Bab 9: Sarapan Berbagi

Tepat saat dia ingin melangkah menuju penjual bubur ayam, suara mekanis terdengar di dalam benaknya.

[Ding! Terdeteksi Anda telah memicu misi!]

[Judul Misi: Sarapan Berbagi.]

[Misi: Membayar harga satu porsi bubur ayam dengan 10x harga aslinya.]

[Waktu: 1 Jam.]

[Hadiah: 1x Kotak Misteri.]

[Hukuman: Hutang pada bank 1 Triliun Rupiah.]

Layar transparan muncul dan melayang di depan pandangan Alseenio, seketika saat ia membaca pada bagian hukuman misi membuat Alseenio mati rasa.

Berdiam diri di bahu jalan sembari menatap pada satu arah dengan pandangan yang kosong, orang-orang yang kebetulan melewati jalan yang ada di depan Alseenio, mereka semua melirik Alseenio dengan aneh.

'Serius? Hukumannya seperti ini?' tanya Alseenio di dalam hatinya kepada Sistem.

[Iya, hukumannya seperti itu, tidak bisa diubah apalagi diringankan.]

Ingin rasanya Alseenio menangis, tapi tidak mungkin menangis di pinggir jalan. Bisa-bisa dirinya menjadi bahan pembicaraan orang-orang yang lewat di jalan ini.

Berjalan cepat menuju tukang bubur ayam di kejauhan dengan wajah yang penuh tekad.

Waktu yang tersedia sangat terbatas, Alseenio tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang ada hanya untuk melakukan hal yang sia-sia, seperti menunggu dia yang online dan membalas pesan.

“Pak, beli satu porsi bubur.“ Berdiri di samping pria yang sedikit tua sedang menyiapkan bubur, dan berkata untuk memesan bubur.

Bapak yang menjualnya hampir seumuran dengan ayah Alseenio yang sudah tidak ada kalau dilihat dari tampilannya.

Kerutan di wajah Bapak ini sudah banyak muncul dan terlihat jelas dalam pandangan Alseenio.

“Makan di sini? Atau mau dibungkus?“ tanya Bapak penjual bubur ini sembari bergerak dengan gesit mengambil bubur yang ada di panci khusu bubur.

“Bungkus saja, Pak.“

“Oke, tunggu di bangku saja, kalau berdiri nanti pegal kakinya.“

Bapak penjual ini perhatian terhadap pelanggan, Alseenio menghargai sikap Bapak ini.

“Iya, pak.“

Senyuman hangat muncul di wajah Alseenio saat menjawab, lalu dia berbalik dan duduk di tempat duduk yang telah disediakan oleh si Bapak untuk pelanggannya.

Duduk di bangku atau kursi plastik dengan satu buah meja berukuran sedikit besar yang diletakkan di depannya, ini adalah tempat untuk orang-orang yang ingin makan di tempat.

“Halo.“ Alseenio menyapa pria muda yang juga duduk di bangku lainnya.

“Halo,” jawab Pemuda itu dengan senyum.

Mereka berdua duduk dan masuk ke dalam kesibukannya sendiri.

Pria muda itu kembali melihat ponselnya setelah menyapa kembali Alseenio. Melihat sejenak tampilan Pria muda yang membalas sapaannya, dari wajah Pemuda ini sepertinya tidak jauh umurnya dengannya, kemungkinan besar berusia sekitar 20 tahun ke atas.

Pakaiannya pun rapih, memakai atasan jaket hitam lengan panjang, celana hitam bahan, dan sepatu hitam pantofel, Alseenio menebak Pemuda ini akan berangkat kerja setelah memakan bubur.

Benar saja dengan dugaannya, tidak lama saat Alseenio memainkan ponsel barunya, Bapak penjual bubur datang sambil membawa mangkok berisikan bubur di tangannya, lalu menaruk mangkok itu di depan Pria muda yang menyapanya.

“Ini buburnya.“

“Terima kasih, Pak.“ Pemuda itu menjawab dengan senyum yang pernah ditunjukkan pada Alseenio.

Orang-orang di sini ternyata ramah-tamah kepada sesama, jujur saja ia sangat menyukai lingkungan seperti ini.

Pemuda itu menyisihkan ponselnya di atas meja dan mulai menyantap buburnya.

Merasa tidak sopan jika terus dia tatap, jadi Alseenio kembali menatap ponselnya lagi.

Tidak tahu ingin membuka aplikasi apa, ia iseng untuk membuka aplikasi Telegrom, dan saat dia membukanya, ia melihat pesan dari Niara, wanita yang menjadi target misi sebelumnya.

Membuka kotak pesan dari Niara, segera Alseenio melihat tiga pesan yang dikirim oleh Niara di jam lima pagi.

|Niara: “Selamat pagi!“|

|Niara: “Semangat jalani aktivitasnya!“|

|Niara: “Sarapan jangan lupa, ya.“|

Membaca tiga pesan tersebut membuat hati Alseenio menghangat sekaligus berbunga, baru kali ini ia diperhatikan oleh Wanita yang seumuran dengannya.

Sayang sekali Alseenio tidak melihat wajah dari wanita bernama Niara ini, di kotak obrolan atau kotak pesan dia tidak memasang fotonya sendiri hanya ada foto sebuah karakter kartun wanita.

Dengan wajah yang sedikit memerah, jari-jari tangannya menari di atas layar dan mengetik beberapa kelimat untuk membalas pesan.

|Alseenio: “Selamat pagi juga!“|

|Alseenio: “Kamu juga, ya.“|

|Alseenio: “Semangat hari ini!“|

Memandang layar ponsel pintarnya, pipi Alseenio sedikit memerah setelah mengirim pesan seperti itu, untuk pertama kalinya ia mengirim pesan semacam ini, sungguh memalukan.

Sniff!

Suara seseorang yang sedang menarik ingus karena menangis terdengar oleh gendang telinga Alseenio.

Menoleh ke sumber suara, ia melihat Pria muda yang membalas sapaannya kini sedang sedih sembari memakan buburnya.

Wajahnya menekuk dan terdapat rasa kesedihan yang jelas di wajahnya.

Seketika Alseenio bimbang ingin bertanya atau diam saja, takut dia tidak sopan saat bertanya, tapi kalau didiamkan tidak tega.

Memikirkan ini selama beberapa detik, akhirnya Alseenio memutuskan untuk bertanya dengan cara yang paling sopan menurut dirinya sendiri.

“Permisi, abangnya tidak apa-apa, kan?“ Alseenio bertanya dengan nada bicara yang rendah dan sopan saat didengar.

Pria muda yang sedang memakan buburnya sendiri mengangkat kepalanya untuk melihat Alseenio yang tiba-tiba bicara kepada dirinya, menyeka air mata dengan tangannya, Pemuda itu tersenyum canggung pada Alseenio.

“Enggak apa-apa kok, mas.“ Memaksakan senyuman, Pemuda itu menjawab pertanyaan Alseenio.

“Baiklah,” kata Alseenio sopan.

Jawaban Pemuda ini membuat Alseenio tidak ingin masuk ke dalam urusannya, karena orang tersebut menjawab dia baik-baik saja, jadi Alseenio tidak boleh memaksa untuk mengetahui apa yang terjadi pada Pemuda tersebut.

Setelah mendengar ucapan Alseenio, pemuda itu kembali lagi memakan buburnya. Alseenio juga beralih lagi bermain ponsel di tangannya.

“Ini pesanannya.“

Suara Bapak penjual bubur tiba-tiba terdengar, Alseenio langsung mematikan layar ponsel dan melihat Bapak penjual bubur yang berdiri di depannya bersama dengan sebungkus bubur di tangannya.

Bapak itu menyerahkan sebungkus bubur di tangannya pada Alseenio dengan wajah yang memiliki senyuman khas si Bapak.

Mengambil bubur pesanannya dengan baik, Alseenio bertanya, “Harganya berapa, pak?“

“Sepuluh ribu saja,” balas Bapak penjual bubur.

“Sebentar ya, pak.“

Alseenio mengambil dompetnya yang ada di dalam saku celana pendeknya, selanjutnya dia mengambil selembar uang kertas berwarna merah dan selembar uang kerta berwarna ungu.

“Ini uangnya, pak.“ Tangan Alseenio yang memegang uang terulur ke arah Bapak penjual di hadapannya.

“Kebanyakan, cuma sepuluh ribu.“

Bapak penjual bubur hanya mengambil selembar uang kertas berwarna ungu yang tertulis nominal uang sepuluh ribu rupiah.

Alseenio mencoba memaksa, tapi Bapak penjual bubur masih berpegang teguh sama pilihannya untuk menolak.

[Ding! Waktu misi tersisa 2 menit lagi!]

[Harap Tuan Rumah menyelesaikan misi sesegera mungkin!]

Pengingat Sistem berbunyi di kepala Alseenio memberitahukan bahwa waktu misi hampir habis.

Bapak penjual bubur terlalu keras kepala, selama satu menit Alseenio berusaha untuk Bapak ini menerima uangnya.

Pada saat Alseenio melihat tangan Bapak penjual bubur yang sedang mengepal, sebuah ide terbesit dalam pikirannya.

“Coba lihat telapak tangan kirinya, pak.“

“Kenapa?“ Bapak penjual bubur itu membuka tangan kirinya dan bertanya.

Sebelum si Bapak bereaksi, tangan Alseenio dengan cepat meletakkan selembar uang kertas berwarna merah di atas telapak tangan Bapak penjual bubur.

Setelah itu, dia berbalik dan berkata pada Pemuda yang sedang duduk dan sebentar lagi akan menyelesaikan makanannya sampai habis. “Bubur saya yang bayar, bang.“

Kata-kata itu keluar, Alseenio bergegas pergi dari tempat si Bapak penjual bubur.

“Terima kasih, bang!“ Pemuda itu menyahut Alseenio dengan suara yang jelas.

“Ya!“ Alseenio merespon sambil berjalan menjauhi tempat bubu si Bapak

Melihat punggung Alseenio yang semakin menjauh Bapak itu segera tersadar dan menggelengkan kepalanya.

“Dasar anak muda.“

Bapak penjual bubur itu kembali ke gerobaknya dan mulai melayani pembeli yang berdatangan.

“Kenapa, pak?“

“Tidak apa-apa, anak muda tiba-tiba ngasih saya uang lebih.“

“Woah, baik banget”

“….“

“….“

Bapak penjual itu terus mengobrol dengan pembelinya.

….

[Ding! Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Menyelesaikan Misi Sarapan Berbagi!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Mendapatkan Bonus Hadiah Atas Perbuatan Baik Anda!]

[Semua hadiah telah diberikan!]

Sesampainya di rumah, Alseenio duduk di bangku meja makan yang ada di dalam ruang dapur.

Sistem mengirim pengingat lagi di saat ia dalam perjalanan menuju rumah.

“Sistem, bisakah kamu membuka hadiah dan kotak misteri secara otomatis ketika mendapatkan hadiah dari misi yang telah aku selesaikan?“

Alseenio bertanya pada Sistem sambil membuka bungkus styrofoam bubur pesanannya.

[Ding! Buka Hadiah Otomatis Telah Diaktifkan!]

[Tuan Rumah tidak perlu meminta Sistem untuk membuka hadiah dan Kotak Misteri, Sistem akan membukanya secara otomatis dan langsung mengumumkan isi dari hadiah.]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Yamaha R6!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Penampilan +5!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Mendapatkan Keterampilan Bernyanyi Level Dasar!]

[Bonus Hadiah Telah Terbuka!]

[Selamat Kepada Tuan Rumah Anda Telah Memicu Misi Spesial!]

“Hah?“

Rentetan bunyi pengingat sistem yang begitu banyak terdengar di kepalanya bersamaan dengan munculnya jendela sistem di depan wajah Alseenio.

Sebelum dia mengucapkan sepatah kata untuk bertanya, aliran sejuk mengalir pada tubuhnya, wajahnya, dan juga tenggorokannya.

Kurang dari tiga menit, energi sejuk yang mengalir ke seluruh wajah, tubuh, dan tenggorokan menghilang perlahan.

“Wajahku nampaknya bertambah tampan lagi,” gumam Alseenio pada dirinya sendiri sambil melihat sosok wajahnya di layar ponsel yang tidak menyala.

Beberapa titik diwajahnya diperbaiki secara alami oleh Sistem, hidungnya menjadi lebih bagus, matanya menjadi lebih dalam, dan rahang semakin tegas.

Visual wajahnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tidak hanya itu saja, pada tenggorokannya pun Alseenio merasakan ada yang berbeda, rasanya seperti lebih ringan dan mudah dikontrol pita suaranya.

[Semua Hadiah Telah Dibagikan!]

Tiba-tiba sebuah cahaya putih muncul begitu saja di atas meja makannya, lalu sebuah berkas tergeletak setelah cahaya putih menghilang.

Penasaran dengan benda tersebut, Alseenio menjangkau benda itu dan mengambilnya pelan-pelan.

Beberapa kertas berbagai ukuran dipegang oleh tangannya, matanya bergerak menelusuri kertas dan mulai membacanya.

“Ternyata ini semua surat kelengkapan dan tanda bukti hak milik sepeda motor, juga surat-surat persyaratan.“

Setelah membaca beberapa kertas lembar yang ada di tangannya, Alseenio tahu apa semua berkas ini, sebuah sepeda motor keren telah dia dapatkan dari Kotak Misteri, tentu hal ini membuat Alseenio bahagia.

“Yuhuu!!!!“

Alseenio berdiri dan menari acak sembari menyanyikan lagu someone you loved dari Albert.

Tarian yang dilakukan Alseenio memang tidak pas dengan apa yang dia nyanyikan. Ia menyanyikan lagu sedih saat dia merasa senang, otaknya memang rada-rada berbeda.

Tidak peduli tariannya yang absurd, berikutnya Alseenio segera berlari meninggalkan ruangan dapur dan pergi ke depan rumah.

Ceklek!

Suara pintu terbuka berbunyi, sosok Alseenio terlihat ketika dia keluar dari rumah.

“Sial! Motor ini?!“ Alseenio tercengang saat dia melihat sebuah sepeda motor mewah terparkir di halaman rumahnya yang sangat sempit, bisa disebut sebagai balkon minimalis.

Sebuah Motorsport berwarna hitam yang sedikit mengkilap bila terkena cahaya menyilaukan, tubuh motor yang terlihat seksi, canggih, dan keren membuat mata Alseenio menjadi nyaman saat memandang motor ini dalam waktu yang lama.

“Sejak kapan motor ini ada di sini?“ Alseenio bertanya pada Sistem dan duduk di atas Motorsport miliknya.

[Dua menit yang lalu.]

[Motor ini tidak diproduksi lagi di tahun ini, Sistem memberikan ini dengan jalur legal, cek kembali jika Anda tidak yakin.]

“Oke-oke, aku mengerti, Sistem.“ Alseenio mengangguk.

Turun dari sepeda motor, Alseenio kembali menikmati perasaan saat memperhatikan motorsportnya.

“Tidak menyangka aku mendapatkan jackpot hadiah dari Sistem, sepeda motor dengan harga tiga ratus juta.“

Mengingat harga yang dicantumkan di kertas yang muncul di atas meja, Alseenio semakin bersyukur telah mendapatkan hadiah ini.

Alseenio menyalakan ponselnya dan mencari spesifikasi dari sepeda motor yang dia miliki sekarang.

Sebuah artikel langsung ia temukan di Gigel dan dia segera membacanya dengan cermat.

Di dalam artikel disebutkan bahwa motor mewah ini memiliki kecepatan teratas hingga 250 km/jam, dengan mesinnya berkapasitas 600cc.

Sepeda motor ini sangat nyaman digunakan untuk melaju cepat atau balapan.

“Hahaha, aku sangat suka hadiah ini!“

Rasa kesukaan terhadap sepeda motor di depan matanya menjadi bertambah setelah melihat fitur dan spesifikasi motor tersebut di dalam sebuah artikel yang Alseenio baca.

Lalu dia mulai memeriksa sepeda motor dengan penuh ketelitian.

“Ternyata ada jaket dan helm, aku baru sadar.“

Ketika memeriksa lebih lanjut sepeda motornya, Alseenio baru sadar bahwa ada dua barang yang tergelak di lantai halaman depan.

Jaket hitam dan juga helm terbaring begitu saja di dekat sepeda motornya berdiri.

Mengambil dua barang ini, ia masuk kembali ke dalam rumah dan duduk di kursi meja makan.

Sadar bahwa kunci motor belum dia terima, Alseenio tidak langsung bertanya pada Sistem, melainkan memeriksa saku celananya terlebih dahulu.

Sesuai dengan dugaannya, sebuah kunci sepeda motor ada di dalam kantung celananya, lalu dia mengeluarkannya dan menaruhnya di atas meja.

“Sistem, tolong beri tahu aku tentang misi spesial ini.“ Alseenio menunjuk ke layar yang bertuliskan Misi Spesial yang melayang di depannya.

[Ding! Misi Spesial Terbuka!]

Terpopuler

Comments

fariezka

fariezka

wah yamaha semakin di jepang. knp g di samarkan merk kendaraannya. harusnya yamahmud apa yamalas😄

2023-10-26

1

Benny

Benny

next

2023-08-30

1

lance lor

lance lor

sistem nya punya perasaan ya thor

2023-07-21

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sistem Terikat
2 Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama
3 Bab 3: Kulit Lembut Bayi
4 Bab 4: Hampir Gila
5 Bab 5: Akhirnya Selesai
6 Bab 6: Penjelasan Jendela Status
7 Bab 7: Bertambah Tampan
8 Bab 8: Mencoba Keluar Rumah
9 Bab 9: Sarapan Berbagi
10 Bab 10: Misi Spesial Pertama
11 Bab 11: Mulai Menyelesaikan Misi Spesial Pertama
12 Bab 12: Kebetulan Nama yang Sama
13 Bab 13: Hadiah yang Mencengangkan GoTe
14 Bab 14: Persiapan Pindah
15 Bab 15: CEO GoTe
16 Bab 16: Melihat Apartemen
17 Bab 17: Melewati Tempat Bermain
18 Bab 18: Terong Makin Panjang
19 Bab 19: Pelonjakan Akun
20 Bab 20: Wanita Agak Lain
21 Bab 21: Mobil Mewah Pertama
22 Bab 22: Mengambil Mobil
23 Bab 23: Santai di Kafe
24 Bab 24: Persiapan Motovlog
25 Bab 25: Misi Bernyanyi Malam Hari
26 Bab 26: Membuat Video Pertama
27 Bab 27: Mengutuk Sistem
28 Bab 28: Kebetulan Bertemu
29 Bab 29: Rekor Satu Juta
30 Bab 30: Sistem yang Baik
31 Bab 31: Candy Terkejut
32 Bab 32: Salam Kepal Tangan
33 Bab 33: Guru Menarik Gas
34 Bab 34: Terkenal di Sekolah
35 Bab 35: Pertunjukan Dadakan Sekolahan
36 Bab 36: Perayaan Channel
37 Bab 37: Jaya Exford Berkumpul
38 Bab 38: Puas Bertemu Teman
39 Bab 39: Anti-Geh
40 Bab 40: Fara?
41 Bab 41: Seperti Dahulu Kecil
42 Bab 42: Wanita Gila
43 Bab 43: Mobil Bekas
44 Bab 44: Keluarga yang Berprinsip
45 Bab 45: Konten Adik Gemas
46 Bab 46: Misi Sampingan Lanjutan
47 Bab 47: Misi Gagal
48 Bab 48: Pergi Menuju Cency
49 Bab 49: Tidak Memberi Misi
50 Bab 50: Pergi Menikmati Kota
51 Bab 51: Berkenalan dengan Wanita
52 Bab 52: Kolaborasi Dadakan
53 Bab 53: Mengantarkan Pulang Tiara
54 Bab 54: Membantu Wanita
55 Bab 55: Hari yang Sial
56 Bab 56: Sengatan Listrik Sistem
57 Bab 57: Pemuda Tidak Biasa
58 Bab 58: Penjahat Kelamin
59 Bab 59: Bakat Yoga
60 Bab 60: Penipuan
61 Bab 61: Bernyanyi Penuh Hayat
62 Bab 62: Band Perempuan?
63 Bab 63: Lagu Nostalgia
64 Bab 64: Pria Cantik
65 Bab 65: Kartu Legendaris
66 Bab 66: Borong Ponsel
67 Bab 67: Kuliah?
68 Bab 68: Mencari Pasangan
69 Bab 69: Wanita Mahal
70 Bab 70: Donasi Streamer Tier SSSR
71 Bab 71: Panggilan dan Hadiah Berkala
72 Bab 72: Romantis di Depan Alseenio
73 Bab 73: Masalah Tiara Selesai
74 Bab 74: Pria Suka Susu?
75 Bab 75: Mansion di Luar Nalar
76 Bab 76: Cosplay Karakter Nazito
77 Bab 77: Pria-Pria yang Aneh
78 Bab 78: Alseenio Idaman Wanita Cosplayer
79 Bab 79: Tantangan dari Alseenio
80 Bab 80: Pindah ke Apartemen
81 Bab 81: Acara Pameran Terbesar
82 Bab 82: Ribuan Wanita yang Ingkar
83 Bab 83: Ryan Sedikit Aneh
84 Bab 84: Keluarga Fara yang Bermasalah
85 Bab 85: Misteri Dunia
86 Bab 86: Bertambah Panjang
87 Bab 87: Misi Cosplayer Selesai
88 Bab 88: Misi Spesial Baru
89 Bab 89: Persiapan OkeTV
90 Bab 90: Benci Fitur Acak
91 Bab 91: Ganti Server
92 Bab 92: Bertemu Wanita Rusia
93 Bab 93: Tinggal Bersama
94 Bab 94: Fara Berbohong
95 Bab 95: Wanita Tercantik?
96 Bab 96: Kembali Normal
97 Bab 97: Fara Menjadi Nyamuk
98 Bab 98: Pegang Ucapanku
99 Bab 99: Diincar Agensi
100 Bab 100: Menikmati Waktu Berdua
101 Bab 101: Makan Bersama Ryan
102 Bab 102: Belanjaan Fara
103 Bab 103: OkeTV Terakhir
104 Bab 104: Berangkat Bertemu Niara
105 Bab 105: Hati yang Lembut
106 Bab 106: Niara Menangis
107 Bab 107: Hari yang Buruk
108 Bab 108: Persoalan Keuangan Dimudahkan
109 Bab 109: Kebahagiaan Datang
110 Bab 110: Terkejut Berat
111 Bab 111: Traktir Jaya Exford
112 Bab 112: Menghabiskan Uang dengan Mudah
113 Bab 113: Penonton Terharu
114 Bab 114: Bersin Tiba-tiba
115 Bab 115: Insting Hebat Wanita
116 Bab 116: Pemungutan Suara
117 Bab 117: Rencana Meminta Maaf
118 Bab 118: Pertunangan Niara dan Ryan
119 Bab 119: Saling Mengenal
120 Bab 120: Pergi ke Jepang
121 Bab 121: Sampai di Jepang
122 Bab 122: Berbelanja di Tokyo
123 Bab 123: Bertemu CEO
124 Bab 124: Melihat Seni Modern
125 Bab 125: Setengah Misi Terselesaikan
126 Bab 126: Terkenal di Thailand
127 Bab 127: Bersantai Sejenak
128 Bab 128: Misi Berbagi Uang Random
129 Bab 129: Bertemu Anak Kecil
130 Bab 130: Buat Anak?
131 Bab 131: Siap Merayakan Tahun Baru
132 Bab 132: Pesta Tahun Baru
133 Bab 133: Pergi Jalan-jalan Sekali Lagi
134 Bab 134: Belanja Brutal
135 Bab 135: Pergi Bertemu Idol
136 Bab 136: Kartu Langka
137 Bab 137: Ski Salju Korsel
138 Bab 138: Fandick Tidak Bisa Pulang
139 Bab 139: Anda Kena Prank
140 Bab 140: Belanja Oleh-oleh
141 Bab 141: Mengungkapkan Identitas
142 Bab 142: Bertemu Wanita
143 Bab 143: Makin Dekat
144 Bab 144: Kemajuan Cinta Fandick
145 Bab 145: Keanehan di Dunia
146 Bab 146: Wujud Wanita Tercantik
147 Bab 147: Pemberkatan
148 Bab 148: Penusukan Ayah Fara
149 Bab 149: Dipukuli Orang
150 Bab 150: Membereskan Penjahat Teri
151 Bab 151: Menimbang Persetujuan Undangan
152 Bab 152: Datang ke Acara
153 Bab 153: Tampil di Televisi
154 154: Mengekspos Hubungan
155 Bab 155: Rahasia Lain
156 Bab 156: Misi yang Sulit
157 Bab 157: Duel Om Botak
158 Bab 158: Misi Pengalaman Hidup
159 Bab 159: Penempatan Kerja
160 Bab 160: Ibu Rekrutmen
161 Bab 161: Menabung Konten
162 Bab 162: Berangkat Kerja
163 Bab 163: Hari Pertama Kerja
164 Bab 164: Berjalan Lancar
165 Bab 165: Tragedi Restoran
166 Bab 166: Mengajari Fara Seni Bela Diri
167 Bab 167: Seorang Dikenal ke Restoran
168 Bab 168: Cantika ke Restoran
169 Bab 169: Fandick Lampu Hijau
170 Bab 170: Kenaikan Omzet
171 Bab 171: Daun Aneh
172 Bab 172: Latihan Bela Diri dan Fandick
173 Bab 173: Hari Terakhir Pelayan
174 Bab 174: Perpisahan Restoran
175 Bab 175: Panen Hadiah Besar
176 Bab 176: Kedua Orang Tinggi
177 Bab 177: Acara Meriah
178 Bab 178: Pertandingan Dimulai
179 Bab 179: Menunjukkan Kekuatan
180 Bab 180: Pemenang Acara
181 Bab 181: Acara Selesai
182 Bab 182: Reputasi Besar
183 Bab 183: Pergi Bisnis Syuting
184 Bab 184: Bertemu dengan Seseorang
185 Bab 185: Memberi iPon
186 Bab 186: Penyelesaian Pembagian Ponsel
187 Bab 187: Berdiskusi Bersama Direktur
188 Bab 188: Syuting Film
189 Bab 189: Penyelesaian Tugas Aktor
190 Bab 190: Hadiah Super Langka
191 Bab 191: Menunjukkan Burung
192 Bab 192: Bermain dengan Burung Huia
193 Bab 193: Kedatangan Tamu Jaya Exford
194 Bab 194: Tujuan Kedatangan Mereka
195 Bab 195: Misi Baru Kolaborasi
196 Bab 196: Terkadang Pamer Diwajibkan
197 Bab 197: Pengalaman Berkesan Tamu
198 Bab 198: Persiapan Kolaborasi kedua
199 Bab 199: Bertemu Boyband Terkenal
200 Bab 200: Heboh Satu Mall
201 Bab 201: Kabur dari Para Penggemar
202 Bab 202: Mulai Bermain OkeTV
203 Bab 203: Bertemu Wanita Tak Terduga
204 Bab 204: Bertemu Artis India
205 Bab 205: OkeTV dengan PTS Selesai
206 Bab 206: Hari Penuh Kebebasan
207 Bab 207: Kejutan untuk Fara
208 Bab 208: Keterkejutan di Karaoke
209 Bab 209: Kolaborasi Bernyanyi
210 Bab 210: Kolaborasi Tahap Pertama Selesai
211 Bab 211: Kebahagiaan Teman
212 Bab 212: Hadiah Besar Teman
213 Bab 213: Bertemu Goat
214 Bab 214: Menyimpan Rahasia Besar
215 Bab 215: Konser Kolaborasi
216 Bab 216: Kemampuan Sedikit Hambar
217 Bab 217: Suami?
218 Bab 218: Rencana Pernikahan Dipercepat
219 Bab 219: Kolaborasi Hampir Selesai
220 Bab 220: Terima Kasih
221 Bab 221: Perencanaan Pernikahan Serius
222 Bab 222: Penantian Panjang
223 Bab 223: Kebahagiaan Menanti
224 Bab 224: Nostalgia
225 Bab 225: Bertemu Kembali (Tamat)
226 Pengumuman
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Bab 1: Sistem Terikat
2
Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama
3
Bab 3: Kulit Lembut Bayi
4
Bab 4: Hampir Gila
5
Bab 5: Akhirnya Selesai
6
Bab 6: Penjelasan Jendela Status
7
Bab 7: Bertambah Tampan
8
Bab 8: Mencoba Keluar Rumah
9
Bab 9: Sarapan Berbagi
10
Bab 10: Misi Spesial Pertama
11
Bab 11: Mulai Menyelesaikan Misi Spesial Pertama
12
Bab 12: Kebetulan Nama yang Sama
13
Bab 13: Hadiah yang Mencengangkan GoTe
14
Bab 14: Persiapan Pindah
15
Bab 15: CEO GoTe
16
Bab 16: Melihat Apartemen
17
Bab 17: Melewati Tempat Bermain
18
Bab 18: Terong Makin Panjang
19
Bab 19: Pelonjakan Akun
20
Bab 20: Wanita Agak Lain
21
Bab 21: Mobil Mewah Pertama
22
Bab 22: Mengambil Mobil
23
Bab 23: Santai di Kafe
24
Bab 24: Persiapan Motovlog
25
Bab 25: Misi Bernyanyi Malam Hari
26
Bab 26: Membuat Video Pertama
27
Bab 27: Mengutuk Sistem
28
Bab 28: Kebetulan Bertemu
29
Bab 29: Rekor Satu Juta
30
Bab 30: Sistem yang Baik
31
Bab 31: Candy Terkejut
32
Bab 32: Salam Kepal Tangan
33
Bab 33: Guru Menarik Gas
34
Bab 34: Terkenal di Sekolah
35
Bab 35: Pertunjukan Dadakan Sekolahan
36
Bab 36: Perayaan Channel
37
Bab 37: Jaya Exford Berkumpul
38
Bab 38: Puas Bertemu Teman
39
Bab 39: Anti-Geh
40
Bab 40: Fara?
41
Bab 41: Seperti Dahulu Kecil
42
Bab 42: Wanita Gila
43
Bab 43: Mobil Bekas
44
Bab 44: Keluarga yang Berprinsip
45
Bab 45: Konten Adik Gemas
46
Bab 46: Misi Sampingan Lanjutan
47
Bab 47: Misi Gagal
48
Bab 48: Pergi Menuju Cency
49
Bab 49: Tidak Memberi Misi
50
Bab 50: Pergi Menikmati Kota
51
Bab 51: Berkenalan dengan Wanita
52
Bab 52: Kolaborasi Dadakan
53
Bab 53: Mengantarkan Pulang Tiara
54
Bab 54: Membantu Wanita
55
Bab 55: Hari yang Sial
56
Bab 56: Sengatan Listrik Sistem
57
Bab 57: Pemuda Tidak Biasa
58
Bab 58: Penjahat Kelamin
59
Bab 59: Bakat Yoga
60
Bab 60: Penipuan
61
Bab 61: Bernyanyi Penuh Hayat
62
Bab 62: Band Perempuan?
63
Bab 63: Lagu Nostalgia
64
Bab 64: Pria Cantik
65
Bab 65: Kartu Legendaris
66
Bab 66: Borong Ponsel
67
Bab 67: Kuliah?
68
Bab 68: Mencari Pasangan
69
Bab 69: Wanita Mahal
70
Bab 70: Donasi Streamer Tier SSSR
71
Bab 71: Panggilan dan Hadiah Berkala
72
Bab 72: Romantis di Depan Alseenio
73
Bab 73: Masalah Tiara Selesai
74
Bab 74: Pria Suka Susu?
75
Bab 75: Mansion di Luar Nalar
76
Bab 76: Cosplay Karakter Nazito
77
Bab 77: Pria-Pria yang Aneh
78
Bab 78: Alseenio Idaman Wanita Cosplayer
79
Bab 79: Tantangan dari Alseenio
80
Bab 80: Pindah ke Apartemen
81
Bab 81: Acara Pameran Terbesar
82
Bab 82: Ribuan Wanita yang Ingkar
83
Bab 83: Ryan Sedikit Aneh
84
Bab 84: Keluarga Fara yang Bermasalah
85
Bab 85: Misteri Dunia
86
Bab 86: Bertambah Panjang
87
Bab 87: Misi Cosplayer Selesai
88
Bab 88: Misi Spesial Baru
89
Bab 89: Persiapan OkeTV
90
Bab 90: Benci Fitur Acak
91
Bab 91: Ganti Server
92
Bab 92: Bertemu Wanita Rusia
93
Bab 93: Tinggal Bersama
94
Bab 94: Fara Berbohong
95
Bab 95: Wanita Tercantik?
96
Bab 96: Kembali Normal
97
Bab 97: Fara Menjadi Nyamuk
98
Bab 98: Pegang Ucapanku
99
Bab 99: Diincar Agensi
100
Bab 100: Menikmati Waktu Berdua
101
Bab 101: Makan Bersama Ryan
102
Bab 102: Belanjaan Fara
103
Bab 103: OkeTV Terakhir
104
Bab 104: Berangkat Bertemu Niara
105
Bab 105: Hati yang Lembut
106
Bab 106: Niara Menangis
107
Bab 107: Hari yang Buruk
108
Bab 108: Persoalan Keuangan Dimudahkan
109
Bab 109: Kebahagiaan Datang
110
Bab 110: Terkejut Berat
111
Bab 111: Traktir Jaya Exford
112
Bab 112: Menghabiskan Uang dengan Mudah
113
Bab 113: Penonton Terharu
114
Bab 114: Bersin Tiba-tiba
115
Bab 115: Insting Hebat Wanita
116
Bab 116: Pemungutan Suara
117
Bab 117: Rencana Meminta Maaf
118
Bab 118: Pertunangan Niara dan Ryan
119
Bab 119: Saling Mengenal
120
Bab 120: Pergi ke Jepang
121
Bab 121: Sampai di Jepang
122
Bab 122: Berbelanja di Tokyo
123
Bab 123: Bertemu CEO
124
Bab 124: Melihat Seni Modern
125
Bab 125: Setengah Misi Terselesaikan
126
Bab 126: Terkenal di Thailand
127
Bab 127: Bersantai Sejenak
128
Bab 128: Misi Berbagi Uang Random
129
Bab 129: Bertemu Anak Kecil
130
Bab 130: Buat Anak?
131
Bab 131: Siap Merayakan Tahun Baru
132
Bab 132: Pesta Tahun Baru
133
Bab 133: Pergi Jalan-jalan Sekali Lagi
134
Bab 134: Belanja Brutal
135
Bab 135: Pergi Bertemu Idol
136
Bab 136: Kartu Langka
137
Bab 137: Ski Salju Korsel
138
Bab 138: Fandick Tidak Bisa Pulang
139
Bab 139: Anda Kena Prank
140
Bab 140: Belanja Oleh-oleh
141
Bab 141: Mengungkapkan Identitas
142
Bab 142: Bertemu Wanita
143
Bab 143: Makin Dekat
144
Bab 144: Kemajuan Cinta Fandick
145
Bab 145: Keanehan di Dunia
146
Bab 146: Wujud Wanita Tercantik
147
Bab 147: Pemberkatan
148
Bab 148: Penusukan Ayah Fara
149
Bab 149: Dipukuli Orang
150
Bab 150: Membereskan Penjahat Teri
151
Bab 151: Menimbang Persetujuan Undangan
152
Bab 152: Datang ke Acara
153
Bab 153: Tampil di Televisi
154
154: Mengekspos Hubungan
155
Bab 155: Rahasia Lain
156
Bab 156: Misi yang Sulit
157
Bab 157: Duel Om Botak
158
Bab 158: Misi Pengalaman Hidup
159
Bab 159: Penempatan Kerja
160
Bab 160: Ibu Rekrutmen
161
Bab 161: Menabung Konten
162
Bab 162: Berangkat Kerja
163
Bab 163: Hari Pertama Kerja
164
Bab 164: Berjalan Lancar
165
Bab 165: Tragedi Restoran
166
Bab 166: Mengajari Fara Seni Bela Diri
167
Bab 167: Seorang Dikenal ke Restoran
168
Bab 168: Cantika ke Restoran
169
Bab 169: Fandick Lampu Hijau
170
Bab 170: Kenaikan Omzet
171
Bab 171: Daun Aneh
172
Bab 172: Latihan Bela Diri dan Fandick
173
Bab 173: Hari Terakhir Pelayan
174
Bab 174: Perpisahan Restoran
175
Bab 175: Panen Hadiah Besar
176
Bab 176: Kedua Orang Tinggi
177
Bab 177: Acara Meriah
178
Bab 178: Pertandingan Dimulai
179
Bab 179: Menunjukkan Kekuatan
180
Bab 180: Pemenang Acara
181
Bab 181: Acara Selesai
182
Bab 182: Reputasi Besar
183
Bab 183: Pergi Bisnis Syuting
184
Bab 184: Bertemu dengan Seseorang
185
Bab 185: Memberi iPon
186
Bab 186: Penyelesaian Pembagian Ponsel
187
Bab 187: Berdiskusi Bersama Direktur
188
Bab 188: Syuting Film
189
Bab 189: Penyelesaian Tugas Aktor
190
Bab 190: Hadiah Super Langka
191
Bab 191: Menunjukkan Burung
192
Bab 192: Bermain dengan Burung Huia
193
Bab 193: Kedatangan Tamu Jaya Exford
194
Bab 194: Tujuan Kedatangan Mereka
195
Bab 195: Misi Baru Kolaborasi
196
Bab 196: Terkadang Pamer Diwajibkan
197
Bab 197: Pengalaman Berkesan Tamu
198
Bab 198: Persiapan Kolaborasi kedua
199
Bab 199: Bertemu Boyband Terkenal
200
Bab 200: Heboh Satu Mall
201
Bab 201: Kabur dari Para Penggemar
202
Bab 202: Mulai Bermain OkeTV
203
Bab 203: Bertemu Wanita Tak Terduga
204
Bab 204: Bertemu Artis India
205
Bab 205: OkeTV dengan PTS Selesai
206
Bab 206: Hari Penuh Kebebasan
207
Bab 207: Kejutan untuk Fara
208
Bab 208: Keterkejutan di Karaoke
209
Bab 209: Kolaborasi Bernyanyi
210
Bab 210: Kolaborasi Tahap Pertama Selesai
211
Bab 211: Kebahagiaan Teman
212
Bab 212: Hadiah Besar Teman
213
Bab 213: Bertemu Goat
214
Bab 214: Menyimpan Rahasia Besar
215
Bab 215: Konser Kolaborasi
216
Bab 216: Kemampuan Sedikit Hambar
217
Bab 217: Suami?
218
Bab 218: Rencana Pernikahan Dipercepat
219
Bab 219: Kolaborasi Hampir Selesai
220
Bab 220: Terima Kasih
221
Bab 221: Perencanaan Pernikahan Serius
222
Bab 222: Penantian Panjang
223
Bab 223: Kebahagiaan Menanti
224
Bab 224: Nostalgia
225
Bab 225: Bertemu Kembali (Tamat)
226
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!