Gosip

Happy Reading...

.

.

.

"Apa kau tau tentang Bianca?"

"Ah dia kakak kembar Ben dari kelas Bahasa kan?"

"Bukankah dia sangat menempel dengan Bahiyyih Huening."

"Dia pasti hanya ingin mendekati kakaknya lewat Bahiyyih."

"Benar, dia pasti diam-diam juga mengejar popularitas."

"Benar-benar tidak tau malu."

"Padahal penampilannya biasa saja, dia tidak mirip dengan adik kembarnya yang ramah. Dia benar-benar menyeramkan dan dia selalu mengabaikan kita."

Bianca yang berada tak jauh dari mereka mendengar semua percakapan itu, ini adalah gang menuju belakang sekolah yang terdapat tong sampah besar.

Bianca berniat untuk membuat sampah tapi di malah mendengar ucapan yang tidak enak. Ya itu sudah pasti terjadi sih karena Bahiyyih artis terkenal.

Tapi memangnya Bianca peduli?

Bianca ingin segera membuang sampah dan pulang. Kalau dirinya telat kemungkinan Ben akan protes. Tapi kalau Bianca muncul begitu saja sudah pasti ia akan berkelahi dengan mereka.

Bianca bukan remaja yang suka cari masalah jadi Bianca akan diam saja dan menunggu mereka pergi. Lagipula kenapa anak-anak berandalan suka sekali nongkrong di tempat seperti ini? Memangnya tidak bau?

"Siapa yang sedang kalian bicarakan?" Ujar seorang gadis yang sangat Bianca kenal.

'Bahiyyih?'

"Apa kalian sudah sangat sempurna sampai-sampai bisa membicarakan orang lain?"

"Apa? Bukan begitu, kami hanya khawatir jika Bianca berteman dengan mu karena ada maksud tertentu."

Bahiyyih menyeritkan keningnya tak suka. "Tau apa kalian tentang Bianca? Apa kalian sudah berteman dengannya sejak kecil? Atau kalian adalah saudaranya?"

Terlihat jika ketiga gadis itu terdiam bingung. Ia tentu takut jika berurusan dengan Bahiyyih karena dia adalah orang yang berpengaruh, tapi sejujurnya mereka juga tidak suka dengan Bahiyyih.

Bahiyyih menatap mereka dengan dingin. "Kalau aku mendengar kalian menjelek-jelekkan Bianca lagi aku tidak akan tinggal diam." Ujarnya yang sontak membuat mereka merinding.

'Wah aku baru melihat sisi Bahiyyih yang seperti itu, padahal biasanya ia selalu bersikap imut.'

Begitu melihat Bahiyyih pergi ketiga gadis itu langsung menggerutu kesal.

"Bahiyyih juga bukannya sangat sombong."

"Benar."

"Hah... Dasar sampah masyarakat, begitu di tegur sedikit mereka langsung menjelekkan yang lain. Benar-benar deh." Gumam Bianca tidak habis pikir.

Sudahlah kalau terus menunggu sepertinya tidak akan ada habisnya.

Syut... Buk... Bianca dengan sengaja melempar kantong sampah itu dan mengenai ke-tiga gadis itu. Tentu saja mereka menjerit marah dan tidak terima.

"APA KAU SUDAH GILA?!" Sentak salah satu dari mereka.

"KAU MAU CARI MASALAH DENGAN KAMI?!"

Bianca menatap mereka dengan sinis, namun bibirnya mengukir sebuah senyum.

"Maaf ya, karena kalian terus berbicara hal-hal yang kotor ku pikir kalian tempat sampah." Sindir Bianca yang membuat mereka emosi.

Awalnya mereka ingin membalas tapi Bianca menatap mereka dengan tajam dan meremehkan. Aura yang dikeluarkan Bianca juga menakutkan dan tidak biasa, siapa pun yang menatapnya pasti takut.

"Kalau tidak ingin dikira tempat sampah, sebaiknya kalian jaga mulut kalian itu." Ujar Bianca dingin yang sontak membuat mereka gemetar.

Ini adalah cara Bianca saat ia menjadi mafia dulu, cara untuk menekan lawannya yang tidak berguna.

Setelah mengucapkan hal itu Bianca berbalik pergi, Bianca tidak mau membuang waktunya hanya untuk meladeni mereka.

Tapi tanpa Bianca sadari, di sana Bahiyyih masih ada dan ia menatap Bianca penuh rasa kagum.

"Bianca keren sekali."

...🌸...

"Kau terlihat senang." Ujar Kai ketika melihat Bahiyyih yang baru pulang sekolah itu tersenyum.

"Aku selalu senang setiap ada Bianca." Jawabnya santai.

"Kau semakin dekat dengan gadis itu ya." Kai berkata dengan tidak suka.

Bahiyyih juga menatap kakaknya dengan tidak suka, ia menghampiri kakaknya yang sedang duduk disofa. "Kak, kau tidak suka karena dia melihat rahasia mu kan? Harusnya kau bisa berakting dengan lebih baik." Sindirnya.

Kai bangkit dari duduknya. "Kau pikir kau tidak akan ketauan? Lagipula apa sih yang kau lihat dari dia?"

"Kak, aku menyukainya sejak bertahun-tahun yang lalu saat kita masih di New York, dia adalah gadis yang menawan. Bersikap lemah padahal sangat kuat. Kau harusnya bisa melihat itu darinya." Bahiyyih terlihat berbinar ketika membicarakan Bianca, padahal Bahiyyih juga tau kalau Bianca tidak mengingat kejadian 4 tahun yang lalu dimana Bianca tanpa sengaja menolong Bahiyyih.

"Aku tidak peduli." Ujarnya dingin yang langsung pergi keluar begitu saja, hal itu membuat Bahiyyih berdecih kesal.

...🌸...

"Menyebalkan, kenapa Bianca tidak mau masak sih?" Gerutu Ben seraya mengambil beberapa jajanan di supermarket.

Bianca menolak memasak dengan alasan lelah, jadi setelah pulang sekolah Bianca langsung masuk ke kamarnya dan tidur, pada akhirnya Ben sendiri yang harus membeli bahan makana untuk besok malam dan makanan instan untuk hari ini.

Ben juga lelah sih karena pelajaran hari ini lebih banyak tapi anak-anak perut Ben sudah meronta-ronta minta asupan.

Setelah memilih makanan Ben bergegas untuk membayar makanan dan ingin segera pulang, tapi netra Ben menatap ke arah luar. Disana ia melihat seorang pria tinggi dengan Hoodie merah dan kupluk tengah terduduk di pinggir jalan.

Ben mengenal pria itu. "Kai, apa yang dia lakukan disini?" Ben juga melihat jika disampingnya ada beberapa botol alkohol. Padahal Kai belum cukup umur tapi ia sudah bisa meminum alkohol.

Ya dengan uang apapun pasti bisa kan. Ben menggidikan bahunya tak peduli. Tapi jika dilihat-lihat wajah Kai sangat dingin dan tatapan matanya cukup kosong. Pada akhirnya Ben menghela nafas dan menghampiri Kai.

Tapi Ben tidak berbicara apapun, ia hanya meletakan susu kaleng disamping Kai dan berniat untuk segera pergi.

Kai yang sadar itu Ben hanya menatapnya terkejut sedangkan Ben menatapnya datar. Sepertinya Ben tau apa yang ada dipikiran Kai.

"Aku tidak peduli apapun yang kau lakukan, kita tidak sedekat itu sampai-sampai aku harus membicarakan mu pada orang-orang. Sekalipun kita dekat aku juga tetap tidak peduli, asal kau tidak merugikan ku maka aku akan diam." Setelah berkata seperti itu Ben segera menaiki motornya dan langsung pergi.

Kai terdiam, kata-katanya hampir sama dengan Bianca. Entah kenapa jantung Kai berdetak kencang.

"Sebenarnya kenapa dengan anak kembar itu?"

Episodes
1 Prolog
2 Setelah Berpindah Jiwa
3 Kehidupan Sebelumnya
4 Keberangkatan
5 Sekolah Baru
6 Memilih Kegiatan Club
7 Sosok Lain
8 Mendapat Hadia
9 Gosip
10 Berkemah
11 Gudang
12 Gudang (2)
13 Pertarungan Pertama
14 Pertarungan Pertama (2)
15 Manusia Terbakar
16 Masa Lalu Terry
17 Mimpi
18 Mimpi dan Ingatan
19 Penculikan
20 Bianca Menghilang
21 Bertemu Dengan Orang Dari Masa Lalu
22 Berusaha
23 Menyelamatkan Bianca
24 Bianca Selamat
25 Awal Mula Liburan
26 Liburan Musim Panas
27 Apa Yang Terpenting?
28 Penyerangan Tiba-Tiba
29 Ben Di Culik?!
30 Misi Penyelamatan
31 Lambang?
32 Kabur....
33 Akhirnya...
34 Persiapan Festival
35 Festival
36 Liburan Keluarga
37 Sebelum Menjalankan Misi
38 Keluarga Huening
39 Apa Ini Reuni?
40 Memulai Misi
41 Misi Daniel & Bianca
42 Misi Daniel & Bianca (2)
43 Pertemuan Tak Terduga
44 Mari Mulai Permainannya
45 Penawaran Ben Pada Kai
46 Permainan Bianca
47 Permainan Bianca 2
48 Permainan Bianca 3
49 Permainan Selesai
50 Di Balik Layar
51 Bertemu
52 Kecelakaan Terry Dan Steve
53 Ben Dan Kai
54 Isi Buku
55 Keputusan Bahiyyih
56 Kejadian Sebelum Kecelakaan
57 Perasaan Deja Vu
58 Duka
59 Perubahan Tanpa Senyuman
60 Cerita Terry
61 Kecelakaan Steve
62 Hubungan Jack Dan Ketua Shanka
63 Kunci
64 Langkah Terakhir
65 Perang Di Mulai
66 Perang
67 Selesai Perang
68 Akhir
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Prolog
2
Setelah Berpindah Jiwa
3
Kehidupan Sebelumnya
4
Keberangkatan
5
Sekolah Baru
6
Memilih Kegiatan Club
7
Sosok Lain
8
Mendapat Hadia
9
Gosip
10
Berkemah
11
Gudang
12
Gudang (2)
13
Pertarungan Pertama
14
Pertarungan Pertama (2)
15
Manusia Terbakar
16
Masa Lalu Terry
17
Mimpi
18
Mimpi dan Ingatan
19
Penculikan
20
Bianca Menghilang
21
Bertemu Dengan Orang Dari Masa Lalu
22
Berusaha
23
Menyelamatkan Bianca
24
Bianca Selamat
25
Awal Mula Liburan
26
Liburan Musim Panas
27
Apa Yang Terpenting?
28
Penyerangan Tiba-Tiba
29
Ben Di Culik?!
30
Misi Penyelamatan
31
Lambang?
32
Kabur....
33
Akhirnya...
34
Persiapan Festival
35
Festival
36
Liburan Keluarga
37
Sebelum Menjalankan Misi
38
Keluarga Huening
39
Apa Ini Reuni?
40
Memulai Misi
41
Misi Daniel & Bianca
42
Misi Daniel & Bianca (2)
43
Pertemuan Tak Terduga
44
Mari Mulai Permainannya
45
Penawaran Ben Pada Kai
46
Permainan Bianca
47
Permainan Bianca 2
48
Permainan Bianca 3
49
Permainan Selesai
50
Di Balik Layar
51
Bertemu
52
Kecelakaan Terry Dan Steve
53
Ben Dan Kai
54
Isi Buku
55
Keputusan Bahiyyih
56
Kejadian Sebelum Kecelakaan
57
Perasaan Deja Vu
58
Duka
59
Perubahan Tanpa Senyuman
60
Cerita Terry
61
Kecelakaan Steve
62
Hubungan Jack Dan Ketua Shanka
63
Kunci
64
Langkah Terakhir
65
Perang Di Mulai
66
Perang
67
Selesai Perang
68
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!