Sudut pandang orang ketiga
Ayu pun mulai mengemasi barang-barangnya. karena esoknya, ia harus berangkat. dan perjalanan ayu ke kampung halamannya itu menggunakan transportasi kapal.
ada tiga jenis atau tempat pelabuhan kapal. pertama, Ia menggunakan kapal yang ada di samudra pelabuhan bungus, yang kedua ya menggunakan kapal yang ada di pelabuhan teluk Bayur. dan yang ketiga yaitu kapal cepat dengan jarak tempuh hanya 3 jam. sementara 1 dan 2 jarak tempuhnya yaitu 12 jam.
Namun, ayu lebih memilih menaiki kapal yang bersandar di pelabuhan teluk Bayur. karena, ongkos nya sangat terjangkau.
***
esok harinya pun tiba. dengan berat hati Satya pun mengizinkan ayu untuk pulang ke kampung halamannya. walaupun rasanya berat untuk berpisah, namun Satya berusaha untuk tidak egois. Satya tahu, walaupun ia sangat membutuhkan Ayu berada di sampingnya. namun Ayu pasti merindukan kedua orang tuanya.
"ay, kakak akan mengantarmu sampai ke kapal ya!!"seru Satya kepada Ayu yang saat ini sedang bersiap-siap untuk berangkat. Ayu yang mendengar penuturan Satya itu pun mengalihkan pandangannya. saat ini, Ayu telah siap dengan setelan bajunya dan sudah wangi. wkwkw..🤭🤭
"kakak serius mau mengantarkan Ayu sampai pelabuhan? tapi kan, pelabuhan itu jauh kak.."ucap ayu lagi berusaha memberikan pengertian kepada Satya. Iya tidak ingin Satya menghabiskan waktunya hanya untuk mengantarnya ke pelabuhan.
"nggak papa Kalau jauh, kakak hanya ingin memastikan bahwa kamu sampai di pelabuhan dengan selamat. setelah kamu naik kapal Kakak akan pulang kembali."ucap Satya dengan keras kepala.
Ayu pun menjadi bingung, bagaimana cara berbicara dan berusaha memberikan pengertian kepada Satya. karena Satya tipikal orang yang keras kepala. karena malas berdebat akhirnya Ayu pun mengizinkan Satya untuk ikut bersamanya.
karena, percuma rasanya, jika Ayu berkoar-koar untuk melarang Satya mengantarnya sampai pelabuhan.
"baiklah..." ucap Ayu dengan pasrah. karena sudah mengantongi izin mengantarkan Ayu sampai pelabuhan, Satya pun langsung beralih ke kamarnya dan mengambil tas kecil yang berisi handphone, ATM, uang dan lain sebagainya yang ia perlukan. sebenarnya Satya juga masih memiliki cincin penyimpanan tak terhingga.
Satya juga bisa menyimpan barang-barangnya di sana, namun agar tidak terlalu kentara bahwa ia memiliki ilmu batin, Satya pun harus repot-repot menggunakan tas kecil sebagai wadah untuk menyimpan barang-barang keperluannya. tak lama Satya keluar.
"ayo berangkat ay..."ucap Satya dengan santai. terlihat Satya berdandan sedemikian rupa, apalagi aura ketampanan itu menyeruak dari dalam dirinya. melihat itu, Ayu hanya menikmati saja.
Setelah itu, mereka pun langsung berangkat dan meninggalkan rumah itu. namun sebelum akhirnya mereka sampai di pelabuhan tujuan, terlebih dahulu Ayu mengatakan untuk singgah ke supermarket.
"Pak, singgah di supermarket dulu ya pak.."ucap Ayu kepada sopir taksi online itu.
"baik mbak..."ucapnya sambil melajukan mobilnya menuju salah satu supermarket yang ada di sekitaran tempat itu.
"Untuk apa kita singgah di supermarket ?bukannya kamu dan aku akan ke pelabuhan?"tanya Satya dengan penuh penasaran. Ayu yang mendengar pertanyaan dari satya itu, segera memberikan senyum manis kepadanya.
"Iya Kak, Ayu perlu membeli beberapa makanan ringan untuk perjalanan ayu nanti. karena di pelabuhan itu tidak ada yang menjual makanan, kecuali di pelabuhan teluk bungus." ucap Ayu memberikan pengertian kepada Satya.
Satya pun hanya mengganggu anggukan kepalanya tanda mengerti. tak lama akhirnya mereka sampai ke sebuah supermarket. sesampainya mereka di supermarket, Ayu langsung membeli beberapa cemilan dan minuman untuk perjalanannya nanti.
setelah Ayu merasa cukup. Ia pun langsung menuju kasir dan membayar semua belanjaannya. cukup banyak yang Ayu beli, karena ia tahu bahwa ia sangat membutuhkan itu semua nanti.
setelah membayar Mereka pun langsung meninggalkan supermarket itu dan segera menuju ke pelabuhan teluk Bayur. 10 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di pelabuhan itu. Ayu pun langsung membayar ongkos perjalanannya dan langsung pergi ke loket untuk membeli tiket. sementara, Satya hanya berjalan mengekori kemanapun Ayu pergi.
"Pak tiketnya satu ya, dengan tujuan sioban."ucap ayu memberikan informasi tentang tujuan keberangkatannya. tak lama tiket itu pun sudah di tangan. mereka segera masuk dan melihat nomor ranjang yang ada di sana. saat mereka masuk, Satya mengedarkan pandangannya merasa aneh dengan alat transportasi yang besar ini.
"ay... Apakah kamu akan menaiki kapal besar ini ?"tanya Satya dengan penuh penasaran. Ayu pun segera menganggukkan kepalanya.
"tentu saja kak, kapal ini adalah salah satu alat transportasi yang Ayu gunakan untuk sampai di kampung Ayu. memangnya kenapa Kak..?"tanya Ayu sambil terus meletakkan barang-barang bawaannya di bawah tempat tidurnya.
Satya tidak menjawab, Ia hanya mengedarkan pandangannya ke sana ke mari. dalam hati Satya benar-benar merasa cemas terhadap Ayu yang mengikuti dan menyebrang lautan. apalagi Satya tidak sampai hati kalau Ayu harus meninggalkannya beberapa hari. tanpa banyak tanya lagi, Satya keluar dari deretan ranjang itu dan pergi menuju loket pengambilan tiket. sementara Ayu hanya melihat kepergian Satya dengan sejuta pertanyaan di kepalanya.
( mau ke mana Kak Satya. Apakah ia sedang marah?) batin Ayu yang melihat Satya pergi begitu saja.
namun Ayu tidak tinggal diam, Iya segera mengeluarkan benda pipih yang selalu menemani seluruh makhluk di seluruh muka bumi ini. dan segera menghubungi nomor Satya. Namun nyatanya, panggilan darinya tidak dijawab olehnya.
"kok nggak dijawab sih. sudahlah kalau begitu, yang pasti aku pulang dulu."gumam Ayu dengan pelan. ayu kembali fokus mengemasi barang-barang itu. tak lama Satya pun muncul kembali. melihat hal itu Ayu pun kembali bertanya-tanya.
"Kakak dari mana, aku pikir Kakak sudah akan kembali.."ucap ayu bertanya kepada Satya. namun saatnya tidak menjawab, Iya hanya langsung duduk di salah satu ranjang yang dekat dengan ranjang Ayu dan merebahkan tubuhnya.
POV Satya
saat ini, Aku sedang menemani Ayu untuk mengantarnya ke pelabuhan teluk Bayur. entah kenapa dalam hati kecilku, menginginkan untuk mengantar kepergian Ayu ke kampung halamannya. saat kami telah tiba di pelabuhan teluk Bayur, Ayu segera bergegas ke loket untuk membeli tiket. diam-diam Aku belajar mengamati di setiap lingkungan yang ada di tempat itu. hitung-hitung, jika suatu saat nanti Ayu pergi tanpa mengatakan apapun kepadaku. aku bisa pergi menyusulnya ke kampung halamannya.
saat Ayu sudah mengambil tiket untuknya. ayu pun langsung masuk ke dalam kapal, sementara aku selalu mengekori kemanapun ia pergi seperti anak itik. setibanya kami di dalam kapal itu. aku tercengang melihat deretan ranjang yang ada di sana. ukuran kapalnya pun sangat besar sehingga bisa menampung ratusan bahkan ribuan orang di dalamnya. di sana Kami mulai mencari nomor tempat tidur untuk Ayu. saat sudah ketemu, Ayu pun langsung meletakkan barang-barangnya di atas matras itu.
***bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Nisa Saumatgerat
di sesuai kan saja kk..😁😁. diluar pakek hijab, di rumah lepas...🤭🤭
2022-11-17
1
azka aldric Pratama
smgttttttttttt Thor 👍👍👍.....kirain MC ceweknya mke hijab sesuai yg di WP 🤭🤭🤭
2022-11-17
2