Penculikan

Happy Reading...

.

.

.

Mimpi yang terus berulang selama dua Minggu itu membuat Bianca selalu menyadari kalau kehidupan yang ia jalani sekarang bukanlah miliknya dan tidak seharusnya Bianca menjalani kehidupan yang seperti ini.

Ia sudah merebut kehidupan orang lain, Bianca terus memikirkan hal itu dan semua jadi berdampak pada dirinya yang menjadi lebih diam dan memilih untuk menyendiri.

Bahkan di sekolah ia lebih memilih untuk tidur di perpustakaan di bandingkan mengobrol di taman bersama Bahiyyih seperti biasanya. Tentu saja perubahan sikap Bianca di sadari oleh orang-orang disekitarnya.

Setiap Bianca memejamkan matanya ia selalu teringat dengan mimpi itu dan pada akhirnya Bianca memilih untuk tidak pernah memejamkan matanya lagi, ia tidak tidur selama beberapa hari terakhir dan sekarang sudah lebih dari dua minggu Bianca terlihat lesuh.

"Hey apa kau benar baik-baik saja?" Tanya Ben ketika melihat Bianca hanya berbaring di perpustakaan.

"Apa aku terlihat sakit? Sudah ku bilang aku baik-baik saja." Bianca menyerit tak suka saat melihat Ben.

Bianca bahkan menjauhi keluarganya karena setiap melihat mereka Bianca merasa kalau kehidupan ini tidak seharusnya ia dapatkan, ia juga selalu merasa bersalah karena kehidupan mereka menjadi berantakan.

"Apa kau yakin? Kau tidak pernah sarapan lagi, kau juga selalu berangkat atau pulang sendiri." Sambung Terry yang juga merasa khawatir. Sunoo, Riki dan Kai yang berada di sana juga menatap Bianca dengan heran dan penuh tanda tanya.

"Sudah ku bilang aku baik-baik saja." Bianca agak sedikit meninggikan nada suaranya. Ia marah dan kesal. Kepalanya juga terasa sakit dan perutnya sedikit mual.

"Kenapa kau marah? Kami bertanya karena kami khawatir?!" Kali ini Ben yang juga meninggikan nada suaranya, ia juga jadi ikut kesal karena sikap Bianca yang seenaknya.

Apa dia tidak tau kalau Steve sangat mengkhawatirkannya?

Bianca tertawa. "Mengkhawatirkan ku? Lucu sekali, kalian kan selalu mengabaikan ku jadi lakukan saja seperti itu!"

"BIANCA!"

"Ben hentikan, Bianca hanya ingin sendiri sekarang, sebaiknya kita beri dia waktu." Ujar Riki berusaha untuk menengahi mereka.

Pada akhirnya Sunoo dan Riki menyeret Ben keluar dan dibantu oleh Terry. Disana hanya ada Kai dan Bianca.

Bianca memijat kepalanya yang terasa pening. Benar-benar sakit, mungkin ini efek karena dirinya terus begadang.

"Aku tidak tau apa yang kau pikirkan." Ujar Kai yang membuat Bianca menatapnya sengit.

"Kalau kau ingin menceramahi ku, sebaiknya kau pergi." Usirnya, Bianca mengibaskan tangan kanannya untuk mengusir Kai.

Kai menghela nafas, Kai tidak ada hak untuk ikut campur. Tapi ia merasa kalau dirinya memang harus mengatakan hal ini.

"Tidak peduli apapun yang terjadi di masa lalu, bahkan jika kau mengingat kehidupan mu yang sebelumnya kau harus melupakannya, kalau kau tidak ingin melupakannya maka jadikanlah itu sebagai pelajaran untuk membuat dirimu menjadi lebih baik. Kau hidup dimasa sekarang bukan di masa lalu, sebaiknya kau buang semua masa lalu mu itu."

Bianca terdiam mendengar ucapan Kai, sejujurnya ia agak kesal diceramahi oleh orang itu tapi apa yang Kai katakan itu ada benarnya.

"Walaupun dimasa lalu kau sendiri, sekarang kau tidak sendiri lagi dan ada baiknya jika kau menghargai masa-masa yang terjadi sekarang, karena masa sekarang akan menjadi masa lalu juga, ku harap kau tidak menyesalinya. Kalau pun kau dibuang oleh keluarga mu lagi sekarang, Bahiyyih pasti akan dengan senang hati menampung mu. Ia sangat mengkhawatirkan mu." Setelah berbicara seperti itu Kai berbalik pergi.

Kai tidak peduli apa ucapannya akan didengar atau tidak tapi ada baiknya jika Kai mengatakan hal itu sekarang agar ia tidak menyesal.

"Brengsek." Gumam Bianca kesal.

...🌸...

"Kakak apa yang harus aku lakukan untuk menghiburnya?" Tanya Bahiyyih penuh ke khawatiran.

Kai tersenyum. "Bahiyyih, ku rasa Bianca membutuhkan waktu untuk sendiri, apa kau bisa membiarkan Bianca sendirian selama beberapa saat? Aku yakin kalau dia juga sedang merenungi sesuatu."

Bahiyyih terlihat tertunduk lesuh, ia ingin melihat Bianca sekarang tapi kalau Bianca memang membutuhkan waktu untuk sendiri maka tidak masalah.

Bahiyyih mengangguk paham, lalu ia berjalan dengan lesuh menuju kelasnya dan memilih untuk duduk di kursinya. Namun gerakannya terhenti saat melihat sebungkus coklat yang di ikat dengan pita di atas mejanya.

Ia mengambil coklat itu dan membaca surat yang terikat disana. Surat singkat itu bertuliskan, 'Maaf Bahiyyih aku butuh waktu sendiri sekarang, tapi besok kita akan bermain bersama lagi ya. Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku.'

Disana juga tertulis jika itu dari Bianca dan untuk dirinya. Bahiyyih tersenyum senang saat menerima coklat itu, kalau begini selama setahun pun Bahiyyih rela menunggu.

...🌸...

"Ah sial, kepala ku sakit sekali." Keluh Bianca seraya memegang kepalanya yang terasa sakit.

Ia berjalan dengan langkah gontai. Malam ini ia berjalan seorang diri, ia sengaja menghindari Ben karena insiden tadi. Mungkin nanti Bianca akan meminta maaf pada Ben, haruskan Bianca membelikan makanan kecil untuk Ben? Mungkin coklat seperti yang Bianca berikan pada Bahiyyih.

Bianca menganggukkan kepalanya, mungkin itu ide yang bagus.

"Tapi untuk pertama-tama, ayo beli obat untuk meredakan sakit kepala ini." Gumam Bianca.

"Permisi nona." Ujar seorang pria tua yang berpakaian seperti dokter.

Oh apa mungkin karena sakit kepala ini lebih kuat? Bianca tidak merasakan adanya hawa keberadaan seseorang sebelumnya.

"Ya?"

"Bisakah anda tertidur sebentar?"

"Apa-"

Buk. Kepala Bianca dipukul dengan benda yang keras. Uh sudah kepalanya sakit di pukul pula, sial sekali dirinya hari ini.

Bianca bisa melihat jika orang itu tersenyum mengerikan. Wajahnya seperti pernah Bianca lihat, tapi dimana ya?

'Uh, dasar bedebah sialan. Lihat saja, begitu aku sadar nanti akan ku bunuh dia. Dia memilih lawan yang salah.'

Bianca mencium bau amis darah yang menyengat, apa mungkin itu berasal dari tubuhnya? Entahlah. Mata Bianca terlalu berat untuk terbuka dan kepalanya terlalu sakit untuk di buat berpikir.

Pada akhirnya Bianca mengalah pada kegelapan.

Episodes
1 Prolog
2 Setelah Berpindah Jiwa
3 Kehidupan Sebelumnya
4 Keberangkatan
5 Sekolah Baru
6 Memilih Kegiatan Club
7 Sosok Lain
8 Mendapat Hadia
9 Gosip
10 Berkemah
11 Gudang
12 Gudang (2)
13 Pertarungan Pertama
14 Pertarungan Pertama (2)
15 Manusia Terbakar
16 Masa Lalu Terry
17 Mimpi
18 Mimpi dan Ingatan
19 Penculikan
20 Bianca Menghilang
21 Bertemu Dengan Orang Dari Masa Lalu
22 Berusaha
23 Menyelamatkan Bianca
24 Bianca Selamat
25 Awal Mula Liburan
26 Liburan Musim Panas
27 Apa Yang Terpenting?
28 Penyerangan Tiba-Tiba
29 Ben Di Culik?!
30 Misi Penyelamatan
31 Lambang?
32 Kabur....
33 Akhirnya...
34 Persiapan Festival
35 Festival
36 Liburan Keluarga
37 Sebelum Menjalankan Misi
38 Keluarga Huening
39 Apa Ini Reuni?
40 Memulai Misi
41 Misi Daniel & Bianca
42 Misi Daniel & Bianca (2)
43 Pertemuan Tak Terduga
44 Mari Mulai Permainannya
45 Penawaran Ben Pada Kai
46 Permainan Bianca
47 Permainan Bianca 2
48 Permainan Bianca 3
49 Permainan Selesai
50 Di Balik Layar
51 Bertemu
52 Kecelakaan Terry Dan Steve
53 Ben Dan Kai
54 Isi Buku
55 Keputusan Bahiyyih
56 Kejadian Sebelum Kecelakaan
57 Perasaan Deja Vu
58 Duka
59 Perubahan Tanpa Senyuman
60 Cerita Terry
61 Kecelakaan Steve
62 Hubungan Jack Dan Ketua Shanka
63 Kunci
64 Langkah Terakhir
65 Perang Di Mulai
66 Perang
67 Selesai Perang
68 Akhir
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Prolog
2
Setelah Berpindah Jiwa
3
Kehidupan Sebelumnya
4
Keberangkatan
5
Sekolah Baru
6
Memilih Kegiatan Club
7
Sosok Lain
8
Mendapat Hadia
9
Gosip
10
Berkemah
11
Gudang
12
Gudang (2)
13
Pertarungan Pertama
14
Pertarungan Pertama (2)
15
Manusia Terbakar
16
Masa Lalu Terry
17
Mimpi
18
Mimpi dan Ingatan
19
Penculikan
20
Bianca Menghilang
21
Bertemu Dengan Orang Dari Masa Lalu
22
Berusaha
23
Menyelamatkan Bianca
24
Bianca Selamat
25
Awal Mula Liburan
26
Liburan Musim Panas
27
Apa Yang Terpenting?
28
Penyerangan Tiba-Tiba
29
Ben Di Culik?!
30
Misi Penyelamatan
31
Lambang?
32
Kabur....
33
Akhirnya...
34
Persiapan Festival
35
Festival
36
Liburan Keluarga
37
Sebelum Menjalankan Misi
38
Keluarga Huening
39
Apa Ini Reuni?
40
Memulai Misi
41
Misi Daniel & Bianca
42
Misi Daniel & Bianca (2)
43
Pertemuan Tak Terduga
44
Mari Mulai Permainannya
45
Penawaran Ben Pada Kai
46
Permainan Bianca
47
Permainan Bianca 2
48
Permainan Bianca 3
49
Permainan Selesai
50
Di Balik Layar
51
Bertemu
52
Kecelakaan Terry Dan Steve
53
Ben Dan Kai
54
Isi Buku
55
Keputusan Bahiyyih
56
Kejadian Sebelum Kecelakaan
57
Perasaan Deja Vu
58
Duka
59
Perubahan Tanpa Senyuman
60
Cerita Terry
61
Kecelakaan Steve
62
Hubungan Jack Dan Ketua Shanka
63
Kunci
64
Langkah Terakhir
65
Perang Di Mulai
66
Perang
67
Selesai Perang
68
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!