Happy Reading...
.
.
.
...Beberapa Hari Sebelumnya....
"Hey apa kalian melihat berita?" Tanya Bahiyyih pada Bianca yang saat ini tengah berbaring di kursi panjang perpustakaan.
Boro-boro melihat berita, melihat makanan manis yang biasa Steve buat saja tidak. Bianca sibuk memikirkan mimpi yang terjadi akhir-akhir ini.
"Tidak." Jawab Bianca santai.
Bahiyyih mengutak-atik ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto pada Bianca.
"Lihat, dia adalah buronan polisi. Pelaku penculikan, bukankah akhir-akhir ini sering terjadi penculikan? Dari orang tua sampai bayi, dia tidak pandang umur untuk menculik orang."
"Apa yang terjadi dengan korbannya?" Tanya Bianca penasaran.
"Entahlah." Bahiyyih mengangkat kedua bahunya tak tau.
"Yang ku lihat di TV korbannya tergeletak begitu saja di beberapa tempat." Sahut Riki yang kebetulan juga berada disana.
"Ciri khasnya adalah, teradapat cairan asing yang membasahi seluruh tubuhnya dan di organ dalam tubuhnya juga terdapat cairan aneh. Itu sedang diteliti sekarang." Sambung Ben.
"Kenapa kau selalu hapal dengan ciri-ciri yang bahkan polisi tidak ungkapkan?" Tanya Sunoo heran.
"Bukankah sekali lihat juga tau kalau itu adalah ciri khas umum?" Balas Ben.
"Apa itu penelitian ilegal?" Tanya Kai yang membuat Ben menggidikan bahunya tak tau.
Tapi tunggu, bukankah ini terlalu ramai? Bianca hanya ingin tidur seorang diri. Tapi kenapa malah jadi banyak orang disini?
Bianca menghela nafasnya dengan kasar.
...🌸...
...Kembali Ke Masa Sekarang....
"Kau tidak bersama Bianca" tanya Riki begitu melihat Bianca tidak ada di sekitar mereka.
Riki, Sunoo, Kai, Terry dan Bahiyyih kompak berdiri di depan gerbang sekolah. Kai dan Bahiyyih menunggu jemputan mereka, begitu juga dengan Ben.
Terry membawa motor sendiri, tapi Sunoo dan Riki berada dalam satu mobil yang sama karena rumah mereka yang bertetangga.
"Aku melihatnya pulang duluan tadi." Ujar Bahiyyih. "Apa tidak masalah membiarkan Bianca pulang lebih dulu?"
"Apa yang kau khawatirkan? Bianca bukan anak kecil." Ujar Ben kesal. Sepertinya Ben masih marah karena masalah tadi.
"Hey Benvolio, tidak baik terus bertengkar dengan kakak mu." Ucap Sunoo memberi nasihat.
Sunoo dan Riki memutuskan untuk turun dari mobil dan ikut menunggu mereka di jemput.
"Kalian tidak tau? Bahkan di rumah pun mereka selalu bertengkar." Ejek Terry yang membuat mereka semua tertawa, kecuali Ben yang hanya diam. Entah kenapa jantungnya terus berdebar dan terasa sakit.
Setelah mereka berbincang-bincang selama beberapa menit dua buah mobil terparkir didepan mereka. Yang satu mobil milik keluarga Huening dan yang satu adalah milik keluarga Siegfried.
Seperti biasa keluarga Huening yang di jemput dengan supir pribadinya dan keluarga Siegfried yang dijemput oleh kedua kakaknya.
Daniel dan Steve memutuskan untuk turun dari mobilnya, namun entah kenapa wajah mereka terlihat kebingungan.
"Dimana Bianca? Apa dia masih ada pelajaran tambahan? Tapi sekarang sudah jam 10 malam." Ujar Daniel yang membuat mereka semua justru semakin bingung.
"Bianca sudah pulang sejak jam 6 sore, ia bahkan tidak mengikuti kegiatan club." Sahut Bahiyyih khawatir.
Daniel dan Steve saling berpandangan. "Tapi sejak pagi kami tidak pergi kemanapun dan juga Bianca belum pulang." Ujar Daniel.
DEG. Mereka semua terdiam mematung. Mereka tidak ingin berpikiran negatif tapi entah kenapa mereka semua mengingat tentang berita penculikan yang sedang viral.
Tapi Bianca bukan gadis biasa yang tidak bisa menjaga dirinya. Tapi Bianca juga bukan berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, keluarga Bianca memiliki banyak musuh.
Ben menatap wajah Steve yang semakin menggelap ketika ia melihat ponselnya.
"GPS yang ku pasang di ponsel Bianca tiba-tiba menghilang. Apa yang sebenarnya terjadi? Dan kenapa kau membiarkan Bianca pulang sendirian." Steve menatap Terry penuh amarah.
Kalau begini bisa-bisa Terry terkena amukan Steve. Kini semua orang menatap Terry, Terry sendiri juga mengerutuki kesalahannya, ia teledor. Bahkan kata maaf saat ini tidak akan memuaskan hati Steve.
"Aku harus segera mencari Bianca." Ujar Terry.
"Aku ikut." Seru Bahiyyih yang tiba-tiba sudah menaiki motor Terry.
"Steve, ini bukan saatnya kau mengamuk. Kita harus segera mencari Bianca." Daniel memegang kedua bahu Steve untuk menyadarkannya.
Steve tersentak dan langsung memasuk ke dalam mobil dan di ikuti oleh Daniel.
"Kalau begitu kami juga akan membantu." Seru Riki yang disetujui oleh Sunoo.
"Kalau begitu, kalian tolong segera ke kantor polisi dan laporkan apa yang terjadi." Kata Ben yang langsung di iyakan oleh mereka berdua.
Ben akhirnya menaiki mobil Kai, untuk saat ini lebih baik mencari Bianca. Fokus pada satu target, firasat Ben sangat buruk sekarang.
...🌸...
"Apa Tuan tidak mau mengikuti penelitian ini?" Tanya pria paruh baya itu seraya menatap seorang pria yang tengah duduk di sofa.
Pria itu terlihat tengah memainkan gelas yang berisi wine, ia menatapnya dan tersenyum.
"Tidak, aku memiliki penelitian dan percobaan yang lain, jadi aku akan fokus pada hal itu."
"Oh benarkah? Saya penasaran dengan apa yang sedang Tuan kerjakan."
Pria itu tertawa. "Kau harus fokus pada penelitian mu juga agar mendapatkan hasil yang maksimal. Bukankah selama ini kau terus gagal?"
"Kalau kali ini aku gagal lagi ya aku tinggal mengambil manusia yang lain bukan." Jawabnya enteng.
"Tapi, bukankah gadis itu yang paling cantik diantara manusia yang kau ambil sebelumnya?" Pria muda itu bangkit dari duduknya dan mengelus seorang gadis yang tengah tertidur dilantai, kaki dan tangannya terpaksa sebuah rantai.
"Siapa namanya? Bianca Aprhodite Siegfried ya? Namanya tidak asing, tapi nama seperti ini memang pasaran sih."
"Ya aku harap gadis ini bisa berhasil, sayangkan kalau gagal."
"Ya kalau begitu semoga berhasil, aku pergi dulu." Pria itu langsung pergi begitu saja, ia berjalan santai dan keluar dari gedung tua itu.
Ia berjalan sambil sesekali bersiul dan terkadang menyanyikan sebuah lagu.
Buk. Tanpa sengaja ia menabrak seorang gadis bersurai panjang pirang. Gadis itu terlihat terburu-buru.
"Im sorry." Ujar gadis yang memakai seragam sekolah itu.
"It's okay." Pria itu tersenyum ramah dan kemudian gadis itu berbalik pergi menghampiri seorang pria yang tengah berada di motor.
"Dia cantik sekali, sama seperti gadis tadi" Gumamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Tinie Yoo Sun
nextttt.....
2022-11-28
1