Tawa terdengar di tempat itu saat keempat anak menatap Jian Chen dengan tatapan menghina.
“Luka tusukan di perutmu pasti akan membuatmu mati. Tetapi, untuk berjaga-jaga agar kau tidak selamat seperti terkahir kali, aku akan memastikan kematianmu!” Zugong dengan senyum jahatnya mengangkat pisau ke arah atas untuk berniat menikam Jian Chen sekali lagi.
Jian Chen yang melihat itu pun secara refleks bangkit dan menyundul dagu Zugong.
Buak!
Zugong yang merasakan sakit luar biasa di dagunya langsung mundur terhuyung-huyung ke belakang. Ketiga teman Zugong pun merasa heran bahwa Jian Chen masih mampu berdiri.
“Kau.. kau..” Zugong yang merasakan sakit di dagunya pun semakin marah saat ini.
“Habisi pecundang itu!” Teriak Zugong sekuat tenaga.
Mendengar teriakan Zugong, Jian Chen hanya menggerakkan giginya dengan kuat. Ia mengangkat tangannya ke arah samping dan pedang karatan yang awalnya terjatuh pun langsung melesat ke arah tangannya.
Tap!
Ketiga teman Zugong yang awalnya ingin bergerak, terkejut dengan peristiwa itu. Mereka langsung menyadari bahwa Jian Chen adalah seorang anak yang memiliki Senjata Kelahiran. Bahkan Zugong tentu mengetahui hal itu hanya dari sekali lihat saja.
“Kalian ingin membunuhku? Kalianlah yang lebih dulu akan mati!” Ucap Jian Chen dingin.
Benda yang berdetak di dalam tubuhnya yang semula menyerap banyak qi dari langit dan bumi pun langsung mengedarkannya ke luka-luka Jian Chen. Itu tidak menutupi luka sepenuhnya, hanya saja, itu seperti menghambat agar luka Jian Chen tidak melebar ataupun mengeluarkan darah. Jika itu terjadi, sudah pasti luka akan lebih cepat menutup hanya dalam waktu beberapa jam saja.
Juga, sebagian besar qi yang awalnya terserap pun disalurkan ke pedang karatan yang ada di tangan Jian Chen.
Pedang karatan itu bergetar keras dan memancarkan silau biru. Tekanan yang sangat berat pun terpancar di tempat itu yang membuat keempat anak yang awalnya memukuli Jian Chen berkeringat di punggung mereka.
Krak! Krak! Krak!
Pedang karatan tersebut pun memiliki banyak retakan yang membuat karat pada pedang berjatuhan. Tidak lama setelah itu, pedang berwarna biru langit yang memiliki pola-pola aneh di permukaannya terlihat.
“Pedang Azure..” Gumam Jian Chen saat mengetahui informasi tentang nama pedang miliknya.
Qi berwarna biru mendekati warna langit pun menutupi seluruh tubuh Jian Chen. Ia merasakan perasaan sangat hangat saat ini dan mengabaikan rasa sakit dari luka yang ada di perutnya yang telah terhenti mengeluarkan darah.
Tidak lama kemudian, sarung pedang milik Jian Chen pun bergerak ke arah tangan kirinya. Sarung pedang yang terlihat lusuh sebelumnya perlahan terkikis dan menunjukkan bentuk sejatinya juga.
Sarung pedang Azure memanglah kayu yang memiliki desain sedikit unik berwarna coklat keperakan.
Keempat anak yang dipimpin Zugong pun sedikit gemetaran saat merasakan qi yang menyelimuti Jian Chen.
“Tidak mungkin.. apakah anak ini menembus Martial Spirit tahap kedua?” Zugong bertanya dengan nada sedikit ketakutan.
Jian Chen mendengar yang tentang nama Martial Spirit tau bahwa itu adalah tingkat pertama jalan Kultivasi. Ia juga merasakan sesuatu meledak di dalam dirinya dan itu merupakan tanda bahwa ia telah menembus Martial Spirit tahap kedua.
“Cepat bunuh dia! Dengan kalian bertiga, kalian pasti menang dengan tingkat kultivasi yang sama! Aku akan menambah koin emas untuk membunuh anak itu!” Perintah Zugong kepada tiga temannya.
Ketiga dari mereka saling memandang lalu mengangguk. Ketiganya pun langsung bergerak ke arah Jian Chen. Kali ini, ketiganya juga menggunakan qi di tangan mereka karena tentu saja mereka bertiga telah mengikuti ujian kebangkitan sebelumnya.
Dua anak yang berada di depan pun sudah tiba di depan Jian Chen. Keduanya langsung mengayunkan tinju yang telah dibaluti oleh qi yang berwarna putih pudar.
Jian Chen yang menatap itu pun secara refleks mengangkat sarung pedang di tangan kirinya.
Tring! Tring!
Karena panjang sarung pedang itu, kedua tinju anak tersebut langsung diblokir oleh Jian Chen walaupun ia sedikit mundur. Terlihat bahwa di bawah saat ini tanah sedikit terkorek.
“Matilah..” Ucap Jian Chen dingin sambil mengayunkan pedang Azure ke salah satu anak dari atas ke bawah.
Sraing!
Srak!
Salah satu dari mereka terkejut saat pedang berwana biru muda itu melewati tubuhnya.
Sebelum ada yang berbicara, salah satu anak lagi tiba di samping Jian Chen sambil mengayunkan tinjunya juga.
Jian Chen melirik ke arah samping dan mengangkat sedikit lengannya ke arah atas.
Bang!
Siku Jian Chen terkena pukulan yang sangat kuat yang membuat Jian Chen kesakitan tetapi ia tetap menahannya.
Blug! Blug!
Suara terjatuh terdengar saat dua bagian tubuh tergeletak di atas permukaan tanah. Itu adalah dua bagian tubuh anak yang di potong oleh Jian Chen sebelumnya.
Kedua anak lainnya terkejut melihat itu. Rasa takut luar biasa muncul dihati keduanya karena tidak menyangka bahwa salah satu teman mereka tewas hanya dengan satu tebasan saja.
Karena ketakutan, keduanya tidak sadar bahwa Jian Chen mengayunkan pedang Azure dari kenan ke kiri.
Sraing!
Srak! Srak!
Jrezh!
Darah yang sangat banyak menyemprot ke udara saat Jian Chen memenggal kedua anak itu sekaligus. Wajahnya kini masih sangat dingin dan sedikit pucat.
Blug! Blug!
Kedua tubuh anak itu pun terjatuh ke permukaan tanah setelah tewas di penggal oleh Jian Chen.
Lalu tatapan Jian Chen bergerak ke arah Zugong yang sudah gemetaran ketakutan. Sangat terlihat kedua kaki Zugong saat ini bergetar tak terkendali.
“Berikutnya giliranmu!” Ucap Jian Chen dingin saat mengibaskan pedang Azure ke arah samping untuk menjatuhkan noda darah yang tertempel.
“Tolong.. jangan bunuh aku..” Zugong perlahan mundur selangkah demi selangkah karena sangat takut mati. Tetapi kakinya tidak memiliki kekuatan untuk berlari karena rasa takut yang ia rasakan.
Selang*kangan Zugong pun saat ini sudah basah karena ketakutan.
Jian Chen tidak berbicara sama sekali dan perlahan berjalan ke arah Zugong. Ia tau bahwa dunia ini adalah dunia untuk orang orang kuat berada. Bersikap lunak hanyalah kelemahan yang akan membawamu ke dalam kematian. Tentu ia paham akan hal itu karena sudah sering membaca kisah-kisah di cerita fiksi ketika ia berada di Bumi. Dan kali ini, ia masuk ke dalam dunia seperti itu yang membuatnya akan berpikir dua kali untuk lunak kepada seseorang yang mencoba untuk membunuhnya sebelumnya.
“Tidak ada ampun bagimu,” ucap Jian Chen dingin dan langkah kakinya semakin cepat.
“Tolong.. ibuku pasti tidak akan senang jika kau melukai aku. Kau tidak tau bukan bahwa ibuku tidak sesederhana kelihatannya! Dengan koneksinya, ia pasti akan menyewa pembunuh bayaran setelah mengetahui kau membunuhku!” Balas Zugong mencoba mengancam Jian Chen dengan kekayaan keluarganya.
Tanpa berbicara lagi, Jian Chen langsung melesat dengan kecepatan penuhnya. Ia tiba di depan Zugong dalam sekejap dan mengayunkan pedang Azure sekuat tenaga.
“Tida-..” Zugong mencoba memohon tetapi kata-katanya tidak selesai saat bilah tajam menyayat lehernya.
Sraing!
Srak!
Jrezh!
Darah yang sangat banyak menyemprot ke langit saat kepala Zugong terlepas dari lehernya.
“Tidak ada ampun bagimu setelah mencoba membunuhku dua kali!” Hanya itulah kata yang keluar dari mulut Jian Chen saat ia menatap tubuh Zugong yang terjatuh ke atas permukaan tanah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Aleyiena
iuhhh ngompol
2023-11-05
1
Irianto Rakim
Bagus sekali Jian Chen jangan takut
2023-03-02
2
ais adam
Lanjut
2023-02-10
2