Bab 19: Pelonjakan Akun

Ekspresi wanita itu menjadi stagnan, adegan yang baru saja terjadi sedang dicerna olehnya dan ia masih belum bereaksi.

“Dilihat lebih banyak lagi, pria tadi sangat tampan, apalagi suaranya yang merdu dan enak didengar.“ Wanita itu melihat sosok Alseenio di dalam ponselnya sambil bergumam mengomentari tentang penampilan Alseenio.

“Untung saja dia tampan, kalau tidak, aku akan menghapus fotonya.“ Wajah wanita itu memerah saat mengatakan ini, dan ia tidak berniat menghapus foto Alseenio dari ponselnya. “Kalau aku lihat matanya aku merasa masuk ke dalam tubuhnya.“

Wanita itu semakin aneh gelagatnya ketika memandangi sepasang mata di foto Alseenio.

Dilihat dari permukaan, wanita ini sedikit cuek dengan Alseenio ketika berbicara, ternyata aslinya ia berusaha menahan pesona yang dikeluarkan Alseenio dengan sikap acuh tak acuhnya.

“Kalau aku jadikan konten Tiktod sepertinya akan ramai.“

Sebuah ide muncul di kepala wanita tersebut dan wajahnya menjadi cerah penuh kegembiraan.

Sementara itu, Alseenio sedang berjalan menuju toko Cucci yang ada di beberapa meter di depannya.

[Ding! Selamat Kepada Tuan Rumah Karena Telah Menyelesaikan Misi!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Kemampuan Kontrol Suara Magnetis!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Laptop ROG G703GI!]

Setelah Alseenio mendengar suara sistem, ia langsung berhenti berjalan dan menepi.

Pada saat ini, di wajahnya terdapat rasa kebingungan, Alseenio menundukkan kepalanya sambil bersandar di pagar pembatas lantai.

“Kemampuan kontrol suara magnetis? Apa arti dari kemampuan ini, Sistem?“ Alseenio berkata pada Sistem di dalam hatinya.

[Kontrol Suara Magnetis: Kemampuan tambahan dari kemampuan Suara Magnetis yang dapat membuat Anda mengontrol dan mengendalikan penuh suara magnetis, termasuk kontrol efek samping jatuh cinta, pesona suara, keindahan, kelembutan, maskulinitas suara, dan probabilitas memikat hati wanita. Semua kemampuan yang di dalam suara magnetis bisa Anda sesuaikan sepenuh hati.]

Ternyata kemampuan ini masih berkaitan dengan kemampuan yang Alseenio punya sejak awal.

Mendengar penjelasan dari Sistem, Alseenio telah paham secara kasar mengenai kemampuannya yang satu ini.

“Jadi, aku bisa mengendalikan sepenuhnya suara magnetisku yang dikeluarkan?“ Alseenio bertanya untuk memastikan.

[Ding! Benar, Tuan Rumah.]

Penasaran dengan ini, Alseenio segera mencoba dengan beberapa kata pada dirinya sendiri.

Begitu ia mengucapkan beberapa kata, suara yang dikeluarkan memiliki nada yang berbeda, tetapi karakteristik suara dasarnya masihlah sama.

Kelembutannya dan maskulinitas hanya bisa dikurangi saat dikendalikan olehnya, sedangkan efek pesona serta pemikat ia bisa kurangi banyak. Pada kesimpulannya suara Alseenio tetaplah enak didengar dengan tambahan ia tidak begitu membuat wanita yang berbicara dengannya langsung terpikat, kemungkinannya kecil jika ia sengaja mengendalikan suaranya.

“Dengan ini aku tidak perlu lagi melihat orang yang bertemu denganku secara acak tiba-tiba tersipu karena suaraku,” gumam Alseenio dengan pelan.

Dari banyaknya orang ketika ia berbicara mereka langsung tersipu dan mungkin saja jatuh cinta, Alseenio tidak tahu pastinya, apa yang ia lihat lawan bicara biasanya tersipu, kali ini mungkin jauh lebih sedikit.

Kemampuan yang berguna baginya. Alseenio sendiri meremehkan pesona dari suaranya, begitu ia berkata dengan seorang wanita beberapa kali, rata-rata dari mereka tersipu dan mabuk akan suaranya.

Setelah memastikan kemampuannya berfungsi dengan baik, selanjutnya ia memeriksa hadiah yang lain dari Sistem.

“Hadiah sistem memang tidak mengecewakan, aku suka dengan laptop ini.“ Alseenio berkata sambil memandangi layar ponselnya yang menampilkan harga dari laptop yang ia dapatkan.

ROG laptop dengan spesifikasi monsternya yang dapat memainkan permainan apa pun dari yang paling ringan sampai yang paling berat, grafis yang dipakai mampu ke pengaturan grafis yang paling tinggi pada setiap permainan, juga tanpa adanya patah-patah saat dimainkan.

Dilengkapi dengan Ram 64 GB, i-9 gen 8, 2TB SSHD, dan masih banyak lagi komponen yang luar biasa bagusnya yang terkandung dalam satu laptop ini.

Bisa ditebak laptop ini bukanlah laptop yang murah, dari segi spesifikasinya saja sudah menunjukkan sekali.

Laptop ini sangat berguna untuknya, mengingat Alseenio mendapatkan kemampuan editing video, sewaktu-waktu bisa saja Sistem mengirim misi yang terkait dengan itu semua.

“Sudah agak siang, aku harus cepat-cepat ke toko baju.“ Alseenio melirik jam yang ada di layar ponsel, dan berkata pada dirinya sendiri.

Alseenio berjalan dengan cepat, dan ia sudah melupakan wanita yang dimintai bantuan olehnya.

Wanita tersebut tidak begitu cantik, tetapi cukup cantik jika dilihat oleh orang-orang. Apabila wanita itu diletakkan di dalam orang-orang yang cantik dengan nilai penampilan menyentuh 80 ke atas, wanita tersebut sudah pasti diabaikan dan tidak menarik.

Beberapa jam berlalu setelah Alseenio pergi ke toko baju, sosok Alseenio keluar dari toko Aliodas dengan menenteng banyak tas belanjaan besar di kedua tangannya.

Banyak pakaian yang ia beli dari empat toko pakaian dengan merek yang sudah sangat terkenal. Setiap toko yang Alseenio kunjungi, ia membeli 3-5 set pakaian dari toko tersebut dengan berbagai jenis pakaian.

Total uang yang ia keluarkan untuk membeli semua pakaian yang dibawanya sekarang ini berkisar hampir 50 juta rupiah.

Cukup banyak dan mahal bagi kebanyakan orang, namun ini juga sesuatu yang sangat diperlukan oleh Alseenio, meskipun tidak harus yang mahal.

Selagi ada uang dan tidak merasa berat untuk membelinya, kenapa tidak dilakukan?

Di masa depan ia tidak akan membeli pakaian semahal ini, kalau merasa nyaman dengan pakaian tersebut Alseenio akan membelinya tanpa ragu-ragu, tidak memandang itu murah atau pun mahal.

“Bagaimana caraku membawa barang-barang ini sampai ke apartemen?“ Alseenio berhenti di depan parkiran dan berkata sedikit bingung.

Sepeda motornya tidak bisa membawa barang sama halnya banyak motor bebek yang memiliki ruang dan kaitan untuk menaruh barang dekat setir pada sepeda motor.

Jadi, hanya ada satu cara untuk barang yang dia pegangnya sekarang bisa sampai di apartemen ialah menggunakan jasa Gokar.

Kalau ia memakai ojek online sepeda motor itu hal yang percuma, sebab barang-barang yang ia beli cukup banyak, tidak cukup ruang untuk sepeda motor bebek sekalipun untuk membawa tas belanjanya.

Alseenio meletakkan barang-barang di trotoar, dan ia segera memesan Gokar.

Tidak butuh waktu yang lama untuk menunggu, pesanannya segera diterima oleh salah satu supir Gokar.

Dan ia hanya perlu menunggu supir datang ke lokasi penjemputannya.

“Oh iya, seharusnya pengikut di akun Instagremku bertambah, wanita itu sudah mengikutiku saat di tempat permainan.“

Ketika memikirkan hal ini, jarinya mengklik ikon aplikasi Instagrem dan melihat pengikutnya.

Tepat Alseenio melihat profil akunnya, pengikutnya yang semula 0 kini menjadi 193 pengikut.

“Terlalu cepat, bukan?“

Alseenio terperanjat terkejut ketika melihat angka pengikutnya melonjak secara drastis, dan itu terus bertambah hingga saat ini ia sedang melihat profil Instagrem.

Padahal ia belum mengunggah satu pun foto mengenai dirinya. Seramai apa jadinya jika Alseenio mengunggah fotonya, mungkin misi sistem ini mudah diselesaikan sebelum batas waktu penyelesaian misi habis.

“Dari pada menerka-nerka, lebih baik aku mengujinya sekarang.“

Sambil menunggu Gokar sampai ke tempatnya, Alseenio mengambil foto diri beberapa kali dengan gaya yang sederhana.

Gayanya hanya berdiam diri dengan wajah datar, dan mengambil gambar di angle kamera sedikit ke bawah.

Hasil jepretannya bergambar dirinya yang setengah dada sampai kepala dengan sudut pengambilan gambar sedikit dari bawah, bentuk wajah yang tampan dan posisi anggota wajah yang simetris sempurna, kulit putih dan halus itu sangat terlihat, leher yang jenjang dan kokoh terpampang jelas di gambar layar ponselnya sekarang.

Keseluruhan visual dirinya di dalam foto tersebut sangat tampan melebihi artis Kpep yang sudah terkenal.

Ia tidak memakai filter apa pun, murni memakai kamera bawaan ponsel. Namun, hasilnya sudah sebagus ini.

Mungkin orang-orang tidak akan menyangka bahwa Alseenio orang Indonesia asli saat melihat wajahnya melalui foto tersebut.

Setelah pertimbangan beberapa waktu, akhirnya ia memutuskan untuk mengunggah fotonya yang satu ini.

“Oke, percobaan sudah dilakukan, hanya menunggu hasilnya nanti,” kata Alseenio keluar dari halaman Instagrem dan mematikan layar ponselnya.

Sekarang hanya menunggu hasilnya dari percobaan kali ini, beberapa jam kemudian Alseenio akan membuka aplikasi Instagrem.

Dririring!

Sebuah nada dering telepon berbunyi dari ponselnya, dengan refleksnya Alseenio mengangkat panggilan.

“Halo, mas. Saya sudah ada di depan Mall GI, masnya ada di mana, ya?“

“Halo, bang. Sebentar, saya akan ke sana.“

“Oke, mas, saya tunggu.“

Panggilan tersebut diputuskan oleh pihak penelpon, dan Alseenio segera bergegas menuju ke tempat pesanan Gokarnya berada.

“Apartemen itu? Oh … saya tahu. Siap, saya antarkan!“

Begitu sampai di tempat mobil Gokar, Alseenio langsung menjelaskan maksud dari pesanannya.

Ia hanya menyimpan barang-barang di tangannya ke dalam mobil dan Alseenio tidak ikut masuk ke dalam, ia akan mengikuti mobil Gokar di belakang menggunakan sepeda motornya sampai mobil Gokar tersebut sampai di parkiran apartemen.

“Oke, tunggu sebentar, saya akan membawa sepeda motor saya terlebih dahulu, bang.“

“Baik, mas. Saya tunggu di sini.“

Alseenio dengan cepat mengambil sepeda motornya yang ada di dalam parkiran bawah tanah Mall.

Setelah Alseenio keluar dari parkiran motor bersama motornya, ia memberi kode ke supir Gokar untuk segera berangkat menuju apartemen miliknya.

Keduanya saling mengikuti hingga akhirnya sampai ke tempat parkir apartemennya.

….

“Terima kasih, mas!“ Supir Gokar itu sedikit membungkuk pada Alseenio setelah menerima uang tip darinya.

“Sama-sama, terima kasih juga sudah membantu saya.“

“Sudah tugas saya untuk mengantarkan penumpang beserta barang-barangnya, mas.“

“Haha, benar juga, saya lupa. Oke, saya pergi ke dalam, bang.“ Alseenio berkata sambil menggotong tas belanjanya yang banyak.

“Baiklah, mas. Hati-hati.“ Supir itu mengangguk.

Alseenio berbalik dan pergi ke dalam tower apartemen.

Di dalam apartemen, Alseenio langsung menata baju yang ia beli ke lemari khusus pakaian di kamarnya.

Setelah semua pakaiannya selesai dimasukkan ke dalam lemari pakaian, ia berjalan sambil membawa laptop aneh di tangannya menuju balkon apartemen.

Alseenio berniat untuk menginstal berbagai permainan berbayar di Stim, pastinya Gud of War yang terbaru ia pasang, soalnya Alseenio menyukai permainan tersebut dari waktu kecil.

Apartemennya sudah dipasang WiFi dengan kecepatan internet yang lumayan cepat. Meskipun demikian, ia masih harus menunggu permainan yang diunduh sampai selesai.

“Sudah dua jam berlalu sejak aku mengunggah foto tersebut, aku penasaran dengan kemajuan profilku,” gumam Alseenio sambil memandang garis unduhan permainan The Last of We.

Permainan zombie yang ia sukai sejak di kehidupan sebelumnya, Alseenio sebenarnya ingin sekali bermain permainan tersebut, sayangnya laptopnya tidak mendukung untuk menjalankan permainannya.

Di kehidupannya ini Alseenio pastikan mencoba apa yang belum pernah ia coba dilakukan di kehidupan sebelumnya, termasuk ekhem-ekhem.

Alseenio ingin tahu bagaimana hasil pengujian fotonya di akun Instagrem, berapa pertumbuhan pengikut Instagrem miliknya selepas mengunggah fotonya.

Segera ia membuka aplikasi Instagrem dan melihat jumlah pengikutnya terkini.

“Sialan! Apakah ini benar-benar kenyataan?!“

Hanya dalam dua jam saja, pengikut akun Instagremnya mencapai lebih dari 10.000 orang, dan itu masih melonjak naik.

Alseenio langsung melihat ke foto yang diunggahnya pertama kali, di foto tersebut sudah banyak orang yang menyukainya, lebih dari 11.000 orang yang suka, dan 3.000 orang berkomentar.

“Bukankah aku menjadi viral sekarang?“ Alseenio bergumam masih tidak percaya dengan apa yang terjadi padanya.

Untuk memastikan bahwa adegan ini benar terjadi di dunia nyata, ia mencubit tangannya sendiri sambil membaca komentar di foto unggahannya.

“Pangeranku! Aku datang!“

“Tolong dong yang tahu nama lengkapnya kasih tahu aku dong, nanti aku bayar.“

“Ini yang mirip sama orang yang ada di tempat bermain itu, ya?

“Orang luar negeri, bukan? Soalnya mirip orang luar.“

“Mamah! Aku jatuh cinta, tolong aku!“

“Jual Followers, 100 pengikut harganya 10 ribu rupiah, 500 pengikut 20 ribu rupiah, 1000 pengikut 100 ribu rupiah. Berminat? Hubungi ke nomor Whatsupp: 08xxxxxxxx. Ayo beli, nanti dapat bonus hadiah misteri dari aku!“

Rentetan komentar begitu banyak dengan variasi kalimat yang berbeda. Beberapa mengagumi wajah Alseenio, beberapa meragukan Alseenio dari Indonesia, dan beberapa banyak yang berjualan.

Begitu Alseenio membuka halaman percakapan, banyak orang yang mengirim pesan kepadanya melalui fitur mengirim pesan di Instagrem ini.

“Banyak sekali yang mengirim pesan, komentar di unggahan fotoku pun masih terus bertambah banyak. Perkiraanku benar, aku menjadi panas di Instagrem!“

Alseenio berkata dengan wajah yang tak percaya, ia terus melihat-lihat komentar dan mengabaikan pesan pribadi yang dikirim oleh orang-orang.

Selama melihat-lihat komentar, pengikut yang mengikuti akunnya makin banyak dan hampir menyentuh angka 20.000, pertumbuhan pada akunnya meledak secara drastis.

Sadar bahwa ia tidak memasang foto profil, Alseenio melirik unduhan permainannya masih belum selesai di layar laptop, bangkit dan berjalan ke pagar balkon.

Di sana ia mengambil beberapa foto selfie dirinya yang tanpa riasan dan filter dalam aplikasi Instagrem. Mau beberapa kali ia memgambil gambar, pasti hasilnya sempurna dan tampan, tanpa perlu menghapus.

“Oke, aku akan memakai foto selfie ini untuk foto profil.“

Alseenio memasang foto selfienya yang menurutnya terbaik dari sekian banyak foto selfienya, latar belakang fotonya bergambar pemandangan kota Jakarta dari lantai 36 apartemen.

Akun Alseenio tidak membuka kerja sama dan mencantumkan i-mailnya, karena ia bukan influencer dan publik figure, lagi pula ia tidak berminat untuk mengiklankan suatu produk untuk saat ini.

Sebelum keluar dari aplikasi, Alseenio memeriksa halaman pesan, dan ia segera melihat banyak pesan yang terus-menerus bermunculan, tetapi ketika ia memerhatikan beberapa pesan-pesan tersebut, ada satu pesan yang membuatnya tertarik.

Segera ia langsung mengkliknya dan melihat isi pesan secara keseluruhan.

“Apakah wanita itu yang mengirim pesan?“

Terpopuler

Comments

anhar005

anhar005

hahah🤣

2023-10-05

2

anhar005

anhar005

apakah kamu menyindir novel china yg udh kaya tapi pake baju bolong bolong🤣 dengan alasan rendah hati🤣

2023-10-05

2

Benny

Benny

lanjut

2023-08-31

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sistem Terikat
2 Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama
3 Bab 3: Kulit Lembut Bayi
4 Bab 4: Hampir Gila
5 Bab 5: Akhirnya Selesai
6 Bab 6: Penjelasan Jendela Status
7 Bab 7: Bertambah Tampan
8 Bab 8: Mencoba Keluar Rumah
9 Bab 9: Sarapan Berbagi
10 Bab 10: Misi Spesial Pertama
11 Bab 11: Mulai Menyelesaikan Misi Spesial Pertama
12 Bab 12: Kebetulan Nama yang Sama
13 Bab 13: Hadiah yang Mencengangkan GoTe
14 Bab 14: Persiapan Pindah
15 Bab 15: CEO GoTe
16 Bab 16: Melihat Apartemen
17 Bab 17: Melewati Tempat Bermain
18 Bab 18: Terong Makin Panjang
19 Bab 19: Pelonjakan Akun
20 Bab 20: Wanita Agak Lain
21 Bab 21: Mobil Mewah Pertama
22 Bab 22: Mengambil Mobil
23 Bab 23: Santai di Kafe
24 Bab 24: Persiapan Motovlog
25 Bab 25: Misi Bernyanyi Malam Hari
26 Bab 26: Membuat Video Pertama
27 Bab 27: Mengutuk Sistem
28 Bab 28: Kebetulan Bertemu
29 Bab 29: Rekor Satu Juta
30 Bab 30: Sistem yang Baik
31 Bab 31: Candy Terkejut
32 Bab 32: Salam Kepal Tangan
33 Bab 33: Guru Menarik Gas
34 Bab 34: Terkenal di Sekolah
35 Bab 35: Pertunjukan Dadakan Sekolahan
36 Bab 36: Perayaan Channel
37 Bab 37: Jaya Exford Berkumpul
38 Bab 38: Puas Bertemu Teman
39 Bab 39: Anti-Geh
40 Bab 40: Fara?
41 Bab 41: Seperti Dahulu Kecil
42 Bab 42: Wanita Gila
43 Bab 43: Mobil Bekas
44 Bab 44: Keluarga yang Berprinsip
45 Bab 45: Konten Adik Gemas
46 Bab 46: Misi Sampingan Lanjutan
47 Bab 47: Misi Gagal
48 Bab 48: Pergi Menuju Cency
49 Bab 49: Tidak Memberi Misi
50 Bab 50: Pergi Menikmati Kota
51 Bab 51: Berkenalan dengan Wanita
52 Bab 52: Kolaborasi Dadakan
53 Bab 53: Mengantarkan Pulang Tiara
54 Bab 54: Membantu Wanita
55 Bab 55: Hari yang Sial
56 Bab 56: Sengatan Listrik Sistem
57 Bab 57: Pemuda Tidak Biasa
58 Bab 58: Penjahat Kelamin
59 Bab 59: Bakat Yoga
60 Bab 60: Penipuan
61 Bab 61: Bernyanyi Penuh Hayat
62 Bab 62: Band Perempuan?
63 Bab 63: Lagu Nostalgia
64 Bab 64: Pria Cantik
65 Bab 65: Kartu Legendaris
66 Bab 66: Borong Ponsel
67 Bab 67: Kuliah?
68 Bab 68: Mencari Pasangan
69 Bab 69: Wanita Mahal
70 Bab 70: Donasi Streamer Tier SSSR
71 Bab 71: Panggilan dan Hadiah Berkala
72 Bab 72: Romantis di Depan Alseenio
73 Bab 73: Masalah Tiara Selesai
74 Bab 74: Pria Suka Susu?
75 Bab 75: Mansion di Luar Nalar
76 Bab 76: Cosplay Karakter Nazito
77 Bab 77: Pria-Pria yang Aneh
78 Bab 78: Alseenio Idaman Wanita Cosplayer
79 Bab 79: Tantangan dari Alseenio
80 Bab 80: Pindah ke Apartemen
81 Bab 81: Acara Pameran Terbesar
82 Bab 82: Ribuan Wanita yang Ingkar
83 Bab 83: Ryan Sedikit Aneh
84 Bab 84: Keluarga Fara yang Bermasalah
85 Bab 85: Misteri Dunia
86 Bab 86: Bertambah Panjang
87 Bab 87: Misi Cosplayer Selesai
88 Bab 88: Misi Spesial Baru
89 Bab 89: Persiapan OkeTV
90 Bab 90: Benci Fitur Acak
91 Bab 91: Ganti Server
92 Bab 92: Bertemu Wanita Rusia
93 Bab 93: Tinggal Bersama
94 Bab 94: Fara Berbohong
95 Bab 95: Wanita Tercantik?
96 Bab 96: Kembali Normal
97 Bab 97: Fara Menjadi Nyamuk
98 Bab 98: Pegang Ucapanku
99 Bab 99: Diincar Agensi
100 Bab 100: Menikmati Waktu Berdua
101 Bab 101: Makan Bersama Ryan
102 Bab 102: Belanjaan Fara
103 Bab 103: OkeTV Terakhir
104 Bab 104: Berangkat Bertemu Niara
105 Bab 105: Hati yang Lembut
106 Bab 106: Niara Menangis
107 Bab 107: Hari yang Buruk
108 Bab 108: Persoalan Keuangan Dimudahkan
109 Bab 109: Kebahagiaan Datang
110 Bab 110: Terkejut Berat
111 Bab 111: Traktir Jaya Exford
112 Bab 112: Menghabiskan Uang dengan Mudah
113 Bab 113: Penonton Terharu
114 Bab 114: Bersin Tiba-tiba
115 Bab 115: Insting Hebat Wanita
116 Bab 116: Pemungutan Suara
117 Bab 117: Rencana Meminta Maaf
118 Bab 118: Pertunangan Niara dan Ryan
119 Bab 119: Saling Mengenal
120 Bab 120: Pergi ke Jepang
121 Bab 121: Sampai di Jepang
122 Bab 122: Berbelanja di Tokyo
123 Bab 123: Bertemu CEO
124 Bab 124: Melihat Seni Modern
125 Bab 125: Setengah Misi Terselesaikan
126 Bab 126: Terkenal di Thailand
127 Bab 127: Bersantai Sejenak
128 Bab 128: Misi Berbagi Uang Random
129 Bab 129: Bertemu Anak Kecil
130 Bab 130: Buat Anak?
131 Bab 131: Siap Merayakan Tahun Baru
132 Bab 132: Pesta Tahun Baru
133 Bab 133: Pergi Jalan-jalan Sekali Lagi
134 Bab 134: Belanja Brutal
135 Bab 135: Pergi Bertemu Idol
136 Bab 136: Kartu Langka
137 Bab 137: Ski Salju Korsel
138 Bab 138: Fandick Tidak Bisa Pulang
139 Bab 139: Anda Kena Prank
140 Bab 140: Belanja Oleh-oleh
141 Bab 141: Mengungkapkan Identitas
142 Bab 142: Bertemu Wanita
143 Bab 143: Makin Dekat
144 Bab 144: Kemajuan Cinta Fandick
145 Bab 145: Keanehan di Dunia
146 Bab 146: Wujud Wanita Tercantik
147 Bab 147: Pemberkatan
148 Bab 148: Penusukan Ayah Fara
149 Bab 149: Dipukuli Orang
150 Bab 150: Membereskan Penjahat Teri
151 Bab 151: Menimbang Persetujuan Undangan
152 Bab 152: Datang ke Acara
153 Bab 153: Tampil di Televisi
154 154: Mengekspos Hubungan
155 Bab 155: Rahasia Lain
156 Bab 156: Misi yang Sulit
157 Bab 157: Duel Om Botak
158 Bab 158: Misi Pengalaman Hidup
159 Bab 159: Penempatan Kerja
160 Bab 160: Ibu Rekrutmen
161 Bab 161: Menabung Konten
162 Bab 162: Berangkat Kerja
163 Bab 163: Hari Pertama Kerja
164 Bab 164: Berjalan Lancar
165 Bab 165: Tragedi Restoran
166 Bab 166: Mengajari Fara Seni Bela Diri
167 Bab 167: Seorang Dikenal ke Restoran
168 Bab 168: Cantika ke Restoran
169 Bab 169: Fandick Lampu Hijau
170 Bab 170: Kenaikan Omzet
171 Bab 171: Daun Aneh
172 Bab 172: Latihan Bela Diri dan Fandick
173 Bab 173: Hari Terakhir Pelayan
174 Bab 174: Perpisahan Restoran
175 Bab 175: Panen Hadiah Besar
176 Bab 176: Kedua Orang Tinggi
177 Bab 177: Acara Meriah
178 Bab 178: Pertandingan Dimulai
179 Bab 179: Menunjukkan Kekuatan
180 Bab 180: Pemenang Acara
181 Bab 181: Acara Selesai
182 Bab 182: Reputasi Besar
183 Bab 183: Pergi Bisnis Syuting
184 Bab 184: Bertemu dengan Seseorang
185 Bab 185: Memberi iPon
186 Bab 186: Penyelesaian Pembagian Ponsel
187 Bab 187: Berdiskusi Bersama Direktur
188 Bab 188: Syuting Film
189 Bab 189: Penyelesaian Tugas Aktor
190 Bab 190: Hadiah Super Langka
191 Bab 191: Menunjukkan Burung
192 Bab 192: Bermain dengan Burung Huia
193 Bab 193: Kedatangan Tamu Jaya Exford
194 Bab 194: Tujuan Kedatangan Mereka
195 Bab 195: Misi Baru Kolaborasi
196 Bab 196: Terkadang Pamer Diwajibkan
197 Bab 197: Pengalaman Berkesan Tamu
198 Bab 198: Persiapan Kolaborasi kedua
199 Bab 199: Bertemu Boyband Terkenal
200 Bab 200: Heboh Satu Mall
201 Bab 201: Kabur dari Para Penggemar
202 Bab 202: Mulai Bermain OkeTV
203 Bab 203: Bertemu Wanita Tak Terduga
204 Bab 204: Bertemu Artis India
205 Bab 205: OkeTV dengan PTS Selesai
206 Bab 206: Hari Penuh Kebebasan
207 Bab 207: Kejutan untuk Fara
208 Bab 208: Keterkejutan di Karaoke
209 Bab 209: Kolaborasi Bernyanyi
210 Bab 210: Kolaborasi Tahap Pertama Selesai
211 Bab 211: Kebahagiaan Teman
212 Bab 212: Hadiah Besar Teman
213 Bab 213: Bertemu Goat
214 Bab 214: Menyimpan Rahasia Besar
215 Bab 215: Konser Kolaborasi
216 Bab 216: Kemampuan Sedikit Hambar
217 Bab 217: Suami?
218 Bab 218: Rencana Pernikahan Dipercepat
219 Bab 219: Kolaborasi Hampir Selesai
220 Bab 220: Terima Kasih
221 Bab 221: Perencanaan Pernikahan Serius
222 Bab 222: Penantian Panjang
223 Bab 223: Kebahagiaan Menanti
224 Bab 224: Nostalgia
225 Bab 225: Bertemu Kembali (Tamat)
226 Pengumuman
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Bab 1: Sistem Terikat
2
Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama
3
Bab 3: Kulit Lembut Bayi
4
Bab 4: Hampir Gila
5
Bab 5: Akhirnya Selesai
6
Bab 6: Penjelasan Jendela Status
7
Bab 7: Bertambah Tampan
8
Bab 8: Mencoba Keluar Rumah
9
Bab 9: Sarapan Berbagi
10
Bab 10: Misi Spesial Pertama
11
Bab 11: Mulai Menyelesaikan Misi Spesial Pertama
12
Bab 12: Kebetulan Nama yang Sama
13
Bab 13: Hadiah yang Mencengangkan GoTe
14
Bab 14: Persiapan Pindah
15
Bab 15: CEO GoTe
16
Bab 16: Melihat Apartemen
17
Bab 17: Melewati Tempat Bermain
18
Bab 18: Terong Makin Panjang
19
Bab 19: Pelonjakan Akun
20
Bab 20: Wanita Agak Lain
21
Bab 21: Mobil Mewah Pertama
22
Bab 22: Mengambil Mobil
23
Bab 23: Santai di Kafe
24
Bab 24: Persiapan Motovlog
25
Bab 25: Misi Bernyanyi Malam Hari
26
Bab 26: Membuat Video Pertama
27
Bab 27: Mengutuk Sistem
28
Bab 28: Kebetulan Bertemu
29
Bab 29: Rekor Satu Juta
30
Bab 30: Sistem yang Baik
31
Bab 31: Candy Terkejut
32
Bab 32: Salam Kepal Tangan
33
Bab 33: Guru Menarik Gas
34
Bab 34: Terkenal di Sekolah
35
Bab 35: Pertunjukan Dadakan Sekolahan
36
Bab 36: Perayaan Channel
37
Bab 37: Jaya Exford Berkumpul
38
Bab 38: Puas Bertemu Teman
39
Bab 39: Anti-Geh
40
Bab 40: Fara?
41
Bab 41: Seperti Dahulu Kecil
42
Bab 42: Wanita Gila
43
Bab 43: Mobil Bekas
44
Bab 44: Keluarga yang Berprinsip
45
Bab 45: Konten Adik Gemas
46
Bab 46: Misi Sampingan Lanjutan
47
Bab 47: Misi Gagal
48
Bab 48: Pergi Menuju Cency
49
Bab 49: Tidak Memberi Misi
50
Bab 50: Pergi Menikmati Kota
51
Bab 51: Berkenalan dengan Wanita
52
Bab 52: Kolaborasi Dadakan
53
Bab 53: Mengantarkan Pulang Tiara
54
Bab 54: Membantu Wanita
55
Bab 55: Hari yang Sial
56
Bab 56: Sengatan Listrik Sistem
57
Bab 57: Pemuda Tidak Biasa
58
Bab 58: Penjahat Kelamin
59
Bab 59: Bakat Yoga
60
Bab 60: Penipuan
61
Bab 61: Bernyanyi Penuh Hayat
62
Bab 62: Band Perempuan?
63
Bab 63: Lagu Nostalgia
64
Bab 64: Pria Cantik
65
Bab 65: Kartu Legendaris
66
Bab 66: Borong Ponsel
67
Bab 67: Kuliah?
68
Bab 68: Mencari Pasangan
69
Bab 69: Wanita Mahal
70
Bab 70: Donasi Streamer Tier SSSR
71
Bab 71: Panggilan dan Hadiah Berkala
72
Bab 72: Romantis di Depan Alseenio
73
Bab 73: Masalah Tiara Selesai
74
Bab 74: Pria Suka Susu?
75
Bab 75: Mansion di Luar Nalar
76
Bab 76: Cosplay Karakter Nazito
77
Bab 77: Pria-Pria yang Aneh
78
Bab 78: Alseenio Idaman Wanita Cosplayer
79
Bab 79: Tantangan dari Alseenio
80
Bab 80: Pindah ke Apartemen
81
Bab 81: Acara Pameran Terbesar
82
Bab 82: Ribuan Wanita yang Ingkar
83
Bab 83: Ryan Sedikit Aneh
84
Bab 84: Keluarga Fara yang Bermasalah
85
Bab 85: Misteri Dunia
86
Bab 86: Bertambah Panjang
87
Bab 87: Misi Cosplayer Selesai
88
Bab 88: Misi Spesial Baru
89
Bab 89: Persiapan OkeTV
90
Bab 90: Benci Fitur Acak
91
Bab 91: Ganti Server
92
Bab 92: Bertemu Wanita Rusia
93
Bab 93: Tinggal Bersama
94
Bab 94: Fara Berbohong
95
Bab 95: Wanita Tercantik?
96
Bab 96: Kembali Normal
97
Bab 97: Fara Menjadi Nyamuk
98
Bab 98: Pegang Ucapanku
99
Bab 99: Diincar Agensi
100
Bab 100: Menikmati Waktu Berdua
101
Bab 101: Makan Bersama Ryan
102
Bab 102: Belanjaan Fara
103
Bab 103: OkeTV Terakhir
104
Bab 104: Berangkat Bertemu Niara
105
Bab 105: Hati yang Lembut
106
Bab 106: Niara Menangis
107
Bab 107: Hari yang Buruk
108
Bab 108: Persoalan Keuangan Dimudahkan
109
Bab 109: Kebahagiaan Datang
110
Bab 110: Terkejut Berat
111
Bab 111: Traktir Jaya Exford
112
Bab 112: Menghabiskan Uang dengan Mudah
113
Bab 113: Penonton Terharu
114
Bab 114: Bersin Tiba-tiba
115
Bab 115: Insting Hebat Wanita
116
Bab 116: Pemungutan Suara
117
Bab 117: Rencana Meminta Maaf
118
Bab 118: Pertunangan Niara dan Ryan
119
Bab 119: Saling Mengenal
120
Bab 120: Pergi ke Jepang
121
Bab 121: Sampai di Jepang
122
Bab 122: Berbelanja di Tokyo
123
Bab 123: Bertemu CEO
124
Bab 124: Melihat Seni Modern
125
Bab 125: Setengah Misi Terselesaikan
126
Bab 126: Terkenal di Thailand
127
Bab 127: Bersantai Sejenak
128
Bab 128: Misi Berbagi Uang Random
129
Bab 129: Bertemu Anak Kecil
130
Bab 130: Buat Anak?
131
Bab 131: Siap Merayakan Tahun Baru
132
Bab 132: Pesta Tahun Baru
133
Bab 133: Pergi Jalan-jalan Sekali Lagi
134
Bab 134: Belanja Brutal
135
Bab 135: Pergi Bertemu Idol
136
Bab 136: Kartu Langka
137
Bab 137: Ski Salju Korsel
138
Bab 138: Fandick Tidak Bisa Pulang
139
Bab 139: Anda Kena Prank
140
Bab 140: Belanja Oleh-oleh
141
Bab 141: Mengungkapkan Identitas
142
Bab 142: Bertemu Wanita
143
Bab 143: Makin Dekat
144
Bab 144: Kemajuan Cinta Fandick
145
Bab 145: Keanehan di Dunia
146
Bab 146: Wujud Wanita Tercantik
147
Bab 147: Pemberkatan
148
Bab 148: Penusukan Ayah Fara
149
Bab 149: Dipukuli Orang
150
Bab 150: Membereskan Penjahat Teri
151
Bab 151: Menimbang Persetujuan Undangan
152
Bab 152: Datang ke Acara
153
Bab 153: Tampil di Televisi
154
154: Mengekspos Hubungan
155
Bab 155: Rahasia Lain
156
Bab 156: Misi yang Sulit
157
Bab 157: Duel Om Botak
158
Bab 158: Misi Pengalaman Hidup
159
Bab 159: Penempatan Kerja
160
Bab 160: Ibu Rekrutmen
161
Bab 161: Menabung Konten
162
Bab 162: Berangkat Kerja
163
Bab 163: Hari Pertama Kerja
164
Bab 164: Berjalan Lancar
165
Bab 165: Tragedi Restoran
166
Bab 166: Mengajari Fara Seni Bela Diri
167
Bab 167: Seorang Dikenal ke Restoran
168
Bab 168: Cantika ke Restoran
169
Bab 169: Fandick Lampu Hijau
170
Bab 170: Kenaikan Omzet
171
Bab 171: Daun Aneh
172
Bab 172: Latihan Bela Diri dan Fandick
173
Bab 173: Hari Terakhir Pelayan
174
Bab 174: Perpisahan Restoran
175
Bab 175: Panen Hadiah Besar
176
Bab 176: Kedua Orang Tinggi
177
Bab 177: Acara Meriah
178
Bab 178: Pertandingan Dimulai
179
Bab 179: Menunjukkan Kekuatan
180
Bab 180: Pemenang Acara
181
Bab 181: Acara Selesai
182
Bab 182: Reputasi Besar
183
Bab 183: Pergi Bisnis Syuting
184
Bab 184: Bertemu dengan Seseorang
185
Bab 185: Memberi iPon
186
Bab 186: Penyelesaian Pembagian Ponsel
187
Bab 187: Berdiskusi Bersama Direktur
188
Bab 188: Syuting Film
189
Bab 189: Penyelesaian Tugas Aktor
190
Bab 190: Hadiah Super Langka
191
Bab 191: Menunjukkan Burung
192
Bab 192: Bermain dengan Burung Huia
193
Bab 193: Kedatangan Tamu Jaya Exford
194
Bab 194: Tujuan Kedatangan Mereka
195
Bab 195: Misi Baru Kolaborasi
196
Bab 196: Terkadang Pamer Diwajibkan
197
Bab 197: Pengalaman Berkesan Tamu
198
Bab 198: Persiapan Kolaborasi kedua
199
Bab 199: Bertemu Boyband Terkenal
200
Bab 200: Heboh Satu Mall
201
Bab 201: Kabur dari Para Penggemar
202
Bab 202: Mulai Bermain OkeTV
203
Bab 203: Bertemu Wanita Tak Terduga
204
Bab 204: Bertemu Artis India
205
Bab 205: OkeTV dengan PTS Selesai
206
Bab 206: Hari Penuh Kebebasan
207
Bab 207: Kejutan untuk Fara
208
Bab 208: Keterkejutan di Karaoke
209
Bab 209: Kolaborasi Bernyanyi
210
Bab 210: Kolaborasi Tahap Pertama Selesai
211
Bab 211: Kebahagiaan Teman
212
Bab 212: Hadiah Besar Teman
213
Bab 213: Bertemu Goat
214
Bab 214: Menyimpan Rahasia Besar
215
Bab 215: Konser Kolaborasi
216
Bab 216: Kemampuan Sedikit Hambar
217
Bab 217: Suami?
218
Bab 218: Rencana Pernikahan Dipercepat
219
Bab 219: Kolaborasi Hampir Selesai
220
Bab 220: Terima Kasih
221
Bab 221: Perencanaan Pernikahan Serius
222
Bab 222: Penantian Panjang
223
Bab 223: Kebahagiaan Menanti
224
Bab 224: Nostalgia
225
Bab 225: Bertemu Kembali (Tamat)
226
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!