Shanghai
Di sebuah bukit yang terletak tidak jauh dari kota Shanghai, terlihat seorang anak berambut hitam kebiruan, mata berwarna cokelat keemasan, kulit putih dan halus seperti sebuah giok, tinggi badan rata-rata untuk anak usia 12 tahun.
Anak itu terlihat sedang merenungkan tentang apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Ia adalah Jian Chen, anak yang baru sehari mendapatkan ingatannya kembali setelah 12 tahun lamanya tinggal di Yggdrasil.
“Ini adalah dunia yang sangat keras, dari ingatan yang aku miliki saat belum mendapatkan kembali ingatanku dulu, hanya yang kuat bisa bertahan. Semuanya ditentukan oleh kekuatan. Kuat sama artinya dengan kebenaran, lemah adalah kesalahan. Jika kau kuat, apapun bisa dilakukan, jika kau lemah, kau hanya menjadi pecundang.” Gumam Jian Chen dengan nada sedikit pahit.
Tentu Jian Chen sama sekali tidak bersemangat dengan hal itu karena ia bukanlah orang kuat, dan satu hal lagi, ia sama sekali tidak mempunyai seorang pendukung yang melatihnya menjadi kuat.
Jian Chen adalah seorang anak yatim-piatu di kota Shanghai. Ia merasa sedih ketika mengingat bahwa dirinya juga tidak mempunyai orang tua di dunia ini sama seperti ketika ia berada di Bumi.
Hari-hari yang Jian Chen lalui sangatlah sulit. Untuk makan pun, ia harus bekerja keras. Ia masihlah seorang anak, dan pasti akan sulit untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan walaupun itu hanya untuk sebuah makanan sederhana.
Jian Chen tinggal disebuah tempat yang disebut sebagai penampungan anak. Tempat itu hanya menyediakan tempat tinggal karena aturan dari seorang pemimpin di kota Shanghai. Itu bisa dikatakan sebagai kemurahan hati karena di masa puluhan tahun yang lalu, anak-anak jalanan dibiarkan terlantar di tengah jalan.
Dengan kebijakan pemimpin tersebut, akhirnya tempat penampungan anak pun didirikan. Untuk anak usia dibawah delapan tahun, mereka akan diberikan makan. Namun, ketika mencapai usia delapan tahun keatas, semua anak harus berusaha sendiri untuk mencari makanan.
Situasi Jian Chen sama sekali tidak mendukung. Ia adalah anak yang lemah dan ceroboh setiap saat. Hanya keberuntungan baginya disukai oleh para wanita-wanita yang haus akan anak tampan. Jika saja penampilannya jelek, sudah pasti ia akan mati kelaparan karena tidak bisa melakukan apapun dengan benar.
Jian Chen harus berterima kasih karena ia terlahir sangat tampan kali ini di Yggdrasil.
Namun, pada akhirnya tetap sama saja. Dibesarkan menjadi pria gigolo bukanlah sesuatu yang bagus. Walaupun hanya sedikit yang mengetahui dirinya menjadi seperti itu, tetap saja beberapa mata tidak akan menyukai ia diperlakukan istimewa oleh para wanita-wanita dewasa.
Pada akhirnya, banyak anak yang merasa iri dengannya. Ia pun akhirnya dipukuli beberapa kali di kepala. Kejadian itu terjadi sehari yang lalu. Dan itulah alasan utama ingatannya kembali seperti semula.
Jian Chen merenungkan semua kehidupannya selama 12 tahun belakangan. Tatapannya pun tertuju ke arah sebuah bangunan besar dekat pinggiran kota Shanghai.
“Hanya satu jalan untuk bertahan di dunia ini! Yaitu menjadi kuat!” Kilatan tekad yang begitu besar terpancar di mata Jian Chen. Tempat yang ia tatap saat ini adalah sebuah bangunan tertentu yang bernama Kuil Kebangkitan.
Kuil Kebangkitan adalah sesuatu yang dibuat untuk mengetes bakat-bakat para anak usia minimal 12 tahun.
Di tempat itu, kekuatan tersembunyi milik anak akan dikeluarkan walaupun Jian Chen sama sekali tidak mengerti bagaimana caranya. Namun, dari beberapa perkataan orang-orang dewasa di kota Shanghai, semua manusia memilikinya.
Karena itu, setiap anak akan memiliki kesempatan untuk menjadi kuat walaupun sebagian besar dibarengi oleh keberuntungan. Tentu keberuntungan itu adalah sesuatu yang dibangkitkan oleh seorang anak.
“Jika tidak salah, dua hari yang lalu upacara kebangkitan telah dilakukan. Dan ini akan berlangsung selama hampir tiga hari lamanya. Aku tidak bisa menunggu tahun depan untuk mengikuti upacara kebangkitan.” Jian Chen yang telah mengambil keputusan pun pergi ke arah Kuil Kebangkitan.
Beberapa jam kemudian, Jian Chen telah tiba di dekat Kuil Kebangkitan. Banyak anak yang seusia dengannya sedang mengantri masuk ke kuil untuk mengikuti upacara kebangkitan. Hanya seorang anak yang dipersilahkan untuk masuk ke dalam, sementara orang-orang dewasa hanya bisa mengantar ke pintu gerbang.
Semua anak di kota Shanghai selalu diberi perintah agar mengikuti upacara kebangkitan walaupun setelah selesai, kebanyakan dari mereka akan berhenti dijalan karena bakat yang tidak memadai untuk menjadi sesuatu yang disebut sebagai kultivator.
Walaupun bahasa di dunia Yggdrasil berbeda dengan Bumi, Jian Chen masih mengerti bahwa kata itu mengarah kepada kultivator yang pernah ia baca dari buku-buku sejarah.
Jian Chen pun perlahan berjalan ke arah gerbang kuil. Tetapi ia merasakan banyak tatapan dingin yang diarahkan kepadanya. Hal itu membuatnya sedikit berkerut tetapi mengabaikan mereka semua.
Ketika mendekati gerbang, beberapa penjaga melihat Jian Chen. Semua penjaga itu mendengus lalu membiarkan Jian Chen lewat karena memang sudah seharusnya ia mengikuti upacara kebangkitan.
Ketika masuk ke dalam dengan firasat buruk, suara seorang anak pun terdengar jauh di depannya yang sedang ikut mengantri.
“Oh? Bukankah itu Jian Chen? Kau masih memiliki nyali untuk muncul di depan umum!”
Tatapan Jian Chen tertuju ke arah sumber suara dan menemukan seorang anak seusianya tetapi memiliki penampilan sedikit garang dan tubuh yang terlihat sangat kokoh.
Jian Chen langsung mengenali anak itu dari ingatannya. Dia adalah salah salah satu anak yang membawanya ke bukit bersama dengan beberapa temannya lalu menghajarnya habis-habisan tepat di kepala.
Namun, ada hal yang sangat janggal tentang kejadian itu bagi Jian Chen. Luka di kepalanya hanya menyisakan bekas saja dan itu adalah sesuatu yang mustahil untuk sembuh dalam waktu sehari saja. Tetapi ia sama sekali tidak peduli tentang hal itu yang penting ia selamat.
“Zugong!”
Jian Chen menggertakkan giginya sedikit dan menatap anak bernama Zugong dengan tatapan sangat dingin.
“Ada apa dengan tatapanmu itu? Tampaknya kau sudah memiliki sedikit nyali. Apa kau tidak sadar bahwa kau telah menjadi orang paling terkenal di kota Shanghai?” Zugong menyeringai jahat.
Mata Jian Chen sedikit menyipit karena tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Zugong. Ia pun berpikir kembali kenapa semua orang awalnya menatapnya dengan tatapan dingin tidak suka.
Semua anak di tempat itu pun menatap Jian Chen dengan tatapan jijik.
Karena Jian Chen hanya tetap diam dan tampak sedang berpikir, Zugong hanya terkekeh lalu melempar sebuah kertas yang digulung dengan rapi.
Jian Chen secara naluriah menangkapnya lalu membukanya. Saat melihat isinya, ia pun akhirnya mengerti mengapa semua orang menatapnya dengan tatapan jijik.
Di kertas itu, terdapat gambar dirinya yang sedang telanjang bulat di depan seorang wanita mendekati usia paruh baya.
Dan keterangan yang tertulis di bawah gambar itu pasti membuat orang-orang merasa jijik karena banyak tuduhan yang tidak pernah ia lakukan di tulis.
“Pelecehan anak dibawah umur? Karena menjadi mainan wanita dewasa, Jian Chen akhirnya melakukan hal yang sama kepada anak lainnya. Dan beberapa anak perempuan dibawah umur telah mengakui semua itu dilakukan oleh Jian Chen. Pencurian benda-benda pribadi milik para ibu rumah tangga. Tersangka utama yang selalu dicurigai sebagai bocah mengintip di tempat pemandian.”
“Jian Chen, dicap sebagai anak cabul terbesar di kota Shanghai!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
malest
sip
2023-01-29
3
malest
keren
2023-01-29
3
K4k3k 8¤d¤
lanjut terus thor
2023-01-29
4