Bab 17: Melewati Tempat Bermain

Melihat antarmuka misi, Alseenio langsung menekukkan wajahnya.

Hukuman misi yang dikeluarkan Sistem benar-benar tidak manusiawi, tetapi dipikir-pikir lagi, Sistem bukanlah seorang manusia.

Tetap saja, hukuman kegagalan misi sungguh-sungguh di luar nalar, hal inilah yang membuat Alseenio malas dengan Sistem.

Sistem memiliki dua sisi, satu sisi Sistem itu baik dan sisi yang lain jahat.

“Tolonglah … hukumannya jangan terlalu berat, aku bisa mati muda kalau terus melihat hukuman yang diberikan olehmu, Sistem.“ Alseenio berkata dengan raut wajah yang pasrah dan sedikit rasa kesal.

[….]

Mau bagaimana pun Sistem tidak akan mendengarkan keluhannya, apa pun keluhan yang terucap dari mulut Alseenio, Sistem tidak akan menggubrisnya.

“Persetan danganmu, Sistem!“ Alseenio mengutuk Sistem karena sangat kesal.

[Ding! Terdeteksi Anda telah menghina Sistem beberapa kali dalam tiga hari ini, hukuman peringatan dilak—]

“Maaf-maaf, Sistem. Aku hanya bercanda, hehe~” Alseenio langsung memotong kalimat pemberitahuan Sistem dan tertawa kecil.

Di dalam hatinya saat ini, Alseenio benar-benar takut dengan hukuman yang diberikan oleh Sistem.

Sekarang ia sedang berkendara, lebih baik ia diam dan menerima misi yang memiliki hukuman menyebalkan.

Jika tidak ingin mendapatkan hukuman, satu-satunya cara untuk tidak mendapatkannya hanya dengan menyelesaikan misi.

“Bagaimana aku menyelesaikan misi ini? Aku rasa sudah saatnya untuk membuat akun Instagrem.“

Alseenio menarik gas sepeda motor dan melesat menuju Mall.

Sesampainya di depan Mall, sepeda motornya Alseenio parkirkan di pinggir jalan dekat trotoar.

Karena di sana banyak yang memarkirkan sepeda motor, lantas ia ikut menaruh motornya sesaat di sana untuk sesuatu urusan.

Banyak orang yang melihat sosok Alseenio yang turun dari motor setelah menemukan tempat untuk parkir motornya, visual Alseenio yang sederhana juga elegan membuatnya secara otomatis menjadi perhatian orang-orang, entah itu wanita atau pun pria.

Karena wajahnya ditutupi masker hitam, ketampanan Alseenio tidak begitu diperlihatkan. Namun, sosoknya yang tinggi dengan postur tubuh hampir sempurna menjadi lirikan orang-orang.

“Mall masih belum ramai di jam ini, lebih baik aku meminum kopi di warung kopi, kebetulan ada warung kopi di sini.“ Alseenio bergumam kecil setelah turun dari sepeda motornya.

Berjalan perlahan menuju gang dan mengabaikan pandangan mata orang-orang, Alseenio memasuki warung kopi di dalam gang yang tidak terlalu dalam.

Di waktu saat ini memang banyak para pekerja yang siap berangkat bekerja meminum kopi terlebih dahulu sebelum absen masuk, soalnya Alseenio di kehidupan sebelumnya juga melakukan hal yang sama.

“Bu, saya pesan kopi hitam instan satu gelas.“ Alseenio berkata ke ibu pemilik warung kopi yang sedang membuat kopi untuk seseorang.

“Oke, tunggu, ya.“ Ibu pemilik warung kopi menyahut dengan ramah.

Alseenio mengangguk dan ia duduk di bangku yang kosong.

Tangan Alseenio merogoh kantong celana joggernya dan mengambil ponsel pintar bermerek iPon.

Sesuai dengan rencananya, ia akan membuat akun Instagrem untuk menyelesaikan misi Sistem.

Dikarenakan aplikasi Instagrem sudah diinstal, Alseenio langsung membuat akun dengan melalui berbagai persyaratan dan verifikasi nomor telepon.

Setelah melewati semua persyaratan dan kebijakan aplikasi, kini ia disarankan untuk memasang foto profil.

Alseenio bingung ingin memasang foto apa. Mengklik tombol lewati pada halaman saran memasang foto, dan ia bergumam kecil, “Nanti saja aku pasang fotonya, aku cuma punya foto yang kemarin aku ambil bersama R6, kurang cocok untuk aplikasi ini.“

Aplikasi Instagrem ini sudah identik dengan tempat dalam internet untuk memamerkan sesuatu dari pemilik akun, entah itu pencapaian, fisik, kekayaan, atau sesuatu apa pun yang berpotensi untuk bisa dipamerkan.

Walaupun begitu, tidak semuanya orang yang menggunakan aplikasi ini untuk tujuan seperti itu.

“Maaf, mas. Ini kopi hitam instannya.“ Ibu pemilik warung kopi mendatangi Alseenio sambil membawa secangkir kopi dengan alas piring kecil di bawahnya.

Lalu ibu itu meletakkan kopi Alseenio tepat di atas mejanya.

“Terima kasih, bu.“ Alseenio berkata dengan sopan.

“Sama-sama.“

Setelah itu, ibu pemilik warung kopi berbalik dan kembali ke tempat penyeduhan kopi instan dan mie instan.

Selain menyediakan kopi, di sini juga ada beberapa makanan seperti mie instan, beberapa gorengan, roti warung, bahkan ada nasi bungkus.

Namun, Alseenio tidak akan memakan makanan di sini, lantaran ia sudah makan di rumah sebelum pindah ke apartemen.

Alseenio masih fokus dengan ponselnya dan kopinya belum disentuh olehnya.

Saat ini, Alseenio sedang bingung ingin mengikuti akun milik siapa, karena ia tidak begitu aktif di dunia maya, di kehidupan sebelumnya pun ia selalu ketinggalan sesuatu yang sedang panas.

Nama akun Instagrem Alseenio ialah Nio Sep. Sengaja Alseenio menggunakan nama itu agar tidak terlalu pasaran.

Alseenio mengikuti akun yang direkomendasikan oleh aplikasinya secara langsung, ada beberapa akun artis dan yutuber yang Alseenio kenal sekilas dan pernah melihatnya di layar ponsel dan televisi.

Misalnya, Raditia Andika, Windi Bersaudara, Dedi Bulldozer, Regy MeongGuguk, Tayes Expord dan masih banyak lagi. Total akun yang ia ikuti ada 20 akun.

Cukup banyak, tetapi ia tidak terlalu mengikuti konten atau siaran mereka semua, mungkin hanya Windi Bersaudara yang ia tonton saat bosan.

“Mas, kopinya sudah dingin, bukannya segera diminum.“

Ibu pemilik warung kopi sejak tadi memerhatikan Alseenio yang sedang bermain ponsel, sekian menit diperhatikan Alseenio tak kunjung meminum kopi, akhirnya ibu itu menegur Alseenio.

“Eh, saya lupa, bu.“ Alseenio berkata dengan canggung dan segera mengambil gelas kopinya.

“Suara kamu bagus, mas. Itu memang dari kecil?“ Ibu itu melemparkan sebuah pertanyaan pada Alseenio.

Mendengar pertanyaan ibu pemilik warung kopi, Alseenio sedikit bingung dengan jawabannya.

Ketika memikirkan hal ini, suara Sistem tiba-tiba terdengar di kepalanya.

[Ding! Tuan Rumah tidak perlu bingung karena semua yang Anda dapat yang berkaitan dengan tubuh seketika menjadi milik Tuan Rumah secara alami dan masuk logika.]

Mendengar penjelasan Sistem, Alseenio merasa lega dan percaya diri untuk menjawab pertanyaan ibu pemilik warung kopi.

“Iya, bu.“ Alseenio menjawab sembari memegang gelas kopi di tangannya.

“Bagus suaranya, artis juga enggak ada yang sebagus suara kamu,” ucap Ibu itu dengan pujian.

“Itu maskernya, jangan lupa dibuka,” tambah Ibu pemilik warung kopi mengingatkan Alseenio untuk membuka masker mulutnya.

“Eh, iya.“

Alseenio juga baru sadar ia sedari tadi masih memakai masker, lalu ia menurunkan masker mulutnya sehingga seluruh wajahnya terlihat oleh orang-orang yang ada di dalam warung kopi.

Ibu pemilik warung kopi dan para pelanggan pria yang sedang meminum kopi terperangah saat melihat wajah Alseenio.

“Ganteng banget!” seru Ibu pemilik warung kopi seraya menatap wajah Alseenio yang elok dan indah.

Orang yang sedang meminum kopi pun bereaksi sama, padahal mereka masih satu jenis kelamin dengan Alseenio, yaitu Pria.

Meskipun demikian, Alseenio tetap menyesap kopinya dan fokus pada layar ponselnya.

Lambat laun Alseenio bisa tidak memedulikan orang lain yang bereaksi kagum terhadapnya, walau sekarang masih terasa aneh dan risih.

Semenjak Alseenio membuka masker, banyak para pekerja yang masih ada di warung kopi meminta foto seakan Alseenio itu artis luar negeri.

Pada dasarnya, wajah Alseenio masih bisa disebut orang Indonesia. Wajahnya masuk ke kategori orang tampan di negara mana pun, entah itu negara di Eropa, Amerika, Asia, dan lainnya, ia tetap dikatakan pria yang tampan.

Setelah mengopi di warung kopi tersebut dan melihat bahwa jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi menjelang siang, Alseenio pergi dari warung kopi dengan meninggalkan uang 50 ribu rupiah untuk ibu pemilik warung.

Menaiki sepeda motornya dan ia melaju ke parkiran bawah tanah di Mall.

Alseenio berjalan di lantai dasar Mall GI, dan beberapa orang sudah banyak yang berlalu-lalang di depan toko.

Banyak toko yang yang sudah dibuka oleh pegawainya. Sales Promotion Girl atau yang disingkat SPG, telah banyak yang berdiri di depan toko untuk memikat hati calon pelanggan agar membeli produk dagangannya.

Mata Alseenio hanya melirik sekilas para wanita yang berprofesi sebagai yang mempromosikan produk, kebanyakan dari mereka cukup menarik tampilannya. Jikalau Alseenio nilai penampilan mereka dari 1 sampai 100, ia akan menilai rata-rata penampilan mereka ada di angka 65-75 nilai penampilan.

Cantik, tetapi tidak terlalu cantik dan menawan, masih ada beberapa bagian wajah yang perlu ditingkatkan.

Dari tadi mereka memandang Alseenio ketika melewati depan toko mereka, banyak yang mereka saling berbisik dengan pekerja yang lain mengomentari visual Alseenio.

Namun, dengan sikapnya yang sudah mulai dibiasakan, Alseenio hanya lewat tanpa menghiraukan mereka.

Alseenio tetap fokus mencari toko pakaian yang telah ia jadikan tujuan untuk membeli baju.

Tepat ketika ia berada di lantai tiga, dan iseng melewati tempat bermain anak-anak yang mirip dengan Timezon.

Sistem berbunyi lagi dan mengeluarkan sebuah misi.

[Ding! Misi Sampingan Telah Terdeteksi!]

[Judul: Tak Terkalahkan Bermain Game.]

[Misi: Ajak anak kecil secara acak untuk bermain permainan melempar bola basket dan menangkan pertandingan.]

[Hadiah: 1x Kotak Misteri.]

[Hukuman: Joni menjadi pendek 2 cm.]

“Misi Sampingan? Tumben sekali ada misi ini. Tetapi ….“

“…Misi ini agak kekanak-kanakan.“

Alseenio berhenti berjalan di tengah-tengah banyaknya pengunjung sedang bermain berbagai permainan, lalu ia bergumam kecil sambil menundukkan kepalanya.

“Tidak apa-apa, aku akan menyelesaikan misi ini. Lagi pula aku juga sudah lama tidak bermain permainan bola basket seperti itu.“ Alseenio memutuskan untuk segera melakukan penyelesaian Misi.

Sebenarnya di dalam hati ia malas bermain permainan anak-anak, tetapi ketika ia melihat hukuman misi … rasa malas menghilang.

“Pertama-tama aku harus membuat kartu untuk bermain dulu di kasir, lalu setelah itu mencari target misi.“

Alseenio berbalik dan berjalan menuju tempat kasir dan penukaran tiket untuk dijadikan hadiah.

Begitu orang lain melihat Alseenio berjalan, mereka memfokuskan pandangannya pada Alseenio.

Sosok Alseenio memang sangat mencolok, dengan tingginya saja sudah bisa membedakan Alseenio, terlebih lagi wajahnya dan gaya pakaiannya yang manarik mata.

Bukan hanya anak kecil saja yang bermain di sini, banyak wanita juga jika dilihat-lihat.

Namun, begitu Alseenio berjalan melewati mereka, mata mereka langsung terkunci pada Alseenio.

“Permisi, mbak. Saya mau beli kartu dan sekalian isi saldonya juga.“

Tempat permainan ini menggunakan sistem kartu yang mirip dengan ATM, hanya tinggal digesek saja di tempat yang sudah disediakan pada setiap jenis permainan, bukan sistem koin.

Alseenio berkata pada seorang wanita yang kebetulan bekerja sebagai petugas yang melayani pertukaran tiket permainan dengan hadiah lain dan juga pengisian saldo.

Si mbak yang ada di sebrang etalase berisikan banyak hadiah, tidak bereaksi, ia masih menatap mata Alseenio penuh kerinduan.

Tampaknya petugas wanita ini terpesona oleh ketampanan sepasang mata Alseenio dan juga suaranya.

“Permisi, mbak.“ Alseenio melambaikan tangannya di depannya mata wanita tersebut.

Berharap wanita itu pulih dari lamunannya.

“Eh! Maaf! Ada yang bisa saya bantu?“ Wanita petugas pelayanan permainan ini segera tersadar dan langsung terkejut ketika ia melihat tangan Alseenio melambai-lambai di depan wajahnya.

Adegan ini terlalu memalukan baginya.

Wanita ini mengedepankan sikap profesionalnya, ras malu ia singkirkan dan tetap melayani pelanggan dengan seharusnya.

“Saya ingin buat kartu dan juga isi saldonya.“

“Oke, sebentar, mas~”

Wanita itu tersenyum ramah dan sorot matanya begitu lembut pada Alseenio.

Sambil mengerjakan pesanan Alseenio, ia sesekali mencuri pandangan pada Alseenio.

“Mau isi berapa, mas?“

“Emm … isi satu juta dahulu.“

Alseenio berpikir sejenak dan segera menjawab, awalnya ia ingin mengisi saldo yang murah. Akan tetapi, ia takut suatu saat akan ke sini lagi.

“Oke, pembayaran menggunakan kartu ATM, mas?“

“Iya,” jawab Alseenio lalu mengeluarkan kartu ATM miliknya yang berisikan saldo uang miliyaran dan menyerahkannya kepada wanita tersebut.

Alseenio telah sadar bahwa kartunya sudah berganti menjadi level platinum ketika ia menarik uang tunia pada ATM.

Tak perlu ditanyakan lagi, sistemnya yang melakukan hal yang ajaib itu.

Berkat itu juga Alseenio tidak perlu ke Bank untuk menaikkan jenis kartunya.

Saat melakukan transaksi, saldo Alseenio muncul dan terpampang jelas di mesin EDC.

Wajah wanita itu terkejut begitu melihat nilai nominal saldo Alseenio yang tercantum, tetapi Alseenio sendiri tidak memedulikannya dan segera menarik kartunya.

“Terima kasih~”

Selepas melakukan transaksi, wanita itu mengucapkan terima kasih pada Alseenio dengan sorot mata yang berbeda. Tiba-tiba wanita ini menjadi-jadi sehabis melihat saldo rekening Alseenio, seolah-olah tatapannya ingin memakan sosok Alseenio. Wanita mana yang tidak mau dengan Alseenio yang tampan, apalagi tahu bahwa Alseenio orang yang kaya.

Alseenio merespons dengan anggukan tanpa berbicara, dan ia segera pergi ke tempat permainan bola basket berada.

Di kejauhan Alseenio melihat seorang anak kecil yang umurnya berkisar 10 tahun, anak kecil ini cukup tinggi, harusnya ia bisa melempar bola basket dengan mudah.

Anak kecil itu berdiri di samping seorang wanita dan menonton wanita itu yang sedang melempar bola dengan serius, tetapi tak ada satu pun bola yang masuk ke keranjang bola.

Kemampuan wanita tersebut payah.

Alseenio menghampiri anak kecil itu dan mengabaikan tatapan orang sekitarnya padanya.

“Halo, dek!“ Alseenio memanggil anak kecil itu dengan ramah.

Mendengar suara di dekatnya, anak kecil itu menoleh ke arah Alseenio dan menjawab, “Halo.“

“Kamu mau main bola basket?“ Tidak perlu banyak basa basi Alseenio langsung bertanya pada intinya.

“Mainan ini?“ Anak kecil itu berbalik bertanya sebagai jawaban sambil menunjuk mesin permainan bola basket yang kosong.

“Ya? Kamu mau main?“ Alseenio mengangguk.

“Mau! Abang mau bayarin aku?“

“Iya, ada syaratnya. Kamu harus bertanding denganku, bagaimana? Kamu berani?“ Alseenio sedikit menunduk dan bertanya dengan sedikit rasa kekanak-kanakan.

Sengaja seperti itu agar bisa menyesuaikan berbicara pada anak-anak tanpa rasa canggung.

“Oke, siapa takut!“ Anak kecil itu merasa tertantang dengan ajakan Alseenio dan menjawab dengan semangat.

“Oke!“

“Ayo!

Terpopuler

Comments

♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★

♛★★★★★★SAINTSWORD★❃★★★★★★★★

rata2 novel kalo bikin cerita mcnya pasti kebanyakan protes dan ngeluh sama hukuman dari sistem,,, emang gak ada kreatif sama sekali

2025-03-28

0

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

Megawati mana bang 🤔

2025-02-18

0

Sak. Lim

Sak. Lim

goblokkkk idioooooot bukan nya bersyukur pda system yg yg mmbntu lo mc mla mengutuk system dasar idioooooot

2024-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sistem Terikat
2 Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama
3 Bab 3: Kulit Lembut Bayi
4 Bab 4: Hampir Gila
5 Bab 5: Akhirnya Selesai
6 Bab 6: Penjelasan Jendela Status
7 Bab 7: Bertambah Tampan
8 Bab 8: Mencoba Keluar Rumah
9 Bab 9: Sarapan Berbagi
10 Bab 10: Misi Spesial Pertama
11 Bab 11: Mulai Menyelesaikan Misi Spesial Pertama
12 Bab 12: Kebetulan Nama yang Sama
13 Bab 13: Hadiah yang Mencengangkan GoTe
14 Bab 14: Persiapan Pindah
15 Bab 15: CEO GoTe
16 Bab 16: Melihat Apartemen
17 Bab 17: Melewati Tempat Bermain
18 Bab 18: Terong Makin Panjang
19 Bab 19: Pelonjakan Akun
20 Bab 20: Wanita Agak Lain
21 Bab 21: Mobil Mewah Pertama
22 Bab 22: Mengambil Mobil
23 Bab 23: Santai di Kafe
24 Bab 24: Persiapan Motovlog
25 Bab 25: Misi Bernyanyi Malam Hari
26 Bab 26: Membuat Video Pertama
27 Bab 27: Mengutuk Sistem
28 Bab 28: Kebetulan Bertemu
29 Bab 29: Rekor Satu Juta
30 Bab 30: Sistem yang Baik
31 Bab 31: Candy Terkejut
32 Bab 32: Salam Kepal Tangan
33 Bab 33: Guru Menarik Gas
34 Bab 34: Terkenal di Sekolah
35 Bab 35: Pertunjukan Dadakan Sekolahan
36 Bab 36: Perayaan Channel
37 Bab 37: Jaya Exford Berkumpul
38 Bab 38: Puas Bertemu Teman
39 Bab 39: Anti-Geh
40 Bab 40: Fara?
41 Bab 41: Seperti Dahulu Kecil
42 Bab 42: Wanita Gila
43 Bab 43: Mobil Bekas
44 Bab 44: Keluarga yang Berprinsip
45 Bab 45: Konten Adik Gemas
46 Bab 46: Misi Sampingan Lanjutan
47 Bab 47: Misi Gagal
48 Bab 48: Pergi Menuju Cency
49 Bab 49: Tidak Memberi Misi
50 Bab 50: Pergi Menikmati Kota
51 Bab 51: Berkenalan dengan Wanita
52 Bab 52: Kolaborasi Dadakan
53 Bab 53: Mengantarkan Pulang Tiara
54 Bab 54: Membantu Wanita
55 Bab 55: Hari yang Sial
56 Bab 56: Sengatan Listrik Sistem
57 Bab 57: Pemuda Tidak Biasa
58 Bab 58: Penjahat Kelamin
59 Bab 59: Bakat Yoga
60 Bab 60: Penipuan
61 Bab 61: Bernyanyi Penuh Hayat
62 Bab 62: Band Perempuan?
63 Bab 63: Lagu Nostalgia
64 Bab 64: Pria Cantik
65 Bab 65: Kartu Legendaris
66 Bab 66: Borong Ponsel
67 Bab 67: Kuliah?
68 Bab 68: Mencari Pasangan
69 Bab 69: Wanita Mahal
70 Bab 70: Donasi Streamer Tier SSSR
71 Bab 71: Panggilan dan Hadiah Berkala
72 Bab 72: Romantis di Depan Alseenio
73 Bab 73: Masalah Tiara Selesai
74 Bab 74: Pria Suka Susu?
75 Bab 75: Mansion di Luar Nalar
76 Bab 76: Cosplay Karakter Nazito
77 Bab 77: Pria-Pria yang Aneh
78 Bab 78: Alseenio Idaman Wanita Cosplayer
79 Bab 79: Tantangan dari Alseenio
80 Bab 80: Pindah ke Apartemen
81 Bab 81: Acara Pameran Terbesar
82 Bab 82: Ribuan Wanita yang Ingkar
83 Bab 83: Ryan Sedikit Aneh
84 Bab 84: Keluarga Fara yang Bermasalah
85 Bab 85: Misteri Dunia
86 Bab 86: Bertambah Panjang
87 Bab 87: Misi Cosplayer Selesai
88 Bab 88: Misi Spesial Baru
89 Bab 89: Persiapan OkeTV
90 Bab 90: Benci Fitur Acak
91 Bab 91: Ganti Server
92 Bab 92: Bertemu Wanita Rusia
93 Bab 93: Tinggal Bersama
94 Bab 94: Fara Berbohong
95 Bab 95: Wanita Tercantik?
96 Bab 96: Kembali Normal
97 Bab 97: Fara Menjadi Nyamuk
98 Bab 98: Pegang Ucapanku
99 Bab 99: Diincar Agensi
100 Bab 100: Menikmati Waktu Berdua
101 Bab 101: Makan Bersama Ryan
102 Bab 102: Belanjaan Fara
103 Bab 103: OkeTV Terakhir
104 Bab 104: Berangkat Bertemu Niara
105 Bab 105: Hati yang Lembut
106 Bab 106: Niara Menangis
107 Bab 107: Hari yang Buruk
108 Bab 108: Persoalan Keuangan Dimudahkan
109 Bab 109: Kebahagiaan Datang
110 Bab 110: Terkejut Berat
111 Bab 111: Traktir Jaya Exford
112 Bab 112: Menghabiskan Uang dengan Mudah
113 Bab 113: Penonton Terharu
114 Bab 114: Bersin Tiba-tiba
115 Bab 115: Insting Hebat Wanita
116 Bab 116: Pemungutan Suara
117 Bab 117: Rencana Meminta Maaf
118 Bab 118: Pertunangan Niara dan Ryan
119 Bab 119: Saling Mengenal
120 Bab 120: Pergi ke Jepang
121 Bab 121: Sampai di Jepang
122 Bab 122: Berbelanja di Tokyo
123 Bab 123: Bertemu CEO
124 Bab 124: Melihat Seni Modern
125 Bab 125: Setengah Misi Terselesaikan
126 Bab 126: Terkenal di Thailand
127 Bab 127: Bersantai Sejenak
128 Bab 128: Misi Berbagi Uang Random
129 Bab 129: Bertemu Anak Kecil
130 Bab 130: Buat Anak?
131 Bab 131: Siap Merayakan Tahun Baru
132 Bab 132: Pesta Tahun Baru
133 Bab 133: Pergi Jalan-jalan Sekali Lagi
134 Bab 134: Belanja Brutal
135 Bab 135: Pergi Bertemu Idol
136 Bab 136: Kartu Langka
137 Bab 137: Ski Salju Korsel
138 Bab 138: Fandick Tidak Bisa Pulang
139 Bab 139: Anda Kena Prank
140 Bab 140: Belanja Oleh-oleh
141 Bab 141: Mengungkapkan Identitas
142 Bab 142: Bertemu Wanita
143 Bab 143: Makin Dekat
144 Bab 144: Kemajuan Cinta Fandick
145 Bab 145: Keanehan di Dunia
146 Bab 146: Wujud Wanita Tercantik
147 Bab 147: Pemberkatan
148 Bab 148: Penusukan Ayah Fara
149 Bab 149: Dipukuli Orang
150 Bab 150: Membereskan Penjahat Teri
151 Bab 151: Menimbang Persetujuan Undangan
152 Bab 152: Datang ke Acara
153 Bab 153: Tampil di Televisi
154 154: Mengekspos Hubungan
155 Bab 155: Rahasia Lain
156 Bab 156: Misi yang Sulit
157 Bab 157: Duel Om Botak
158 Bab 158: Misi Pengalaman Hidup
159 Bab 159: Penempatan Kerja
160 Bab 160: Ibu Rekrutmen
161 Bab 161: Menabung Konten
162 Bab 162: Berangkat Kerja
163 Bab 163: Hari Pertama Kerja
164 Bab 164: Berjalan Lancar
165 Bab 165: Tragedi Restoran
166 Bab 166: Mengajari Fara Seni Bela Diri
167 Bab 167: Seorang Dikenal ke Restoran
168 Bab 168: Cantika ke Restoran
169 Bab 169: Fandick Lampu Hijau
170 Bab 170: Kenaikan Omzet
171 Bab 171: Daun Aneh
172 Bab 172: Latihan Bela Diri dan Fandick
173 Bab 173: Hari Terakhir Pelayan
174 Bab 174: Perpisahan Restoran
175 Bab 175: Panen Hadiah Besar
176 Bab 176: Kedua Orang Tinggi
177 Bab 177: Acara Meriah
178 Bab 178: Pertandingan Dimulai
179 Bab 179: Menunjukkan Kekuatan
180 Bab 180: Pemenang Acara
181 Bab 181: Acara Selesai
182 Bab 182: Reputasi Besar
183 Bab 183: Pergi Bisnis Syuting
184 Bab 184: Bertemu dengan Seseorang
185 Bab 185: Memberi iPon
186 Bab 186: Penyelesaian Pembagian Ponsel
187 Bab 187: Berdiskusi Bersama Direktur
188 Bab 188: Syuting Film
189 Bab 189: Penyelesaian Tugas Aktor
190 Bab 190: Hadiah Super Langka
191 Bab 191: Menunjukkan Burung
192 Bab 192: Bermain dengan Burung Huia
193 Bab 193: Kedatangan Tamu Jaya Exford
194 Bab 194: Tujuan Kedatangan Mereka
195 Bab 195: Misi Baru Kolaborasi
196 Bab 196: Terkadang Pamer Diwajibkan
197 Bab 197: Pengalaman Berkesan Tamu
198 Bab 198: Persiapan Kolaborasi kedua
199 Bab 199: Bertemu Boyband Terkenal
200 Bab 200: Heboh Satu Mall
201 Bab 201: Kabur dari Para Penggemar
202 Bab 202: Mulai Bermain OkeTV
203 Bab 203: Bertemu Wanita Tak Terduga
204 Bab 204: Bertemu Artis India
205 Bab 205: OkeTV dengan PTS Selesai
206 Bab 206: Hari Penuh Kebebasan
207 Bab 207: Kejutan untuk Fara
208 Bab 208: Keterkejutan di Karaoke
209 Bab 209: Kolaborasi Bernyanyi
210 Bab 210: Kolaborasi Tahap Pertama Selesai
211 Bab 211: Kebahagiaan Teman
212 Bab 212: Hadiah Besar Teman
213 Bab 213: Bertemu Goat
214 Bab 214: Menyimpan Rahasia Besar
215 Bab 215: Konser Kolaborasi
216 Bab 216: Kemampuan Sedikit Hambar
217 Bab 217: Suami?
218 Bab 218: Rencana Pernikahan Dipercepat
219 Bab 219: Kolaborasi Hampir Selesai
220 Bab 220: Terima Kasih
221 Bab 221: Perencanaan Pernikahan Serius
222 Bab 222: Penantian Panjang
223 Bab 223: Kebahagiaan Menanti
224 Bab 224: Nostalgia
225 Bab 225: Bertemu Kembali (Tamat)
226 Pengumuman
Episodes

Updated 226 Episodes

1
Bab 1: Sistem Terikat
2
Bab 2: Menyelesaikan Misi Pertama
3
Bab 3: Kulit Lembut Bayi
4
Bab 4: Hampir Gila
5
Bab 5: Akhirnya Selesai
6
Bab 6: Penjelasan Jendela Status
7
Bab 7: Bertambah Tampan
8
Bab 8: Mencoba Keluar Rumah
9
Bab 9: Sarapan Berbagi
10
Bab 10: Misi Spesial Pertama
11
Bab 11: Mulai Menyelesaikan Misi Spesial Pertama
12
Bab 12: Kebetulan Nama yang Sama
13
Bab 13: Hadiah yang Mencengangkan GoTe
14
Bab 14: Persiapan Pindah
15
Bab 15: CEO GoTe
16
Bab 16: Melihat Apartemen
17
Bab 17: Melewati Tempat Bermain
18
Bab 18: Terong Makin Panjang
19
Bab 19: Pelonjakan Akun
20
Bab 20: Wanita Agak Lain
21
Bab 21: Mobil Mewah Pertama
22
Bab 22: Mengambil Mobil
23
Bab 23: Santai di Kafe
24
Bab 24: Persiapan Motovlog
25
Bab 25: Misi Bernyanyi Malam Hari
26
Bab 26: Membuat Video Pertama
27
Bab 27: Mengutuk Sistem
28
Bab 28: Kebetulan Bertemu
29
Bab 29: Rekor Satu Juta
30
Bab 30: Sistem yang Baik
31
Bab 31: Candy Terkejut
32
Bab 32: Salam Kepal Tangan
33
Bab 33: Guru Menarik Gas
34
Bab 34: Terkenal di Sekolah
35
Bab 35: Pertunjukan Dadakan Sekolahan
36
Bab 36: Perayaan Channel
37
Bab 37: Jaya Exford Berkumpul
38
Bab 38: Puas Bertemu Teman
39
Bab 39: Anti-Geh
40
Bab 40: Fara?
41
Bab 41: Seperti Dahulu Kecil
42
Bab 42: Wanita Gila
43
Bab 43: Mobil Bekas
44
Bab 44: Keluarga yang Berprinsip
45
Bab 45: Konten Adik Gemas
46
Bab 46: Misi Sampingan Lanjutan
47
Bab 47: Misi Gagal
48
Bab 48: Pergi Menuju Cency
49
Bab 49: Tidak Memberi Misi
50
Bab 50: Pergi Menikmati Kota
51
Bab 51: Berkenalan dengan Wanita
52
Bab 52: Kolaborasi Dadakan
53
Bab 53: Mengantarkan Pulang Tiara
54
Bab 54: Membantu Wanita
55
Bab 55: Hari yang Sial
56
Bab 56: Sengatan Listrik Sistem
57
Bab 57: Pemuda Tidak Biasa
58
Bab 58: Penjahat Kelamin
59
Bab 59: Bakat Yoga
60
Bab 60: Penipuan
61
Bab 61: Bernyanyi Penuh Hayat
62
Bab 62: Band Perempuan?
63
Bab 63: Lagu Nostalgia
64
Bab 64: Pria Cantik
65
Bab 65: Kartu Legendaris
66
Bab 66: Borong Ponsel
67
Bab 67: Kuliah?
68
Bab 68: Mencari Pasangan
69
Bab 69: Wanita Mahal
70
Bab 70: Donasi Streamer Tier SSSR
71
Bab 71: Panggilan dan Hadiah Berkala
72
Bab 72: Romantis di Depan Alseenio
73
Bab 73: Masalah Tiara Selesai
74
Bab 74: Pria Suka Susu?
75
Bab 75: Mansion di Luar Nalar
76
Bab 76: Cosplay Karakter Nazito
77
Bab 77: Pria-Pria yang Aneh
78
Bab 78: Alseenio Idaman Wanita Cosplayer
79
Bab 79: Tantangan dari Alseenio
80
Bab 80: Pindah ke Apartemen
81
Bab 81: Acara Pameran Terbesar
82
Bab 82: Ribuan Wanita yang Ingkar
83
Bab 83: Ryan Sedikit Aneh
84
Bab 84: Keluarga Fara yang Bermasalah
85
Bab 85: Misteri Dunia
86
Bab 86: Bertambah Panjang
87
Bab 87: Misi Cosplayer Selesai
88
Bab 88: Misi Spesial Baru
89
Bab 89: Persiapan OkeTV
90
Bab 90: Benci Fitur Acak
91
Bab 91: Ganti Server
92
Bab 92: Bertemu Wanita Rusia
93
Bab 93: Tinggal Bersama
94
Bab 94: Fara Berbohong
95
Bab 95: Wanita Tercantik?
96
Bab 96: Kembali Normal
97
Bab 97: Fara Menjadi Nyamuk
98
Bab 98: Pegang Ucapanku
99
Bab 99: Diincar Agensi
100
Bab 100: Menikmati Waktu Berdua
101
Bab 101: Makan Bersama Ryan
102
Bab 102: Belanjaan Fara
103
Bab 103: OkeTV Terakhir
104
Bab 104: Berangkat Bertemu Niara
105
Bab 105: Hati yang Lembut
106
Bab 106: Niara Menangis
107
Bab 107: Hari yang Buruk
108
Bab 108: Persoalan Keuangan Dimudahkan
109
Bab 109: Kebahagiaan Datang
110
Bab 110: Terkejut Berat
111
Bab 111: Traktir Jaya Exford
112
Bab 112: Menghabiskan Uang dengan Mudah
113
Bab 113: Penonton Terharu
114
Bab 114: Bersin Tiba-tiba
115
Bab 115: Insting Hebat Wanita
116
Bab 116: Pemungutan Suara
117
Bab 117: Rencana Meminta Maaf
118
Bab 118: Pertunangan Niara dan Ryan
119
Bab 119: Saling Mengenal
120
Bab 120: Pergi ke Jepang
121
Bab 121: Sampai di Jepang
122
Bab 122: Berbelanja di Tokyo
123
Bab 123: Bertemu CEO
124
Bab 124: Melihat Seni Modern
125
Bab 125: Setengah Misi Terselesaikan
126
Bab 126: Terkenal di Thailand
127
Bab 127: Bersantai Sejenak
128
Bab 128: Misi Berbagi Uang Random
129
Bab 129: Bertemu Anak Kecil
130
Bab 130: Buat Anak?
131
Bab 131: Siap Merayakan Tahun Baru
132
Bab 132: Pesta Tahun Baru
133
Bab 133: Pergi Jalan-jalan Sekali Lagi
134
Bab 134: Belanja Brutal
135
Bab 135: Pergi Bertemu Idol
136
Bab 136: Kartu Langka
137
Bab 137: Ski Salju Korsel
138
Bab 138: Fandick Tidak Bisa Pulang
139
Bab 139: Anda Kena Prank
140
Bab 140: Belanja Oleh-oleh
141
Bab 141: Mengungkapkan Identitas
142
Bab 142: Bertemu Wanita
143
Bab 143: Makin Dekat
144
Bab 144: Kemajuan Cinta Fandick
145
Bab 145: Keanehan di Dunia
146
Bab 146: Wujud Wanita Tercantik
147
Bab 147: Pemberkatan
148
Bab 148: Penusukan Ayah Fara
149
Bab 149: Dipukuli Orang
150
Bab 150: Membereskan Penjahat Teri
151
Bab 151: Menimbang Persetujuan Undangan
152
Bab 152: Datang ke Acara
153
Bab 153: Tampil di Televisi
154
154: Mengekspos Hubungan
155
Bab 155: Rahasia Lain
156
Bab 156: Misi yang Sulit
157
Bab 157: Duel Om Botak
158
Bab 158: Misi Pengalaman Hidup
159
Bab 159: Penempatan Kerja
160
Bab 160: Ibu Rekrutmen
161
Bab 161: Menabung Konten
162
Bab 162: Berangkat Kerja
163
Bab 163: Hari Pertama Kerja
164
Bab 164: Berjalan Lancar
165
Bab 165: Tragedi Restoran
166
Bab 166: Mengajari Fara Seni Bela Diri
167
Bab 167: Seorang Dikenal ke Restoran
168
Bab 168: Cantika ke Restoran
169
Bab 169: Fandick Lampu Hijau
170
Bab 170: Kenaikan Omzet
171
Bab 171: Daun Aneh
172
Bab 172: Latihan Bela Diri dan Fandick
173
Bab 173: Hari Terakhir Pelayan
174
Bab 174: Perpisahan Restoran
175
Bab 175: Panen Hadiah Besar
176
Bab 176: Kedua Orang Tinggi
177
Bab 177: Acara Meriah
178
Bab 178: Pertandingan Dimulai
179
Bab 179: Menunjukkan Kekuatan
180
Bab 180: Pemenang Acara
181
Bab 181: Acara Selesai
182
Bab 182: Reputasi Besar
183
Bab 183: Pergi Bisnis Syuting
184
Bab 184: Bertemu dengan Seseorang
185
Bab 185: Memberi iPon
186
Bab 186: Penyelesaian Pembagian Ponsel
187
Bab 187: Berdiskusi Bersama Direktur
188
Bab 188: Syuting Film
189
Bab 189: Penyelesaian Tugas Aktor
190
Bab 190: Hadiah Super Langka
191
Bab 191: Menunjukkan Burung
192
Bab 192: Bermain dengan Burung Huia
193
Bab 193: Kedatangan Tamu Jaya Exford
194
Bab 194: Tujuan Kedatangan Mereka
195
Bab 195: Misi Baru Kolaborasi
196
Bab 196: Terkadang Pamer Diwajibkan
197
Bab 197: Pengalaman Berkesan Tamu
198
Bab 198: Persiapan Kolaborasi kedua
199
Bab 199: Bertemu Boyband Terkenal
200
Bab 200: Heboh Satu Mall
201
Bab 201: Kabur dari Para Penggemar
202
Bab 202: Mulai Bermain OkeTV
203
Bab 203: Bertemu Wanita Tak Terduga
204
Bab 204: Bertemu Artis India
205
Bab 205: OkeTV dengan PTS Selesai
206
Bab 206: Hari Penuh Kebebasan
207
Bab 207: Kejutan untuk Fara
208
Bab 208: Keterkejutan di Karaoke
209
Bab 209: Kolaborasi Bernyanyi
210
Bab 210: Kolaborasi Tahap Pertama Selesai
211
Bab 211: Kebahagiaan Teman
212
Bab 212: Hadiah Besar Teman
213
Bab 213: Bertemu Goat
214
Bab 214: Menyimpan Rahasia Besar
215
Bab 215: Konser Kolaborasi
216
Bab 216: Kemampuan Sedikit Hambar
217
Bab 217: Suami?
218
Bab 218: Rencana Pernikahan Dipercepat
219
Bab 219: Kolaborasi Hampir Selesai
220
Bab 220: Terima Kasih
221
Bab 221: Perencanaan Pernikahan Serius
222
Bab 222: Penantian Panjang
223
Bab 223: Kebahagiaan Menanti
224
Bab 224: Nostalgia
225
Bab 225: Bertemu Kembali (Tamat)
226
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!