Happy Reading...
.
.
.
Brak. Ben memberikan selembar kertas dihadapan Bianca dengan agak kasar, Bianca yang sedang asik makan tentu sedikit terkejut.
"Apa kau tidak bisa pelan?!" Omelnya, tapi yang di omelin hanya menggidikan bahunya tak acuh.
Ben mendudukan diri didepan Bianca dan menyantap nasi goreng yang Bianca buat tadi.
"Kau harus mengikuti satu club." Ujar Ben.
"Aku ingin ikut club tidur." Jawab Bianca yang membuat Ben menatapnya aneh.
"Kau bikin saja club sendiri. Aku akan ikut club baseball."
"Oh." Bianca membaca kertas itu dengan saksama, tapi tak ada satupun yang menarik perhatiannya karena tidak ada club menembak.
"Kau dekat dengan Bahiyyih ya?" Perhatian Bianca kita teralihkan. Ia menatap Ben.
"Oh kau mengenalnya? Dia berasal dari kelas X IPA 1."
"Sepertinya hanya kau yang tidak tau."
"Apa maksudnya?" Bianca menatap Ben heran. Ia tidak mengerti dengan ucapan Ben.
"Bahiyyih itu berasal dari keluarga aktor atau aktris. Ayah, ibu sampai kakak-kakaknya seorang artis dan aktor yang sangat terkenal di Amerika dan Eropa."
Dulu memang sempat mendengar keluarga artis atau aktor yang bermarga Huening, tapi Bianca maupun dirinya yang dulu jarang mengetahui hal-hal yang seperti itu jadi wajar saja jika ia tidak tau.
"Kakaknya juga masuk ke sekolah itu, mungkin karena terlalu sibuk jadinya ia tertinggal sekolah selama satu tahun dan baru masuk lagi sekarang. Sepertinya mereka berdua juga tidak akan memasuki dunia hiburan selama beberapa tahun untuk fokus pada pendidikan mereka."
Bianca menyeritkan keningnya. "Darimana kau tau semua itu?"
Yang ditanya malah semakin bingung. Itu bukan rahasia negara, seluruh dunia juga mengetahuinya.
"Hanya kau yang tidak tau, itu adalah rahasia umum."
Ah, sepertinya Bianca memang ketinggalan berita.
...🌸...
"Aku sudah menentukannya." Ujar Bianca tiba-tiba yang sontak membuat Bahiyyih menatapnya penasaran.
Saat ini mereka tengah berada di kantin sekolah dan seperti biasa Bianca memilih tempat duduk yang paling ujung.
Sudah seminggu berlalu dan Bianca baru menentukan pilihan clubnya karena diancam oleh Ben dan gurunya. Ben mengancam jika ia akan mengadukan kemalasannya pada Daniel dan gurunya bilang jika ia akan mengurangi nilainya jika tidak mengikuti club mana pun.
"Aku memilih anggar." Jawabnya.
"Benarkah? Aku juga masuk anggar." Ujar Bahiyyih senang walaupun sebenarnya Bahiyyih sudah masuk club menari tapi ia akan keluar hari ini dan mengikuti club anggar.
"Kalau begitu kita akan bersama."
Bahiyyih tersenyum dan mengangguk semangat. Sudah seminggu juga Bahiyyih selalu menunggu Bianca di depan kelasnya, kelas Bianca adalah kelas Bahasa jadi jam pelajarannya sedikit lebih lama daripada kelas lainnya.
"Aku akan masuk mulai besok." Ujar Bianca.
"Begitu ya."
'Kalau begitu aku akan masuk mulai hari ini.'
Tentu saja alasan Bahiyyih masuk hari ini adalah agar Bianca tidak tau jika Bahiyyih mengikutinya. Sepertinya Bahiyyih telah menjadi fans fanatik Bianca.
"Bukankah dia sangat tampan?"
"Oh ya tuhan dia seperti patung dewa."
"Kyaa dia ramah sekali."
Bisikan-bisikan memenuhi suasana kantin, Bianca sudah cukup terbiasa melihatnya karena sudah beberapa kali pria itu menghampiri sang adik.
Kai Kamal Huening atau yang kerap disapa Kai. Selebriti papan atas yang terkenal yang Amerika dan Eropa, tapi sepertinya popularitas nya sudah sampai dunia.
Terkadang Bianca bertanya-tanya apa yang dilakukan aktor papan atas seperti Kai dan Bahiyyih di sekolah biasa ini?
Bahkan saat Bianca bertanya pada Ben, Ben hanya menatapnya aneh dan berkata.
"Apa sih yang kau tau?"
Sebenarnya hanya Bianca yang tidak mengetahui jika Golden Flower adalah sekolah SMA yang berbasis Go Internasional yang berarti ini bukanlah sekolah yang terlalu biasa-biasa saja.
"Ada apa kak?" Tanya Bahiyyih yang membuat Kai tersenyum lembut dan ramah.
Ya menurut Bianca sendiri Kai memang hampir mirip dengan patung dewa yang ia lihat di museum. Tapi sepertinya Hueningkai lebih tampan daripada patung dewa itu.
Senyumnya juga lembut dan manis, jika Bianca remaja biasa mungkin ia sudah seperti gadis-gadis lain yang tergila-gila padanya. Sayang sekali jiwanya adalah wanita berusia 35 tahun.
"Baiklah, aku juga ada kegiatan club nanti." Ujar Bahiyyih yang entah sejak tadi mereka membicarakan apa.
Netra Kai bertatapan dengan netra Bianca, Kai tersenyum manis menatap Bianca. Senyum Kai bisa membuat siapapun menjerit karena ketampanannya tapi dimata Bianca senyum ramah itu terlihat seperti dipaksakan.
Bianca sendiri membalas senyum Kai seperti biasanya.
Di sisi lain...
Ben yang duduk tak jauh dari Bianca melihat gadis itu tersenyum.
Trang. Tanpa sengaja Ben menjatuhkan sendoknya ke piring.
"Hey kau kenapa?" Tanya salah satu teman club nya. Saat ini Ben memang sedang bersama teman satu clubnya yang sekitar ada 2 orang dan jika dengan dirinya maka ada 3 orang dalam satu meja.
Nishimura Riki, atau yang kerap disapa Riki. Teman satu club sekaligus satu kelasnya.
Kim Sunoo yang berasal dari kelas sastra.
Riki memegang pundak Ben yang terlihat sangat shock. Tentu saja Riki khawatir, sebentar lagi kan ada perlombaan antar tim kalau Ben sakit bisa bahaya.
"Kau kenapa?" Tanya Sunoo.
"Bianca tersenyum pada pria lain?!" Ben menatap kedua temannya dengan tatapan terkejut.
"Hah?"
'Terus kenapa?' bingung Sunoo dan Riki.
"Dia bahkan tidak pernah tersenyum pada ku." Ujarnya tak terima.
"Hubungan mereka tidak baik ya?" Gumam Sunoo.
Ya memang sih kalau setiap mereka bertemu kedua anak kembar itu selalu berkelahi sekalinya serius juga selalu ada bumbu perkelahian.
"Aku tidak terima! Bisa-bisanya dia tersenyum pada pria lain tapi tidak pada ku yang adiknya."
"Ku pikir jika dia siscon." Gumam Riki.
...
Adakah di antara kalian yang kembar??...
Kai Kamal Huening.
Kim Sunoo
Nishimura Riki
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments