Bab 20: Wanita Agak Lain

Sebuah pesan dari seorang wanita masuk ke dalam kotak pesan di akun Instagrem milik Alseenio.

Pesan ini sangat menarik dan berhubungan dengannya, Alseenio segera melihat keseluruhan pesan tersebut yang berbunyi, “Permisi. Apakah ini orang yang memberi teman adikku sejumlah uang untuk membeli bola basket?“

Isi pesannya tampak familiar, dan Alseenio langsung teringat dengan anak kecil yang menjadi lawan tandingnya dalam bermain permainan melempar bola basket.

Anak kecil tersebut telah Alseenio berikan sejumlah uang untuk membeli sebuah bola basket yang original dan untuk jajan. Kakak wanita dari teman anak kecil tersebut sudah Alseenio mintai bantuan untuk memesan bola basket melalui toko belanja online.

Wanita itu menerima permintaannya dan akan memesan sebuah bola baskter untuk anak kecil tersebut.

Dengan adanya pesan ini, Alseenio menebak bahwa kakak dari teman anak kecil ingin memberitahukan kepadanya berita terkait bola basket pesanan anak kecil yang bernama Gavin.

Segera Alseenio menjawab untuk memverifikasi bahwa ini adalah akun milik dirinya.

Tidak menunggu lama, pihak lain membalas pesannya dan Alseenio bertukar pesan dengan wanita tersebut selama beberapa saat, sebelum akhirnya percakapan via pesan Instagrem selesai.

Nama wanita dari kakak temannya Gavin ialah Yesi Vani. Dalam percakapan di antara dirinya dan Yesi membahas tentang Gavin dan bola basketnya.

Yesi berkata bola basket telah berhasil dipesan dan hanya menunggu barang pesanan datang ke rumahnya.

Hal itu sesuai dengan dugaannya.

Dalam obrolan melalui fitur pesan Instagrem, Yesi berkata bahwa uang untuk membeli bola basket lebih baik memakai uang pribadinya saja, tetapi Alseenio segera menolak dan bersikeras untuk membiarkan uang yang telah ia berikan digunakan untuk membeli bola basket.

Pada mulanya wanita tersebut begitu keras kepala dan berpegang teguh pada niatnya, akibat bujukan dan ketegasan Alseenio, Yesi pun mengalah dan menyetujui permintaan Alseenio.

Alseenio menghormati niat baik Yesi, tetapi ia menyarankan jika ingin membelikan bola basket kepada Gavin lebih baik membeli keranjang basketnya, dan saran Alseenio lebih baik beli keranjang yang fleksibel gang bisa digunakan di mana pun.

Jika tidak, berikan saja uang mentahnya kepada Gavin, asalkan jangan membatalkan niatnya untuk membeli bola basket.

Melihat pesan yang berisi penjelasan dan alasan Alseenio tersebut, Yesi pun mengerti dan akhirnya ia memutuskan untuk membelikan adiknya dan juga Gavin peralatan bola basket untuk di rumahnya.

Tanggapan Alseenio terhadap keputusan Yesi adalah setuju, dan ia mentransfer uang pada Yesi untuk menambahkan biaya pembelian barang-barang tersebut.

Lagi-lagi Yesi menolak, tetapi Alseenio berhasil mengubah penolakan Yesi menjadi persetujuan.

Yesi dan adiknya adalah orang yang kaya. Itu terlihat jelas dari aura yang terpancar dari mereka, pada saat pertemuannya di tempat permainan.

Maka dari itu, Yesi selalu menolak bantuan Alseenio karena dirinya tidak kekurangan uang untuk membeli seperangkat peraly olahraga basket tersebut.

Semuanya telah selesai, dan percakapan diakhiri dengan persetujuan dan bukti transfer yang telah Alseenio lakukan.

Tidak lupa juga Alseenio mengikuti Yesi dan sekerang mereka berteman.

Tanpa menunggu balasan dari Yesi, Alseenia berpindah ke beranda Instagrem untuk melihat foto-foto orang yang diikutinya.

Ketika Alseenio sedang asik menggulir unggahan yang ada di Instagrem, ia mendengar suara notifikasi pesan datang dari telepon selulernya, diduga pesan tersebut dikirim oleh Yesi.

Alseenio pergi ke halaman obrolan dan langsung melihat pesan yang dikirim oleh akun Instagrem Yesi dan ia memverifikasikan bahwa uang yang dikirim sudah ia terima.

Bukti berupa gambar penerimaan transfer uang dan beberapa gambar pesanan bola basket beserta perlengkapannya pun Yesi kirimkan ke pada Alseenio.

Selepas semuanya sudah selesai, Alseenio hendak melihat lagi unggahan orang-orang yang telah diikuti dan melihat topik berita yang ada di halaman pencarian, tiba-tiba saja sebuah ingatan muncul di kepalanya.

“Sial, aku lupa tidak memberi tahu Tuan Kepan soal uang dividen yang telah sampai!“

Alseenio segera keluar dari aplikasi Instagrem dan pergi ke aplikasi pesan bawaan ponsel yang berbayar memakai pulsa.

Sebelum mengisi pulsa, Alseenio tidak lupa untuk matikan data seluler agar pulsa yang sampai di kartu provider tidak tersedot habis dan menghilang secara tiba-tiba.

Setelah membeli pulsa melalui aplikasi MyEmtri dan menggunakan internet dari WiFi, sebuah pesan laporan dividen telah Alseenio kirim ke nomor Tuan Kepan, dan tidak membutuhkan waktu yang lama Tuan Kepan membalas pesannya.

Obrolan singkat beberapa pesan terjadi dan akhirnya ditutup oleh pesan Tuan Kepan yang melanjutkan pekerjaannya di perusahaan.

Melihat semua urusannya telah selesai, Alseenio menghela napas, “Akhirnya selesai …. Ini waktu yang tepat untuk beristirahat dengan bermain sebuah permainan.“

Kebetulan permainan yang sedang diunduh di Laptopnya sudah selesai dan hanya tinggal dimainkan saja.

Tepat ketika Alseenio hendak memegang tetikus yang sempat ia beli di Mall, Alseenio mendengar sebuah suara notifikasi pesan dari teleponnya dan ia berkata di dalam hati, “Siapa lagi ini?“

Baru saja ingin beristirahat, ada saja orang yang menggangu waktunya, tangannya meraih ponsel di sebelah Laptop dan segera melihat pesan yang datang.

“Ternyata itu Niara, aku kira siapa yang mengirim pesan.“

Bunyi pesan yang datang itu berasal dari Niara yang mengirim pesan melalui aplikasi Telegrom.

|Niara: “Alseenio, aku ingin bertanya!“|

“Kenapa wanita ini begitu bersemangat?“ Alseenio berkata dengan heran.

Niara atau Hani Kiata tiba-tiba mengirim pesan yang isinya begitu bersemangat, padahal yang Alseenio tahu ia sedang berada di perjalanan menuju rumahnya di Bandung.

|Alseenio: “Tanya apa? Sudah sampai di rumah?“|

|Niara: “Emm … masih ada di perjalanan. Aku baru saja melihat Instagrem dan menemukan akun yang mengunggah sebuah foto selfie seorang pria yang sangat tampan. Namun, ketika aku melihat matanya dan wajahmu yang ada di Telegrom, aku langsung teringat denganmu, dan nama akunnya pun terdapat unsur namamu, yaitu Nio.“|

|Niara: “Akun itu milikmu atau seseorang yang mirip denganmu?“|

Wajah Alseenio menjadi stagnan, ia terdiam sesaat setelah melihat isi pesan Niara yang mencengangkan.

'Ternyata wanita ini memiliki mata yang sangat jeli! Bagaimana dia bisa secermat itu? Apakah itu berasal dari insting wanitanya?' Alseenio berpikir di dalam hatinya.

Alseenio sama sekali tidak pernah memberi tahu informasi mengenai dirinya membuat akun Instagrem pada siapa pun, apalagi Niara.

Namun, wanita ini langsung bisa menebak dirinya hanya dengan melihat wajahnya yang berada di penampilan 80 poin, sangat luar biasa.

“Lebih baik aku mengakuinya atau tidak?“

Alseenio merenung sambil mengusap dagu mulusnya.

Di dalam pikiran Alseenio, saat ini sedang terjadi bentrokan sengit antarpilihan yang ingin ia pilih, segala kelebihan dan kekurangan pilihan sedang diadu untuk menentukan pemenang.

Bentrokan berlangsung tidak begitu lama dan akhirnya pemenangnya diumumkan pada pesan yang ingin dikirimkan Alseenio.

|Alseenio: “Iya itu aku. Ada apa?“|

Pemenangnya ialah pilihan mengakui akun tersebut miliknya. Pasalnya kalau ia berbohong pun percuma, foto profil di Telegrom tampak mirip 85% dengan yang ada di unggahan fotonya di Instagrem, hal itu terjadi karena beberapa faktor, yakni faktor ketampanannya yang naik dan angle kamera atau sudut arah kamera yang berbeda.

Tidak sampai satu menit selepas pesan Alseenio dikirim, sebuah pesan dari Niara masuk dan ia segera membacanya.

|Niara: “Sungguh? Aku tidak menyangka kamu setampan itu di Instagrem. Pantas saja ketika aku melihat wajahmu di profil Telegrom mirip dengan yang ada di Instagrem dan ternyata itu dirimu. Ngomong-ngomong, sekarang kamu sedang panas di Instagrem!“|

|Niara: “Namun, aku sedikit bingung. Kenapa yang ada di Instagrem lebih tampan dibandingkan dengan yang ada di Telegrom? Kamu memakai filter kecantikan dalam aplikasi?“|

|Alseenio: “Iya itu aku. Tidak sama sekali, aku tidak memakai filter.“|

|Niara: “Mmm … sulit dipercaya.“|

Sudut mulut Alseenio berkedut melihat jawaban Niara yang tidak percaya bahwa ia tidak memakai filter kecantikan aplikasi Instagrem.

Beberapa kali ia tegaskan pun Niara tidak percaya, sampai akhirnya sebuah suara yang Alseenio kenal muncul di kepalanya.

[Ding! Misi Sampingan Telah Terdeteksi!]

Misi: Beri Hani Kiara foto selfie setengah badan tanpa memakai baju atasan, lalu segera menghapusnya.

Waktu: 5 Menit.

Hadiah: 1x Kotak Misteri.

Hukuman: Joni bertambah panjang 10 KM.

[Misi otomatis diterima!]

Suara itu adalah bunyi sistem ketika muncul. Sistem muncul bersama dengan misinya yang memiliki hukuman di luar akal sehat.

Alseenio bergegas melakukan penyelesaian misi karena waktu misi sudah dimulai.

Tanpa berpikir panjang, Alseenio melepas baju Cucci yang ia kenakan dan tubuh atasnya terlihat begitu jelas.

“Sistem bajingan! Aku merasa aneh jika berfoto seperti ini, tetapi di lain sisi aku juga tidak ingin menanggung hukuman misi.“

Alseenio menggerutu di dalam hatinya yang isinya hanya mengutuk sistem sambil melakukan beberapa pose yang menurutnya cocok untuk selfie.

Misi kali ini memaksa dia untuk menjadi sosok yang mesum.

Mau bagaimana lagi, mau tidak mau Alseenio harus melakukannya dan sebisa mungkin tidak terlalu vulgar.

Setelah dua menit mengambil posisi dan arah kamera ponsel yang pas, akhirnya ia berhasil memotret diri sendiri dengan tubuh atas yang tanpa busana.

Di dalam foto yang diambil dari kamera ponselnya, Alseenio sedang berpose agak menyamping ke arah kanan dengan wajahnya menghadap kamera, otot-otot tubuhnya tersorot jelas bahkan garis lekukan otot pada bagian dada, perut, dan tangan sangat jelas.

Selain itu juga, wajah tampan Alseenio terpampang tanpa ada halangan, matanya yang indah bagaikan mengandung bintang di dalamnya, rahang tegas tanpa sedikit cacat, dan semua bagian wajahnya yang sangat tampan sudah terpajang di layar ponselnya.

Gambar dirinya hanya sampai setengah perut, bagian pusar perut tidak diperlihatkan olehnya, takut terlalu berlebihan. Wajahnya pun tidak memasang raut wajah yang menggoda, hanya datar seakan sedang acuh tak acuh.

Hal yang penting ialah filter kecantikan tidak ia gunakan dalam foto.

Setelah menimbang dan menilai fotonya selama beberapa saat, Alseenio memutuskan untuk mengirim foto tersebut kepada Hani Kiara, sebab waktu sudah makin menipis dan tidak ada pilihan lain.

Jari-jarinya sedikit bergetar ketika menekan tombol kirim.

Duduk di kursi mobil sedan, memakai pakaian rapih dengan kaus hitam yang ditutupi jaket Live's warna merah tua dan celana panjang maroon, Hani Kiara terlihat dewasa dan keren.

Setelah mendengar bunyi dari ponselnya ia dengan sigap melihat pesan tersebut dan itu sesuai dengan harapannya yang ternyata berasal dari Alseenio.

“Alseenio mengirimkan foto? Apakah dia membuktikan bahwa dirinya tidak memakai filter? Sepertinya aku sudah keterlaluan atas sikapku yang tidak mempercayai kejujurannya.“ Hani berkata dengan nada yang terkejut dan wajah yang rumit.

Saat ini Hani merasa terkejut sekaligus merasa bersalah terhadap sikapnya pada Alseenio.

Namun, rasa bersalah itu menghilang setelah Hani membuka foto Alseenio.

“I–ini … terlalu seksi! Aaaaaa!!“ Hani berteriak keras karena terkejut.

Tanpa sadar darah keluar dari lubang hidungnya, Hani mengalami mimisan karena foto Alseenio yang terlalu panas.

Tantenya yang sedang mengendarai mobil untuk mengantarkan Hani pun ikut terkejut, beruntungnya tantenya masih bisa mengendalikan mobil setelah keterkejutannya akibat Hani.

“Apa-apaan kamu ini! Kenapa kamu teriak begitu keras! Tante kaget.“ Tante Hani berkata sambil mengusap dada atasnya dan kembali fokus berkendara.

“Anu … maaf, Tante. Hani abis lihat video makhluk halus, terus tiba-tiba makhluk seram muncul di layar ponsel, jadinya aku teriak ketakutan.“ Hani menjawab dengan ekspresi yang meyakinkan.

Rasa ketakutan terlukis di wajah Hani.

Tantenya pun langsung melihat kaca spion dalam mobil yang kini merefleksikan wajah Hani yang sedang ketakutan.

Hani duduk di bangku belakang sehingga wajahnya tercermin di kaca spion mobil.

“Lain kali jangan begitu, tante sampai terkejut tahu, untungnya tante mantan pacar Rossy jadinya bisa mengendalikan mobil walaupun sedang terkejut.“ Tante Hani menasehati untuk tidak melakukan hal yang baru saja terjadi.

“Jangan lupa kamu bersihkan darah yang keluar dari hidung kamu, saking kagetnya sampai kamu mimisan begitu. Jauhkan video yang berbau horor kalau kamu penakut,” tambah Tante Hani yang sudah masuk mode ibu-ibu.

“Iya, Tante.“ Hani menjawab seraya menyeka darah yang keluar dari hidungnya menggunakan tisu.

Selama Hani membersihkan darah mimisan, ia juga bergumam di dalam hati, 'Pria ini terlalu menawan dan menggairahkan! Aku belum pernah melihat pria seperti Alseenio. Kalau aku memiliki pasangan samacam ini … aku harus banyak stok obat penambah darah setiap bulannya.'

Sekali melihat gambar Alseenio saja langsung mimisan, apalagi nanti ia menjadi pasangannya, rumah sudah dipastikan banjir darah.

Setelah semuanya bersih, Hani berniat untuk menyimpan gambar Alseenio yang tadi dikirimkan.

Akan tetapi, gambarnya sudah menghilang dari kotak obrolan Alseenio, dan itu telah dihapus oleh Alseenio sendiri.

“Kenapa kamu melakukan itu, Alseenio?“ Hani langsung mengubah wajahnya menjadi sedih ketika tahu foto Alseenio telah dihapus oleh pemiliknya.

Padahal ia sudah senang dikirimkan foto pribadi oleh Alseenio dan berniat hati ingin menyimpannya.

Ternyata fotonya sudah dihapus sebelum ia sempat menyimpannya secara pribadi.

Jari-jarinya mengetuk layar ponsel dan mengirimkan pesan kepada Alseenio.

Di sisi berlawanan, Alseenio sudah memakai bajunya lagi sehabis ia menghapus pesan fotonya pada kotak obrolan Niara.

Sebuah notifikasi muncul dan itu berasal dari Niara.

|Niara: “Kenapa kamu menghapus fotonya?“|

Pesan yang dikirim oleh Niara membuat Alseenio bingung dan ia berpikir di dalam hati, “Ada apa dengan wanita ini? Kenapa dia mempertanyakan aku menghapus foto milikku? Apakah dia menyukai fotonya?'

Alseenio mengetik sebuah pesan dan mengirimkan sebagai balasan dari pesan Niara.

|Alseenio: “Karena foto itu terlalu vulgar. Pertanyaannya sekarang adalah kamu percaya atau tidak bahwa aku tidak memakai filter aplikasi?“|

|Niara: “Aku tidak bilang foto itu vulgar. Dan kamu tiba-tiba menghapusnya secara sepihak, kenapa kamu jahat seperti itu?“|

|Niara: “Iya, aku percaya.“|

Alseenio menarik napas panjang ketika melihat pesan pertama yang Niara kirim, dan ia pun bergumam kecil, “Tidak vulgar? Wanita ini agak lain. Aku jahat karena menghapus foto milikku sendiri? Apakah aku sekarang menjadi seorang penjahat karena menghapus foto sendiri secara sepihak?“

Foto diri yang dianggap oleh Alseenio foro vulgar ternyata bagi Niara itu tidaklah vulgar, tampaknya pesona Alseenio terlalu besar efeknya sehingga membuat wanita secantik Hani Kiara menjadi bodoh seketika.

Terpopuler

Comments

♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★

♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★

permasalahan kaya gini ajah dibikin panjang lebar, hadeeeee🗿

2025-03-28

0

Jeck Pram

Jeck Pram

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-09-17

3

Benny

Benny

next

2023-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sistem Terikat
2 Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama
3 Bab 3: Kulit Lembut Bayi
4 Bab 4: Hampir Gila
5 Bab 5: Akhirnya Selesai
6 Bab 6: Penjelasan Jendela Status
7 Bab 7: Bertambah Tampan
8 Bab 8: Mencoba Keluar Rumah
9 Bab 9: Sarapan Berbagi
10 Bab 10: Misi Spesial Pertama
11 Bab 11: Mulai Menyelesaikan Misi Spesial Pertama
12 Bab 12: Kebetulan Nama yang Sama
13 Bab 13: Hadiah yang Mencengangkan GoTe
14 Bab 14: Persiapan Pindah
15 Bab 15: CEO GoTe
16 Bab 16: Melihat Apartemen
17 Bab 17: Melewati Tempat Bermain
18 Bab 18: Terong Makin Panjang
19 Bab 19: Pelonjakan Akun
20 Bab 20: Wanita Agak Lain
21 Bab 21: Mobil Mewah Pertama
22 Bab 22: Mengambil Mobil
23 Bab 23: Santai di Kafe
24 Bab 24: Persiapan Motovlog
25 Bab 25: Misi Bernyanyi Malam Hari
26 Bab 26: Membuat Video Pertama
27 Bab 27: Mengutuk Sistem
28 Bab 28: Kebetulan Bertemu
29 Bab 29: Rekor Satu Juta
30 Bab 30: Sistem yang Baik
31 Bab 31: Candy Terkejut
32 Bab 32: Salam Kepal Tangan
33 Bab 33: Guru Menarik Gas
34 Bab 34: Terkenal di Sekolah
35 Bab 35: Pertunjukan Dadakan Sekolahan
36 Bab 36: Perayaan Channel
37 Bab 37: Jaya Exford Berkumpul
38 Bab 38: Puas Bertemu Teman
39 Bab 39: Anti-Geh
40 Bab 40: Fara?
41 Bab 41: Seperti Dahulu Kecil
42 Bab 42: Wanita Gila
43 Bab 43: Mobil Bekas
44 Bab 44: Keluarga yang Berprinsip
45 Bab 45: Konten Adik Gemas
46 Bab 46: Misi Sampingan Lanjutan
47 Bab 47: Misi Gagal
48 Bab 48: Pergi Menuju Cency
49 Bab 49: Tidak Memberi Misi
50 Bab 50: Pergi Menikmati Kota
51 Bab 51: Berkenalan dengan Wanita
52 Bab 52: Kolaborasi Dadakan
53 Bab 53: Mengantarkan Pulang Tiara
54 Bab 54: Membantu Wanita
55 Bab 55: Hari yang Sial
56 Bab 56: Sengatan Listrik Sistem
57 Bab 57: Pemuda Tidak Biasa
58 Bab 58: Penjahat Kelamin
59 Bab 59: Bakat Yoga
60 Bab 60: Penipuan
61 Bab 61: Bernyanyi Penuh Hayat
62 Bab 62: Band Perempuan?
63 Bab 63: Lagu Nostalgia
64 Bab 64: Pria Cantik
65 Bab 65: Kartu Legendaris
66 Bab 66: Borong Ponsel
67 Bab 67: Kuliah?
68 Bab 68: Mencari Pasangan
69 Bab 69: Wanita Mahal
70 Bab 70: Donasi Streamer Tier SSSR
71 Bab 71: Panggilan dan Hadiah Berkala
72 Bab 72: Romantis di Depan Alseenio
73 Bab 73: Masalah Tiara Selesai
74 Bab 74: Pria Suka Susu?
75 Bab 75: Mansion di Luar Nalar
76 Bab 76: Cosplay Karakter Nazito
77 Bab 77: Pria-Pria yang Aneh
78 Bab 78: Alseenio Idaman Wanita Cosplayer
79 Bab 79: Tantangan dari Alseenio
80 Bab 80: Pindah ke Apartemen
81 Bab 81: Acara Pameran Terbesar
82 Bab 82: Ribuan Wanita yang Ingkar
83 Bab 83: Ryan Sedikit Aneh
84 Bab 84: Keluarga Fara yang Bermasalah
85 Bab 85: Misteri Dunia
86 Bab 86: Bertambah Panjang
87 Bab 87: Misi Cosplayer Selesai
88 Bab 88: Misi Spesial Baru
89 Bab 89: Persiapan OkeTV
90 Bab 90: Benci Fitur Acak
91 Bab 91: Ganti Server
92 Bab 92: Bertemu Wanita Rusia
93 Bab 93: Tinggal Bersama
94 Bab 94: Fara Berbohong
95 Bab 95: Wanita Tercantik?
96 Bab 96: Kembali Normal
97 Bab 97: Fara Menjadi Nyamuk
98 Bab 98: Pegang Ucapanku
99 Bab 99: Diincar Agensi
100 Bab 100: Menikmati Waktu Berdua
101 Bab 101: Makan Bersama Ryan
102 Bab 102: Belanjaan Fara
103 Bab 103: OkeTV Terakhir
104 Bab 104: Berangkat Bertemu Niara
105 Bab 105: Hati yang Lembut
106 Bab 106: Niara Menangis
107 Bab 107: Hari yang Buruk
108 Bab 108: Persoalan Keuangan Dimudahkan
109 Bab 109: Kebahagiaan Datang
110 Bab 110: Terkejut Berat
111 Bab 111: Traktir Jaya Exford
112 Bab 112: Menghabiskan Uang dengan Mudah
113 Bab 113: Penonton Terharu
114 Bab 114: Bersin Tiba-tiba
115 Bab 115: Insting Hebat Wanita
116 Bab 116: Pemungutan Suara
117 Bab 117: Rencana Meminta Maaf
118 Bab 118: Pertunangan Niara dan Ryan
119 Bab 119: Saling Mengenal
120 Bab 120: Pergi ke Jepang
121 Bab 121: Sampai di Jepang
122 Bab 122: Berbelanja di Tokyo
123 Bab 123: Bertemu CEO
124 Bab 124: Melihat Seni Modern
125 Bab 125: Setengah Misi Terselesaikan
126 Bab 126: Terkenal di Thailand
127 Bab 127: Bersantai Sejenak
128 Bab 128: Misi Berbagi Uang Random
129 Bab 129: Bertemu Anak Kecil
130 Bab 130: Buat Anak?
131 Bab 131: Siap Merayakan Tahun Baru
132 Bab 132: Pesta Tahun Baru
133 Bab 133: Pergi Jalan-jalan Sekali Lagi
134 Bab 134: Belanja Brutal
135 Bab 135: Pergi Bertemu Idol
136 Bab 136: Kartu Langka
137 Bab 137: Ski Salju Korsel
138 Bab 138: Fandick Tidak Bisa Pulang
139 Bab 139: Anda Kena Prank
140 Bab 140: Belanja Oleh-oleh
141 Bab 141: Mengungkapkan Identitas
142 Bab 142: Bertemu Wanita
143 Bab 143: Makin Dekat
144 Bab 144: Kemajuan Cinta Fandick
145 Bab 145: Keanehan di Dunia
146 Bab 146: Wujud Wanita Tercantik
147 Bab 147: Pemberkatan
148 Bab 148: Penusukan Ayah Fara
149 Bab 149: Dipukuli Orang
150 Bab 150: Membereskan Penjahat Teri
151 Bab 151: Menimbang Persetujuan Undangan
152 Bab 152: Datang ke Acara
153 Bab 153: Tampil di Televisi
154 154: Mengekspos Hubungan
155 Bab 155: Rahasia Lain
156 Bab 156: Misi yang Sulit
157 Bab 157: Duel Om Botak
158 Bab 158: Misi Pengalaman Hidup
159 Bab 159: Penempatan Kerja
160 Bab 160: Ibu Rekrutmen
161 Bab 161: Menabung Konten
162 Bab 162: Berangkat Kerja
163 Bab 163: Hari Pertama Kerja
164 Bab 164: Berjalan Lancar
165 Bab 165: Tragedi Restoran
166 Bab 166: Mengajari Fara Seni Bela Diri
167 Bab 167: Seorang Dikenal ke Restoran
168 Bab 168: Cantika ke Restoran
169 Bab 169: Fandick Lampu Hijau
170 Bab 170: Kenaikan Omzet
171 Bab 171: Daun Aneh
172 Bab 172: Latihan Bela Diri dan Fandick
173 Bab 173: Hari Terakhir Pelayan
174 Bab 174: Perpisahan Restoran
175 Bab 175: Panen Hadiah Besar
176 Bab 176: Kedua Orang Tinggi
177 Bab 177: Acara Meriah
178 Bab 178: Pertandingan Dimulai
179 Bab 179: Menunjukkan Kekuatan
180 Bab 180: Pemenang Acara
181 Bab 181: Acara Selesai
182 Bab 182: Reputasi Besar
183 Bab 183: Pergi Bisnis Syuting
184 Bab 184: Bertemu dengan Seseorang
185 Bab 185: Memberi iPon
186 Bab 186: Penyelesaian Pembagian Ponsel
187 Bab 187: Berdiskusi Bersama Direktur
188 Bab 188: Syuting Film
189 Bab 189: Penyelesaian Tugas Aktor
190 Bab 190: Hadiah Super Langka
191 Bab 191: Menunjukkan Burung
192 Bab 192: Bermain dengan Burung Huia
193 Bab 193: Kedatangan Tamu Jaya Exford
194 Bab 194: Tujuan Kedatangan Mereka
195 Bab 195: Misi Baru Kolaborasi
196 Bab 196: Terkadang Pamer Diwajibkan
197 Bab 197: Pengalaman Berkesan Tamu
198 Bab 198: Persiapan Kolaborasi kedua
199 Bab 199: Bertemu Boyband Terkenal
200 Bab 200: Heboh Satu Mall
201 Bab 201: Kabur dari Para Penggemar
202 Bab 202: Mulai Bermain OkeTV
203 Bab 203: Bertemu Wanita Tak Terduga
204 Bab 204: Bertemu Artis India
205 Bab 205: OkeTV dengan PTS Selesai
206 Bab 206: Hari Penuh Kebebasan
207 Bab 207: Kejutan untuk Fara
208 Bab 208: Keterkejutan di Karaoke
209 Bab 209: Kolaborasi Bernyanyi
210 Bab 210: Kolaborasi Tahap Pertama Selesai
211 Bab 211: Kebahagiaan Teman
212 Bab 212: Hadiah Besar Teman
213 Bab 213: Bertemu Goat
214 Bab 214: Menyimpan Rahasia Besar
215 Bab 215: Konser Kolaborasi
216 Bab 216: Kemampuan Sedikit Hambar
217 Bab 217: Suami?
218 Bab 218: Rencana Pernikahan Dipercepat
219 Bab 219: Kolaborasi Hampir Selesai
220 Bab 220: Terima Kasih
221 Bab 221: Perencanaan Pernikahan Serius
222 Bab 222: Penantian Panjang
223 Bab 223: Kebahagiaan Menanti
224 Bab 224: Nostalgia
225 Bab 225: Bertemu Kembali (Tamat)
226 Pengumuman
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Bab 1: Sistem Terikat
2
Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama
3
Bab 3: Kulit Lembut Bayi
4
Bab 4: Hampir Gila
5
Bab 5: Akhirnya Selesai
6
Bab 6: Penjelasan Jendela Status
7
Bab 7: Bertambah Tampan
8
Bab 8: Mencoba Keluar Rumah
9
Bab 9: Sarapan Berbagi
10
Bab 10: Misi Spesial Pertama
11
Bab 11: Mulai Menyelesaikan Misi Spesial Pertama
12
Bab 12: Kebetulan Nama yang Sama
13
Bab 13: Hadiah yang Mencengangkan GoTe
14
Bab 14: Persiapan Pindah
15
Bab 15: CEO GoTe
16
Bab 16: Melihat Apartemen
17
Bab 17: Melewati Tempat Bermain
18
Bab 18: Terong Makin Panjang
19
Bab 19: Pelonjakan Akun
20
Bab 20: Wanita Agak Lain
21
Bab 21: Mobil Mewah Pertama
22
Bab 22: Mengambil Mobil
23
Bab 23: Santai di Kafe
24
Bab 24: Persiapan Motovlog
25
Bab 25: Misi Bernyanyi Malam Hari
26
Bab 26: Membuat Video Pertama
27
Bab 27: Mengutuk Sistem
28
Bab 28: Kebetulan Bertemu
29
Bab 29: Rekor Satu Juta
30
Bab 30: Sistem yang Baik
31
Bab 31: Candy Terkejut
32
Bab 32: Salam Kepal Tangan
33
Bab 33: Guru Menarik Gas
34
Bab 34: Terkenal di Sekolah
35
Bab 35: Pertunjukan Dadakan Sekolahan
36
Bab 36: Perayaan Channel
37
Bab 37: Jaya Exford Berkumpul
38
Bab 38: Puas Bertemu Teman
39
Bab 39: Anti-Geh
40
Bab 40: Fara?
41
Bab 41: Seperti Dahulu Kecil
42
Bab 42: Wanita Gila
43
Bab 43: Mobil Bekas
44
Bab 44: Keluarga yang Berprinsip
45
Bab 45: Konten Adik Gemas
46
Bab 46: Misi Sampingan Lanjutan
47
Bab 47: Misi Gagal
48
Bab 48: Pergi Menuju Cency
49
Bab 49: Tidak Memberi Misi
50
Bab 50: Pergi Menikmati Kota
51
Bab 51: Berkenalan dengan Wanita
52
Bab 52: Kolaborasi Dadakan
53
Bab 53: Mengantarkan Pulang Tiara
54
Bab 54: Membantu Wanita
55
Bab 55: Hari yang Sial
56
Bab 56: Sengatan Listrik Sistem
57
Bab 57: Pemuda Tidak Biasa
58
Bab 58: Penjahat Kelamin
59
Bab 59: Bakat Yoga
60
Bab 60: Penipuan
61
Bab 61: Bernyanyi Penuh Hayat
62
Bab 62: Band Perempuan?
63
Bab 63: Lagu Nostalgia
64
Bab 64: Pria Cantik
65
Bab 65: Kartu Legendaris
66
Bab 66: Borong Ponsel
67
Bab 67: Kuliah?
68
Bab 68: Mencari Pasangan
69
Bab 69: Wanita Mahal
70
Bab 70: Donasi Streamer Tier SSSR
71
Bab 71: Panggilan dan Hadiah Berkala
72
Bab 72: Romantis di Depan Alseenio
73
Bab 73: Masalah Tiara Selesai
74
Bab 74: Pria Suka Susu?
75
Bab 75: Mansion di Luar Nalar
76
Bab 76: Cosplay Karakter Nazito
77
Bab 77: Pria-Pria yang Aneh
78
Bab 78: Alseenio Idaman Wanita Cosplayer
79
Bab 79: Tantangan dari Alseenio
80
Bab 80: Pindah ke Apartemen
81
Bab 81: Acara Pameran Terbesar
82
Bab 82: Ribuan Wanita yang Ingkar
83
Bab 83: Ryan Sedikit Aneh
84
Bab 84: Keluarga Fara yang Bermasalah
85
Bab 85: Misteri Dunia
86
Bab 86: Bertambah Panjang
87
Bab 87: Misi Cosplayer Selesai
88
Bab 88: Misi Spesial Baru
89
Bab 89: Persiapan OkeTV
90
Bab 90: Benci Fitur Acak
91
Bab 91: Ganti Server
92
Bab 92: Bertemu Wanita Rusia
93
Bab 93: Tinggal Bersama
94
Bab 94: Fara Berbohong
95
Bab 95: Wanita Tercantik?
96
Bab 96: Kembali Normal
97
Bab 97: Fara Menjadi Nyamuk
98
Bab 98: Pegang Ucapanku
99
Bab 99: Diincar Agensi
100
Bab 100: Menikmati Waktu Berdua
101
Bab 101: Makan Bersama Ryan
102
Bab 102: Belanjaan Fara
103
Bab 103: OkeTV Terakhir
104
Bab 104: Berangkat Bertemu Niara
105
Bab 105: Hati yang Lembut
106
Bab 106: Niara Menangis
107
Bab 107: Hari yang Buruk
108
Bab 108: Persoalan Keuangan Dimudahkan
109
Bab 109: Kebahagiaan Datang
110
Bab 110: Terkejut Berat
111
Bab 111: Traktir Jaya Exford
112
Bab 112: Menghabiskan Uang dengan Mudah
113
Bab 113: Penonton Terharu
114
Bab 114: Bersin Tiba-tiba
115
Bab 115: Insting Hebat Wanita
116
Bab 116: Pemungutan Suara
117
Bab 117: Rencana Meminta Maaf
118
Bab 118: Pertunangan Niara dan Ryan
119
Bab 119: Saling Mengenal
120
Bab 120: Pergi ke Jepang
121
Bab 121: Sampai di Jepang
122
Bab 122: Berbelanja di Tokyo
123
Bab 123: Bertemu CEO
124
Bab 124: Melihat Seni Modern
125
Bab 125: Setengah Misi Terselesaikan
126
Bab 126: Terkenal di Thailand
127
Bab 127: Bersantai Sejenak
128
Bab 128: Misi Berbagi Uang Random
129
Bab 129: Bertemu Anak Kecil
130
Bab 130: Buat Anak?
131
Bab 131: Siap Merayakan Tahun Baru
132
Bab 132: Pesta Tahun Baru
133
Bab 133: Pergi Jalan-jalan Sekali Lagi
134
Bab 134: Belanja Brutal
135
Bab 135: Pergi Bertemu Idol
136
Bab 136: Kartu Langka
137
Bab 137: Ski Salju Korsel
138
Bab 138: Fandick Tidak Bisa Pulang
139
Bab 139: Anda Kena Prank
140
Bab 140: Belanja Oleh-oleh
141
Bab 141: Mengungkapkan Identitas
142
Bab 142: Bertemu Wanita
143
Bab 143: Makin Dekat
144
Bab 144: Kemajuan Cinta Fandick
145
Bab 145: Keanehan di Dunia
146
Bab 146: Wujud Wanita Tercantik
147
Bab 147: Pemberkatan
148
Bab 148: Penusukan Ayah Fara
149
Bab 149: Dipukuli Orang
150
Bab 150: Membereskan Penjahat Teri
151
Bab 151: Menimbang Persetujuan Undangan
152
Bab 152: Datang ke Acara
153
Bab 153: Tampil di Televisi
154
154: Mengekspos Hubungan
155
Bab 155: Rahasia Lain
156
Bab 156: Misi yang Sulit
157
Bab 157: Duel Om Botak
158
Bab 158: Misi Pengalaman Hidup
159
Bab 159: Penempatan Kerja
160
Bab 160: Ibu Rekrutmen
161
Bab 161: Menabung Konten
162
Bab 162: Berangkat Kerja
163
Bab 163: Hari Pertama Kerja
164
Bab 164: Berjalan Lancar
165
Bab 165: Tragedi Restoran
166
Bab 166: Mengajari Fara Seni Bela Diri
167
Bab 167: Seorang Dikenal ke Restoran
168
Bab 168: Cantika ke Restoran
169
Bab 169: Fandick Lampu Hijau
170
Bab 170: Kenaikan Omzet
171
Bab 171: Daun Aneh
172
Bab 172: Latihan Bela Diri dan Fandick
173
Bab 173: Hari Terakhir Pelayan
174
Bab 174: Perpisahan Restoran
175
Bab 175: Panen Hadiah Besar
176
Bab 176: Kedua Orang Tinggi
177
Bab 177: Acara Meriah
178
Bab 178: Pertandingan Dimulai
179
Bab 179: Menunjukkan Kekuatan
180
Bab 180: Pemenang Acara
181
Bab 181: Acara Selesai
182
Bab 182: Reputasi Besar
183
Bab 183: Pergi Bisnis Syuting
184
Bab 184: Bertemu dengan Seseorang
185
Bab 185: Memberi iPon
186
Bab 186: Penyelesaian Pembagian Ponsel
187
Bab 187: Berdiskusi Bersama Direktur
188
Bab 188: Syuting Film
189
Bab 189: Penyelesaian Tugas Aktor
190
Bab 190: Hadiah Super Langka
191
Bab 191: Menunjukkan Burung
192
Bab 192: Bermain dengan Burung Huia
193
Bab 193: Kedatangan Tamu Jaya Exford
194
Bab 194: Tujuan Kedatangan Mereka
195
Bab 195: Misi Baru Kolaborasi
196
Bab 196: Terkadang Pamer Diwajibkan
197
Bab 197: Pengalaman Berkesan Tamu
198
Bab 198: Persiapan Kolaborasi kedua
199
Bab 199: Bertemu Boyband Terkenal
200
Bab 200: Heboh Satu Mall
201
Bab 201: Kabur dari Para Penggemar
202
Bab 202: Mulai Bermain OkeTV
203
Bab 203: Bertemu Wanita Tak Terduga
204
Bab 204: Bertemu Artis India
205
Bab 205: OkeTV dengan PTS Selesai
206
Bab 206: Hari Penuh Kebebasan
207
Bab 207: Kejutan untuk Fara
208
Bab 208: Keterkejutan di Karaoke
209
Bab 209: Kolaborasi Bernyanyi
210
Bab 210: Kolaborasi Tahap Pertama Selesai
211
Bab 211: Kebahagiaan Teman
212
Bab 212: Hadiah Besar Teman
213
Bab 213: Bertemu Goat
214
Bab 214: Menyimpan Rahasia Besar
215
Bab 215: Konser Kolaborasi
216
Bab 216: Kemampuan Sedikit Hambar
217
Bab 217: Suami?
218
Bab 218: Rencana Pernikahan Dipercepat
219
Bab 219: Kolaborasi Hampir Selesai
220
Bab 220: Terima Kasih
221
Bab 221: Perencanaan Pernikahan Serius
222
Bab 222: Penantian Panjang
223
Bab 223: Kebahagiaan Menanti
224
Bab 224: Nostalgia
225
Bab 225: Bertemu Kembali (Tamat)
226
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!