Since I Met You•
...🕊🕊🕊...
Malam hari ... seorang pria tampan turun dari mobil mewah dan berjalan ke arah gerbang rumah sederhana sambil membawa bunga yang dia beli.
Luke, pria tampan itu sudah rapih dengan baju cesualnya, dia ingin mengajak Sencani menonton film ala ala bollywood di salah satu mall terbaik di Jakarta.
Luke berdiri menekan bell pintu rumah, berharap jika Sencani yang membuka pintu. Namun harapan tidak sebagus hayalan, senyum Luke pudar saat Maha yang membuka’kan pintu untuk nya.
''Kau?''
''Yaa, aku.'' Jawab Maha dengan nada tengil.
''Di mana Sencani?'' tanya Luke, melihat ke dalam rumah ... namun Maha menghalanginya.
''Ngapain nanyain orang yang nggak ada! Sencani ku tidak ada di rumah.''
''Hah!'' Luke mengerutkan keningnya lalu tertawa meremeh saat Maha mengklaim jika Sencani adalah milik pria aneh di depannya. ''Apa kau bercanda? Mana mungkin Sencani mau dengan pria aneh seperti dirimu.''
''Pria aneh?''
''Yaaa ... kamu itu pria aneh bin ajaib.'' ledek Luke yang mencoba untuk masuk kedalam rumah, namun Maha menahan Luke agar tidak masuk kedalam.
''Minggir!''
''Nggak!''
''Gue mau masuk! Minggir awas.''
Kedua pria tampan itu beradu mulut hingga Luke merasa kesal karna di halangi untuk masuk kedalam, Luke pun langsung menerobos masuk kedalam rumah tapi Maha yang jahil dengan sengaja menyilangkan kakinya hingga Luke jatuh mencium lantai.
BRUUGH!!
''Kau sengaja yaa!'' Bentak Luke menatap tajam Maha.
''Iya.''
''Haaah, astaga.'' Luke mencoba sabar menghadapi pria purba di depannya.
Luke berdiri dan membenarkan penampilannya, lalu melangkah masuk kedalam rumah dan memanggil Sencani. Namun setelah lama memanggil nama wanita yang dia suka, tidak ada jawaban yang mana membuat Maha tersenyum.
''Sudah aku bilang Sencani ku tidak ada di rumah.''
Luke yang terlanjur malu menyilangkan kedua tangannya di dada, menatap Maha dengan mata memincing. ''Hey Mah, kamu itu nggak tau malu atau apa sih sebagai pria!'' Luke mencoba untuk memprovokasi Maharaj.
''Maksudmu?''
''Kau itu laki-laki, kenapa tinggal di rumah seorang wanita yang sudah bertunangan. Asal kamu tau yaa, aku sama Sencani itu sudah bertunangan dan akan menikah.''
''Menikah?'' tanya Maha yang kurang mengerti.
Luke menghela nafasnya lalu menjelaskan apa itu bertunangan dan pernikahan. ''Bertunangan itu di mana satu pasang wanita dan satu pasang lelaki yang saling menyukai lalu terikat sebuah pertunangan bertukar cincin, maka si wanita tidak boleh ada yang mendekati ... karna mereka akan menikah di waktu yang dekat. Menikah itu si pria dan wanita tinggal satu atap dan saling mencintai, dan memiliki anak.''
''Jadi kau dan Sencani sudah bertunangan dan menikah?''
Luke mengangguk.
''Jika kami sudah bertunangan mana cincin kalian?''
Skak! Luke tidak pernah menyangka jika Maha akan mempertanyakan itu.
''Maha kau--''
''Aku tau dari televisi, jika kalian sudah bertunangan dan menikah maka kalian harus memakai cincin. Jadi, mana cincin kalian?''
''Cincin ku ... itu, anuu emmm ... ketinggalan di rumah.'' Bohong Luke, ''Ahhh sudahlah, yang jelas kau harus tau jika aku dan Sencani sudah menikah! Sekarang kau pergi dari rumah calon istriku!'' Usir Luke.
Maha memincingkan matanya tidak suka.
''Apa kamu lihat-lihat! Kamu budeg yaa, udah Gue bilang pergi yaa pergi.'' Luke mendorong Maha, hingga Maha langsung menarik tangan luke dan membanting tubuh Luke seperti karung beras.
BRUUUG!
''Ahhh ...'' Luke meringis kesakitan sambil memegang pinggangnya.
''MAHA!'' Teriak Sencani yang baru saja datang.
~
~
~
~
~
Di ruang tamu ... di mana Maha sedang menunduk takut karna Sencani menatapnya dengan tajam, sedangkan Luke menyunggingkan bibirnya melihat Maha menunduk.
''Apa kau sudah gila membanting orang lain!'' Bentak Sencani.
''Aku tidak sengaja ... lagian dia menyuruhku pergi.'' cicit Maha.
''Sencanii ... jangan memarahinya, dia hanya salah paham saja.'' Luke mencoba untuk terlihat baik di depan Sencani
Maha mencibikkan bibirnya saat Luke mengelak dan mencoba terlihat baik hati.
''Kenapa bibir mu seperti itu? Kenapa kamu tidak meminta maaf, kamu sudah membanting tubuh orang lain. Ayo minta maaf pada Luke.''
''Ma'af.'' cicit Maha, hampir saja tidak terdengar.
''Apa! Aku tidak mendengarnya.''
''Maaa'aaf, iissshh.''
''Sudahlah Sencani ... aku baik-baik saja kok, aku kan kuat!''
''Kamu bisa menyetir, Luke?''
Luke mengangguk dan pura-pura kuat, jika saja dia tidak malu ... ia ingin berteriak kencang karna Maha sudah membanting tubuhnya seperti karung beras. Tapi karna gengsi, Luke pun pura-pura kuat agar Sencani melihat dia sebagai pria sejati.
Sencani pun mengantar Luke kedalam mobilnya, dan terus meminta maaf atas perlakuan Maha hari ini, membuat Luke semakin di atas awan karna Sencani terus menanyakan dirinya baik-baik saja atau tidak.
''Sencani.''
''Ya.''
''Bagaimana tentang jawaban atas perasaanku satu bulan yang lalu? Apa kamu masih tidak memiliki perasaan padaku.''
Sencani terdiam lalu berkata, ''Luke, aku sudah menganggap mu sebagai sahabatku. Aku tidak bisa merubah perasaan itu.''
Luke tersenyum getir dengan penolakan untuk ketiga kali oleh Sencani. ''Tidak bisakah kamu sedikit saja membuka hati?''
''Luke ...''
''Baiklah aku pulang dulu, Byee selamat malam dan mimpi indah.'' Luke terburu-buru masuk kedalam mobil dan menginjak pedal gas, seharusnya dia tidak bertanya lagi tentang perasaan Sencani padanya ... karna ia tentu saja tau apa jawaban yang akan dia dapatkan.
Di sisi lain ... Nyonya Ayu tengah membuat teh untuk suaminya, lalu membawa beberapa vitamin yang selalu dia berikan setiap malam pada Tuan Wijaya agar stamina nya tetap terjaga.
Nyonya Ayu melangkah dari dapur dan masuk ke ruang kerja Tuan Wijaya dan meletakkan nampan yang dia bawa tepat di depan Tuan Wijaya.
''Pah, di minum dulu vitamin nya.''
Tuan Wijaya yang sedang fokus dengan leptop langsung menatap istrinya dan tersenyum. ''Terima kasih sayang, kamu begitu perhatian.'' Ucap Tuan Wijaya.
''Sama-sama Pah, aku ini istri mu yang harus memperhatikan mu bukan?''
Tuan Wijaya tersenyum lalu mengambil gelas dan meminum vitamin itu, sedangkan Nyonya Ayu tersenyum ketika suaminya meminum vitamin yang selalu dia berikan. Tanpa ada orang yang mengetahui jika vitamin yang selalu di minum Tuan Wijaya adalah racun pelemah tubuh, yang mana jika seseorang mengkonsumsi obat itu secara rutin, maka orang itu dengan perlahan akan lumpuh karna racun itu terus merusak organ dalam tubuh manusia.
''Minumlah sesering mungkin, maka kau akan mati lebih cepat.'' Gumam Nyonya Ayu dalam hati.
Nyonya Ayu sakit hati karna suaminya akan mencari putri kandungnya, dia tidak rela jika Sencani yang memiliki seluruh harta Wijaya. Karna bagi Nyonya Ayu, dia dan anak nyalah yang pantas mendapatkan seluruh harta milik suaminya.
●
...🕊🕊🕊...
...LIKE.KOMEN.VOTE...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Miracle Tree
Yuhuuu kak, aku hadir membawa segepok uang, eh salah, segepok bunga maksudnya 🤣
2022-12-07
0
Ami batam
jangan jangan anak ny nyonya ayu hasil perselingkuhan
2022-12-01
0
Ami batam
nah bener kan rupanya itulh trik licik dari nyonya ayu untuk menguasai harta tuan Wijaya
2022-12-01
0