Malam telah tiba, sebagian anak buah Axel sudah menunggu di depan pasar dan beberapa anggota berserta kaki tangan Alex pun membawah Alex pergi dari rumah itu. Kebetulan Laura sedang berada di dalam kamar mandi. Karena Alex tidak sempat berpamitan dengan Laura, Alex pun akhirnya hanya meninggalkan sepucuk surat kepada gadis itu.
Tak lama Laura pun keluar dari dalam kamar mandi kecilnya. Dia mengendarkan pandanganya keberbagai penjuru ruangan. Dia melihat pintu ya sudah terbuka.
"Di mana tuan itu?" ucapnya bingung ketika sudah tidak melihat Alex lagi di kamar kosnya. Gadis itu berjalan ke arah sepedanya. Dia seperti melihat selembar kertas terselip di sana. Laura yang penasaran langsung membuka kertas itu dengan cepat.
"Terima kasih gadis baik, Aku hampir saja mati, jika kau tidak menolongku mungkin saja aku sudah tidak hidup lagi. Suatu saat aku akan menolong mu sebagaimana kau menolongku, dan tentunya aku berharap kita bisa berjumpa lagi. Aku pergi dulu ya. Sampai jumpa:)" Itulah pesan yang di tinggalkan Alex untuk Laura.
"Sama-sama tuan." ucap Laura sedikit tersenyum sembari melihat kertas kecil itu.
Semoga kita bisa bertemu lagi tuan.
Setelah membaca surat itu, Laura pun segera membersihkan kamar sepetak itu ,dia mengerpas tempat tidurnya lalu mulai menutup mata dan mulai menikmati tidur panjangnya.
Di tempat lain Alex sedang melakukan operasi di rumahnya, Para dokter sedang mengeluarkan peluru yang bersarang di kakinya. Alex tidak merasakan apapun di kakinya karena sudah di bius. Dia tersenyum mengingat Laura gadis yang sudah menolongnya. Gadis itu sederhana dan manis seperti author manis.
"Vino." panggil Alex pada asisten kesetiaannya itu.
"Iya tuan." ucap Vino mendekati bosnya itu.
"Cari tau latar belakang wanita yang menolong ku tadi. Bahkan aku lupa menanyakan namanya." ucap Alex pada Vino.
"Baik tuan." ucap vino sembari berlalu pergi dari ruang operasi itu.
Ruang operasi itu seperti tidak mempunyai privasi ya. Bagaimana bisa Alex di operasi sedangkan bawahannya Vino main menyelonong masuk saja ke dalam ruangan itu. Memang benar ya, orang kaya ma bebas.
Setelah dari ruangan itu, Vino pun segera bergegas memerintahkan anak buahnya untuk mencari tau asal usul wanita yang telah menyelamatkan bosnya.
Di mansion megah dan mewah, terlihat beberapa anak buah Arsenio menyerahkan informasi kepada Arsenio. "Jadi dia di selamatkan oleh seorang gadis?!" tanya Arsenio dengan wajah yang datar dan Arogan.
"Benar tuan." ucap Axel menjawab pertanyaan tuan mudanya itu.
"Tangkap dan bawah gadis itu ke
hadapan ku. Aku rasa dia berkerja sama
dan menyembunyikan bedeb*h sial*n itu dariku!" ucap Arsenio dengan tegas dan dingin.
Dia sangat geram dengan wanita
yang menolong dan membawah rivalnya itu. Axel dan beberapa anak buahnya tak bisa membatah perintah dari Arsenio. Dengan sigap dan cepat mereka pergi dan segera mungkin menangkap gadis itu.
Seperti hari kemarin, Laura pergi berbelanja ke pasar, dia sudah bertekad untuk berbelanja dan membuat kue di shubuh hari agar dia cepat menjual kue kuenya. Laura berjalan seorang diri di jalan seperti itu. Tanpa Laura sadari, terlihat sekelopok pria mengamatinya dari kejauhan, dan ada juga sekelompok mobil yang sama berlalu lalang. Tapi Laura tak memperdulikan hal itu. Dia terus fokus dan mempercepat jalannya agar tidak membuang buang waktu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
luar biasa thor lanjutkan seruuuu banget
2023-02-07
0