Since I Met You•
...🕊🕊🕊...
Malam hari yang gelap dan pekat, namun di sinari oleh cahaya bulan dan bintang ... Semua orang di muka bumi sudah mulai terlelap dalam mimpi, termasuk Sencani yang jiwanya sudah berada dalam mimpi bersama seorang pria yang tidak lain adalah Maha.
Dalam mimpi**
''Maha, tempat apa ini?'' tanya Sencani saat Maha mengajaknya ke tempat yang sangat indah, di mana ada air terjun dengan air yang mengalir jernih berwarna biru.
''Ini, tempat tinggalku.''
''Woow, aku baru tau jika ada tempat seindah ini.''
''Ada yang lebih indah.''
''Apa?''
Maha memangku Sencani ala-ala bridal style, membuat Sencani terkejut. ''Maha, apa yang kamu lakukan! Turunkan aku.''
Maha hanya tersenyum saat Sencani memberontak, lalu Maha mundur dua langkah dan berlari ke arah danau dan..
BYUUUURR...
Maha dan Sencani terjun ke Danau, yang mana membuat Sencani takut dan memeluk Maha dengan erat. ''Maha apa yang kau lakukan! Aku tidak bisa berenang.'' Sentak Sencani menatap tajam pada Maha, namun Maha hanya tersenyum manis melihat Sencani.
Sencani yang di tatap seperti itu menjadi salah tingkah, membuat jantungnya berdegup kencang saat nafas hangat Maha menerpa kulitnya.
''Maha ak-- uum.''
Sencani tidak bisa melanjutkan perkataan nya saat bibirnya di bungkam oleh bibir Maha yang lembut dan manis. Sencani ingin menolak, namun tidak bisa karna dia begitu menikmati apa yang sedang mereka lakukan.
Ahhh ... Ini begitu nikmat hingga tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, Sencani mengeratkan pelukannya hingga kedua dada mereka saling merapat dengan intim.
''Sencaniii ...''
''Hummm ...''
''Sencani ... Sencaniii, bangun!''
''SENCANII ...!''
''Hah, apa?'' Sencani terbangun dari tidurnya dengan linglung.
''Bangun udah pagi, kamu nggak mau berangkat kerja, apa!'' Sentak Suzi, yang heran kenapa Sencani telat bangun.
Sencani mengerjapkan kedua matanya tak percaya dengan apa yang baru saja dia alami, dan Sencani malah kecewa saat sadar jika ciuman itu hanya mimpi.
Sencani dengan refleks mengelus bibirnya, bersamaan dengan jantung yang berdebar tak karuan, ''Apa ini?''
BUGH!
Suzi melemparkan bantal dengan gemas tepat di muka Sencani, ''Ngelamun aja, Mandi!'' Bentak Suzi.
''Iya iya ... dasar emak cerewet!''
Sencani langsung turun dari ranjang dan melangkah ke kamar mandi, sambil memikirkan mimpi yang baru saja dia alami.
Sencani berdiri di depan cermin dan melihat wajahnya yang acak-acakan lalu bergumam. ''Apa yang kau pikirkan Sencani! Jangan mesum.'' Sencani mengacak-ngacak rambutnya dengan frustrasi, dan uring-uringan sendiri karna bagi Sencani mimpi itu seperti kenyataan.
Sencani keluar dari kamar dengan tampilan rapih untuk pergi ke kantor, langkah yang lunglai dan tidak bersemangat kerja membuat Sencani malas untuk melakukan apapun.
''Kenapa sih?'' tanya Suzi, sambil memberikan sarapan di depan Sencani. ''Kurang enak badan kamu.''
''Nggak apa-apa, kaya nya si bulan akan datang.'' Bohong Sencani.
''Selamat pagi.'' Sapa Maha dengan senyuman manis, yang mana membuat Sencani langsung menegang dengan mata membulat sempurna.
Hanya mendengar suara Maha saja jantungnya seperti sedang berdisko ria, membuat Sencani merutuki dirinya sendiri.
''Waahhh Suzi, makanan mu enak sekali.'' Puji Maha, yang membuat Sencani mencibikkan bibirnya.
''Sencani, apa kamu mau berangkat kerja?'' Tanya Maha, namun Sencani tidak menoleh ke arahnya.
''Hemm..'' jawab Sencani dengan deheman.
''Ada apa dengan mu? kamu kurang sehat.''
''Tidak, aku tidak apa apa! Oh iyaaa ... kamu kan udah lama tinggal di sini, kamu harus pergi cari kerja! Jangan enak-enakan tinggal dengan nyaman di sini''
Sencani sengaja mengalihkan pembicaraan, agar jantungnya tidak berisik dan salah tingkah saat kedua matanya melihat Maha. Namun sialnya tatapan mereka bertemu, membuat Sencani langsung mengalihkan pandangannya.
''Kerja? ummm ... kerja itu seperti yang kalian lakukan? mendapatkan uang saat kita sudah melakukan sesuatu.''
''Yaa! Dan kamu harus mencari kerja dan mendapatkan uang yang banyak! Kalau tidak, kamu pergi saja dari sini.''Sencani langsung berdiri dari kursinya dan pergi
Suzi menyusul Secani, namun tidak lupa menyemangati Maha terlebih dahulu.''Maha, semangat yaaa.''
''Okeee.''
Maha tersenyum senang, dan dia berpikir akan mencari pekerjaan agar dia tidak di usir oleh wanita yang dia cintai. Padahal jika di pikir Maha tidak perlu bekerja, karna dia memiliki sisik yang bisa berubah menjadi emas.
~
~
Kantor~
''Apa kamu tidak terlalu kejam pada Maha?''
''Tidak, dia harus mandiri.''
''Dia mau kerja apa Sencani ... dia itu manusia purba x tarzan! Mana mungkin dia bisa mendapatkan pekerja di kota Metropolitan ini.''
''Terserah, yang penting dia tidak berdiam diri di rumah.'' jawab Sencani tanpa melihat Suzi, namun pikiran nya berbeda dengan jawabannya ... Sencani pun memikirkan bagaimana Maha bisa mendapatkan pekerjaan.
Sedangkan Maha berjalan tanpa tujuan, semangat membara kini sayu saat beberapa orang menolak untuk menerima dirinya bekerja. Hingga Maha duduk berteduh dan tidak sengaja melihat jika ada kompetisi model untuk majalah dewasa.
''Apa ini?'' Maha melihat secarik kertas dan membacanya, Maha sangat tergiur dengan hadiah yang lumayan fantastis dan akan mengikuti lomba itu.
''Permisi, di mana acara ini berlangsung?'' tanya Maha pada seorang perempuan.
''Kau ingin menjadi model?'' wanita itu terkejut melihat pria setampan Maha, dengan body tinggi besar dan sedikit berbewok.
Maha mengangguk.
''Ikut aku.''
Malam hari ... ketik Sencani sudah pulang dari kantor, ia mondar mandir melihat jam di dinding, dia sangat khawatir pada Maha yang belum pulang dari tadi pagi ... membuat Sencani berpikir yang tidak-tidak. Apa lagi saat Suzi terus menyudutkan dirinya karna sudah memaksa Maha untuk mencari kerja.
''Kan sudah aku bilang jangan memaksakan sesuatu yang mustahil Sencani.''
''Tapi aku tidak tau jika Maha sampai sekarang belum pulang.''
''Lihatlah di luar hujan dan angin sangat besar, bayangin anak orang di luar hujan-hujanan karna tidak punya tempat tinggal.''
''Bisa diem nggak!''
''Nggak! Setidaknya dia pernah nolong kamu waktu tersesat di hutan, jadi--- Heii kau mau kemana?''
''Cari Maha!''
Sencani pun bergegas mengambil kunci mobil untuk mencari Maha, namun baru saja akan pergi ... pintu terbuka bersamaan datangnya Maharaj membawa beberapa paperbag di tanganya.
''Hello girls ... I'm ho ... me.'' Sapa Maha tanpa dosa.
Suzi dan Sencani saling pandang dengan curiga, saat Maha berpakaian bagus dan menenteng paperbag di kedua tangannya.
''Maha, kamu dari mana?'' tanya Suzi, sedangkan Sencani cemberut.
''Aku, aku baru pulang kerja.'' Maha duduk di kursi, ''Oh iyaa ini aku belikan buat kalian ... sepertinya kalian cocok menggunakan baju ini.''
Sencani dan Suzi saling pandang lalu mengambil paperbag dari Maha, Keduanya antusias dan membuka paperbag itu ... namun alangkah terkejut Sencani dan Suzi saat tau isi dalam paperbag pemberian Maha.
''MAHAAAA ...''
Teriak Sencani dan Suzi secara bersamaan, saat tau jika isi paperbag itu adalah lingerie seksi.
•
...🕊🕊🕊...
...LIKE.KOMEN.VOTE ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Ajusani Dei Yanti
bhahahahaha ngakaklicious aku dasar
2022-12-13
0
Zia Shapitri
😂😂😂😂😂😂
2022-12-05
0
Yuli Fitria
🤣🤣🤣🤣
2022-12-04
0