Happy Reading...
.
.
.
Ben masih memeluk Bianca, ia memang sudah tenang tapi tubuhnya masih gemetar.
"Kalau targetnya ada di dalam villa apa yang harus kita lakukan?" Tanya Bahiyyih bingung.
Kai menggenggam tangan Bahiyyih untuk memberinya rasa aman. Ben menarik nafasnya dan kemudian menghembuskannya secara perlahan, ia menatap Bianca yang juga menatapnya.
Walaupun Bianca bisa dibilang lemah tapi dirinya tau kalau Bianca tidak selemah itu, bagaimana pun juga Bianca berasal dari keluarga mafia yang setidaknya mendapatkan pelatihan khusus walaupun pelatihan itu bukanlah bertarung dengan senjata.
Begitu juga dengan Ben yang mendapat berbagai pelatihan beladiri, selain karena Claustrophobic dirinya akan baik-baik saja.
"Kalian kembalilah ke villa, jangan adukan hal ini pada siapapun." Ujar Ben. Ia melepaskan pelukannya dan berusaha berdiri, dibantu oleh Terry.
"Lalu kalian?" Tanya Kai.
"Kami masih ada sedikit urusan." Ben melangkahkan kakinya ke luar gudang, diikuti oleh Terry dan Bianca.
"Bianca." Panggil Bahiyyih yang membuat Bianca menoleh dan tersenyum kearahnya.
"Jangan khawatir, kami tidak akan melakukan hal yang aneh kok. Kami hanya akan menelepon pada pihak yang berwajib." Jelas Bianca yang langsung pergi meninggalkan Bahiyyih dan Kai.
...🌸...
"Hey Benvolio, apa yang mau kau lakukan?" Tanya Bianca yang melihat Ben memasuki hutan begitu saja.
"Apalagi? Tentu saja membalas perbuatan penjahat itu. Berani-beraninya dia membuat ku malu." Ben memukul batang pohon dengan kesal, ia menundukkan wajahnya yang memerah.
Bianca dan Terry hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika mendengar penjelasan Ben. Bagaimana bisa ia memikirkan hal itu ketika dirinya sekarat?
'Harga dirinya tinggi sekali.' Bianca jadi kagum.
"Memangnya kau tau dimana penjahat itu?" Tanya Terry.
Ben menoleh dan menatapnya. "Kau kan diperintahkan oleh para kakak ku untuk mengawasi kami, sudah pasti kalau kau terlatih. Kau lacak lah mereka."
Terry tersentak ketika Ben mengetahui rahasianya dengan baik. Bianca sendiri memang tau jika ada yang mengawasinya tapi Bianca tidak tau jika Terry lah yang bertugas untuk mengawasi mereka.
Terry menghela nafas kasar, memang sulit sekali mengurus anak kembar yang seenaknya ini. Berbeda dengan Ben dan Terry yang terlihat tengah berdebat, Bianca menunduk dan menyentuh rumput.
'Rumput ini baru saja dilewati karena terlihat agak lembab, bisa jadi orang itu melewati jalan ini.'
"Apa yang sedang kau lakukan?" Ben menarik lengan Bianca untuk berdiri.
"Bukankah rumput ini terlihat seperti baru saja diinjak? Mungkin orang itu baru saja lewat sini." Bianca menyenter rumput yang ia maksud tadi.
Ben dan Terry saling berpandangan, sepertinya mereka setuju dengan apa yang dikatakan Bianca. Tanpa melakukan perdebatan lagi mereka berdua mengikuti langkah Bianca untuk memasuki kedalaman hutan.
Setelah berjalan selama 30 menit barulah mereka menemukan orang-orang yang terikat. Namun kondisi mereka mengenaskan.
Dua dari mereka terlihat seperti sudah dikuliti dengan kondisi yang tidak memakai pakaian, lehernya tergantung diranting pohong. Persis seperti kambing yang sedang dikuliti.
Mereka manusia bukan binatang. Bagaimana bisa ada manusia yang melakukan hal seperti ini pada manusia lainnya? Uh melihatnya saja sungguh membuat Terry mual.
Terry melirik kearah Bianca dan Ben, walaupun mereka terlihat terkejut tapi sepertinya mereka tidak mual seperti Terry seolah-olah mereka sudah pernah melihat hal ini sebelumnya.
"Terry, apa kau baik-baik saja?" Bisik Ben pada Terry. Terry sendiri hanya mengangguk. Kalau boleh jujur mana mungkin dirinya baik-baik saja ketika melihat hal mengerikan ini.
Dua orang di sebelahnya terlihat tidak sadarkan diri. Tapi mereka tidak menemukan adanya pelaku itu, bisa saja pelaku itu sedang bersembunyi.
Deg. Bianca memasang posisi waspada begitu merasakan hawa keberadaan seseorang.
Berbeda dengan Ben yang terlihat santai dan berusaha mengendalikan Claustrophobic nya, Terry sendiri langsung berusaha melindungi kedua tuannya dengan berdiri dihadapan mereka sebagai tameng.
Dor! Dengan sigap, Ben menarik Bianca kedalam pelukannya begitu pelatuk pistol itu ditarik.
Sepertinya pelakunya lebih dari satu, ah mungkin juga pelakunya satu orang tapi penjaganya banyak.
Beb dan Terry segera mengeluarkan pistol dari sakunya, mereka tidak tau ada berapa orang yang menyerang dan mereka juga tidak membawa isi peluru tambahan, didalam pistol mereka hanya ada 5 peluru.
Bianca sendiri mengambil belati dari saku rok sekolahnya, hadia yang sangat berguna telah dikirimkan Steve untuknya. Pistol yang Ben pegang juga hadia dari Steve.
"Wah memang ya kalian tidak bisa diragukan." Ujar sesosok pria yang tengah menarik tubuh seorang gadis.
Mereka tidak mengenalinya tapi mereka tau jika gadis itu berasal dari sekolah yang sama. Tubuh gadis itu penuh dengan goresan, mungkin karena ia diseret, setidaknya dia hanya pingsan.
"Ben lepaskan aku." Bisik Bianca ketika tubuhnya masih ia peluk dengan erat, padahal tubuh Ben juga sangat panas dan gemetar.
"Tidak, kalau kau terluka aku bisa dibunuh oleh kak Steve." Tolak Ben.
"Aku akan baik-baik saja, jangan meremehkan aku." Bianca menatap Ben penuh rasa percaya diri, Ben yang melihat hal itu mau tak mau melepaskan pelukannya, ia juga tidak bisa bertarung sambil memeluk gadis itu.
Tak berselang lama 20 orang keluar dari tempat persembunyiannya mereka, masing-masing dari mereka membawa senapan. Mereka adalah orang dewasa yang akan melawan 3 anak SMA yang sudah cukup terlatih.
Haruskah Bianca bertaruh siapa yang menang? Sepertinya mereka juga bukan penjaga abal-abal, bisa jadi mereka adalah orang yang dicari Steve dan Daniel. Saat meneleponnya, Steve pernah bercerita jika ia kehilangan musuh.
Kalau memang benar orang itu adalah orang yang Daniel dan Steve cari maka Bianca tidak boleh membunuhnya. Bianca tidak pernah bertarung dengan tubuh ini, Bianca juga harus tau batas tubuh ini sampai dimana.
'Merepotkan.'
Bianca berdecak malas, ia memainkan belati yang ada ditangannya. Yang harus Bianca lakukan adalah menghindari dari serangan peluru itu dan menyayat titik vitalnya.
ekhm...😌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Linda.w
dari tadi nungguin visual bianka 🌚
2022-11-28
1