Ekspresi wanita itu menjadi stagnan, adegan yang baru saja terjadi sedang dicerna olehnya dan ia masih belum bereaksi.
“Dilihat lebih banyak lagi, pria tadi sangat tampan, apalagi suaranya yang merdu dan enak didengar.“ Wanita itu melihat sosok Alseenio di dalam ponselnya sambil bergumam mengomentari tentang penampilan Alseenio.
“Untung saja dia tampan, kalau tidak, aku akan menghapus fotonya.“ Wajah wanita itu memerah saat mengatakan ini, dan ia tidak berniat menghapus foto Alseenio dari ponselnya. “Kalau aku lihat matanya aku merasa masuk ke dalam tubuhnya.“
Wanita itu semakin aneh gelagatnya ketika memandangi sepasang mata di foto Alseenio.
Dilihat dari permukaan, wanita ini sedikit cuek dengan Alseenio ketika berbicara, ternyata aslinya ia berusaha menahan pesona yang dikeluarkan Alseenio dengan sikap acuh tak acuhnya.
“Kalau aku jadikan konten Tiktod sepertinya akan ramai.“
Sebuah ide muncul di kepala wanita tersebut dan wajahnya menjadi cerah penuh kegembiraan.
Sementara itu, Alseenio sedang berjalan menuju toko Cucci yang ada di beberapa meter di depannya.
[Ding! Selamat Kepada Tuan Rumah Karena Telah Menyelesaikan Misi!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Kemampuan Kontrol Suara Magnetis!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Laptop ROG G703GI!]
Setelah Alseenio mendengar suara sistem, ia langsung berhenti berjalan dan menepi.
Pada saat ini, di wajahnya terdapat rasa kebingungan, Alseenio menundukkan kepalanya sambil bersandar di pagar pembatas lantai.
“Kemampuan kontrol suara magnetis? Apa arti dari kemampuan ini, Sistem?“ Alseenio berkata pada Sistem di dalam hatinya.
[Kontrol Suara Magnetis: Kemampuan tambahan dari kemampuan Suara Magnetis yang dapat membuat Anda mengontrol dan mengendalikan penuh suara magnetis, termasuk kontrol efek samping jatuh cinta, pesona suara, keindahan, kelembutan, maskulinitas suara, dan probabilitas memikat hati wanita. Semua kemampuan yang di dalam suara magnetis bisa Anda sesuaikan sepenuh hati.]
Ternyata kemampuan ini masih berkaitan dengan kemampuan yang Alseenio punya sejak awal.
Mendengar penjelasan dari Sistem, Alseenio telah paham secara kasar mengenai kemampuannya yang satu ini.
“Jadi, aku bisa mengendalikan sepenuhnya suara magnetisku yang dikeluarkan?“ Alseenio bertanya untuk memastikan.
[Ding! Benar, Tuan Rumah.]
Penasaran dengan ini, Alseenio segera mencoba dengan beberapa kata pada dirinya sendiri.
Begitu ia mengucapkan beberapa kata, suara yang dikeluarkan memiliki nada yang berbeda, tetapi karakteristik suara dasarnya masihlah sama.
Kelembutannya dan maskulinitas hanya bisa dikurangi saat dikendalikan olehnya, sedangkan efek pesona serta pemikat ia bisa kurangi banyak. Pada kesimpulannya suara Alseenio tetaplah enak didengar dengan tambahan ia tidak begitu membuat wanita yang berbicara dengannya langsung terpikat, kemungkinannya kecil jika ia sengaja mengendalikan suaranya.
“Dengan ini aku tidak perlu lagi melihat orang yang bertemu denganku secara acak tiba-tiba tersipu karena suaraku,” gumam Alseenio dengan pelan.
Dari banyaknya orang ketika ia berbicara mereka langsung tersipu dan mungkin saja jatuh cinta, Alseenio tidak tahu pastinya, apa yang ia lihat lawan bicara biasanya tersipu, kali ini mungkin jauh lebih sedikit.
Kemampuan yang berguna baginya. Alseenio sendiri meremehkan pesona dari suaranya, begitu ia berkata dengan seorang wanita beberapa kali, rata-rata dari mereka tersipu dan mabuk akan suaranya.
Setelah memastikan kemampuannya berfungsi dengan baik, selanjutnya ia memeriksa hadiah yang lain dari Sistem.
“Hadiah sistem memang tidak mengecewakan, aku suka dengan laptop ini.“ Alseenio berkata sambil memandangi layar ponselnya yang menampilkan harga dari laptop yang ia dapatkan.
ROG laptop dengan spesifikasi monsternya yang dapat memainkan permainan apa pun dari yang paling ringan sampai yang paling berat, grafis yang dipakai mampu ke pengaturan grafis yang paling tinggi pada setiap permainan, juga tanpa adanya patah-patah saat dimainkan.
Dilengkapi dengan Ram 64 GB, i-9 gen 8, 2TB SSHD, dan masih banyak lagi komponen yang luar biasa bagusnya yang terkandung dalam satu laptop ini.
Bisa ditebak laptop ini bukanlah laptop yang murah, dari segi spesifikasinya saja sudah menunjukkan sekali.
Laptop ini sangat berguna untuknya, mengingat Alseenio mendapatkan kemampuan editing video, sewaktu-waktu bisa saja Sistem mengirim misi yang terkait dengan itu semua.
“Sudah agak siang, aku harus cepat-cepat ke toko baju.“ Alseenio melirik jam yang ada di layar ponsel, dan berkata pada dirinya sendiri.
Alseenio berjalan dengan cepat, dan ia sudah melupakan wanita yang dimintai bantuan olehnya.
Wanita tersebut tidak begitu cantik, tetapi cukup cantik jika dilihat oleh orang-orang. Apabila wanita itu diletakkan di dalam orang-orang yang cantik dengan nilai penampilan menyentuh 80 ke atas, wanita tersebut sudah pasti diabaikan dan tidak menarik.
Beberapa jam berlalu setelah Alseenio pergi ke toko baju, sosok Alseenio keluar dari toko Aliodas dengan menenteng banyak tas belanjaan besar di kedua tangannya.
Banyak pakaian yang ia beli dari empat toko pakaian dengan merek yang sudah sangat terkenal. Setiap toko yang Alseenio kunjungi, ia membeli 3-5 set pakaian dari toko tersebut dengan berbagai jenis pakaian.
Total uang yang ia keluarkan untuk membeli semua pakaian yang dibawanya sekarang ini berkisar hampir 50 juta rupiah.
Cukup banyak dan mahal bagi kebanyakan orang, namun ini juga sesuatu yang sangat diperlukan oleh Alseenio, meskipun tidak harus yang mahal.
Selagi ada uang dan tidak merasa berat untuk membelinya, kenapa tidak dilakukan?
Di masa depan ia tidak akan membeli pakaian semahal ini, kalau merasa nyaman dengan pakaian tersebut Alseenio akan membelinya tanpa ragu-ragu, tidak memandang itu murah atau pun mahal.
“Bagaimana caraku membawa barang-barang ini sampai ke apartemen?“ Alseenio berhenti di depan parkiran dan berkata sedikit bingung.
Sepeda motornya tidak bisa membawa barang sama halnya banyak motor bebek yang memiliki ruang dan kaitan untuk menaruh barang dekat setir pada sepeda motor.
Jadi, hanya ada satu cara untuk barang yang dia pegangnya sekarang bisa sampai di apartemen ialah menggunakan jasa Gokar.
Kalau ia memakai ojek online sepeda motor itu hal yang percuma, sebab barang-barang yang ia beli cukup banyak, tidak cukup ruang untuk sepeda motor bebek sekalipun untuk membawa tas belanjanya.
Alseenio meletakkan barang-barang di trotoar, dan ia segera memesan Gokar.
Tidak butuh waktu yang lama untuk menunggu, pesanannya segera diterima oleh salah satu supir Gokar.
Dan ia hanya perlu menunggu supir datang ke lokasi penjemputannya.
“Oh iya, seharusnya pengikut di akun Instagremku bertambah, wanita itu sudah mengikutiku saat di tempat permainan.“
Ketika memikirkan hal ini, jarinya mengklik ikon aplikasi Instagrem dan melihat pengikutnya.
Tepat Alseenio melihat profil akunnya, pengikutnya yang semula 0 kini menjadi 193 pengikut.
“Terlalu cepat, bukan?“
Alseenio terperanjat terkejut ketika melihat angka pengikutnya melonjak secara drastis, dan itu terus bertambah hingga saat ini ia sedang melihat profil Instagrem.
Padahal ia belum mengunggah satu pun foto mengenai dirinya. Seramai apa jadinya jika Alseenio mengunggah fotonya, mungkin misi sistem ini mudah diselesaikan sebelum batas waktu penyelesaian misi habis.
“Dari pada menerka-nerka, lebih baik aku mengujinya sekarang.“
Sambil menunggu Gokar sampai ke tempatnya, Alseenio mengambil foto diri beberapa kali dengan gaya yang sederhana.
Gayanya hanya berdiam diri dengan wajah datar, dan mengambil gambar di angle kamera sedikit ke bawah.
Hasil jepretannya bergambar dirinya yang setengah dada sampai kepala dengan sudut pengambilan gambar sedikit dari bawah, bentuk wajah yang tampan dan posisi anggota wajah yang simetris sempurna, kulit putih dan halus itu sangat terlihat, leher yang jenjang dan kokoh terpampang jelas di gambar layar ponselnya sekarang.
Keseluruhan visual dirinya di dalam foto tersebut sangat tampan melebihi artis Kpep yang sudah terkenal.
Ia tidak memakai filter apa pun, murni memakai kamera bawaan ponsel. Namun, hasilnya sudah sebagus ini.
Mungkin orang-orang tidak akan menyangka bahwa Alseenio orang Indonesia asli saat melihat wajahnya melalui foto tersebut.
Setelah pertimbangan beberapa waktu, akhirnya ia memutuskan untuk mengunggah fotonya yang satu ini.
“Oke, percobaan sudah dilakukan, hanya menunggu hasilnya nanti,” kata Alseenio keluar dari halaman Instagrem dan mematikan layar ponselnya.
Sekarang hanya menunggu hasilnya dari percobaan kali ini, beberapa jam kemudian Alseenio akan membuka aplikasi Instagrem.
Dririring!
Sebuah nada dering telepon berbunyi dari ponselnya, dengan refleksnya Alseenio mengangkat panggilan.
“Halo, mas. Saya sudah ada di depan Mall GI, masnya ada di mana, ya?“
“Halo, bang. Sebentar, saya akan ke sana.“
“Oke, mas, saya tunggu.“
Panggilan tersebut diputuskan oleh pihak penelpon, dan Alseenio segera bergegas menuju ke tempat pesanan Gokarnya berada.
“Apartemen itu? Oh … saya tahu. Siap, saya antarkan!“
Begitu sampai di tempat mobil Gokar, Alseenio langsung menjelaskan maksud dari pesanannya.
Ia hanya menyimpan barang-barang di tangannya ke dalam mobil dan Alseenio tidak ikut masuk ke dalam, ia akan mengikuti mobil Gokar di belakang menggunakan sepeda motornya sampai mobil Gokar tersebut sampai di parkiran apartemen.
“Oke, tunggu sebentar, saya akan membawa sepeda motor saya terlebih dahulu, bang.“
“Baik, mas. Saya tunggu di sini.“
Alseenio dengan cepat mengambil sepeda motornya yang ada di dalam parkiran bawah tanah Mall.
Setelah Alseenio keluar dari parkiran motor bersama motornya, ia memberi kode ke supir Gokar untuk segera berangkat menuju apartemen miliknya.
Keduanya saling mengikuti hingga akhirnya sampai ke tempat parkir apartemennya.
….
“Terima kasih, mas!“ Supir Gokar itu sedikit membungkuk pada Alseenio setelah menerima uang tip darinya.
“Sama-sama, terima kasih juga sudah membantu saya.“
“Sudah tugas saya untuk mengantarkan penumpang beserta barang-barangnya, mas.“
“Haha, benar juga, saya lupa. Oke, saya pergi ke dalam, bang.“ Alseenio berkata sambil menggotong tas belanjanya yang banyak.
“Baiklah, mas. Hati-hati.“ Supir itu mengangguk.
Alseenio berbalik dan pergi ke dalam tower apartemen.
Di dalam apartemen, Alseenio langsung menata baju yang ia beli ke lemari khusus pakaian di kamarnya.
Setelah semua pakaiannya selesai dimasukkan ke dalam lemari pakaian, ia berjalan sambil membawa laptop aneh di tangannya menuju balkon apartemen.
Alseenio berniat untuk menginstal berbagai permainan berbayar di Stim, pastinya Gud of War yang terbaru ia pasang, soalnya Alseenio menyukai permainan tersebut dari waktu kecil.
Apartemennya sudah dipasang WiFi dengan kecepatan internet yang lumayan cepat. Meskipun demikian, ia masih harus menunggu permainan yang diunduh sampai selesai.
“Sudah dua jam berlalu sejak aku mengunggah foto tersebut, aku penasaran dengan kemajuan profilku,” gumam Alseenio sambil memandang garis unduhan permainan The Last of We.
Permainan zombie yang ia sukai sejak di kehidupan sebelumnya, Alseenio sebenarnya ingin sekali bermain permainan tersebut, sayangnya laptopnya tidak mendukung untuk menjalankan permainannya.
Di kehidupannya ini Alseenio pastikan mencoba apa yang belum pernah ia coba dilakukan di kehidupan sebelumnya, termasuk ekhem-ekhem.
Alseenio ingin tahu bagaimana hasil pengujian fotonya di akun Instagrem, berapa pertumbuhan pengikut Instagrem miliknya selepas mengunggah fotonya.
Segera ia membuka aplikasi Instagrem dan melihat jumlah pengikutnya terkini.
“Sialan! Apakah ini benar-benar kenyataan?!“
Hanya dalam dua jam saja, pengikut akun Instagremnya mencapai lebih dari 10.000 orang, dan itu masih melonjak naik.
Alseenio langsung melihat ke foto yang diunggahnya pertama kali, di foto tersebut sudah banyak orang yang menyukainya, lebih dari 11.000 orang yang suka, dan 3.000 orang berkomentar.
“Bukankah aku menjadi viral sekarang?“ Alseenio bergumam masih tidak percaya dengan apa yang terjadi padanya.
Untuk memastikan bahwa adegan ini benar terjadi di dunia nyata, ia mencubit tangannya sendiri sambil membaca komentar di foto unggahannya.
“Pangeranku! Aku datang!“
“Tolong dong yang tahu nama lengkapnya kasih tahu aku dong, nanti aku bayar.“
“Ini yang mirip sama orang yang ada di tempat bermain itu, ya?
“Orang luar negeri, bukan? Soalnya mirip orang luar.“
“Mamah! Aku jatuh cinta, tolong aku!“
“Jual Followers, 100 pengikut harganya 10 ribu rupiah, 500 pengikut 20 ribu rupiah, 1000 pengikut 100 ribu rupiah. Berminat? Hubungi ke nomor Whatsupp: 08xxxxxxxx. Ayo beli, nanti dapat bonus hadiah misteri dari aku!“
Rentetan komentar begitu banyak dengan variasi kalimat yang berbeda. Beberapa mengagumi wajah Alseenio, beberapa meragukan Alseenio dari Indonesia, dan beberapa banyak yang berjualan.
Begitu Alseenio membuka halaman percakapan, banyak orang yang mengirim pesan kepadanya melalui fitur mengirim pesan di Instagrem ini.
“Banyak sekali yang mengirim pesan, komentar di unggahan fotoku pun masih terus bertambah banyak. Perkiraanku benar, aku menjadi panas di Instagrem!“
Alseenio berkata dengan wajah yang tak percaya, ia terus melihat-lihat komentar dan mengabaikan pesan pribadi yang dikirim oleh orang-orang.
Selama melihat-lihat komentar, pengikut yang mengikuti akunnya makin banyak dan hampir menyentuh angka 20.000, pertumbuhan pada akunnya meledak secara drastis.
Sadar bahwa ia tidak memasang foto profil, Alseenio melirik unduhan permainannya masih belum selesai di layar laptop, bangkit dan berjalan ke pagar balkon.
Di sana ia mengambil beberapa foto selfie dirinya yang tanpa riasan dan filter dalam aplikasi Instagrem. Mau beberapa kali ia memgambil gambar, pasti hasilnya sempurna dan tampan, tanpa perlu menghapus.
“Oke, aku akan memakai foto selfie ini untuk foto profil.“
Alseenio memasang foto selfienya yang menurutnya terbaik dari sekian banyak foto selfienya, latar belakang fotonya bergambar pemandangan kota Jakarta dari lantai 36 apartemen.
Akun Alseenio tidak membuka kerja sama dan mencantumkan i-mailnya, karena ia bukan influencer dan publik figure, lagi pula ia tidak berminat untuk mengiklankan suatu produk untuk saat ini.
Sebelum keluar dari aplikasi, Alseenio memeriksa halaman pesan, dan ia segera melihat banyak pesan yang terus-menerus bermunculan, tetapi ketika ia memerhatikan beberapa pesan-pesan tersebut, ada satu pesan yang membuatnya tertarik.
Segera ia langsung mengkliknya dan melihat isi pesan secara keseluruhan.
“Apakah wanita itu yang mengirim pesan?“
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
anhar005
hahah🤣
2023-10-05
2
anhar005
apakah kamu menyindir novel china yg udh kaya tapi pake baju bolong bolong🤣 dengan alasan rendah hati🤣
2023-10-05
2
Benny
lanjut
2023-08-31
2