Ctak!
Setelah selesai membunuh dan mengibaskan Pedang Azure agar noda darah terjatuh, Jian Chen pun menyarungkan pedangnya.
“Kau.. kau..” Xiao Yu yang sedang gemetaran ketakutan dengan air mata menetes pun tergagap ketika melihat Jian Chen membunuh dua orang dewasa dengan kecepatan yang tidak terlihat sama sekali.
Satu Bandit yang tersisa pun memasang wajah jelek. Ia pun mencabut pedang dari sarungnya di pinggangnya. “Bocah sialan! Matilah!”
Bandit tersebut pun mengayunkan pedangnya yang telah diselimuti oleh api walaupun tampak bahwa pedangnya hampir tidak mampu menahan panas dari api tersebut.
Jian Chen menatap dingin ke arah Bandit tersebut dan langsung mengangkat sarung pedang miliknya dengan tangan kiri.
Trang!
Bussssh!
Percikan api menyebar ke segala arah saat Jian Chen menangkis serangan tersebut.
“Anak ini..” Bandit tersebut pun terkejut dengan kecepatan reaksi Jian Chen yang tampak tidak wajar.
Tubuh Jian Chen terus diselimuti oleh qi berwana biru langit. Tatapannya sangat dingin saat ini karena tentu ia sangat membenci seorang bandit yang sangat suka membantai para manusia tidak bersalah.
Tap!
Jian Chen memegang gagang pedangnya sambil menahan beban dari tekanan serangan Bandit tersebut.
Kilatan pembunuhan terlihat jelas di mata Jian Chen layaknya sebuah pisau tajam.
Crak!
Sraing!
Ketika Jian Chen menarik pedangnya, ia pun langsung menebas ke arah Bandit tersebut.
Mata Bandit tersebut melebar karena kecepatan Jian Chen menarik pedang lalu mengayunkannya.
Bandit tersebut buru-buru memiringkan lehernya.
Srak!
Mata Jian Chen menyipit sedikit. Dengan reaksi yang sangat tinggi, ia pun langsung mengayunkan kakinya sekuat tenaga setelah dilapisi oleh qi.
Buak!
“Uhuk..” Bandit tersebut tersedak lalu terpental menjauh.
Jian Chen yang menatap itupun langsung melompat ke arah atas lalu mengarahkan Pedang Azure ke arah bawah.
Blug!
Bandit yang terjatuh berusaha untuk berdiri tetapi matanya tertegun ketika menatap mata pedang telah berjarak beberapa cm dari wajahnya.
Jleb!
Pedang Azure bersarang di kepala Bandit tersebut. Darah terciprat ke wajahnya. Menatap pemandangan itu, Jian Chen sedikit jijik tetapi menekan rasa mual di perutnya. Ia harus dapat menahan sesuatu seperti itu karena tau bahwa dunia kultivator adalah tempat yang sangat kejam.
Banyak anggota Bandit yang menatap Jian Chen membunuh tiga rekan mereka merasa marah.
Bahkan untuk Pemimpin Bandit memasang wajah yang sangat jelek saat ini.
“Bocah sialan! Kami akan membunuhmu!” Para Bandit pun langsung bergerak ke arah Jian Chen, jumlah mereka hampir mencapai dua puluh orang yang membuat Jian Chen memasang wajah sangat serius kali ini.
“Aku mungkin akan menyesali membantu orang-orang desa ini.” Batin Jian Chen karena merasa bahwa ia tidak mungkin mampu mengalahkan hampir dua puluh kultivator tingkat Martial Spirit tahap kedua seorang diri kecuali dirinya mencapai tahap yang lebih tinggi.
Ketika memikirkan hal itu, Jian Chen teringat tentang Kristal Ungu Abadi. Benda itu sebelumnya membuatnya menerobos tahap kedua Martial Spirit. Tetapi saat ini ia tidak tau bagaimana cara menggunakan benda yang ada di dalam tubuhnya.
“Aku tidak perlu memikirkan hal itu saat ini! Yang paling penting adalah bertahan hidup!” Batin Jian Chen dan mencengkram erat Pedang Azure di tangan kanannya lalu memegang sarung pedang di tangan kiri.
Beberapa Bandit pun tiba dalam sekejap di dekat Jian Chen karena jarak mereka adalah yang paling dekat.
Tiga Bandit pun bergerak secara bersamaan. Dua dari mereka berbelok sedikit karena ingin menyerang Jian Chen dari kiri dan kanan.
“Tampaknya mereka memang tidak bodoh sama sekali.” Batin Jian Chen.
Bandit yang datang dari depan lebih dulu tiba di depan Jian Chen dan langsung mengayunkan pedangnya sekuat tenaga.
Tanpa membuang waktu, Jian Chen mengangkat sarung pedang yang ada di tangan kirinya.
Bandit tersebut mencemooh Jian Chen karena mencoba menahan tebasan dari pedang yang tajam menggunakan sarung pedang kayu.
Trang!
Tetapi Bandit tersebut terkejut saat menatap sarung pedang milik Jian Chen tidak tergores sedikitpun.
Jian Chen yang berhasil menahan tebasan merasa berat di tubuhnya karena memang benar bahwa dirinya masihlah anak berumur 12 tahun dan tidak mungkin menandingi tubuh pria dewasa meskipun tingkat kultivasi mereka sama.
Karena tau bahwa gawat akibatnya jika ka tidak membunuh musuh dihadapannya saat ini, Jian Chen pun melapisi telapak kakinya menggunakan qi lalu melakukan gaya tolakan.
Tangan kiri Jian Chen saat ini memunculkan urat-urat tebal karena mencoba menepis tekanan dari Bandit.
Crang!
Karena sarung pedang tersebut terbuat dari kayu dan pinggirannya sangat halus, Jian Chen memiliki keuntungan dan dapat menepis pedang lalu ia pun mengayunkan pedangnya sekuat tenaga.
Sraing!
Jrezzh!
Darah yang sangat banyak terciprat saat Jian Chen berhasil memenggal musuhnya.
“Mati!” Teriak dua Bandit yang telah tiba dari kiri dan kanan Jian Chen sambil mengayunkan pedang di tangan mereka sekuat tenaga.
Insting Jian Chen tampak meningkat drastis saat perasaan kematian sangat dekat dengannya. Itu sama seperti saat Zugong yang ingin membunuhnya ketika pertama kali ia keluar dari kota tempat kelahirannya.
Jian Chen pun mengangkat Pedang Azure bersamaan dengan sarung pedangnya ke arah atas.
Trang! Trang!
Kedua Bandit memasang wajah yang sangat jelek karena Jian Chen masih bisa menahan tebasan yang mereka lancarkan sekuat tenaga.
“Apa yang harus aku lakukan?” Batin Jian Chen karena ia tidak tau harus melakukan apa karena ini kedua kalinya ia bertarung.
Sebelum ada yang bergerak, salah satu dari Bandit tersebut pun melemahkan pegangannya pada pedang yang menekan Pedang Azure.
“Kesempatan!” Batin Jian Chen dan langsung mengayunkan Pedang Azure ke arah Bandit yang sedang menekannya.
Sraing!
Srak!
Bandit tersebut terkejut tetapi tidak sempat menghindar sama sekali. Lehernya pun terpotong setengah lalu tubuhnya terjatuh ke permukaan tanah.
Jian Chen menghela nafas panjang untuk sesaat lalu menatap ke arah kanan tempat Bandit lainnya yang perlahan tumbang juga ke bawah.
Blug!
Ketika tubuh Bandit tersebut terjatuh ke permukaan tanah, Jian Chen terdiam untuk waktu satu detik karena melihat seorang anak seumurannya yang masih menekan kedua belati di tangannya ke arah kepala Bandit tersebut.
“Jian Chen! Bawa Xiao Yu dari tempat ini!” Teriak Xiao Zo yang masih terlibat pertarungan dengan Pemimpin Bandit.
Mendengar itu, Jian Chen tidak membuang waktu sama sekali dan langsung meraih Xiao Yu. Ia pun melesat dengan kecepatan penuh menuju arah tertentu dan itu adalah arah yang pernah diceritakan oleh Xiao Yu menuju kota besar.
Xiao Yu yang di tangkap oleh Jian Chen pun terkejut dan menatap ke arah Kakeknya dikejauhan yang masih bentrok dengan intens dengan Pemimpin Bandit.
“Turunkan aku! Kakek masih ada di sana!” Xiao Yu berteriak keras sambil menangis dan mencoba memberontak dari bahu Jian Chen karena ia di bawa seperti kantong pasir.
Jian Chen sama sekali tidak peduli dengan teriakan Xiao Yu. Ia mencoba kabur karena banyak dari Bandit kini yang telah mendekat ke arahnya. Jika ia berhenti sebentar saja, kemungkinan mereka akan terkejar. Ia memaksakan tubuhnya bergerak melampaui batas menggunakan qi walaupun itu terasa sangat menyakitkan.
“Berhenti!” Teriak para Bandit dan terkejut dengan kecepatan lari Jian Chen yang memiliki kaki pendek.
Xiao Zo yang menatap Jian Chen bergerak dengan kecepatan tinggi pun tersenyum kecil karena keselamatan cucunya adalah yang utama karena putranya telah tewas saat ini.
Karena tau bahwa Xiao Yu pasti akan aman bersama Jian Chen, anak yang tampak dewasa padahal belum waktunya dari segi sifat, Xiao Zo pun menerjang ke arah Pemimpin Bandit untuk membalaskan dendam kematian putranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
soegiman aja
😎😎😍
2023-04-06
3
Irianto Rakim
semangat Jian
2023-03-02
2
Hades Riyadi
wes hajaarr teruuss....😀💪👍👍
2023-02-05
2