Bab 16: Melihat Apartemen

Di jalan menuju gedung Apartemennya, Alseenio mengobrol dengan pak supir beberapa kata saja, karena pak supir terlalu fokus dalam mengemudi mobil sedannya.

Pagi-pagi hari Alseenio berangkat menuju apartemen barunya itu memang sudah diatur semalam.

Ia rela bangun jam lima pagi untuk bersiap-siap melakukan pindahan, persiapannya adalah mandi, sarapan pagi dengan makanan yang semalam ia beli dan telah dipanaskan, dan juga membereskan rumah, tidak lupa untuk memeriksa kembali barang dan perlengkapan bawaan di koper.

Pakaian yang sekarang ia kenakan adalah pakaian dari Sistem. Dua pakaian yang bermerek terkenal dengan harga yang terbilang mahal.

Tampilannya sekarang sangat tampan, tetapi ketampanannya sedikit tertutupi oleh masker yang menutupi hidung dan mulutnya. Meski demikian Alseenio masih tampak tampan, seluruh tubuhnya memancarkan hawa ketampanan, bahkan orang lain bisa tahu bahwa Alseenio orang yang tampan bahkan jika dilihat dari punggungnya saja.

Beruntungnya masih ada supir Gokar yang menerima pesanannya.

Duduk tenang di kursi belakang mobil, matanya melihat aplikasi Telegrom, dan memeriksa halaman pesan.

Niara sampai saat ini masih belum membalas pesannya, mungkin wanita itu sibuk dan ada di perjalanan menuju ke rumahnya di Bandung.

Keluar dari aplikasi tersebut, sekarang Alseenio bingung ingin bermain aplikasi apa yang ada di dalam ponselnya, pasalnya ia bukan seorang yang fanatik dengan permainan berbasis online multiplayer. Kalau dahulu ia memang pernah begitu adiksi dengan namanya permainan mobile, hingga saat ia masih bersekolah sering bolos lantaran ingin bermain permainan di ponselnya.

Syukurnya sekarang ia sudah mengurangi bermain permainan ponsel, di kehidupan sebelumnya pun Alseenio sudah jarang bermain permainan mobile multiplayer seperti Mobile Entids dan Babaji, dikarenakan sibuk oleh pekerjaan.

Aplikasi percakapan yang lainnya seperti Whatsup di dalam ponselnya begitu sepi bagaikan kota yang mati. Ingin membuka Instagrem ia belum membuat akunnya.

Ketika Alseenio bingung karena persoalan kecil ini, suara notifikasi ponsel berbunyi, dan dengan itu sebuah pesan teks masuk ke dalam ponselnya.

Alseenio segera membuka pesan tersebut secara langsung, tampilan ponsel berubah seketika menjadi halaman dari sebuah aplikasi bank mobile, dan segera pesan transfer muncul di layar.

'Rekening Anda xxxxxxxxxxxxxx menerima uang Rp600.000.000.000,00 dan saldo rekening saat ini adalah Rp600.000.015.200,00.'

Begitu Alseenio melihat pesan ini, ia langsung tertegun dengan mata yang melotot pada layar ponsel.

Uang dividennya sudah masuk ke dalam rekening bank Alseenio, jumlahnya sangat tepat tidak kurang dan tidak lebih, 15.000 rupiah adalah sisa uangnya yang beberapa hari yang lalu sudah ditarik sampai habis.

“Sejak kapan batas transaksi bisa sebesar ini? Yang aku tahu bahwa bank mobile melalui LLG hanya bisa sampai batas satu miliar,” kata Alseenio dengan bingung dan terheran.

Biasanya setiap bank memiliki limit atau batas dalam transaksi transfer uang, namun mobile banking hanya bisa mengirim sampai 1 Miliar itu pun dengan metode LLG.

Alseenio bingung karena LLG tidak secepat ini pengirimannya, butuh dua atau tiga hari waktu kerja untuk uang itu sampai ke rekening tujuan dan itu pun memiliki batas maksimal transfer uang 1 miliar Rupiah.

[Ding! Tuan Rumah tidak perlu bingung, ini semua pekerjaan Sistem.]

[Latar belakang dunia telah diubah, semua yang bersangkutan dengan Anda akan diubah, sama halnya transfer uang dividen tahunan Anda.]

Alseenio menghembuskan napas panjang setelah mendengar suara Sistem. "Ternyata ini pekerjaanmu, Sistem ...."

Semua akan masuk akal dengan adanya Sistem. Alseenio tidak perlu heran dan bingung memikirkan hal tersebut.

“Baru kali ini aku senang melihat angka nol. Melihat angka nol di nilai ujian sekolah, membuatku muak! Namun, melihat angka nol di belakang angka enam ini membuat kepalaku pusing juga ….“

Alseenio menggelengkan kepalanya untuk meredakan rasa pusingnya setelah melihat 11 angka 0 yang ada di belakang angka 6.

Setelah rasa pusing hilang, Alseenio segera menutup pesan dengan rasa gembira yang membara di dalam hatinya.

Uang, tempat tinggal, motor mewah, dan paling penting goodlooking atau tampan sudah Alseenio miliki sekarang.

Akan tetapi, hal inilah yang sedang dipikirkan olehnya, karena sudah berada di puncak, apa yang harus dilakukan olehnya?

“Rasanya menjadi orang kaya seperti ini, terasa hampa sekaligus bahagia, sekarang aku bingung harus melakukan apa.“ Alseenio bersandar di bangku mobil seraya melihat jalanan.

Ciett!

Suara rem berbunyi menandakan bahwa Alseenio sudah sampai di tempat tujuan.

“Sudah sampai, mas.“

Mobil Gokar yang Alseenio naiki berhenti di dalam area parkiran, supirnya mengantarkan Alseenio sampai ke dalam area halaman dan parkiran gedung apartemen.

Bapak pemilik gokar begitu profesional dan bagus dalam pelayanannya, berhak untuk diberikan apresiasi.

Alseenio mengantongi ponselnya, lalu membuka pintu mobil dan keluar.

Bagasi mobil sudah dibuka oleh Bapak supir dan ia hendak menurunkannya.

“Jangan, pak. Biar saya saja, nanti takut Bapak keberatan membawa koper besar ini.“ Alseenio dengan sigap melarang Bapak supir untuk menurunkan koper beratnya tersebut.

Nada ramah Alseenio membuat Bapak supir itu berhenti berniat untuk membantu Alseenio, dan ia membiarkan Alseenio menurunkan barangnya sendiri.

“Ongkosnya sudah masuk, pak?“ tanya Alseenio yang telah membayar ongkos melalui gopoy.

Bapak Gokar itu segera melihat pesanan di ponselnya dan terlihat pesanan telah dibayarkan. “Sudah, mas. Terima kasih, ya.“

“Sebentar, pak. Ini buat bapak, terima kasih niat baiknya tadi.“ Alseenio mengambil tangan bapak Gokar dan meletakkan seratus ribu terakhir milik Alseenio yang berasal dari tabungan celengannya waktu dahulu.

Saat membersihkan rumah, Alseenio menemukan celengannya yang terlupakan, segera ia hancurkan dan mendapatkan selembar uang seratus ribu rupiah.

Kebetulan uang tunainya yang ada di dompet sudah habis, jadi ia memberikan uang celengannya kepada si Bapak.

“Terima kasih, mas.“ Ketika melihat uang seratus ribu di tangannya, Bapak Gokar itu sedikit menunduk pada Alseenio.

“Sama-sama, pak. Sukses terus, ya. Saya ingin masuk ke dalam.“ Alseenio tersenyum di balik masker dan berkata dengan rendah hati.

“Iya, mas. Terima kasih banyak.“ Bapak itu sekali lagi berterima kasih kepada Alseenio.

Alseenio merespons dengan anggukan kepala, dan berbalik sambil mendorong dua koper besarnya, dua kopernya memiliki jenis yang berbeda, satu dijinjing dan satu lagi memiliki roda dan bisa didorong.

Tepat ketika Alseenio menginjakkan kakinya di lobi dasar apartemen, seorang pemuda berjalan mendatanginya. “Halo, selamat pagi, Tuan. Apakah Anda baru masuk ke sini?“

Alseenio berhenti dan menatap sosok pemuda yang berpakaian berjas dan rapih ini, tampaknya ini pegawai yang bertugas menuntun tamu.

“Iya, saya ingin pergi ke unit 133. Bisa bawa saya ke sana?“ tanya Alseenio pada intinya.

“Maaf, bisa katakan lagi, Tuan?“ Pemuda itu tersentak terkejut setelah mendengar pertanyaan Alseenio dan memintanya untuk kembali mengucapkan pertanyaan barusan.

“Bisa antar saya ke unit 133? Saya pemilik unit apartemen itu.“ Alseenio berkata dengan heran dan menyetujui permintaan aneh pemuda ini.

“Oke, Tuan. Saya mengerti, tadi hanyalah afirmasi. Saya ingin bertanya, apakah Anda Tuan Alseenio?“

Kini pemuda itu bertanya kepada Alseenio, sepertinya ada sesuatu yang istimewa dari unit apartemen Alseenio.

“Benar,” jawab Alseenio sedikit mengangguk.

“Boleh lihat KTP-nya?“

“Oke.“ Alseenio tidak berpikir panjang dan mengeluarkan kartu kependudukan dari dompetnya dan menyerahkan kepada pemuda tersebut.

Memegang sekilas kartu kependudukan Alseenio, pemuda tersebut mengembalikan lagi.

“Saya akan mengantarkan Anda ke unit tersebut, ikuti saya, Tuan Alseenio.“ Pemuda tersebut sedikit membungkuk dan berkata dengan sangat sopan.

Pemuda tersebut membawa Alseenio ke lantai 36 pada tower, lalu pemuda dan Alseenio keluar dari lift, dan berhenti di salah satu pintu dengan smart lock.

“Kita sudah sampai, Tuan Alseenio.“ Pemuda itu menghadap Alseenio tersenyum dan dari gerakan tubuhnya menunjukkan bahwa di balik pintu ini adalah apartemen milik Alseenio.

“Terima kasih sudah mengantarkan saya,” ucap Alseenio berterima kasih.

“Sudah tugas saya sebagai pekerja di sini. Saya sebagai perwakilan dari penjual apartemen Anandamaya juga berterima kasih kepada Anda karena telah memesan apartemen kami, dan dengan ini saya mengembalikan kartu apartemen Anda, Tuan.“ Pemuda itu menyerahkan sebuah kartu yang sama dengan milik Alseenio.

Kartu untuk masuk dan keluar apartemen, mereka menyimpannya karena harus dirawat dan dipelihara kebersihan apartemen sebelum Alseenio menempatinya.

“Sama-sama.“ Tangan Alseenio mengambil kartu kunci pintu apartemen tersebut.

“Apakah ingin saya jelaskan mengenai fasilitas dan spesifikasi apartemen Anda, Tuan Alseenio?“ Pemuda tersebut menawarkan jasanya untuk menjelaskan atau menerangkan apa yang ada di dalam apartemennya.

Kebetulan Alseenio tidak tahu tentang apartemennya, Sistem juga hanya menjelaskan singkat kalau apartemennya berbeda dengan yang unit yang lain di tower ini.

“Boleh,” jawab Alseenio mengangguk.

“Baiklah saya akan menjelaskannya.“

Pemuda tersebut semenjak ada kedatangan Alseenio ke lobi tower, dia selalu senyum dan ramah, Alseenio puas dengan pelayanannya.

Awalnya ia kira akan ada pelayanan yang buruk seperti yang ada di dalam novel, ternyata berbanding terbalik dengan apa yang disebutkan dalam novel. Tidak ada saling meremehkan satu sama lain, lebih-lebih pegawai mencaci maki pembeli.

Hanya perlu menempelkan kartu kunci pintu, dan dengan mudah pintu tersebut langsung terbuka.

Begitu Alseenio masuk ke dalam apartemennya, ia langsung disuguhi oleh ruang tamu yang mewah, di sebelahnya terdapat ruang makan yang cukup ada ruang kosong sebagai tanda pemisah antara ruang makan dan ruang tamu.

Pemuda itu menjelaskan satu per satu ruangan yang ada di dalam apartemen. Dimulai dari ruang tamu, lalu dilanjutkan ruang makan, ruang dapur bersih, dapur kotor, ruang keluarga, kamar mandi tamu, kamar kedua, kamar mandi kamar kedua, kamar utama, kamar mandi kamar utama, dll.

Semuanya serba mewah, sebab pemuda tersebut juga berkata bahwasanya apartemen ini sudah sesuai dengan permintaan Alseenio, bisa dibilang permintaan Sistem. Jadi, apartemen ini memang berbeda dengan unit yang lain, jika diklasifikasikan, unit apartemen Alseenio di atas Deluxe 3 kamar.

“Apartemen ini memiliki dua kamar, tetapi spesifikasinya melebihi tipe Deluxe 3 kamar. Memiliki perbedaan di ruang keluarga yang terpisah, ruang tamu, ruang makan, dan balkon yang lebih luas, kamar utama pun lebih luxury, dan terakhir ada kamar mandi tamu.“ Pemuda itu berdiri di depan Alseenio dan menerangkan secara jelas dan terperinci tentang apartemennya.

“Terima kasih sudah menjelaskan.“ Alseenio menjawab dengan sopan dan ramah.

“Baik, saya pamit dahulu, Tuan Alseenio. Jika ada kendala dan keperluan, bisa hubungi melewati interkom yang sudah saya jelaskan tadi. Semoga Anda puas dengan apartemennya.“ Pemuda itu tersenyum sembari setengah membungkuk, lalu keluar dari apartemen Alseenio.

“Sial! Mewah sekali apartemen ini!“

Alseenio berkata dengan perasaan yang penuh kebahagiaan, matanya menyoroti ke sekeliling ruangan.

“Lantai cukup kokoh karena terbuat dari marmer import, atapnya pun tinggi sekali, lebih dari tiga meter ….“ Alseenio menjelajahi setiap ruangan sekali lagi dan bergumam di sepanjang jalan.

Puas dengan interior dan fasilitas yang ada, Alseenio segera meletakkan barang-barang yang ada di dalam kopernya.

Baju-baju orang tuanya ia letakkan di lemari di dalam kamar utamanya, semua barang yang bersifat privat atau pribadi ia taruh di kamar utama.

Kesimpulannya, Alseenio tidak perlu membeli perabotan atau aksesoris yang lain, pasalnya semua sudah ada di sini, hanya tinggal tempati saja.

“Masih pagi, sebaiknya aku pergi mengambil sepeda motor.“ Alseenio bangun dari kasur yang sangat empuk.

Kemudian ia keluar dari apartemen dan berjalan ke dalam lift.

Di tower ini tidak begitu ramai, lebih condong ke sepi dan tenang, ada beberapa pegawai yang kerja di lobi, ada satu pegawai wanita yang sejak munculnya Alseenio di lobi matanya terus terpaku pada sosok Alseenio.

Cukup risih, tetapi Alseenio mengabaikan, dan ia kebetulan bertemu dengan pemuda pegawai tadi, dan menanyakan ATM terdekat untuk menarik uang tunai.

Pemuda tersebut memang pada dasarnya baik, ia begitu sabar menunjukkan Alseenio ke ATM terdekat, dalam hatinya Alseenio berencana untuk memberi pemuda tersebut tip setelah ia kembali memindahkan sepeda motornya.

Lokasi ATM cukup dekat, cuma perlu berjalan beberapa menit, setelah mengambil uang sekitar 10 juta dan menaruhnya di dalam dompet, Alseenio memesan supir ojek online motor, dan ia diantarkan sampai ke rumah.

Dua kali Alseenio naik ojek online, kali ini ia hanya perlu membawa Zx-10RR miliknya, Yamaha R6 sudah ia parkirkan di parkiran apartemen. Ternyata itu juga harus bayar per bulannya, tidak perlu berpikir lagi Alseenio membayar parkiran untuk dua bulan.

“Karena kemarin aku kelupaan untuk membeli baju, aku akan membelinya sekarang.“

Alseenio melaju ke Mall GI tempat orang-orang berbelanja barang mewah original.

Tepat di perjalanan menuju Mall, Alseenio mendengar bunyi dering sistem.

[Ding! Misi Telah Terdeteksi!]

[Judul: Artis Sosmed.]

[Misi: Menjadi seorang Selebgrem di platfrom media sosial.]

[Kategori: Misi Jangka Panjang.]

[Syarat: Mendapatkan 100 ribu pengikut di akun yang Anda buat. (0/100.000)]

[Waktu: 1 Bulan.]

[Hadiah: 1x Kotak Misteri.]

[Hukuman: Kesialan Ekstrim Sepanjang Hidup.]

Terpopuler

Comments

Sak. Lim

Sak. Lim

tgl di hutan mc klaw ga mau di lihat org

2024-02-14

0

Sak. Lim

Sak. Lim

tpi masih krg lengkap tanpa wanita

2024-02-14

0

AuthorPalsu

AuthorPalsu

gimana ga direndahkan, pakaian lu aja pakaian mewah🗿🗿

2024-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sistem Terikat
2 Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama
3 Bab 3: Kulit Lembut Bayi
4 Bab 4: Hampir Gila
5 Bab 5: Akhirnya Selesai
6 Bab 6: Penjelasan Jendela Status
7 Bab 7: Bertambah Tampan
8 Bab 8: Mencoba Keluar Rumah
9 Bab 9: Sarapan Berbagi
10 Bab 10: Misi Spesial Pertama
11 Bab 11: Mulai Menyelesaikan Misi Spesial Pertama
12 Bab 12: Kebetulan Nama yang Sama
13 Bab 13: Hadiah yang Mencengangkan GoTe
14 Bab 14: Persiapan Pindah
15 Bab 15: CEO GoTe
16 Bab 16: Melihat Apartemen
17 Bab 17: Melewati Tempat Bermain
18 Bab 18: Terong Makin Panjang
19 Bab 19: Pelonjakan Akun
20 Bab 20: Wanita Agak Lain
21 Bab 21: Mobil Mewah Pertama
22 Bab 22: Mengambil Mobil
23 Bab 23: Santai di Kafe
24 Bab 24: Persiapan Motovlog
25 Bab 25: Misi Bernyanyi Malam Hari
26 Bab 26: Membuat Video Pertama
27 Bab 27: Mengutuk Sistem
28 Bab 28: Kebetulan Bertemu
29 Bab 29: Rekor Satu Juta
30 Bab 30: Sistem yang Baik
31 Bab 31: Candy Terkejut
32 Bab 32: Salam Kepal Tangan
33 Bab 33: Guru Menarik Gas
34 Bab 34: Terkenal di Sekolah
35 Bab 35: Pertunjukan Dadakan Sekolahan
36 Bab 36: Perayaan Channel
37 Bab 37: Jaya Exford Berkumpul
38 Bab 38: Puas Bertemu Teman
39 Bab 39: Anti-Geh
40 Bab 40: Fara?
41 Bab 41: Seperti Dahulu Kecil
42 Bab 42: Wanita Gila
43 Bab 43: Mobil Bekas
44 Bab 44: Keluarga yang Berprinsip
45 Bab 45: Konten Adik Gemas
46 Bab 46: Misi Sampingan Lanjutan
47 Bab 47: Misi Gagal
48 Bab 48: Pergi Menuju Cency
49 Bab 49: Tidak Memberi Misi
50 Bab 50: Pergi Menikmati Kota
51 Bab 51: Berkenalan dengan Wanita
52 Bab 52: Kolaborasi Dadakan
53 Bab 53: Mengantarkan Pulang Tiara
54 Bab 54: Membantu Wanita
55 Bab 55: Hari yang Sial
56 Bab 56: Sengatan Listrik Sistem
57 Bab 57: Pemuda Tidak Biasa
58 Bab 58: Penjahat Kelamin
59 Bab 59: Bakat Yoga
60 Bab 60: Penipuan
61 Bab 61: Bernyanyi Penuh Hayat
62 Bab 62: Band Perempuan?
63 Bab 63: Lagu Nostalgia
64 Bab 64: Pria Cantik
65 Bab 65: Kartu Legendaris
66 Bab 66: Borong Ponsel
67 Bab 67: Kuliah?
68 Bab 68: Mencari Pasangan
69 Bab 69: Wanita Mahal
70 Bab 70: Donasi Streamer Tier SSSR
71 Bab 71: Panggilan dan Hadiah Berkala
72 Bab 72: Romantis di Depan Alseenio
73 Bab 73: Masalah Tiara Selesai
74 Bab 74: Pria Suka Susu?
75 Bab 75: Mansion di Luar Nalar
76 Bab 76: Cosplay Karakter Nazito
77 Bab 77: Pria-Pria yang Aneh
78 Bab 78: Alseenio Idaman Wanita Cosplayer
79 Bab 79: Tantangan dari Alseenio
80 Bab 80: Pindah ke Apartemen
81 Bab 81: Acara Pameran Terbesar
82 Bab 82: Ribuan Wanita yang Ingkar
83 Bab 83: Ryan Sedikit Aneh
84 Bab 84: Keluarga Fara yang Bermasalah
85 Bab 85: Misteri Dunia
86 Bab 86: Bertambah Panjang
87 Bab 87: Misi Cosplayer Selesai
88 Bab 88: Misi Spesial Baru
89 Bab 89: Persiapan OkeTV
90 Bab 90: Benci Fitur Acak
91 Bab 91: Ganti Server
92 Bab 92: Bertemu Wanita Rusia
93 Bab 93: Tinggal Bersama
94 Bab 94: Fara Berbohong
95 Bab 95: Wanita Tercantik?
96 Bab 96: Kembali Normal
97 Bab 97: Fara Menjadi Nyamuk
98 Bab 98: Pegang Ucapanku
99 Bab 99: Diincar Agensi
100 Bab 100: Menikmati Waktu Berdua
101 Bab 101: Makan Bersama Ryan
102 Bab 102: Belanjaan Fara
103 Bab 103: OkeTV Terakhir
104 Bab 104: Berangkat Bertemu Niara
105 Bab 105: Hati yang Lembut
106 Bab 106: Niara Menangis
107 Bab 107: Hari yang Buruk
108 Bab 108: Persoalan Keuangan Dimudahkan
109 Bab 109: Kebahagiaan Datang
110 Bab 110: Terkejut Berat
111 Bab 111: Traktir Jaya Exford
112 Bab 112: Menghabiskan Uang dengan Mudah
113 Bab 113: Penonton Terharu
114 Bab 114: Bersin Tiba-tiba
115 Bab 115: Insting Hebat Wanita
116 Bab 116: Pemungutan Suara
117 Bab 117: Rencana Meminta Maaf
118 Bab 118: Pertunangan Niara dan Ryan
119 Bab 119: Saling Mengenal
120 Bab 120: Pergi ke Jepang
121 Bab 121: Sampai di Jepang
122 Bab 122: Berbelanja di Tokyo
123 Bab 123: Bertemu CEO
124 Bab 124: Melihat Seni Modern
125 Bab 125: Setengah Misi Terselesaikan
126 Bab 126: Terkenal di Thailand
127 Bab 127: Bersantai Sejenak
128 Bab 128: Misi Berbagi Uang Random
129 Bab 129: Bertemu Anak Kecil
130 Bab 130: Buat Anak?
131 Bab 131: Siap Merayakan Tahun Baru
132 Bab 132: Pesta Tahun Baru
133 Bab 133: Pergi Jalan-jalan Sekali Lagi
134 Bab 134: Belanja Brutal
135 Bab 135: Pergi Bertemu Idol
136 Bab 136: Kartu Langka
137 Bab 137: Ski Salju Korsel
138 Bab 138: Fandick Tidak Bisa Pulang
139 Bab 139: Anda Kena Prank
140 Bab 140: Belanja Oleh-oleh
141 Bab 141: Mengungkapkan Identitas
142 Bab 142: Bertemu Wanita
143 Bab 143: Makin Dekat
144 Bab 144: Kemajuan Cinta Fandick
145 Bab 145: Keanehan di Dunia
146 Bab 146: Wujud Wanita Tercantik
147 Bab 147: Pemberkatan
148 Bab 148: Penusukan Ayah Fara
149 Bab 149: Dipukuli Orang
150 Bab 150: Membereskan Penjahat Teri
151 Bab 151: Menimbang Persetujuan Undangan
152 Bab 152: Datang ke Acara
153 Bab 153: Tampil di Televisi
154 154: Mengekspos Hubungan
155 Bab 155: Rahasia Lain
156 Bab 156: Misi yang Sulit
157 Bab 157: Duel Om Botak
158 Bab 158: Misi Pengalaman Hidup
159 Bab 159: Penempatan Kerja
160 Bab 160: Ibu Rekrutmen
161 Bab 161: Menabung Konten
162 Bab 162: Berangkat Kerja
163 Bab 163: Hari Pertama Kerja
164 Bab 164: Berjalan Lancar
165 Bab 165: Tragedi Restoran
166 Bab 166: Mengajari Fara Seni Bela Diri
167 Bab 167: Seorang Dikenal ke Restoran
168 Bab 168: Cantika ke Restoran
169 Bab 169: Fandick Lampu Hijau
170 Bab 170: Kenaikan Omzet
171 Bab 171: Daun Aneh
172 Bab 172: Latihan Bela Diri dan Fandick
173 Bab 173: Hari Terakhir Pelayan
174 Bab 174: Perpisahan Restoran
175 Bab 175: Panen Hadiah Besar
176 Bab 176: Kedua Orang Tinggi
177 Bab 177: Acara Meriah
178 Bab 178: Pertandingan Dimulai
179 Bab 179: Menunjukkan Kekuatan
180 Bab 180: Pemenang Acara
181 Bab 181: Acara Selesai
182 Bab 182: Reputasi Besar
183 Bab 183: Pergi Bisnis Syuting
184 Bab 184: Bertemu dengan Seseorang
185 Bab 185: Memberi iPon
186 Bab 186: Penyelesaian Pembagian Ponsel
187 Bab 187: Berdiskusi Bersama Direktur
188 Bab 188: Syuting Film
189 Bab 189: Penyelesaian Tugas Aktor
190 Bab 190: Hadiah Super Langka
191 Bab 191: Menunjukkan Burung
192 Bab 192: Bermain dengan Burung Huia
193 Bab 193: Kedatangan Tamu Jaya Exford
194 Bab 194: Tujuan Kedatangan Mereka
195 Bab 195: Misi Baru Kolaborasi
196 Bab 196: Terkadang Pamer Diwajibkan
197 Bab 197: Pengalaman Berkesan Tamu
198 Bab 198: Persiapan Kolaborasi kedua
199 Bab 199: Bertemu Boyband Terkenal
200 Bab 200: Heboh Satu Mall
201 Bab 201: Kabur dari Para Penggemar
202 Bab 202: Mulai Bermain OkeTV
203 Bab 203: Bertemu Wanita Tak Terduga
204 Bab 204: Bertemu Artis India
205 Bab 205: OkeTV dengan PTS Selesai
206 Bab 206: Hari Penuh Kebebasan
207 Bab 207: Kejutan untuk Fara
208 Bab 208: Keterkejutan di Karaoke
209 Bab 209: Kolaborasi Bernyanyi
210 Bab 210: Kolaborasi Tahap Pertama Selesai
211 Bab 211: Kebahagiaan Teman
212 Bab 212: Hadiah Besar Teman
213 Bab 213: Bertemu Goat
214 Bab 214: Menyimpan Rahasia Besar
215 Bab 215: Konser Kolaborasi
216 Bab 216: Kemampuan Sedikit Hambar
217 Bab 217: Suami?
218 Bab 218: Rencana Pernikahan Dipercepat
219 Bab 219: Kolaborasi Hampir Selesai
220 Bab 220: Terima Kasih
221 Bab 221: Perencanaan Pernikahan Serius
222 Bab 222: Penantian Panjang
223 Bab 223: Kebahagiaan Menanti
224 Bab 224: Nostalgia
225 Bab 225: Bertemu Kembali (Tamat)
226 Pengumuman
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Bab 1: Sistem Terikat
2
Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama
3
Bab 3: Kulit Lembut Bayi
4
Bab 4: Hampir Gila
5
Bab 5: Akhirnya Selesai
6
Bab 6: Penjelasan Jendela Status
7
Bab 7: Bertambah Tampan
8
Bab 8: Mencoba Keluar Rumah
9
Bab 9: Sarapan Berbagi
10
Bab 10: Misi Spesial Pertama
11
Bab 11: Mulai Menyelesaikan Misi Spesial Pertama
12
Bab 12: Kebetulan Nama yang Sama
13
Bab 13: Hadiah yang Mencengangkan GoTe
14
Bab 14: Persiapan Pindah
15
Bab 15: CEO GoTe
16
Bab 16: Melihat Apartemen
17
Bab 17: Melewati Tempat Bermain
18
Bab 18: Terong Makin Panjang
19
Bab 19: Pelonjakan Akun
20
Bab 20: Wanita Agak Lain
21
Bab 21: Mobil Mewah Pertama
22
Bab 22: Mengambil Mobil
23
Bab 23: Santai di Kafe
24
Bab 24: Persiapan Motovlog
25
Bab 25: Misi Bernyanyi Malam Hari
26
Bab 26: Membuat Video Pertama
27
Bab 27: Mengutuk Sistem
28
Bab 28: Kebetulan Bertemu
29
Bab 29: Rekor Satu Juta
30
Bab 30: Sistem yang Baik
31
Bab 31: Candy Terkejut
32
Bab 32: Salam Kepal Tangan
33
Bab 33: Guru Menarik Gas
34
Bab 34: Terkenal di Sekolah
35
Bab 35: Pertunjukan Dadakan Sekolahan
36
Bab 36: Perayaan Channel
37
Bab 37: Jaya Exford Berkumpul
38
Bab 38: Puas Bertemu Teman
39
Bab 39: Anti-Geh
40
Bab 40: Fara?
41
Bab 41: Seperti Dahulu Kecil
42
Bab 42: Wanita Gila
43
Bab 43: Mobil Bekas
44
Bab 44: Keluarga yang Berprinsip
45
Bab 45: Konten Adik Gemas
46
Bab 46: Misi Sampingan Lanjutan
47
Bab 47: Misi Gagal
48
Bab 48: Pergi Menuju Cency
49
Bab 49: Tidak Memberi Misi
50
Bab 50: Pergi Menikmati Kota
51
Bab 51: Berkenalan dengan Wanita
52
Bab 52: Kolaborasi Dadakan
53
Bab 53: Mengantarkan Pulang Tiara
54
Bab 54: Membantu Wanita
55
Bab 55: Hari yang Sial
56
Bab 56: Sengatan Listrik Sistem
57
Bab 57: Pemuda Tidak Biasa
58
Bab 58: Penjahat Kelamin
59
Bab 59: Bakat Yoga
60
Bab 60: Penipuan
61
Bab 61: Bernyanyi Penuh Hayat
62
Bab 62: Band Perempuan?
63
Bab 63: Lagu Nostalgia
64
Bab 64: Pria Cantik
65
Bab 65: Kartu Legendaris
66
Bab 66: Borong Ponsel
67
Bab 67: Kuliah?
68
Bab 68: Mencari Pasangan
69
Bab 69: Wanita Mahal
70
Bab 70: Donasi Streamer Tier SSSR
71
Bab 71: Panggilan dan Hadiah Berkala
72
Bab 72: Romantis di Depan Alseenio
73
Bab 73: Masalah Tiara Selesai
74
Bab 74: Pria Suka Susu?
75
Bab 75: Mansion di Luar Nalar
76
Bab 76: Cosplay Karakter Nazito
77
Bab 77: Pria-Pria yang Aneh
78
Bab 78: Alseenio Idaman Wanita Cosplayer
79
Bab 79: Tantangan dari Alseenio
80
Bab 80: Pindah ke Apartemen
81
Bab 81: Acara Pameran Terbesar
82
Bab 82: Ribuan Wanita yang Ingkar
83
Bab 83: Ryan Sedikit Aneh
84
Bab 84: Keluarga Fara yang Bermasalah
85
Bab 85: Misteri Dunia
86
Bab 86: Bertambah Panjang
87
Bab 87: Misi Cosplayer Selesai
88
Bab 88: Misi Spesial Baru
89
Bab 89: Persiapan OkeTV
90
Bab 90: Benci Fitur Acak
91
Bab 91: Ganti Server
92
Bab 92: Bertemu Wanita Rusia
93
Bab 93: Tinggal Bersama
94
Bab 94: Fara Berbohong
95
Bab 95: Wanita Tercantik?
96
Bab 96: Kembali Normal
97
Bab 97: Fara Menjadi Nyamuk
98
Bab 98: Pegang Ucapanku
99
Bab 99: Diincar Agensi
100
Bab 100: Menikmati Waktu Berdua
101
Bab 101: Makan Bersama Ryan
102
Bab 102: Belanjaan Fara
103
Bab 103: OkeTV Terakhir
104
Bab 104: Berangkat Bertemu Niara
105
Bab 105: Hati yang Lembut
106
Bab 106: Niara Menangis
107
Bab 107: Hari yang Buruk
108
Bab 108: Persoalan Keuangan Dimudahkan
109
Bab 109: Kebahagiaan Datang
110
Bab 110: Terkejut Berat
111
Bab 111: Traktir Jaya Exford
112
Bab 112: Menghabiskan Uang dengan Mudah
113
Bab 113: Penonton Terharu
114
Bab 114: Bersin Tiba-tiba
115
Bab 115: Insting Hebat Wanita
116
Bab 116: Pemungutan Suara
117
Bab 117: Rencana Meminta Maaf
118
Bab 118: Pertunangan Niara dan Ryan
119
Bab 119: Saling Mengenal
120
Bab 120: Pergi ke Jepang
121
Bab 121: Sampai di Jepang
122
Bab 122: Berbelanja di Tokyo
123
Bab 123: Bertemu CEO
124
Bab 124: Melihat Seni Modern
125
Bab 125: Setengah Misi Terselesaikan
126
Bab 126: Terkenal di Thailand
127
Bab 127: Bersantai Sejenak
128
Bab 128: Misi Berbagi Uang Random
129
Bab 129: Bertemu Anak Kecil
130
Bab 130: Buat Anak?
131
Bab 131: Siap Merayakan Tahun Baru
132
Bab 132: Pesta Tahun Baru
133
Bab 133: Pergi Jalan-jalan Sekali Lagi
134
Bab 134: Belanja Brutal
135
Bab 135: Pergi Bertemu Idol
136
Bab 136: Kartu Langka
137
Bab 137: Ski Salju Korsel
138
Bab 138: Fandick Tidak Bisa Pulang
139
Bab 139: Anda Kena Prank
140
Bab 140: Belanja Oleh-oleh
141
Bab 141: Mengungkapkan Identitas
142
Bab 142: Bertemu Wanita
143
Bab 143: Makin Dekat
144
Bab 144: Kemajuan Cinta Fandick
145
Bab 145: Keanehan di Dunia
146
Bab 146: Wujud Wanita Tercantik
147
Bab 147: Pemberkatan
148
Bab 148: Penusukan Ayah Fara
149
Bab 149: Dipukuli Orang
150
Bab 150: Membereskan Penjahat Teri
151
Bab 151: Menimbang Persetujuan Undangan
152
Bab 152: Datang ke Acara
153
Bab 153: Tampil di Televisi
154
154: Mengekspos Hubungan
155
Bab 155: Rahasia Lain
156
Bab 156: Misi yang Sulit
157
Bab 157: Duel Om Botak
158
Bab 158: Misi Pengalaman Hidup
159
Bab 159: Penempatan Kerja
160
Bab 160: Ibu Rekrutmen
161
Bab 161: Menabung Konten
162
Bab 162: Berangkat Kerja
163
Bab 163: Hari Pertama Kerja
164
Bab 164: Berjalan Lancar
165
Bab 165: Tragedi Restoran
166
Bab 166: Mengajari Fara Seni Bela Diri
167
Bab 167: Seorang Dikenal ke Restoran
168
Bab 168: Cantika ke Restoran
169
Bab 169: Fandick Lampu Hijau
170
Bab 170: Kenaikan Omzet
171
Bab 171: Daun Aneh
172
Bab 172: Latihan Bela Diri dan Fandick
173
Bab 173: Hari Terakhir Pelayan
174
Bab 174: Perpisahan Restoran
175
Bab 175: Panen Hadiah Besar
176
Bab 176: Kedua Orang Tinggi
177
Bab 177: Acara Meriah
178
Bab 178: Pertandingan Dimulai
179
Bab 179: Menunjukkan Kekuatan
180
Bab 180: Pemenang Acara
181
Bab 181: Acara Selesai
182
Bab 182: Reputasi Besar
183
Bab 183: Pergi Bisnis Syuting
184
Bab 184: Bertemu dengan Seseorang
185
Bab 185: Memberi iPon
186
Bab 186: Penyelesaian Pembagian Ponsel
187
Bab 187: Berdiskusi Bersama Direktur
188
Bab 188: Syuting Film
189
Bab 189: Penyelesaian Tugas Aktor
190
Bab 190: Hadiah Super Langka
191
Bab 191: Menunjukkan Burung
192
Bab 192: Bermain dengan Burung Huia
193
Bab 193: Kedatangan Tamu Jaya Exford
194
Bab 194: Tujuan Kedatangan Mereka
195
Bab 195: Misi Baru Kolaborasi
196
Bab 196: Terkadang Pamer Diwajibkan
197
Bab 197: Pengalaman Berkesan Tamu
198
Bab 198: Persiapan Kolaborasi kedua
199
Bab 199: Bertemu Boyband Terkenal
200
Bab 200: Heboh Satu Mall
201
Bab 201: Kabur dari Para Penggemar
202
Bab 202: Mulai Bermain OkeTV
203
Bab 203: Bertemu Wanita Tak Terduga
204
Bab 204: Bertemu Artis India
205
Bab 205: OkeTV dengan PTS Selesai
206
Bab 206: Hari Penuh Kebebasan
207
Bab 207: Kejutan untuk Fara
208
Bab 208: Keterkejutan di Karaoke
209
Bab 209: Kolaborasi Bernyanyi
210
Bab 210: Kolaborasi Tahap Pertama Selesai
211
Bab 211: Kebahagiaan Teman
212
Bab 212: Hadiah Besar Teman
213
Bab 213: Bertemu Goat
214
Bab 214: Menyimpan Rahasia Besar
215
Bab 215: Konser Kolaborasi
216
Bab 216: Kemampuan Sedikit Hambar
217
Bab 217: Suami?
218
Bab 218: Rencana Pernikahan Dipercepat
219
Bab 219: Kolaborasi Hampir Selesai
220
Bab 220: Terima Kasih
221
Bab 221: Perencanaan Pernikahan Serius
222
Bab 222: Penantian Panjang
223
Bab 223: Kebahagiaan Menanti
224
Bab 224: Nostalgia
225
Bab 225: Bertemu Kembali (Tamat)
226
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!