Karena hari semakin petang dan daganganya pun tinggal beberapa lagi, Laura pun memutuskan untuk pulang. Hari ini dia mendapatkan uang yang cukup banyak. Soalnya Laura kalau jualan, stelingnya selalu penuh dengan kue di buatnya. Dia tak membiarkan sedikit cela di steling sedang yang sering nagkring di sepeda jonder nya.
"Laura!" panggil Meme yang tiba tiba saja mengagetkan Laura.
"I, kebiasaan sekalilah!" ucap Laura sedikit ngambek kepada Meme.
"Hehe...maaf." ucap Meme sembari cengengesan.
"Tumben cepat pulang ni.." tanya Meme pada Laura sahabatnya.
"Iya ni....Alhamdulillah deh pokoknya." ucapnya dengan nada yang sangat senang.
"Kelihatanya, sahabatku ini sedang senang...kasih tau donk..." rayu Meme kepo dengan apa yang di alami Laura sahabatnya itu.
"Hari ini aku mendapatkan rezeki lebih. Yuk makan bakso, biar aku yang teraktir ya." ucap Laura sembari merangkul bahu Meme dengan sangat antusias dan bahagia.
"Ciee...yang lagi banya uang ni yee." ucap Meme menggoda Laura.
"Sudah ah jangan begitu terus,malu tau..hehehe." ucap Laura sembari terkekeh geli.
"Aku mandi bentar ya me,siap mandi aku baru kita pergi." ucap Laura pada Meme.
"Ok bos..." ucap Meme dengan nada semangat ketika Laura mau menteraktir nya.
Setelah siap dengan ritual mandinya, Laura pun segera bersiap mau pergi dengan meme sahabanya untuk makan bakso. "Lama banget sih bidadari." ucap Meme sedikit jenuh menunggu laura.
"Kelihatan semali kau yang nggak sabar makan bakso!" ucap Laura sembari tersenyum menggoda Meme sahabatnya.
"Jelaslah...Siapa sih yang nggak mau makan gratis...." ucap Meme dengan tidak tau malunya.
"Untung saja cuma sama aku kau begini, kalau sama orang lain mungkin kau sudah malu." ucap Laura sembari melepas rangkulannya dan beralih menggenggam tangan meme lalu menariknya.
"Yuk makan bakso." ucap Laura dengan raut wajah bahagia.
"Lets go..." ucap Meme lebih bersemangat di bandingkan Laura.
Akhirnya merekapun pergi menggunakan kereta Beta milik Meme untuk mencari tukang bakso langganan mereka berdua.
"Wak mie ayam bakso komplit dua ya..." teriak Meme pada wawak-wawak penjual bakso.
"Siap dek..." ucap penjual bakso sembari tersenyum kepada pelanggan setianya, yaitu Laura dan Meme.
Tak lama, pesanan merekapun tiba. Mereka memakan makanannya sembari bercerita dan tertawa ria tanpa memperdulikan orang orang sekitarnya.
Di sebuah ruangan kerja, terlihat arsenio sedang mengamuk dan marah besar. Dia menghancurkan ruang kerjanya dan menembak mati sebagian para anak buahnya yang telah lalai dalam melakukan tugas. Penyeludupan senjata ilegalnya gagal beroperasi. Rivalnya ikut andil dalam masalah ini. Arsenio rugi terliunan rupiah karena ulah rivalnya Alex. "Alex, akan ku bunuh kau!." Itulah ucapan yang keluar dari bibir sexy dan merah itu.
Terlihat mata menyalang seperti bara api yang sangat besar di mata Arsenio. Aku pastikan kau akan mati Alex! aku tak akan biarkan hidupmu tenang! aku pastikan ayah dan ibumu juga mati sebagaimana kau dan keluarga mu membunuh kedua orang tuaku dan menghancurkan hidupku!
"Axel!" teriak Arsenio dengan tegas kepada kaki tangan kepercayaannya itu.
"Iya tuan" ucap Axel bergegas mendekati tuan mudanya.
"Susun rencana dan tangkap dia! aku sendiri yang akan membunuh ba*jingan itu. Benar benar bedebah sial*n!" bentak Arsenio dengan lantang dan penuh amarah. para pelayan dan para pengawal sangat takut melihat kemarahan bos mereka itu.
"Baik tuan." ucap Axel sembari pergi meninggalkan Arsenio untuk mengatur siasat dan rencana menjebak Alex rival Arsenio.
"Awas kau Alex!" gumam Arsenio pelan sembari menatap tajam ke arah depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
good job thor lanjutkan seruuuu banget
2023-02-07
0