Nada berbicara pria dewasa tersebut membuat Jian Chen mengerti bahwa desa tersebut pasti diserang atau dirampok oleh seseorang sebelumnya. Itu juga terlihat dari kondisi beberapa bangunan sederhana yang sudah hancur yang artinya, serangan terjadi satu atau dua hari yang lewat.
“Tenang tuan, aku hanya ingin mampir di desa ini untuk membeli beberapa pakaian dan makanan. Sudah hampir seminggu semenjak aku mencapai sebuah desa karena aku baru saja melewati hutan di sana,” ucap Jian Chen sambil menunjuk ke arah belakang tanpa berbalik.
“Melewati hutan? Tidak mungkin seorang anak biasa akan mampu melakukan hal itu!” Salah satu pria dewasa itu membalas dengan nada dingin sambil mengarahkan busur ditangannya ke arah Jian Chen.
“Tolong jangan arahkan benda berbahaya itu kepadaku karena aku tidak ingin terjadi masalah yang tidak diperlukan. Aku tidak akan berbuat apa-apa jika kalian tidak menyerang.” Jian Chen memegang sarung pedangnya dengan tangan kiri dan tangan kanannya memegang gagang pedang untuk melawan jika sesuatu yang buruk terjadi.
“Kau...” Pria dewasa yang memegang busur ingin marah tetapi terhenti saat mendengar suara seseorang jauh dibelakangnya.
“Hentikan! Anak itu tidak memiliki niat buruk sama sekali!” Suara tua bijaksana terdengar kemudian.
Beberapa pria dewasa melihat ke arah belakang lalu memasang wajah sedikit gelap.
“Apa yang kau bicarakan pak tua? Dia mungkin berhubungan dengan kelompok perampok sebelumnya!” Teriak pria yang memegang busur.
Di kejauhan, terlihat pria tua sedikit bungkuk yang memakai sebuah tongkat untuk berjalan. Pria tua itu memiliki tatapan yang sangat bijaksana dan terlihat ia telah melalui banyak hal dalam hidup.
“Apa kau meragukan penilaianku? Sebelumnya aku mengatakan bahwa pria yang datang dua hari yang lalu tidak memiliki niat baik tetapi kau sama sekali tidak mendengarkan apa yang aku katakan! Lihatlah sekarang, ternyata dia adalah bagian dari kelompok pencuri dan menyerang desa ini!” Balas pria tua itu dengan nada sedikit dingin.
Beberapa pria dewasa yang mendengar itu pun langsung terdiam karena benar apa yang dikatakan oleh pria tua tersebut.
“Anak muda, apa yang membawamu ke desa kecil ini?” Tanya pria tua tersebut sambil berjalan ke arah Jian Chen karena beberapa pria dewasa tidak mampu membalas kata-katanya.
Jian Chen sedikit tenang karena tampaknya ada seseorang yang bisa diajak kompromi.
“Kakek, aku hanya ingin membeli beberapa pakaian dan makanan. Aku sedang berkelana seorang diri,” jawab Jian Chen jujur.
“Dari arah kau datang, tampaknya kau datang dari kota Shanghai. Dan, pakaian yang kau kenakan dilumuri oleh darah, dan itu adalah darah manusia. Apakah kau memang tidak memiliki niat lain?” Tanya pria tua itu kembali.
Beberapa pria dewasa langsung waspada karena mendengar bahwa bercak darah yang ada di banyak bagian pakaian Jian Chen adalah darah manusia.
“Ya, aku datang dari kota Shanghai. Dan ini memang darah manusia karena aku akan menghabisi mereka yang mencoba menghabisiku lebih dulu. Ini adalah dunia yang kejam, karena aku telah memasuki jalan kultivator, aku harus terbiasa melakukan hal itu. Dan tenang saja, aku sama sekali tidak memiliki niat lain. Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak akan melakukan hal aneh jika kalian tidak menyerang lebih dulu,” ucap Jian Chen.
Kata-kata Jian Chen sama sekali tidak sesuai dengan penampilannya yang masih bisa dikatakan pendek. Juga, anak tampan yang terlihat sangat rapuh itu terlihat tidak akan mampu membunuh seseorang.
“Baik, ikuti aku.” Pria tua itu mengangguk kecil dan mempersilahkan Jian Chen masuk ke dalam desa.
“Pak tua.. kau..” Pria yang memegang busur sebelumnya terkejut bahwa pria tua yang dihormati oleh seluruh orang di desa mengizinkan seseorang yang tampak mencurigakan masuk ke dalam desa.
“Diam! Aku tidak butuh pendapatmu. Lebih baik lain kali kau mengikuti apa yang aku katakan!” Pria tua itu berkata dengan nada dingin kepada pria tersebut.
Jian Chen sama sekali tidak peduli dan berjalan perlahan. Tentu saja ia tidak akan mengendurkan kewaspadaannya terhadap orang-orang di desa itu. Namun, ia sedikit paham bahwa orang-orang di desa itu tidak mengikuti upacara Kebangkitan yang menandakan mereka masihlah manusia biasa.
Tetapi, satu yang Jian Chen tau. Pria tua sebelumnya yang membawanya masuk ke dalam desa adalah seorang kultivator juga karena ia melihat qi yang bocor dari tubuh pria tersebut walaupun ia tidak tau tingkatan apa yang dimiliki oleh pria tua itu.
Ketika Jian Chen melewati beberapa orang dewasa, suara yang tidak enak didengar masuk ke telinga Jian Chen.
“Lebih baik kau tidak melakukan hal-hal yang mencurigakan atau aku akan menghabisimu!”
“Lakukan jika kau mampu!” Balas Jian Chen tanpa menoleh sedikitpun.
Semua pria dewasa yang ada di tempat itu terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Jian Chen tetapi mereka hanya diam setelah mengingat apa yang Jian Chen katakan sebelumnya tentang tidak akan menyerang jika tidak diserang lebih dulu.
Sesampainya di sebuah kediaman sederhana, pria tua itu mempersilahkan Jian Chen masuk.
“Silahkan duduk, anak muda,” ucap pria tua tersebut.
Jian Chen duduk berhadap-hadapan dengan pria tua itu. Diantara mereka, ada sebuah meja pendek yang memisahkan jarak diantara mereka.
“Sebelum itu, aku akan memperkenalkan diri. Aku adalah kepala desa di tempat terpencil ini, Xiao Zo,” ucap Xiao Zo memperkenalkan diri.
“Jian Chen.”
Mendengar nama Jian Chen, Xiao Zo tampak berpikir sejenak dan melirik ke arah pedang yang Jian Chen letakkan di sebelahnya.
“Nama yang bagus, sesuai denganmu yang memiliki Senjata Kelahiran membentuk pedang,” ucap Xiao Zo.
Jian Chen tidak heran sama sekali saat Xiao Zo mengatakan itu.
“Katakan kakek Zo, kenapa kau menyembunyikan dirimu yang merupakan seorang kultivator juga? Dari semua yang aku lihat, perampok yang menyerang desa ini pasti bisa kau atasi dengan mudah,” ucap Jian Chen.
Xiao Zo sedikit terkejut karena Jian Chen sudah menduga dirinya adalah seroang kultivator juga.
“Kau sangat jeli anak muda. Ya memang benar bahwa aku seorang kultivator. Tetapi itu dulu sebelum aku kehilangan kultivasiku selama pertarungan terjadi. Saat ini, bahkan aku mungkin tidak mampu melawanmu meskipun aku masih bisa menggunakan sedikit qi.” Balas Xiao Zo.
Jian Chen pun terkejut dan mengerti mengapa qi yang merembes dari tubuh Xiao Zo tua tampak tidak stabil sama sekali. Itu adalah ciri-ciri qi terus-menerus keluar dari tubuh Xiao Zo sampai-sampai dia tidak bisa menggunakan qi lagi.
“Dari apa yang kau perlihatkan, tampaknya kau telah pernah mencapai tingkat yang sangat tinggi di jalan kultivasi, kakek Zo, sehingga kau langsung mengetahui bahwa aku memiliki Senjata Kelahiran.”
“Dan di sini aku memiliki permintaan. Bisakah kau menceritakan tentang dunia kultivator untukku, kakek Zo?” Jian Chen pun berterus terang bertanya apa hal yang diinginkan olehnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
soegiman aja
😍😍😍😍😍
2023-04-06
3
Irianto Rakim
Belajarlah Jian Chen ingat tujuanmu yang sebenarnya agar bisa menjadi kuat nantinya
2023-03-02
2
Hades Riyadi
lanjutkan Thor 💪👍👍
2023-02-05
2