Suara yang sedikit gugup namun masih terdengar seperti seseorang yang cakap datang dari telepon.
'Kepan Lana CEO perusahaan GoTe?'
Setelah mendengar ucapan pihak telepon, Alseenio tertegun sesaat, namun ia segera mengingat identitas pihak yang menelpon.
Ternyata yang menelponnya di malam hari adalah CEO perusahaan GoTe yang baru saja ia dapatkan sahamnya, Alseenio juga tahu orang ini, selain CEO orang ini juga adalah pemegang saham dengan hak suara yang tinggi.
Beliau merupakan orang Indonesia yang di mana terdapat tiga orang lagi selain Kepan Lana yang mengendalikan perusahaan GoTe meski sahamnya yang dimiliki tidak begitu banyak, bahkan kurang dari 5%.
Akan tetapi, hak suara yang dimiliki mereka berempat sangat tinggi.
“Ternyata itu Tuan Kepan. Selamat malam juga, Tuan Kepan. Ada apa memanggil saya, Tuan Kepan?“ tanya Alseenio dengan sopan tanpa adanya rasa gugup.
Mentalitasnya sebagai orang dengan sistem sedang diuji saat ini.
“Ada hal yang ingin saya beri tahu, Tuan Alseenio. Jadi, perusahaan telah memberitahukan bahwasanya ada seseorang yang berasal dari Indonesia yang sudah lama memegang saham seri A dan B yang jumlahnya jika digabungkan berjumlah 10% saham, lebih banyak saham A ketimbang saham B, ternyata orang itu adalah Anda, Tuan Alseenio.
Tujuan saya menelepon hanya ingin memberi tahu Anda mengenai informasi mengenai hak suara perusahaan yang mengendalikan perusahaan, saham yang Anda punya memiliki hak suara yang tidak begitu tinggi karena sesuai dengan rasio hak suara pemegang saham B dan A, yaitu (50:1).
Jadi, kapan Anda berkunjung ke kantor untuk memeriksa dan membimbing perusahaan?“ Kepan Lana menjelaskan dengan singkat persoalan perusahaan dan saham yang Alseenio punya.
Dikarenakan saham yang dipunya Alseenio saham A ia memiliki hak suara pemilihan untuk pengendalian perusahaan dengan jumlah kecil.
[Ding! Misi Telah Terdeteksi!]
[Judul Misi: Jadilah Ikan Asin yang Kaya Raya.]
[Misi: Biarkan pemegang perusahaan menjalankan perusahaan, Anda hanya perlu menunggu dividen perusahaan datang dan menerimanya.]
[Syarat: Setiap hadiah saham yang didapatkan dan Anda membiarkan pemegang perusahaan yang dahulu tetap bekerja tanpa ikut campur mengenai pemilihan jalan perusahaan, Anda mendapatkan hadiah.]
[Hadiah: 1x Kotak Misteri.]
[Hukuman: Tersengat listrik 100 Miliar Volt.]
Ketika Alseenio hendak menjawab, suara Sistem berbunyi, dan Sistem memberi pemberitahuan tentang misi.
Setelah melihat misi beberapa saat, dalam waktu singkat itu Alseenio sudah memutuskan untuk mengikuti misi.
Tidaklah mungkin ia menolak misi Sistem dan tidak akan membiarkan dirinya menggagalkan misi tersebut.
Mengabaikan hukuman Sistemnya yang tidak wajar, keseluruhan misi memang sesuai dengan keinginan Alseenio sendiri.
Ia memang tidak ingin campur tangan mengenai masalah perusahaan yang belum diketahui bagaimana operasi perusahaan tersebut berjalan.
“Sebelumnya saya meminta maaf terlebih dahulu, Tuan Kepan. Saya tidak bisa pergi ke perusahaan dalam waktu dekat ini, tetapi saya pastikan untuk datang ke perusahaan untuk berkunjung.
Adapun mengenai urusan perusahaan, saya mengikuti undang-undang dan aturan perusahaan, yang di mana saya akan menyerahkan masalah dan urusan profesional perusahaan kepada Anda dan yang lainnya. Situasi perusahaan sudah bagus, jadi tidak perlu diubah.
Tuan Kepan saya percayakan perusahaan kepada Anda dan yang lainnya, makin sukses dan lebih khawatir lagi di masa depan!“ ucap Alseenio dengan kalimat yang formal dan saling menghormati sesama pemegang saham.
Alseenio memutuskan untuk menyerahkan semua masalah perusahaan kepada keempat pengendali perusahaan yang sama seperti awalnya.
Bukan karena tanpa alasan, Alseenio tidak mengetahui banyak tentang berjalannya perusahaan GoTe, apabila ia campur tangan takut itu akan menjadi tindakan yang gegabah.
Itu akan menciptakan kerugian ke diri sendiri, untuk sekarang ini ia tidak perlu terburu-buru.
“Terima kasih atas kepercayaannya, Tuan Alseenio. Anda tidak perlu khawatir, saya akan berusaha untuk memajukan perusahaan sebisa mungkin, dan saya tidak akan mengecewakan Anda.“
Nada suara Kepan CEO GoTe dari telepon menjadi penuh kesenangan, dan kegugupan di dalam hatinya telah banyak menghilang setelah Alseenio berkata seperti itu.
Di masa lalu, satu tahun setelah berdirinya GoTe, perusahaan itu diakuisisi oleh seseorang yang misterius dengan 10% saham, selama beberapa tahun itu pihak misterius ini hanya mengirim agen dan tidak berniat untuk muncul dan mengungkapkan diri.
Dan beberapa jam yang lalu Kepan mendapatkan kabar bahwa orang misterius itu sudah mengungkapkan diri, dan pihak manajemen langsung memintanya untuk menelpon pihak misterius itu dan ternyata pihak misterius masih satu kewarganegaraan dengannya.
Setelah mendapatkan berita baik tersebut, suasana hati Kepan menjadi senang, sebab banyak pihak pemegang saham dari orang Indonesia daripada pihak asing.
Tentu saja, Kepan dengan senang hati menerima tugas ini, di lubuk hatinya ia ingin berteman dengan pemegang misterius tersebut.
Pada akhirnya sekarang ia berhasil berteman dengan pemegang saham misterius yang sesuai keinginannya.
“Baiklah, aku percaya pada Anda, Tuan Kepan. Apakah ada yang lain lagi?“ tanya Alseenio dengan cara berbicara yang tenang.
“Ada satu hal lagi, pihak keuangan perusahaan akan mentransfer uang pendapatan selama dua tahun ini kepada Anda.
Besok sudah dipastikan sudah terkirim pada akun Anda, jika sudah diterima tolong beri saya kabar ke nomor telepon ini, Tuan Alseenio.“
Perusahaan GoTe didirikan pada tahun 2019 dan satu tahun berikutnya Alseenio baru mengirim modal, dan waktunya pun di akhir tahun 2020.
Dividen yang seharusnya diberikan karena pemegang saham misterius ini tidak memberi tahu akun setelah menanam modal.
Dan kini semuanya sudah terjawab, pendapatan Alseenio yang tertahan sudah waktunya untuk dibagikan.
“Oke, aku akan memeriksa besok pagi dan segera mengabarkannya kepada Anda, Tuan Kepan. Terima kasih atas informasinya.“
“Sama-sama, hanya itu saja yang ingin saya sampaikan. Jadi … selamat malam, Tuan Alseenio. Maaf mengganggu waktunya.“
“Oke, selamat malam. Tidak apa-apa.“
“Kami menunggu kedatangan Anda.“
“Saya usahakan.“
“Baiklah, Tuan Alseenio. Selamat beristirahat.“
Pihak lain memutuskan panggilan setelah mengucapkan salam yang sopan.
“Aku hanya tinggal menunggu uang pendapatan tahunanku masuk, bukan? Jadi … aku sekarang menjadi orang yang kaya raya?“
Begitu telepon terhenti, Alseenio masih tidak percaya bahwa kebahagiaan datang secepat ini kepadanya.
Sudah tak perlu diragukan lagi, besok ia akan mendapatkan uang dengan jumlah yang banyak, kebahagiaan ini terlalu cepat datangnya sehingga Alseenio masih meragukan kenyatannya.
[Ding! Anda Telah Menyelesaikan Misi Jadilah Ikan Asin yang Kaya Raya!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Tinggi +3 cm!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Mengendarai Mobil Tingkat Tinggi!]
[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Rolex Oyster Perpetual 41!]
Setelah suara mekanis Sistem menghilang, reaksi aneh Alseenio rasakan pada tubuhnya.
Sejumlah pengetahuan mengendarai mobil masuk ke dalam otaknya dan tertancap permanen di dalam ingatannya.
Rasa kesemutan tidak hanya terasa di sekujur tubuhnya, kepala dan otaknya pun terasa pusing dan runyam.
Alseenio membungkuk di dekat pintu kamar, memeluk kepalanya berharap proses ini segera selesai.
Rasa pusing yang menimpa kepala Alseenio mulai menghilang dengan seiringnya waktu berjalan, rasa runyam seperti kesemutan di seluruh tubuhnya telah menghilang terlebih dahulu.
“Sayangnya aku belum memiliki mobil, mungkin aku akan membelinya nanti.“
Sehabis proses itu selesai, hal yang pertama kali diucapkan Alseenio adalah tentang dirinya yang belum memiliki mobil.
Pada saat ini, Alseenio sudah sangat lihai dalam mengendarai mobil, keterampilan ini sangat bagus, terlebih di jalan raya Jakarta yang begitu macet dan padat, ia akan menggunakan kemampuan ini untuk menyalip dan memudahkannya untuk cepat sampai di rumah.
Tok! Tok!
“Permisi! Ini makanannya!“
Pengantar makanan sepertinya sudah datang di rumah Alseenio.
“Tunggu sebentar!“ sahut Alseenio.
Ia bergegas membuka pintu kamar dan berjalan ke pintu masuk rumah.
Membuka pintu rumah, lalu Alseenio sedikit menundukkan kepalanya untuk bisa keluar dari rumah dan menghadap kurir Gopud.
“Ini pesanannya, mas.“ Kurir Gopud ini seorang pria sedikit tua, kemungkinan telah berkeluarga, ia menyerahkan sebungkus makanan yang Alseenio pesan dengan sikap ramah.
“Terima kasih, ini uangnya.“ Alseenio mengeluarkan lima lembar uang seratus ribu rupiah dan mengepalkannya ke tangan si Kurir.
“Ini?“ Kurir menatap wajah Alseenio dengan ekspresi bingung dan terpana, wajahnya seperti sedang meminta penjelasan dari yang dimaksud Alseenio.
“Uang itu buat abang Kurir sana. Terima kasih sudah menerima pesanan saya, padahal ini sudah malam.“ Alseenio berkata dengan nada ramah.
“Di rumah ada anak dan istri, kan?“ tanya Alseenio.
“Iya, ada mas.“ Kurir itu mengangguk sembari memegang uang yang Alseenio berikan.
“Kalau begitu sekarang lebih baik pulang dan temani anak dan istri.“
“Terima kasih, uangnya mas.“ Mata Kurir itu membesar, dalam sekejap ia mengerti apa yang dimaksud oleh Alseenio di depannya.
Pria kurir pengantar makanan ingin membungkuk, namun tangan Alseenio dengan cepat menghalangi tubuhnya.
“Mas, boleh minta foto? Istri saya kebetulan suka drama Negeri Ginseng. Masnya mirip dengan aktor yang bermain drama itu soalnya, istri saya pasti senang.“ Kurir itu berkata dengan sedikit bersemangat dan masih sopan.
“Oke-oke, ayo kita foto bersama.“
Alseenio tidak bisa menolak.
Kurir itu mendekati Alseenio, lalu mengangkat ponselnya dan mengarahkan kamera depan ke mereka berdua.
Dengan lampu flash kamera depan yang mengedip, foto telah berhasil ditangkap.
“Terima kasih banyak, mas.“
Selepas berfoto bersama, Kurir itu mengucapkan terima kasih sekali lagi sebelum akhirnya pergi.
Alseenio masuk kembali ke dalam rumah dan memakan makanannya di depan kedua motor sport, menikmati keindahan sepeda motor yang keren dan garang, berbarengan dengan kelezatan makanan.
Setelah makan, Alseenio bersiap-siap untuk tidur.
Menyikat gigi dan mencuci muka dengan air biasa, lalu dia pergi ke kasurnya.
“Kotak Rolex? Mewah sekali!“
Di atas kasurnya terdapat satu kotak jam tangan yang di bungkus kotak itu terpampang nama Rolex dengan jelas.
Alseenio mengambilnya, dan membuka secara hati-hati, segera setelah membuka kotak yang membungkus jam tangan, ia melihat sebuah jam tangan dengan tubuh jam tangan berwarna silver mengkilap dan jarum jamnya berwarna emas.
“Ini terlalu mewah, bukan?!“
[Ding!]
“Tidak-tidak, jam tangan ini biasa saja.“ Alseenio langsung mengubah reaksinya begitu mendengar suara prompt Sistem.
Mengingat apa yang telah dikatakan Sistem, Ia tidak boleh bereaksi begitu berlebihan ketika mendapatkan barang mewah dan mahal.
Harus tetap dingin dan tenang.
“Coba kulihat harga jam tangan ini.“
Alseenio bersandar di papan kepala tempat tidur, dan mencari kata kunci jam tangannya yang didapatkan.
Segera informasi yang dicari langsung ditemukan, dan harga resmi jam tangan ini dilihat olehnya.
Mata Alseenio membelalak, ia melirik kembali jam tangannya dengan wajah yang tidak percaya.
“Jam tangan ini seharga empat sepeda motor bebek? Mahal sekali!“
Di ponselnya menampilkan harga jam tangan tersebut, yaitu memiliki harga Rp 91 juta.
Harga yang fantastis dan mahal, akan tetapi Alseenio melihat bahwa ada jam tangan yang lebih mahal lagi dari yang ia dapatkan, Alseenio masih senang mendapatkan jam tangan ini, besok pasti dia pakai bersamaan dengan baju dan celana yang diberi oleh sistem.
[Misi Jadilah Ikan Asin yang Kaya Raya akan terus berlaku ketika Anda tidak ikut campur dengan perusahaan yang didapatkan dari Sistem, misi akan gagal apabila Tuan Rumah melanggar, hukuman misi juga akan menanti, selain itu misi akan tidak berlaku dengan sendirinya. Sistem akan memberi tahu ketika saat itu datang.]
Suara Sistem muncul kembali dengan membawa pemberitahuan penting kepada Alseenio.
Melihat pemberitahuan dari Sistem, Alseenio merespons setuju.
Setelah semuanya sudah selesai, Alseenio berbaring di tempat tidur dan mulai tidur.
….
“Sudah semuanya, mas? Ada lagi barang yang ingin dibawa.“ Pria tua dan agak gemuk bertanya dengan ramah kepada pemuda tampan memakai masker hitam dengan baju dan celana berwarna hitam, pria itu adalah Gokar, pengendara ojek mobil.
Pemuda yang memakai pakaian serba hitam adalah Alseenio yang ingin pergi ke apartemennya di dekat bangunan Astro.
“Sudah, pak.“ Alseenio mengangguk.
Semua barang sudah dibereskan semalam, di rumah pun sudah ia rapihkan, sudah ia periksa secara berkala.
Kedua motor belum ia bawa, rencananya ia akan membawa satu per satu ke parkiran apartemen.
“Kalau begitu, kita berangkat, mas.“
Pria tua itu membuka pintu mobil dan masuk, Alseenio pun membuka pintu mobil belakang dan masuk ke dalam.
Mobil sedan yang ada di jalan depan gang rumah Alseenio itu melaju perlahan meninggalkan rumah Alseenio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
ateu kraken
sorry, nama nya kurang keren :) nama mc nya juga :( kenapa harus ada asep nya :( orang Sunda kali ya
2024-03-23
1
argha putera
mau sampe tinggi brpa???
2024-02-13
0
ミ●﹏☉ミ
GK sampai 0,0000000000000000000000000001 detik aj dah modar+ilang
2023-11-13
0