terlihat dua anak manusia sedang duduk berhadapan. mereka sedang terlibat pembicaraan serius. hehehe entahlah itu serius atau tidak..
"Mmm baiklah. Apa yang ingin kamu tunjukan ?” Tanya Ayu lagi dengan sejuta pertanyaan di benaknya. Satya pun mengibaskan tanganya, entah dari mana dan bagaimana, tampaklah dua tael dan koin emas muncul diatas tikar itu. melihat itu, ayu pun terkejut tak percaya. ia berusaha mengucek-ngucek matanya..
“ini…” ucapnya langsung terpotong tidak percaya. Ayu pun mengarahkan pandangannya antara Satya dan benda itu. melihat Ayu sepertinya kebingungan, Satya pun akan bicara. Iya menjelaskan dan menyebutkan nama benda itu.
“ini adalah tael emas dan koin emas. Di tempatku inilah alat tukar yang kami gunakan, bukan uang kertas.” Ucapnya kepada ayu. Satya menjelaskan kegunaan benda itu kepada Ayu. ayu pun masih bengong tak percaya. ia mengambil emas itu untuk di periksa.
Ayu pun menatap tail emas itu tidak percaya, Iya main bola kebalikan benda itu berkali-kali.
“ini benaran emas ?” tannyanya. Dan satya menganggukan kepalanya. ia benar-benar tidak habis pikir dengan ini semua. ayu masih mengira ini adalah mimpi, karna tidak mungkin emas keluar hanya dengan mengibaskan tangan atau membaca mantra.
setelah Ayu puas mengamati benda tersebut, Ia Pun meletakkannya kembali dan menghela nafas untuk menenangkan perasaan dan pemikirannya yang sudah melayang entah kemana. ayu pun beralih menatap Satya dan bertanya.
“lalu, apa yang akan kamu lakukan dengan emas ini. Apakah hanya ini yang kamu punya.?” Tanya ayu lagi.
“aku masih memiliki banyak, apa kau ingin melihatnya. Bahkan aku tidak hanya memiliki emas saja. Aku memiliki intan dan permata.” Ucapnya tanpa dosa.
ucapan itu, Hampir saja membuat ayu jantungan, ayu kemudian berpikir sekaya apa dia ? tapi kenapa ia luntang lantung tidak jelas di jalanan sementara ia punya emas dan permata. Apa ia pelit pada dirinya sendiri ?
“tidak perlu, aku hanya bertanya saja. Kalau kamu punya harta sebanyak itu, kamu jangan mengatakannya pada orang lain, atau tidak, kamu pasti akan diburu.” Ucap ayu memperingatinya. setelah itu, ayu kembali menatap emas itu.
“ini kamu simpan saja lagi..” ucap ayu sambil melirik emas itu.
“apakah benda ini disini tidak laku ?” Tanya nya. pertanyaan itu membuat Ayu terkejut. Siapa yang bilang ini tidak laku bambang,..!! benda ini bahkan menjadi aset terpenting di semua Negara.
“memangnya kenapa,? benda ini disini sangat laku, apalagi ini emas murni, pasti harganya sangat mahal.” terang Ayu lagi.
ayu benar-benar tidak percaya dengan pertanyaan polos itu.
“kalau begitu, kita jual saja.” Ucapnya dengan mudah. sontak Ayu pun terkejut. di mana-mana orang akan berpikir 1000 kali untuk menjual emas itu. apalagi harga jualnya dari tahun ke tahun selalu meningkat.
“kamu yakin ingin menjualnya ?” tanya ayu tak percaya. Ia menganggukan kepalanya.
“kamu saja yang urus nanti. Aku hanya akan ikut saja.” Ucapnya. Ayu kembali menatap emas itu. ayu pun kemudian berpikir untuk mencarikannya tempat tinggal denga uang itu nanti.
“baiklah kalau begitu, besok kita jual. Tapi kita tidak pergi sendiri ya, karna ini barang berharga. Untuk saat ini, sebaiknnya kamu istirahat dulu. Nanti besok kita jual.” Ucap ayu lagi. mendengar ucapanku Satya pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.
kemudian Ia berbaring diatas karpet yang ayu bentangkan tadi. ayu pun langsung ber inisiatif menyelimutinya.
“kamu istirahatlah, jangan pikirkan apapun. Istirahat yang nyeyak.” Ucapnya. setelah itu. ia pun memberikan emas itu padanya lagi untuk disimpan. Ia tidak mengibaskan tangannya lagi. Ia hanya menarok emas itu di bawah bantalnya.
Melihat Satya sudah tertidur, ayu pun memutuskan keluar dan kembali ke kamarnya. Di kamar, ayu menelpon saudaranya untuk menemani mereka besok menjual emas itu.
Kring kring kring
“halo..” ucapnya di sambungan telpon.
“halo kak enda, besok sibuk tidak ?” tanya ayu dengan hati hati.
“tidak. Ada apa memangnnya..?” Tanya nya lagi.
“besok nanti temani aku ke suatu tempaat. Kemungkinan nanti siang sekitar jam satuanlah.” jawab ayu lagi di sambungan telpon.
“baiklah…” ucapnya.
“baiklah kak, makasih ya. Ayu Cuma mau ngomong itu. ayu tutup telponnya ya..” ucapnya sambil menutup panggilan.
***
Ke esok paginya, ayu kembali masuk kerumah pak kos. ia berniat melihat ke adaan satya. Saat ayu masuk, ternya satya sudah bangun dan duduk bersila diatas tikar itu. ia melihatnya datang dan ia tersenyum.
"bagaimana ? apakamu tidur nyenyak tadi malam ?” tanya ayu sedikit kepo. Satya hanya tersenyum menanggapi ucapan ayu. Ayu pun paham. Mungkin ia masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri di tempat baru. Setelah itu, Ayu menyurunya untuk mencuci muka dan menggosok gigi, sementara ia menyiapkan makanan untuk sarapan mereka.
satya pun menurut dan masuk kedalam kamar mandi. sementara ayu kembali ke kamar kosnya untuk mengambil makanan. Tak lama ia pun keluar, sarapan sudah tersaji walaupun hanya seadanya.
“duduklah sarapa dulu.” Ucap ayu. Satya hanya menurut dan duduk.
Dia pun makan dengan tenang, sementara ayu tidak ikut makan karna lambungnya tidak terbiasa menerima asupan makanan di pagi hari, jika ia paksakan maka ayu merasakan sakit perut, dan bisa saja akan muntah.
“kenapa kamu tidak makan yu, apa kamu tidak mau makan bersamaku ?” tanyanya. mendengar pertanyaan itu, ayu menggelengkan kepalanya.
“bukan begitu kak, perutku tidak biasa makan pagi, aku hanya akan makan diatas jam 10. Kalau tidak, aku akan sakit perut.” Ucapnya menjelaskan pada Satya.
"tapi, walaupun begitu, kamu juga nanti akan sakit.” Ucapnya lagi. Ayu pun tidak dapat membalas kata-katanya lagi, karena yang ia katakana benar adanya.
“oh ya, apa di dunia kamu ada sekolah ?” tanya ayu penasaran. sekalian mengalihkan pertanyaannya.
“ sekolah, ada tapi kami hanya akan belajar tata karma dan strategi perang. Tidak semuanya dapat kami pelajari.” Ucapnya sambil terus mengunya makananya.
“mmm… lalu kamu sekolah apa ?” tanya ayu lagi.
“karna aku seorang pangeran, aku belajar banyak, mulai dari cara mengurus keuangan, berlatih pedang, panah, siasat dan strategi.” Ucapnya.
“mmm jadi kamu seoranng pangeran ? dan disana, apakah laki-laki rambutnya memang harus panjang ?” Tanya ayu lagi.
“ia, laki-laki dan perempuan berambut panjang, karna rambut ini adalah mahkota, jadi tidak boleh dirusak, harus dirawat. Tapi disini berbeda. Laki-laki akan berambut pendek sementara perempuan berambut panjang, dan juga perempuan ada yang membungkus kepalanya dengan kain. Aku sungguh tidak mengerti, kenapa mereka mmelakukan itu. sama seperti kamu..” ucapnya panjang lebar. ayu tersenyumm mendengar penuturannya.
"Huk...huk...huk....." Batuknya. Dia keselek karena ia makan terLalu lahaP . Ayu pun langsung menyodorkan segelas air putih padanya.
"makannya itu pelan-pelan. tidak akan aDa yang merebutnya." Ucap ayu sambil tersenyum. Satya pun menatap ayu dan menyengir.
"Oh ya... Nanti siang sekitar jam 2an. Baru kita jual emas itu. Namun pagi ini, aku harus kekampus. Kamu nggak papa kan kalau aku tinggal sebentar ?" ucap ayu padanya. Awalnya satya diam tak menjawab.
"Apa itu kampus ?" Tanyanya. Ayu tercengang dan sedikit menggarut-garutkan kepalanya yang tidak gatal.
“kampus itu sama dengan sekolah atau gedung untuk belajar. Bedanya kalau kampus ini sudah lebih tinggi tingkatannya. Jadi dia akan lebih dikenal dengan universitas.” Jelas ayu ke padanya. Dan Satya pun mengangguk-ngangguk kan kepalanya.
“kamu ngapain kesana ?” tanyanya lagi.
“aku kesana mau kuliah. Kebetulan hari ini ada jadwal jam 10 pagi.” jawab ayu lagi.
“kuliah..?” beonya. sepertinya Satya semakin bingung. 😕
“ya kuliah itu, sama dengan mengikuti pelajaran..” jelas ayu lagi dengan sabar.
“ooo…. Apa aku boleh ikut. Aku juga ingin belajar mengenai dunia ini.” Ucapnya pada ayu dengan penuh harap.
“hehe… kalau ini, kamu tidak bisa ikut.” jawab Ayu lagi.
“kenapa..?” tanya nya lagi.
Ayu pun semakin bingung cara menjelaskannya kepada Satya. namun Ia tetap berusaha menjelaskan.
***bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Lian
wuaahh
pria kayaaa
2024-04-20
0