Since I Met You•
...🕊🕊🕊...
Di kantor~~
''Zie, aku pulang duluan yaa.'' Pamit Sencani yang sudah membereskan meja kerjanya.
''Mau kemana?'' tanya Suzi, heran jika Sencani pulang lebih awal.
''Ada urusan sama si Maha.''
''Ouhh, ya udah hati-hati ... aku lembur hari ini sambil handel pekerjaan mu yang kemarin, issshhh.''
''He he he ... semangat lemburnya yaa beiiib, makasih juga selalu mau bantuin aku, Muuuaacch.''
''Ishhh, nyium kalau ada maunya.'' Suzi mengerucutkan bibirnya dan melambaikan tanganya saat Sencani pergi, lalu mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai.
Di saat ia sedang fokus dengan komputernya, Luke datang membawa makanan pada Suzi. ''Loh, Sencani mana Zi?'' tanya Luke yang heran karna Sencani tidak ada di tempatnya.
''Dia udah pulang, baru aja.'' jawab Sencani tanpa melihat Luke.
''Bukannya dia ada lembur, yaa?''
''Aku yang handel, dia ada urusan mendadak katanya.''
''Ouhhh, ya udah ini buat kamu.'' Luke memberikan kotak makanan yang baru dia beli, lalu Suzi langsung mendongkak melihat Luke.
''Tadinya aku mau nolak, tapi pamali nolak rezki.'' Ujar Suzi mengambil makanan itu, ''Lagian Sencani itu nggak suka sama kamu Luke. Ngapain sih masih berharap aja, mending cari wanita lain.''
Luke mencibikkan bibirnya, ''Yang nggak punya hati kaya Lo, mana tau perasaan gue.'' Ujar Luke, lalu kembali ke meja kerjanya.
''Yeeyy sensian! Kalau gue nggak punya hati, udah lama gue nggak hidup Luke.''
Luke menjulurkan lidahnya tanda ia sedang mengejek Suzi, dan di balas ledakan oleh Suzi. Entahlah, keduanya kadang akur kadang suka berdebat.
Sedangkan Sencani keluar dari lift lalu berjalan ke luar dari kantor, namun netra matanya melihat Maha yang sedang menunggu dirinya dengan menggemaskan. Bagaimana tidak, Maha duduk berjongkok dengan kedua tangan yang memangku dagu.
"Lihatlah, selain dia tampan tapi dia juga menggemaskan.'' gerutu Sencani yang tidak kuat melihat Maha.
''Sencani aku di sini.'' teriak Maha melompat gembira sambil melambaikan tangannya dengan heboh, karna Maha senang akhirnya Sencani keluar dari kantor.
''Heissh, bocah itu.'' Sencani berjalan ke arah Maha, ''Kamu ngapain di sini?''
''Jemput kamu lah, kan udah janji mau makan malam bareng.''
''Iyaa, tapi 'kan aku harus pulang dulu ganti baju ... masa pake baju lusuh.''
''Nggak perlu, kamu udah cantik apa adanya.'' Puji Maha yang sudah di dokterin oleh sahabat barunya yang bernama Bulbul.
Sencani ingin tersenyum namun dia tahan, dia tidak mungkin memberikan senyuman manisnya pada manusia purba x tarzan di depannya ini bukan.
''Ya udah ayoo, mau makan di mana?'' Sencani mengalihkan pembicaraan.
''Ada deh, ayo masuk ke dalam mobil.'' Maha mendorong Sencani masuk kedalam mobil dan pergi ke restoran yang sudah Maha siapkan.
Di perjalanan menuju restoran. Mulut Maha tidak bisa diam, dia terus berceloteh ria menceritakan bagaimana dia di puji oleh semua orang karna bakatnya termasuk atasannya yang bernama Molly.
''Kau tau, Molly memberikan aku bonus uang karna dia suka sama aku.''
''Molly, siapa Molly? Apa dia seorang pria.'' tanya Sencani tanpa mengalihkan pandanganya karna sedang menyetir.
''Tidak, dia seorang wanita.''
CIIIITTT.
...DHUUG....
''Aww ...''
Sencani menginjak rem secara mendadak, lalu menatap Maha dengan tajam. Ia tidak menyangka jika Molly yang Maha banggakan ternyata seorang wanita, dan Sencani yakin jika wanita yang bernama Molly itu menyukai Maha. Untuk apa seorang wanita memberi sesuatu pada seorang pria jika tidak ada udang di balik batu.
''Sencani, ada apa?'' Maha bergidik ngeri saat di tatap seperti itu oleh Sencani.
''Mulai besok kamu tidak boleh bekerja!'' Sentak Sencani merasa tidak suka.
''Kenapa?'' tanya Maha dengan tatapan polos, yang mana membuat Sencani sadar jika dia sedang cemburu.
''Khem.'' Sencani berdehem mengalihkan pandanganya, lalu mengemudikan lagi mobilnya, ia tidak boleh ketara jika ia sedang cemburu. Bisa besar kepala jika Maha tau bahwa ia sedang cemburu.
''Tidak apa-apa.'' Bohong Sencani.
Beberapa menit berlalu ... Mobil Sencani terparkir cantik di depan restoran, lalu mereka berdua turun secara bersamaan dan berdiri di depan restoran.
''Cukup bagus.'' Puji Sencani.
''Ayo kita masuk.'' Maha mengulurkan tangannya dengan senyuman manis, membuat Sencani luluh seketika dan membalas uluran tangan Maha.
Keduanya melangkah masuk kedalam restoran, lalu duduk di kursi vip yang sudah di siapkan oleh pihak restoran. Namun saat pelayan memberikan menu makanan, Maha sedikit mengintip Sencani yang sedang memesan.
Jujur saja jika Maha tidak terlalu mengerti makanan manusia, untuk itu Maha pura-pura cool dan memesan makanan yang sama dengan Sencani.
''Aku pesan ... *satu ekor sapi yang masih segar*, Khem. Makanan yang sama dengan nya, tapi aku tidak pakai nasi.'' Ujar Maha.
"*Nasi hanya untuk manusia, sedangkan aku* **ini siluman Ular. Tapi aku** *ingin makan sapi secara bulat-bulat, seperti nya enak jika malam ini aku berburu*." Maha bergelut pikirannya sendiri.
''Maha, apa kamu baik-baik saja?'' tanya Sencani yang melihat Maha melamun.
''Ya, tentu saja aku baik-baik saja.''
''Jangan bilang kalau uang mu nggak cukup. Jangan buat aku malu Maha!''
''Tidak, aku punya uang ko.''
Sencani mengangguk lega lalu melihat sekeliling restoran, namun saat ia menoleh ke arah samping kiri ... di mana kedua mata Sencani langsung membulat sempurna, saat dia melihat seseorang yang tidak asing sedang sibuk membereskan meja pengunjung.
Sencani langsung berdiri dari duduknya, melangkah dengan kaki gemetar secara perlahan. Matanya tak mampu membendung kerinduan yang dia pendam selama dua belas tahun lamanya, dia benar-benar merindukan sosok yang hilang di dalam jiwanya.
''Mama.'' lirih Sencani meneteskan air matanya, sudah lama ... sudah lama Sencani tidak menyebut nama itu dan sekarang akhirnya nama itu dia sebutkan dari bibirnya.
Ibu Ratna yang sejak tadi fokus mengelap meja, langsung menoleh saat dia mendengar suara yang tidak asing di telinganya.
Deg.
...Deg....
Deg.
Waktu seakan berhenti sejenak, bumi sudah tidak lagi berputar ... keduanya terkejut bukan main saat netra mata mereka bertemu. Ibu yang sudah lama menghilang tanpa kabar kini berada di depannya.
Begitu pun Ibu Ratna yang diam terpaku melihat seorang gadis berjalan ke arahnya, rindu yang mereka pendam seakan tumbah menyeruah melihat keadaan satu sama lain yang baik-baik saja.
''Mama.''
''Sencani.''
Airmata nya menetes haru, anak yang dia rindukan berada di depannya. Keduanya berlari dan berpelukan sambil menangis rindu haru.
''Oh, putriku. Ya Tuhan...''
''Mamaaa ... hiks, Mama.''
Seorang anak dan Ibu yang sudah lama terpisah kini bertemu kembali, saling berpelukan mencurahkan rindu dengan isak tangis bahagia.
Maha yang peka langsung pergi dari restoran dan memberi ruang pada dua wanita yang saling merindukan satu sama lain, kurang lebih Maha mengerti dengan keadaan Sencani yang merindukan ibu kandungnya.
•
...🕊🕊🕊...
...LIKE.KOMEN.VOTE ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Dede Fahri09
aaahhhhj jadi terharu....😭😭😭😭😭😭
2023-02-14
1
Ajusani Dei Yanti
alhamdulillah akhirnya ketemu juga ama mamah nya
2022-12-13
0
Yuli Fitria
Akhirnya ibu dan anak itu bertemu 🤧
2022-12-05
0