Happy Reading...
.
.
.
Bisa dibilang kehidupan Bianca hampir mirip dengan kehidupannya. Dulunya ia adalah putri dari seorang ketua Mafia yang sangat ketat, ayahnya bahkan memiliki dua istri dan dari kedua istrinya masing-masing menghasilkan dua orang anak.
Lalu adik perempuannya berasal dari istri pertama. Mereka adalah saudara berbeda ibu, tapi dibandingkan dengan dirinya adik perempuan dari istri pertamanya dan kakak lelaki satu ibunya lebih diperhatikan. Berbeda dengan dirinya yang harus mengemis perhatian.
Tidak ada yang menyayanginya selain ibu kandungnya, namun karena tak tahan dengan ejekan tetangga, hinaan yang diterima dari istri pertama dan kdrt yang dilakukan suami tercintanya, ia mengalami depresi.
Saat dirinya berusia 15 tahun, ibunya tewas dibunuh oleh grup mafia Butterflies, musuh dari grup Mafia ayahnya.
Pada akhirnya ia sendirian, tapi kakak lelaki yang berbeda ibu darinya memang selalu ramah padanya, namun ia tewas saat dirinya berusia 17 tahun karena sakit.
Adik perempuannya tidaklah jahat namun ia adalah orang yang cuek, terkadang ia selalu mengkhawatirkan kondisi dirinya, berbeda dengan kakak lelaki satu ibunya yang selalu memukuli atau menghina dirinya.
Saat ayahnya meninggal, dirinya mulai melakukan pemberontakan, ia membunuh Kakak lelakinya dan menjadi ketua Mafia yang baru. Ia mulai mencari keberadaan grup Butterflies yang membunuh ibunya dan ketemu.
Ia mendatanginya untuk membalaskan dendam tapi siapa sangka ternyata adik perempuan yang kabur dari rumah dengan membawa seluruh kekayaan ibu kandungnya justru istri dari Ketua Mafia itu.
"Maafkan aku. Kau boleh membunuh ku tapi ku mohon tolong jangan usik anak-anak ku."
Itu adalah ucapan terakhirnya sebelum ia menembak kepalanya hingga tewas. Lalu saat berumur 25 tahun dirinya justru jatuh cinta pada pria yang baru bercerai dengan istrinya.
Suaminya sempat berkata jika ia terpaksa bercerai dengan istrinya karena suatu perjanjian. Perusahaan yang ia pimpin hancur dan untuk mengembalikannya lagi butuh bantuan dirinya. Pada akhirnya mereka menikah tapi bertahun-tahun setelah pernikahan mereka, suaminya berselingkuh dengan mantan istrinya yang dulu dan tewas karena kecelakaan pesawat saat kabur darinya.
Saat itu ia mengalami stress berat, ia merasa jika apa yang ia lakukan semuanya sia-sia.
'Terlalu mencintai hingga di khianati itu tidak bagus.'
"Apa rasanya masih sakit? Ini sudah dua hari." Ujar Steve seraya mengelus lengan Bianca yang melepuh.
Walaupun begitu dirinya tidak menyangka akan merasuki tubuh keponakannya sendiri.
Bianca tersenyum. "Tidak begitu, aku baik-baik saja kak"
Sekarang ditubuh yang berbeda ia tidak akan mengulangi hal yang sama, kehidupan masa lalunya akan dijadikan pelajaran. Bukan berarti ia akan menjadi orang baik dan tidak akan membalas jika diganggu.
Hanya saja Bianca tidak menginginkan balas dendam ataupun hal yang lainnya. Walaupun hanya Steve yang memperhatikan dirinya, ia tidak masalah. Lagipula yang terpenting ia sama sekali tidak kekurangan uang.
Oh, setelah dipikir-pikir apa yang terjadi dengan tubuhnya dan juga kenapa dirinya bisa merasuki tubuh Bianca? Kemana perginya jiwa Bianca.
"Kak apa kau tau tante kita yang ketua mafia? Kira-kira kab-"
"Kenapa kau menanyakan hal itu Bianca?" Tatapan lembut Steve kini berubah menjadi tajam, dingin dan penuh dengan amarah.
Ya itu wajar, hanya saja Bianca baru pertama kali melihat tatapan itu.
Seketika Bianca jadi gugup dan takut. "Ah tidak bukan begitu- aku hanya ingin tau saja."
"Apa kau lupa? Kita kan datang ke pemakamannya saat itu, ia bunuh diri karena frustasi. Walaupun rasanya enggan tapi dia sudah memberikan kita kesempatan untuk kak Daniel dan aku menyelesaikan studi nya jadi anggap saja itu adalah penghormatan terakhir kita. Siapa sangka kalau ternyata dia yang membunuh orang tua kita dan membuat Bianca ku trauma."
'Jadi mereka sudah tau siapa pembunuhnya? Tapi kenapa Bianca masih dibenci?'
"Aku hanya ingin bertanya tentang perusahaan yang ia pimpin dan tentang anggota Mafianya." Elaknya walaupun Bianca memang ingin tau.
"Untuk sementara perusahaannya yang pegang adalah Daniel dan untuk anggota Mafianya aku yang pegang, ada beberapa yang tidak terima jadi mereka keluar. Itu adalah wasiat terakhir yang ia tinggalkan sebelum bunuh diri."
'Hah? Kapan aku menulis wasiat? Boro-boro menulis wasiat, aku bahkan tidak ingat sudah berapa lama tidak minum.'
Sejujurnya ini hal yang sangat membingungkan, tapi disatu sisi ia merasa lega karena tidak perlu khawatir jika perusahaan yang ia bangun bangkrut.
"Tante meninggalkan banyak masalah sebelum mati, jadi kami harus mengurus masalah itu, aku akan sibuk untuk waktu yang lama karena itu kepergian mu ke sekolah akan dipercepat."
"Eh? Sekolah?"
"Kau tidak ingat? Kau dan Ben akan bersekolah disekolah yang sama dan dikelas yang sama. Akhirnya kau bisa bersekolah di sekolah umum seperti yang kau mau. Aku sangat senang." Steve tersenyum bahagia, karena selama ini Bianca selalu home schooling dan Steve tau jika Bianca sangat ingin sekolah di sekolahan umum. Akhirnya impian Bianca terkabul, Steve sangat senang.
'Siapa yang menginginkan sekolah di sekolahan umum?'
...🌸...
"Kepergian kalian ke sekolah akan dipercepat." Ucap Daniel tegas yang sontak membuat Ben terkejut.
"Kenapa tiba-tiba? Aku pikir kita akan berlibur ke Indonesia."
Benar juga. Ibunya adalah orang asli Indonesia, dan ya, kakek neneknya adalah Mafia ternama dari Indonesia jadi Indonesia adalah salah satu kampung halaman mereka.
"Kami sangat sibuk jadi ada baiknya jika kami mempersiapkan sekolah kalian dengan cepat, kalian juga harus beradaptasi dengan tempat tinggal kalian sebelum kalian bersekolah." Jelas Steve.
"Kalian akan bersekolah di kota Nevada, nama sekolahnya adalah Golden Flower. Bersiaplah, besok kalian berangkat." Ujar Daniel atau lebih tepatnya memberi perintah.
Setelah makan malam mereka langsung kembali ke kamarnya masing-masing dan bersiap untuk pergi esok hari.
Jadi begitu lah yaa..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments