Since I Met You•
...🕊🕊🕊...
''Sencani.'' Panggil Suzi, yang sudah lama menunggu sahabatnya di Bandara.
''Haii.'' Sencani berlari menghampiri Suzi.
''Bagaimana?'' tanya Suzi.
Sencani menghela nafas lalu mengangguk, ''Dia aku tinggal di mall.''
Suzi menggigit bibir bawahnya, ''Apa dia akan baik-baik saja?''
''I'm not sure, but I hope he's doing well.'' (Aku tidak yakin, tapi semoga dia baik-baik saja.)
''Baiklah, ayo kita pulang ke Jakarta.''
Keduanya pun perjalan ke dalam pesawat, lalu duduk di kursi mereka masing-masing, tanpa tau jika Maha masih duduk dengan manis menunggu Sencani dengan senyuman yang tidak pudar dari wajah tampannya. Bahkan beberapa wanita yang ada di Restoran cepat saji itu memuji Maha tampan dan mencuri curi pandang.
*Tampan banget yaaa ...
Iyaa, udah punya pacar belum yaa ...
Dia sama siapa makan nya?
Tapi kaya orang linglung*.
Para wanita berbisik bisik, sedangkan wanita yang di sukai oleh Maha sedang mencoba untuk memejamkan kedua matanya, dia menghela nafas dengan tenang dan tidak mau memikirkan Maharaj lagi.
Sencani meyakinkan dirinya sendiri jika Maha pasti baik-baik saja, dia sudah merubah penampilan Maha dari atas sampai bawah. Untuk itu Sencani yakin jika Maha pasti memiliki kehidupan yang lebih layak di bandingkan tinggal di dalam hutan.
Tapi ... baru saja matanya terpenjam dan ingin istirahat, sekelebat bayangan buruk tentang Maha tiba-tiba saja hadir. Di mana Sencani berpikir jika Maha yang tampan pasti di culik dan di jual pada germo, atau jangan jangan nanti Maha akan di manfaatkan oleh pria kemayu dan ...
''Ahhhh tidak!'' Teriak Sencani dengan kencang, membuat semua orang terkejut bukan main.
''Ada apa dengan mu?'' Tanya Suzi.
''Maha! Aku tidak bisa meninggalkan nya sendirian. Aku harus menjemputnya kembali.''
''Are you mad! (Apa kau sudah gila) Sebentar lagi kapal ini akan berangkat.'' Suzi menghentikan Sencani yang akan pergi menyusul Maha.
''Tidak bisa Zie! Aku khawatir.'' Sencani menepis tangan Suzi dan berlari dengan tergesa-gesa di saat pesawat sudah siap landas.
''Tunggu!'' Sencani menghentikan pramugari yang akan menutup pintu pesawat.
''Apa ada sesuatu, Nona?''
''Aku mau keluar!''
''Tidak bisa Nona, pesawat ini akan siap landas.''
Sencani tidak perduli dan tetap kekeh ingin keluar, hingga perdebatan pun terjadi dan Sencani langsung keluar dari pesawat tanpa memperdulikan amukan sang pramugari.
Sencani dengan kencang berlari keluar bandara dan masuk kedalam taksi yang ada di depannya.
''Heii itu taksi ku!'' Bentak seseorang.
''Sorry Sir! Ini sangat gawat.'' Ucap Sencani dari jendela dan menyuruh supir untuk mengantarkan dirinya ke salah satu mall.
''Aku berharap dia masih ada di tempat yang sama.'' Gumam Sencani dalam hati.
~
~~
Jam pun berlalu dengan cepat, menit pun telah di lalui begitu saja. Maha masih tetap setia menunggu Sencani di tempat yang sama ... namun ada yang berbeda dari raut wajahnya yang semula tersenyum, kini wajah itu mendingin dengan tatapan tajam.
Maharaj tau jika dirinya di tinggalkan oleh orang yang dia suka, tapi dia enggan beranjak dari tempat duduknya karna dia yakin jika Sencani akan kembali dan menjemputnya lagi.
Tapi sampai kapan Maha akan sabar? di saat para pengunjung Restoran satu persatu pergi, dan hanya meninggalkan dirinya seorang.
Maha memejamkan kedua matanya dan menghela nafas dengan berat. Sungguh kesabaran nya sudah habis, hingga pada akhirnya Maharaj berdiri dari tempat duduknya dan ingin pulang ke tempat di mana dia berasal.
Namun baru saja dia akan pergi ... pandangan nya tertuju ke arah depan, di mana dia melihat gadis yang dia suka ada di harapannya dengan nafas memburu dan penuh dengan keringat di keningnya.
''Maha.''
Wajah yang dingin kini kembali tersenyum hangat saat Sencani datang dan menghampirinya.
''Dari mana saja? Aku bosan menunggu.''
Sencani tersenyum getir, tidak bisa ia bayangkan jika tadi di pergi begitu saja ... pasti pria di depannya ini masih menunggu dirinya di sini.
''Ak-aku ada urusan sebentar tadi,'' Bohong Sencani. ''Kamu nggak apa-apa kan?''
Maha menggelengkan kepalanya, ''Tidak, aku baik-baik saja.''
''Ayo kita pergi dari sini.''
Sencani dan Maharaj akhirnya pergi dari Mall, namun Sencani menepuk jidatnya karna tas dan dompetnya tertinggal di dalam kursi pesawat.
''Astaga ... cobaan apa lagi ini.''
●
...🕊🕊🕊...
...LIKE.KOMEN.VOTE...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Ryd
sencani bayar dulu taxsinya hahaha😆😆
2022-12-07
0
Berlian Anggrainy 💜
sudah pening aku bayanganin ini... udah muless pikiran mumetes... bayangin ini aku 😁🤭
2022-11-27
0
Hanimah
nasib mu sencani. hahaa
2022-11-26
0