Undangan dari rival

"Bersihkan gadis ini. Aku jijik melihatnya seperti ini!" ucap Arsenio dengan tegas sembari berlalu pergi ke luar kamar itu lalu berjalan ke arah lift menuju lantai bawah, tepatnya ruang makan. "Baik tuan." ucap pak mun.

Langkah kaki Arsenion tiba tiba terhenti. Wajahnya sedikit menoleh ke samping.

"Jangan lupa berikan dia makanan yang bergizi dan obatnya." ucapnya sembari melanjutkan langkanya yang terhenti.

"Baik tuan." ucap pak mun sembari mengangguk hormat.

"Tuan ada undangan dari rekan bisnis anda tuan." ucap Axel kepada Arsenio yang sedang berada di pinggir kolam berenang. Arsenio termasuk tipe lelaki yang suka berolahraga terutama berenang. "Siapa?" tanya Arsenio sembari mengambil jus di meja sebelahnya lalu meminumnya dengan santai.

"Tuan inder." ucap Axel sedikit cemas. Arsenio langsung menatap Axel dengan alis yang di angkat sedikit.

"H, tumben sekali dia!" ucap Arsenio tidak habis fikir dengan tingkah rekan bisnisnya itu yang juga rivalnya.Inder juga seorang mafia kelas dunia. Dia selalu berlomba lomba dengan Arsenio dan beberapa mafia tingkat dunia lainnya, jadi tak heran jika dia memiliki banyak musuh.

Inder Naldo Darold adalah pria tampan berdarah eropa, dia sering di sebut dengan the craziest mafia. Siapa yang tak kenal dengan Inder? dia adalah mafia terkuat, terganas, tergila, terpintar no dua di dunia dan Arsenio adalah mafia terkuat ke tiga di dunia sedangkan Alex adalah mafia terkuat ke kelima di dunia. Tiga bos ini selalu bersaing untuk menjadi mafia yang paling unggul dan terbaik, sehingga mereka selalu saling menjatuhkan dan menjebak.

"Di mana pestanya?" tanya Arsenio dengan datar kepada Axel kaki tangan nya.

"Di italia tuan." ucap Axel dengan mata yang menatap Arsenio.

"Kapan?" tanya Arsenio lagi dengan sedikit kesal.

"Seminggu yang akan datang tuan." ucap Axel menjelaskan lagi.

"Aku yakin dia tak hanya sekedar mengundang. Pasti ada sebuah kejutan yang akan ia berikan kepada kita." ucap Arsenio menebak sembari tersenyum devil. Mata tajamnya menatap lurus ke arah depan.

"Saya rasa juga begitu tuan, jadi kita harus berhati hati dan memperketat pertahanan kita." ucap Axel memberikan saran kepada Arsenio.

"Tentu saja kita harus melakukan itu. Aku tak akan membiarkan siapapun merugikan ku!" ucapnya dengan tegas dan arogan, tak lupa aura maskulin nya yang keluar. Dia sangat gagah dan sexy seperti itu.

Di tempat lain terlihat seorang pria yang juga mendapatkan undangan dari rivalnya inder.

"This is crazy, dia mengundang ku? hello... pasti ada sebuah jebakkan yang sudah ia susun untuk menghancurkan ku." ucap Alex dengan wajah kesal. Dia tak menyangka akan mendapatkan kabar baik sekaligus kabar buruk baginya. Siapa sih yang tak terkejut dengan hal seperti ini. Ini bukan undangan biasa, tetapi undangan dari ketua mafia sekaligus gangster tergila, terkejam, dan terkuat di dunia. Siapalagi kalau bukan Inder Naldo Darold, mafia bengis tak punya belas kasih dan rasa ampun kepada musuhnya.

"Apakah tuan akan datang?" tanya Vino kepada Alex bosnya.

"Kondisiku tidak memungkinkan untuk hadir di sana Vino." ucapnya dengan mata yang nyalang dan tajam ke arah depan.

"Lalu apa yang akan kita lakukan tuan?" tanya Vino dengan penasaran, karena dia tau pasti bosnya ini memiliki rencana licik untuk menghancurkan rivalnya itu.