[Selamat Kepada Tuan Rumah Karena Telah Mendapatkan Cairan Pemutih Kulit!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Karena Telah Mendapatkan Penampilan +7!]
Suara mekanis memberitahukan apa hadiah yang telah dia dapatkan dari kotak misteri pertamanya ini.
Tepat saat dia ingin bertanya, ada perubahan yang aneh pada wajahnya.
Gelombang sejuk mengalir pada wajahnya. Alseenio merasakan kenyamanan dari kesejukan yang tiba-tiba muncul dan mengalir di setiap inci wajahnya.
Bagaikan dirinya sedang dipijat oleh sesuatu tangan yang suci.
Tanpa disadari dia memejamkan matanya menikmati perasaan yang tak terlukiskan ini.
Peristiwa ini berlangsung selama tiga menit, dan akhirnya menghilang tak dapat dirasakan lagi.
“Tadi itu apa, Sistem?“
[Selamat Tuan Rumah Telah Penampilan Anda Bertambah!]
[Proses meningkatkan tampilan wajah Anda.]
Suara mekanis menjawab pertanyaan Alseenio dengan jelas dan singkat.
“Jadi, tadi itu adalah proses peningkatan penampilan?“ Alseenio terperangah dengan penyataan ini.
Dia tidak menduga bahwa itu adalah proses dalam meningkatkan penampilan wajahnya.
Lagipula dia tidak sempat berpikir ketika itu terjadi, kenikmatan akan kenyamanan telah menguasai tubuhnya, hingga dia merasa ingin tidur lelap di kasur sesegera mungkin.
“Lalu, apa hadiah pertama itu?“ Alseenio bertanya dengan rasa penasaran.
[Cairan pemutih kulit: Cairan yang dapat memutihkan kulit yang membungkus seluruh tubuh pada pemakainya secara instan.]
“Kulit sawo matang milikku bisa diputihkan sekarang?“ Alseenio terpana dengan cairan pemutih kulit yang dia dapatkan.
Kulit sawo hitam yang tidak bersih ini membuatnya merasa sedikit tidak percaya diri.
Ketika dirinya masih bayi sampai dia tumbuh besar menjadi seorang anak kecil berumur delapan tahun, kulitnya itu putih bersih.
Tetapi, karena dia pada saat masih kecil berumur delapan tahun ke atas seringkali bermain panas-panasan di bawah teriknya matahari, seperti bermain sepak bola di lapangan di siang hari bolong, bermain layangan di waktu matahari bersinar tepat di atas kepala, semua hal itu membuat kulitnya berubah menjadi coklat.
Masih lebih baik jika dirinya memiliki kulit sawo matang yang bersih tanpa daki atau sel kulit mati yang mengendap hingga menjadi berwarna hitam, tapi yang dia miliki adalah kulit sawo hitam yang kotor, terdapat noda hitam yang sulit dia hilangkan.
“Tunggu apa lagi? Serahkan cairan itu!“ Alseenio berkata dengan semangat dan tidak sabar.
Setelah mengatakan itu, botol kecil terbuat dari kaca dan berbentuk bulat muncul di tangan kiri Alseenio.
Ia segera menangkap botol cairan pemutih kulit dengan tangan kirinya, dan Alseenio melihat botol yang ada di tangannya.
Botol ini memiliki ukuran yang sama dengan botol pemilih stamina dan peningkat hasil olahraga, pas digenggam di tangan, juga bentuk yang sama dengan pipa panjang digunakan untuk saluran air keluar ketika minum. Namun, botol ini memiliki perbedaan, yaitu pada cairan yang ada di dalam botol tersebut.
Cairan ini berwarna kuning cerah, nampak seperti warna dari buah pisang yang sudah matang, kemungkinan besar rasanya juga sesuai dengan tebakannya.
“Cara menggunakannya sama atau?“ Alseenio melihat-lihat cairan pada botol dan bertanya.
[Benar, ini masih sama cara menggunakannya dengan botol-botol sebelumnya, yaitu meminumnya secara langsung.]
“Baiklah,” ucap Alseenio sambil mengangguk.
Melihat terlebih dahulu, lalu dia membuka tutup botol.
Sebelum meminumnya, Alseenio menghirup harum yang dikeluarkan oleh botol ini, lalu menenggaknya dengan tegas.
Glup …!
Dala satu kali nafas, Alseenio menghabiskan cairan yang ada pada botol, dan tidak menyisakan satu tetes air pun. Ia meminumnya dengan bersih.
“Rasa pisang susu memang enak!“ seru Alseenio yang sedang memandangi botol kaca kecil yang telah kosong.
Cairan kuning ini memiliki rasa yang enak, bahkan dia ingin meminumnya lagi untuk camilan.
“Eh?“
Wajah Alseenio berubah tiba-tiba saat melihat kulit pada tangannya.
Kulit sawo matang yang ada di kedua tangannya mulai berubah secara perlahan.
Warna coklat mulai menghilang dan mengelupas dari kulitnya, itu berubah menjadi gulungan kecil sel kulit mati berwarna hitam, terlihat seperti ular yang sedang berganti kulit.
Sel kulit mati berwarna hitam ini terus terkelupas hingga berjatuhan satu per satu pada kasur dan lantainya.
Karena ini membuat ruangan kotor, Alseenio berlari menuju kamar mandi.
Selama beberapa menit kulit itu masih mengelupas tanpa rasa sakit. Hanya sedikit runyam itu pun terasa ringan.
Alseenio terus menunggu proses ini selesai dengan bertelanjang bulat tanpa sehelai benang pun di dalam kamar mandi.
Bintik-bintik hitam berjatuhan pada tubuhnya bagaikan daun yang berguguran di musim semi.
Untuk sementara waktu, lantai kamar mandi Alseenio dikotori oleh sel kulit mati yang mengendap bertahun-tahun ini.
Dengan sabar menunggu, akhirnya Alseenio tidak merasakan reaksi pada tubuhnya lagi, perasaan runyam di seluruh tubuh telah menghilang dan dia kembali normal.
“Apakah sebanyak ini daki hasil farming bertahun-tahun?“ Alseenio melihat seluruh tubuhnya yang ditutupi sel kulit mati berwarna hitam yang terkelupas.
Karena tidak tahan lagi dengan bau yang dihasilkan noda hitam ini, dia mengambil gayung dan mengambil air untuk membilas tubuhnya.
Beberapa menit berselang, Alseenio membuka pintu kamar mandi hanya mengenakan handuk merah yang dililitkan pada pinggang dan kaki ke bawahnya.
Kulitnya telah berubah total, sebelumnya coklat sawo matang kini menjadi putih bersih cemerlang tanpa noda.
Bahkan luka yang didapatkan pada masa kecil hingga saat ini telah menghilang dan digantikan oleh kulit putih yang bersinar akibat pantulan cahaya.
Penasaran dengan seperti apa dirinya sekarang, ia pergi ke depan cermin dan melihat sosoknya.
“Ini Aku?“ Alseenio tercengang dan tak percaya dengan apa yang dia lihat di cerminnya.
Seorang pemuda yang sedikit berisi, memiliki kulit putih merata hingga ke perutnya yang sedikit besar karena lemak, juga paras wajah yang masih terlihat kurang, di bawah standar orang normal.
Setidaknya lebih baik dari sebelumnya dia bercermin.
“Apakah ini masih aku?!“ Alseenio terpana seraya memegang kedua pipinya.
Ketika kulit telapak tangan menyentuh kulit pipinya, dia merasakan kekenyalan dan halus dari pipinya. Bagaikan kulit bayi yang lembut dan bersih.
Senyum lebar muncul pada wajahnya, rasa senang dan bahagia tumbuh dari bagian hati yang terdalam.
“Akhirnya … akhirnya aku bisa menjadi orang yang tampan!“ seru Alseenio penuh semangat sambil mengangkat tangan kanannya ke atas.
“Aku tidak sabar untuk merasakan pengalaman untuk bercinta … ekhem maksudku mencintai wanita, pasti aku akan bahagia!“ Alseenio berkata dengan nada yang cepat, namun jelas.
“Uwoghhh! Aku senang sekali! Wowowowo!“
Saking bersemangatnya, dia melupakan sesuatu bahwa dia masih tidak mengenakan baju dan hanya dibalut handuk kering di pinggangnya.
Melompat-lompat ke sana kemari dan berguling di lantai untuk mengekspresikan perasaannya yang sedang berbahagia sekarang.
Akan tetapi, ikatan handuknya terlepas tiba-tiba dan jatuh ke lantai.
Seekor gajah dengan belalai ditampilkan tanpa kandang, dan belalai itu melambai ke kanan dan ke kiri saat Alseenio bergerak.
“Maaf, Seno! Aku melepaskanmu tidak sengaja.“ Alseenio segera mengambil handuknya dan melilitkan pada tubuhnya lagi.
Rasa dingin perlahan terasa oleh tubuhnya, dia lupa bahwa ini masih malam hari.
Dengan cepat dia mengambil baju kembali dan mengenakan pakaian.
Ketika dia berjalan ke kasur, dia melihat sel kulit mati yang masih tersisa di lantai dekat kasur dan atas kasurnya.
Lalu dia membersihkan kotoran itu dari ruang kamarnya.
“Sip, semua telah selesai.“ Alseenio menepuk telapak tangannya sambil memandangi seisi kamarnya.
Kamarnya telah bersih dan rapih, semua noda dan bau akibat perubahannya telah dibereskan dan dihilangkan. Lantai ubin kamarnya pun mengkilap.
Alseenio mengambil ponsel murahnya yang dia beli dua tahun yang lalu, ponsel pintar bermerek Redme 9A.
Menyalakan layar hitam ponselnya, dia langsung melihat jam dan tanggal sekarang.
Tercantum bahwa hari ini tanggal satu, bulan November, tahun dua ribu dua pulu dua.
“Masih jam setengah sepuluh, masih ada waktu untuk tidur,” gumam Alseenio sambil melihat ponselnya.
Alseenio berjalan mendekati kasur, dan dia menaiki kasur lamanya yang masih empuk, dan bersandar pada papan kepala ranjang yang berdiri miring menempel pada dinding.
Jari jempol tangannya bergerak, dia menekan sesuatu aplikasi yang sering dia gunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang.
“Sudah waktunya melihat pesan dari teman di telegrom,” ujar Alseenio dengan senyum aneh di wajahnya.
Jarinya menekan logo aplikasi bergambar pesawat kertas putih dengan latar belakang berwarna biru.
Bertepatan dengan itu, suara mekanis kembali terdengar di benaknya.
Ding!
[Terdeteksi Anda telah memicu misi!]
[Judul misi: Dapatkan Satu Wanita Dari Anonymous Bot.]
[Misi: Dapatkan satu wanita dari anonymous bot dan berhasil mendapatkan nama pengguna, diharuskan untuk bisa mengobrol pribadi pada kolom pesan dengan wanita tersebut.]
[Waktu: 2 Jam.]
[Hadiah: 1x Kotak Misteri.]
[Hukuman: Tinggi berkurang 50 sentimeter.]
Mata Alseenio melebar saat melihat layar hologram yang melayang di depan matanya ini.
“Ayolah, Sistem. Hukuman yang kamu berikan benar-benar keterlaluan,” keluh Alseenio dengan nada yang kecewa.
“Kau mau tuan rumahmu menjadi kurcaci?!“ Alseenio segera mengubah wajahnya sedikit kesal. “Bisakah hukuman misi ini diringankan?“
[Maaf, Tuan Rumah. Hukuman, hadiah, dan isi misi telah ditentukan. Anda tidak dapat mengubahnya.]
“Terserah apa katamu, Sistem.“ Alseenio sudah malas berinteraksi dengan Sistem.
Sekarang dia hanya bisa memilih untuk mengikuti misi. Mau tidak mau harus dilakukan.
Hukuman misi ini keterlaluan.
“Baiklah, kalau itu maumu, aku lakukan, Sistem!“
Alseenio segera mencari anonymous bot di kolom pencarian. Karena dia belum pernah bermain fitur ini, jadi dia harus mencarinya.
Setelah berhasil mencari, dia langsung menekan tombol mulai.
|Teman Ditemukan!|
|/Next - Temukan teman baru|
|/Stop – Berhentikan percakapan|
|Anonymous: "Kamu Berhasrat?“|
Alseenio tersentak kaget, lalu melebarkan matanya. “What the ….“
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Sang Pencipta
panen daki akwk
2025-02-15
0
argha putera
kebanyakan narasi. semua dijelasin dgn cara berlebihan. ditambah mc yg kesannya tolol kelewatan
2024-02-13
1
Mamat Stone
😂
2023-09-25
1