Tak terasa waktu terus berjalan hari sudah berganti, matahari sudah naik dan memperlihat kan dirinya sehingga cahayanya menerobos ke sela-sela jendela mansion Arsenio. Tak terasa waktu sudah pagi dan Arsenio masih setia dengan tidurnya yang nyenyak dan nyaman.
Tak ada satupun yang berani mengganggu tidurnya seorang Arsenio. Bukan Arsenio yang menunggu jadwal, tapi jadwal lah yang harus menunggu seorang Arsenio, sehingga semua orang harus menunggu raja segajad itu. Siapalagi kalau bukan Arsenio. "Hmm..." dehem Arsenio pelan, pertanda dia sudah bangun dari tidurnya.
"Ya tuan." ucap kepala pelayan yang tiba tiba saja datang.
"Bruk." terdengar suara benda kecil jatuh ke bawah ranjang Arsenio.
Kepala pelayan mengambil dan mengangkat remote kecil yang biasa di gunakan Arsenio untuk memanggil para pelayan dan bawahannya. Benar-benar orang kaya berat ni Arsenio sampai-sampai punya remote sendiri untuk memanggil pelayan.
"Air mandi sudah siap tuan." ucap kepala pelayan kepada Arsenio. Sudah menjadi hal biasa bagi mereka untuk melakukan perkerjaan seperti itu.
"Hari ini aku mau ke kantor." ucap Arsenio pada kepala pelayan. Kepala pelayan yang mengerti pun langsung membawah beberapa pelayan ke dalam ruang ganti Arsenio.
Setelah selesai dengan ritual paginya. Arsenio berjalan ke lantai bawah yang di mana Axel sudah menunggunya.
Para pelayan yang sudah melihat Arsenio duduk pun, langsung segera menyiapkan sarapan paginya. Setelah selesai, Arsenio berjalan ke arah luar pertanda mau berangkat ke kantornya.
"Silahkan tuan" ucap Axel mempersilahkan Arsenio masuk ke dalam mobilnya.
Setelah Arsenio masuk, Axel pun menjalankan mobilnya. Seperti biasanya para pelayan tidak akan bergerak dari posisinya sebelum Arsenio keluar dari gerbang utama, alias gerbang paling awal. Setiap mansion Arsenio selalu memiliki tiga gerbang yang kokoh dan tinggi, bahkan para keamanan dan anak buahnya pun sangat banyak untuk menjaga kediamannya itu.
"Hari ini kita ada rapat dengan perusahaan adiwijaya tuan." ucap Axel membuka pembicaraan.
"Jam berapa." tanya Arsenio datar dan dingin.
"Jam 09:00 tuan." ucap Axel lagi pada arsenio.
"Baiklah." ucapnya singkat, jelas dan padat. Mobil yang di tumpangi arsenio terus membelah jalanan ibu kota.
Di lain sisi terlihat Laura sedang berada di pasar bersama Meme sahabatnya. Mereka sedang belanja untuk kebutuhan mereka berdua, terutama kebutuhan berdagang Laura.
"Ada yang tinggal nggak? atau ada yang terlupa?!" tanya Meme pada laura sahabatnya.
"Seperti nggak ada deh Me." ucap Laura setelah memeriksa barang belanjaannya.
"Ya uda kalau nggak ada. Pulang yuk." ucap Meme sembari membonceng Laura dengan motor Beatnya.
"Berang-berang bawak tongkat, berangkattt..." ucap Meme yang langsung mengegas motor Beatnya.
"Eh...Pelan-pelan lah Me. Untung saja aku nggak terjungkal!" ucap Laura kesal dengan sahabatnya ini jika sudah bawa motor.
"Hehehe...maaf my best friend." ucap Meme sembari terkekeh.
"Hmm...Sok inggris gadis ini!" ejek Laura pada Meme.
"Sirik saja ya gusy. Hhhhh" ucap Meme sembari tertawa yang di ikuti Laura sahabatnya.
Merekapun bercerita dan bercanda di atas motor beat milik Meme. Tak lama, merekapun sampai ke kosan laura.
"Makasih banyak ya sahabatku sayang..." goda Laura pada Meme sahabatnya.
"Sama-sama sahabatku sayang." balas Meme dengan lebay.
"Hhhhh." mereka tertawa bersamaan lagi.
"Eh kenapa pagi-pagi begini pada tertawa? lagi senang ya?" goda Ibu kos yang baru saja mau menjemur kain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
top markotop story'lanjut thor seruuuu
2023-02-07
0