Di dalam kamar mandi terlihat Arsenio sedang menyender di punggung bak mandinya yang cukup luas dan besar untuk Arsenio. Kamar mandinya saja besar dan mewah, apalagi mansion yang ia tempati itu. Nggak kebayang gimana mewah dan besarnya mansion itu.
Setelah merasa cukup puas dan nyaman dengan berendam nya, Arsenio pun menyudahi kegiatannya. Dia keluar dari bak sembari memakai sendal dan mengambil baju handuk lalu memakainya.
Arsenio masuk ke dalam ruang ganti pakaian. Dia duduk di sebuah kursi sembari melirik dan menatap kepala pelayan dan beberapa pelayan wanita yang sedang memilihkan pakaian yang akan ia kenakan.
"Bruk."
Salah satu pelayan wanita itu menjatuhkan pakaian yang akan di pakai Arsenio.
"Maafkan saya tuan." ucap pelayan wanita itu memohon.
"Kau di pecat dan kalian carikan aku pakaian yang lain." ucap Arsenio tidak berperasaan karena masalah kecil di buat satu pelayan wanitanya.
Pelayan wanita itu menangis sembari melirik kepala pelayan yang hanya diam dan tak bisa berbuat apa apa jika tuan mudanya sudah membuka suara. "Tolonglah tuan jangan pecat saya. Hiks..hiks." ucap pelayan wanita itu memohon dengan tangis pilu.
"Bawah dia keluar!" perintah Arsenio dengan sangat mengerikan.
Tanpa menunggu lama Axel pun membawah pelayan itu keluar dari kamar itu. "Kemasi barang-barang mu dan ambil pesangon mu pada kepala pelayan." ucap Axel datar dan bengis.
Setelah mengatakan itu, Axel pun pergi meninggalkan pelayan itu tanpa menaruh belas kasihan padanya. Seperti itulah semua sikap orang yang berada di mansion itu. Mereka melakukan hal itu bukan tanpa alasan.Justru mereka tidak punya hak dan kendali atas diri mereka sendiri. Mereka takut bernasib sama seperti para pelayan yang di pecat oleh Arsenio secara spontan.
Di dalam kamar, terlihat para pelayan keluar dari ruang ganti dan membiarkan Arsenio mengganti pakaian nya sendiri di ruang ganti. Seperti raja sejagad, kepala pelayan menyisir dan merapikan rambut Arsenio dengan sangat rapi dan tentunya sangat di sukai oleh Arsenio. Setelah selesai dengan rambutnya, salah satu pelayan wanita menyemprotkan parfum kesukaan Arsenio di tubuhnya. Tak lupa pelayan itu memberikan parfum khusus mulut yang sangat wangi dan rasanya enak ketika sampai ke lidah.
Setelah selesai, Arsenio duduk di sopa di dalam kamarnya, yang di mana sudah terhidang beberapa makanan dan tentunya iga sapi pesanannya.
Tak tanggung tanggung melebihi raja, Para pelayan menyiapkan makanan untuk Arsenio. Arsenio meminta makanan yang mau ia santap dengan cara melirik makanan yang ia mau tanpa mengucapkan sepatah katapun. Mungkin orang yang berkerja dengannya sudah tidak waras sebab mau berkerja dan melayani lelaki tampan psikopat dingin gila itu.
Arsenio mulai memakan makanannya dengan tenang dan elegan layaknya seorang bangsawan yang mempunyai aturan dan tata Krama.
"Hmm..." Arsenio berdehem seakan berkata 'ambilkan aku minum'.
Kepala pelayan yang sudah mengerti pun, langsung menatap salah satu pelayan wanita yang seakan sudah mengerti dengan perintah kepala pelayan.
Pelayan wanita itupun menuangkan air putih di gelas, lalu memberikannya kepada Arsenio.
"Silahkan tuan." ucap pelayan itu sembari berhati hati memberikan segelas air putih.
Benar-benar gila tempat ini. Di mana di dalamnya terdapat orang seperti robot yang mengikuti perintah tuannya.
"Makanlah Axel" Perintah Arsenio kepada Axel.
Sebenarnya Arsenio tak masalah makan bersama dengan Axel, cuma Axel saja yang tidak enak dengan tuan mudanya itu. Dan tentunya dia akan sarapan setelah tuan mudanya itu selesai makan.
Semua para pelayan, bodyguard, anak buah dan Axel tentunya. Mereka selalu makan dengan cepat agar tidak menyia-nyiakan waktu dan membuat tuan mudanya Arsenio tidak menunggu. Benar-benar gila ya. Macam tentara aja bah di buatnya. Huh pusing kepala author melihat tingkah para manusia itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
good luck thor lanjutkan
2023-02-07
0