Alex terus berlari tak tentu arah, tak terasa Alex sudah berjalan cukup jauh dari apartemennya. Dia berhasil lolos dari kejaran para anak buah Arsenio. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu dan pagi pun mulai datang. Terlihat Laura baru saja belanja, dia berjalan pulang ke arah rumahnya, kebetulan pasar dan rumahnya tidak terlalu jauh.
"Ha....Demi kelangsungan hidupku, kali ini aku harus masak dan belanja dari shubuh, agar nanti aku bisa cepat pulang." ucap Laura pelan sembari melihat ke arah depan jalan yang masih sangat sepi karena masih sekitar jam jam 5 shubuh.
"Akh..." terdengar suara orang mendesah menahan sakit di kakinya.
"Eh suara siapa tu?!" ucap Laura yang tiba tiba saja terdiam dan berhenti dari berjalannya. Laura Pun mencoba mengendarkan pandangan nya ke berbagai arah, dia mencoba mencari asal suara yang hilang timbul itu.
"Akh..." terdengar suara ******* itu lagi.
"Siapa...?" ucap Laura sedikit keras untuk memastikan orang yang sedang mendesah menahan sakit. "Eh." ucap Laura kaget ketika melihat seorang pria yang sudah berlumuran darah yang di mana darahnya sudah setengah kering. "Maaf tuan, kaki tuan kenapa?" tanya Laura bingung sembari melihat betis kanan Alex yang berdarah.
"Tolong saya...Kaki saya sakit sekali." ucap Alex terbata sembari memegang kaki yang terkena tembakan Arsenio.
"Kita ke rumah sakit ya tuan." ucap Laura sembari merangkul tangan Alex, karena tidak ada lagi manusia yang lewat atau sekedar nampak di sekitar mereka.
"Tidak usah...Bawah saja saya ke rumahmu." ucap Alex dengan cepat.
"Ta..tapi tuan..." ucap Laura bingung. Dia takut di tuduh berzina di kosnya karena membawah pria tak di kenal ke dalam kamarnya.
"Please...Cepat, saya dalam ancaman. Nanti mereka datang dan membunuh saya." ucap Alex sedikit menjelaskan.
Laura yang mendengarkan penuturan Alex pun langsung panik mendengar yang namanya pembunuhan. Tanpa menunggu lama, Laura pun membopong tubuh kekar Alex yang berat itu. Untung saja Alex tidak pingsan, kalau tidak gimana cara Laura membawanya.
Akhirnya Laura dan Alex pun tiba di kos Laura, dengan tangan bergetar Laura pun membuka pintu kamar kos kecil itu dengan rasa yang takut. Setelah pintu itu terbuka, Laura pun membopong tubuh Alex untuk masuk ke dalam kamarnya. Beruntungnya Laura tidak ada seorangpun yang melihat dia membawah lelaki ke dalam kamarnya.
"Sebentar ya tuan saya ambilkan air dan obat." ucap Laura dengan pelan ke arah Alex. Alex yang sudah kesakitan hanya mengangguk kan kepalanya pertanda iya.
Setelah selesai, Laura pun membatu Alex membersihkan kakinya lalu memperban nya, karena dia bukan dokter, jadi nggak tau cara mengeluarkan peluru dari dalam kaki Alex.
Setelah merasa sudah mengobati kaki Alex, Laura pun memberikan baju kaus dan celana boxer miliknya. Kebetulan laura selalu membeli boxer sebetis yang di mana boxer nya bisa di pakai lelaki atau perempuan.
"Pakailah ini tuan." ucap Laura menyerahkan baju dan celananya pada Alex.
"Terima kasih." ucap nya dengan sedikit senyum di bibirnya.
Alex segera pergi ke kamar mandi Laura, lalu dia membersihkan tubuhnya dan segera mengganti baju dengan baju yang di berikan Laura. Laura yang melihat Alex sudah keluarpun, langsung menghidangkan nasi yang berlaukan ikan sambal dan tumis kangkung.
"Makanlah tuan, pasti tuan belum makan kan." ucap Laura sembari menyodorkan makanan yang sudah ia ambilkan buat Alex.
"Terima kasih." ucap Alex mengambil piring itu, kebetulan perut Alex sudah lapar juga. Alex terdiam sejenak dengan makanan di depannya. Sejarahnya dia tidak pernah memakan makanan seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
luar biasa thor lanjutkan seruuuu banget
2023-02-07
0