

''Ka---''

''Kalian ngobrolin apa?''

''Tidak ada.'' Ucap Maha dan Luke secara bersamaan.

''Cieee kompak banget.'' guyon Sencani memberikan buah yang sudah dia cuci pada Maha dan Luke.

Malam ini ... di mana Maha sudah berangan-angan akan berdua dengan Sencani sirna sudah karna kedatangan Luke yang ikut menginap. Maha di buat kesal oleh Luke saat Sencani akan menyuapi atau memapahnya ke kamar mandi, karna Luke akan sigap menolong dan membantunya.

''Biar aku saja, kamu tidur lagi.'' Ucap Luke penuh kelembutan saat berkata pada Sencani, namun lain saat berkata padanya.

''Yang sakitkan kepala, kenapa di suapi.''

''Ke kamar mandi aja masa di papah!''

''Cengeng banget sih.''

''Manja!''

Beberapa kata yang Luke katakan saat menggantikan Sencani. Dan itu membuat Maha ingin menelan Luke bulat-bulat, namun sayang nya Maha tidak suka daging manusia karna daging manusia itu pahit katanya.

...🕊🕊🕊...

...LIKE.KOMEN.VOTE ...

Terpopuler

Comments

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

siluman teh apes pisan nya nasip na bhahahahaha 🤣🤣🤣🤣🤣

2022-12-13

0

Miracle Tree

Miracle Tree

Wkwkkwkw untung yg datang bukan Dylan cepmek🤣

2022-12-12

0

Zia Shapitri

Zia Shapitri

Niat hati ingin mencari peehatian, eh malah gatot😂

2022-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!