Since I Met You

Since I Met You

Bab 1 : Tersesat di hutan.

Since I Met You•

...🕊🕊🕊...

Di sebuah hutan Mauria yang terletak di daerah pedalaman Jawa, terdapat beberapa orang yang tengah menulusuri hutan untuk berkemah di atas Gunung. Tempat di mana semua orang pendaki akan berkemah.

“Cepat-cepat! Hari sudah mau gelap, kita harus segera berada di puncak gunung.” Ucap ketua kelompok yang memimpin jalan.

“Sencani ayo ...” Salah satu wanita menoleh kebelakang, melihat temannya yang tertinggal.

Perempuan cantik dengan rambut di kuncir kuda itu tersenyum dan mengangguk. “Oke.” Jawabnya sambil berlari menghampiri sahabat baiknya.

Ketika Sencani berlari ... dia tidak sengaja melihat jika tali sepatunya terlepas, hingga Sencani langsung berjongkok untuk membenarkan tali sepatunya.

"Kok bisa lepas."

Beberapa orang yang ada di belakangnya melewati Sencani sambil menepuk tas yang di gendongnya. “Kita duluan yaa ... jangan lama-lama,” Ucap beberapa orang yang melewati Sencani.

Sencani mendongkak dan tersenyum. “Oke, benerin tali sepatu aku yang lepas.” Jawabnya, lalu membenarkan tali sepatunya lagi.

“Ahh, selesai.” Sencani tersenyum lalu berjalan kembali menyusul rombonganya dari belakang.

Sencani sedikit berlari menyusul rombonganya, namun sangat di sayangkan jika dia berjalan ke arah yang salah ... di mana semua orang berjalan ke arah kiri, sedangkan Sencani ke arah kanan.

Namun anehnya, jalan yang baru saja Sencani lewati langsung tertutup oleh dedaunan yang lebat. Sehingga tidak ada orang yang akan tau jika Sencani baru saja melewatinya.

Ketika Sencani menginjakkan kaki di jalan yang salah, secara bersamaan di suatu tempat. Ada dua mata yang tiba-tiba terbuka, di mana dua mata itu sangat tajam dan buas ... bersinar terang dalam kegelapan.

Sosok itu merasakan kehadiran seseorang dengan bau harum yang sangat menyengat di indra penciuman nya yang sangat tajam, membuat sosok itu terbangun dari tidurnya lalu menghilang secara misterius.

Sementara Sencani masih berjalan dengan tenang, namun sedetik kemudian Sencani menghentikan langkahnya ketika dirinya tidak melihat ada orang di depanya.

“Teman-teman.” Panggil Sencani, dengan hati yang sudah tidak enak.

“Guys ... don't joke! Ini nggak lucu.” Teriak Sencani.

“Guys ...”

Sencani sedikit melebarkan langkahnya dengan tenang untuk mencari rombongan yang sudah meninggalkan dirinya, tapi Sencani yang peka menyadari jika dirinya tengah di perhatikan oleh sosok yang tidak kasat mata.

Sencani merasakan jika sedang di perhatikan dan di incar oleh sosok tidak terlihat, hingga ia merasakan jika dirinya terancam.

"Tuhan selamatkan aku." Gumam Sencani dengan langkah yang tergesa-gesa.

Ssssttt ...

Sosok mengerikan dengan bobot yang besar panjang, serta memiliki sisik sebesar telapak tangan bayi itu mengikuti Sencani dari belakang, tanpa menimbulkan suara apapun ... sosok itu begitu penasaran pada manusia yang sudah berani mengijakkan kaki di wilayahnya.

~

~

~

~

Hari yang senja perlahan menggelap dengan perlahan. Namun Sencani merasa jika dirinya semakin dalam masuk kedalam hutan yang konon Sencani dengar angker.

Peluh keringat dingin membanjiri wajah dan tubuh Sencani, ia terdiam di tempatnya saat merasakan jika sejak tadi ada yang tengah memperhatikan dirinya dari jauh.

Sencani langsung menoleh kebelakang, melihat dengan teliti. Tapi anehnya tidak ada apa-apa yang dia lihat di sekitarnya.

Sssttt ...

Uuugghh ... uugghh.

(Suara burung hantu di siang hari)

Sraaakkk.

Sencani mendengar suara yang aneh, ia melihat ke kanan dan ke kiri dengan jantung berdegub kencang.

Gluk.

(Menelan ludah dengan susah payah)

“Si-siapa itu ... heyy kalian jangan becanda dong.”

Sencani takut bukan main, “Heyyy ... apa ada orang?”

Grusuk!

...Grusuk!...

Sencani membelalakkan kedua matanya, kakinya mundur dengan perlahan saat ia merasa jika di semak-semak itu ada binatang buas yang siap menerkam dirinya.

Grusuk!

“Ma-ma- mamaaa ...” Teriak Sencani dengan kaki yang sudah berlari di tempat, lalu Sencani berlari dengan sekuat tenaga walau sedikit susah karna shock.

“Aaaaaaa ...”

Sencani berlari sebisa yang dia bisa, ia tidak perduli dengan apa yang dia tubruk di depannya. Yang pasti dia harus berlari sebelum ada binatang yang memangsa dan melahapnya secara bulat-bulat.

Bruugh!

“Aaaawww.”

Sencani tersandung akar pohon, hingga tubuhnya langsung tengkurap dan merasakan sakit yang luar biasa di bagian dengkul dan sikunya.

Namun itu tidak seberapa saat netra matanya melihat ke arah depan, di mana ada jurang yang sangat dalam dan curam yang hampir saja ia terjun bebas jika tidak ada akar pohon yang mencegahnya.

“Ya Tuhan!” Sencani langsung mundur karna takut.

Ia menyender di pohon dengan nafas memburu. Sungguh, ini adalah suatu pengalaman yang tidak bisa ia lupakan di seumur hidupnya ... Mungkin kenangan ini akan menjadi cerita untuk anak dan cucunya kelak.

Sencani yang merasa jika tenggorokan nya mengering, ia langsung mengambil air botol yang ada di dalam tasnya, tapi Sencani mendesah kecewa saat botol airnya kosong melompong.

“Ya Tuhan! Cobaan apa lagi ini, aaaaa... Mama.” Sencani merengek dengan sedih dan mengucek kedua matanya.

Saat ia membuka mata, ia tidak sengaja melihat ada ular berukuran kecil yang terjepit ranting kecil bergelantungan di ujung jurang. Sencani ragu, apa dia harus menolong ular itu atau membiarkan nya begitu saja.

“Heii Ular ... kau sedang kesulitan? Sama aku juga.” Ucap Sencani mengajak ular itu mengobrol. “Aku akan membantu mu, tapi jangan gigit aku yaa ... siapa tau kamu mau membantu ku keluar dari sini.”

Sencani berdiri dari duduknya, melihat kanan kiri mencari sesuatu untuk menolong ular itu. Sencani pun mengambil ranting yang cukup panjang dan mencoba untuk menolong ular kecil itu dengan hati-hati.

Setelah bersusah payah, akhirnya Sencani berhasil membebaskan ular itu hingga ular kecil itu meliuk ke dalam hutan tanpa menoleh padanya.

Sencani tersenyum dan melemparkan ranting itu kesembarang arah, lalu ia menepuk kedua tanganya karna sedikit kotor.

Ketika Sencani ingin melangkah, kakinya tidak sengaja terpeleset hingga Sencani jatuh dan bergelantungan di ujung jurang yang sangat dalam.

“Ahh-aaahh tidak!” Sencani terkejut bukan main, niat dirinya ingin menolong malah membuat nyawa nya ada di ujung tanduk.

“Aaahh ... aku masih mau hidup Tuhan, aku masih banyak dosa dan belum tobat padamu! Jujur kemarin aku baru mencuri jambu tetangga yang entah siapa pemiliknya, dan aku belum minta maaf pada si pemilik jambu itu, Tuhan ... ampuni aku.”

Sencani terus memohon pada sang maha pencipta untuk memaafkan dirinya, sambil bergerak untuk naik ke atas. Namun semakin ia bergerak, akar yang dia pegang pun terlihat akan putus.

“No! Seseorang tolong ...” Teriak Sencani sekuat tenaga, namun sialnya tidak ada seorang pun yang mendengar teriakan nya.

Sencani menangis takut, ia membayangkan jika dirinya mati di sini ... sudah di pastikan jika tidak ada seorang pun yang akan menemukan jasadnya.

“Seseorang tolong ...” Cicit Sencani yang sudah tidak bisa memegang akar dengan kuat, karna tangan nya sudah kaku dan mati rasa.

Perlahan tapi pasti ... tangan Sencani yang licin mulai merosot dengan perlahan, membuat Sencani pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Pah, Mah ... maafkan aku.”

Sencani memejamkan kedua matanya, saat ia berpikir jika dirinya akan terjatuh saat ini juga.

Kreeek!

...“Aaahh ...”...

Hap!

Sencani merasakan jika ada tangan yang kekar menahan tanganya, hingga Sencani merasa tubuhnya mulai di tarik ke atas.

“Ya Tuhan! Ini bukan mimpi ‘kan?” Cicit sencani sambil membuka kedua matanya dengan perlahan, dan sedikit terkejut melihat ada pria tampan di depanya.

“Eh, tampan sekali cowok ini, lihatlah ... glowing sekali jidatnya, sampai-sampai komedo di hidung ku kejang-kejang! Wait, hah! Apa jangan-jangan dia malaikat mautku. Tapi, kenapa tampilan nya acak-acakan.”

...🕊🕊🕊...

...LIKE.KOMEN.VOTE ...

Terpopuler

Comments

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

aku mampir lagi nih Teh Authorrr kuh keren

2022-12-13

0

Ryd

Ryd

Hai thor, aku mampir.

2022-12-07

0

Sinta

Sinta

hahaha ngerasa mau mati, baru inget dosa. nyolong jambu lagi.

2022-12-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!