Sekarang Axel sedang sibuk mengatur rencana dan mengatur anak buah world lion mafia. Mereka berencana menjebak rival dari Arsenio.
"Bagaimana, apa kalian mengerti?!" ucap Axel dengan sangat tegas kepada bawahannya.
"Ngerti tuan." ucap para anggota geng world lion mafia.
"Pastikan mafia sial*n itu datang ke tempat yang sudah di tentukan. Pancinglah dia dengan seorang wanita! H, dia sangat lemah dengan namanya wanita penggoda." ucap Arsenio dengan senyum miring nan jenakahnya. Dia sangat menyeramkan dengan senyuman seperti itu. Tak tau ntah dari mana, tiba-tiba saja Arsenio sudah berada di ruangan itu. Bukan hanya para anggota saja yang kaget tetapi author pun ikut kaget.
"Baik tuan." ucap para anggota Arsenio.
Akhirnya perkumpulan itu bubar. Arsenio dan Axel lah yang terlebih dahulu keluar dari sana. Tak ada satu anggota pun yang berani mendahului Arsenio.
Di tempat lain terlihat meme dan laura sudah sampai di depan kos. Laura turun sembari melambaikan tangan ke arah Meme sahabatnya.
"Makasih ya Laura." ucap Meme dengan senyum bahagia.
"Iya sama sama Me. Ya sudah aku masuk dulu ya." ucap Laura sembari mengeluarkan kunci kosnya lalu membuka pintu kos itu.
"Iya Laura, aku pulang dulu ya." ucap Meme berpamitan dengan Laura yang sudah di ambang pintu.
"Iya hati-hati kau Me." ucap Laura penuh perhatian.
"ala-ala...rumah di ujung saja pun pakai mengatakan hati-hati segala! padahal terlihat loh rumahku dari sini. Hhhhhh." ucap Meme dengan tawa lucu.
"Hhhh...ya sudahlah." ucap Laura sembari tertawa.
"Bay." ucap Meme sembari menjalankan motor beatnya.
Laura hanya tersenyum lalu memilih masuk ke dalam kamarnya. Setelah masuk, tak lupa laura mengunci pintu kosnya lalu memeriksa semua yang ada di ruangan sepetak itu.Ketika merasa sudah aman dan tak terjadi apa apa, Laura pun berjalan ke arah kasur lalu berbaring telentang di kasur lipat mungilnya itu. Laura tidak tidur di atas sprimbed melainkan hanya tidur beralasan kan tikar yang timpah dua tilam busa yang bila di tiduri dua orang.
"Lelah nya...Malah belum hitung penghasilan lagi." ucap Laura sembari bangkit mengambil semua penghasilannya serta pelastik hitam dan beberapa gulungan kaus kaki. "Tuju, delapan, sembilan, sepulu. Wah...lumayan banget ini uangnya." ucap Laura senang dengan penghasilannya hari ini.
Laura pun membagi-bagi uang penghasilan nya menjadi beberapa bagian. "Ini untuk modal, ini tabungan uang sewa, ini tabungan uang makan, ini untuk Allah, ini buat pegangan ku, dan sisanya buat tabungan masa depanku!" ucap Laura senang dengan nada pelan. Dia sangat takut ada yang mendengar ucapan nya, karena zaman sekarang tembok pun berbicara, sehingga maling bisa tau saja kalau target yang mau di maling ini lagi banyak uang.
Benar-kenar keren gadis ini, walaupun hidup sebatang kara dan di tuntut untuk mandiri, tetapi ia masih bisa tegar, bersemangat dan tentunya pandai dalam mengelolah keuangan. Bener-bener calon istri idaman sih Laura ini.
Karena kelelahan, akhirnya Laura pun segerah mungkin menyimpan barang berharganya itu di tempat yang hanya tuhan dan dia yang tau. Setelah selesai, Laura pun segera berwudhu dan menjalankan sunnah seperti ia lakukan sebelum tidur di setiap malamnya.
"Zzz..." semaking mengantuknya sih laura,baru aja dia menjatuhkan tubuhnya, eh matanya langsung tertutup dan tertidur pulas. Laura hanyut dalam mimpinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
luar biasa thor lanjutkan seruuuu banget
2023-02-07
0