Aku pun membuka lemari pendingin, ternyata semua bahan untuk masak sudah menipis. aku pun berencana untuk belanja lagi untuk kebutuhan dapur. Kebetulan, aku sudah memiliki uang, alias di kasih. Setelah itu, Aku mulai memasak nasi goreng. setelah selesai memasak nasi goreng, aku membersihkan dapur dan piring yang masih kotor. Aku juga tidak lupa mencuci dan menjemur pakaian.
setelah menjemur pakaian aku pun masuk kembali ke dalam rumah. Tak lama, kak satya keluar dengan muka bantalnya, walau pun muka bantal tapi sangat menarik menurutku. Namun satu hal yang kurang, yaitu rambut godrongnya. Aku melihatnya berjalan kearah ku, ya di dapur.
“kakak sudah bangun, mau sarapan kak. ?” tanyaku. Ia hanya menganggukkan kepalanya. Jujur aku kecewa dengan responnya seperi itu, seolah ia tidak ingin berbicara denganku. (eleh,,,, sensitive banget deh yu…)
Walaupun begitu, aku langsung menyiapkan sarapan untuk kami. setelah siap, kami pun makan dalam diam. seketika suasana hening itu tercipta diantara kami. namun, Untuk memecahkan keheningan, aku bersuara.
“kakak… hari ini kakak akan kemana..?” Tanya ku. Ia tidak melihat ke arah ku, namun ia tetap menjawab walaupun seadanya.
“ngak ada…” jawabnya. (Buset… datar banget jawabnya cok…. nggak tahu apa si babang kalau dedek kecewa dengan jawaban datarnya.. ih.. kesel...😕😕)
“mmm… kalau kakak tidak keberatan, aku akan ngajak kakak ke salon untuk memangkas rambut kakak. Apa kakak mau..?” Tanya ku lagi. walaupun hari ini sikapnya sangat menyebalkan, namun aku tetap mengajak ia berbicara.
“baiklah…” ujarnya. Setelah ia setuju, aku tidak bertanya lagi, takutnya aku berbuat salah sehingga ia menjawab sebegitu singkat pertanyaan ku.
Kami kembali makan dengan diam. Tak lama, kak satya sudah selesai dengan sarapannya. Dan tanpa mengatakan apa-apa, ia kembali ke kamarnya. perasaan seperti itu tidak pernah aku rasakan.
Sungguh, aku merasa tidak enak di abaikan seperti itu, seolah aku tidak ada di sampingnya, tak sedikit pemikiran negatif yang muncul di kepalaku. mungkin ia sudah tidak ingin aku tinggal disini, atau aku melakukan kesalahan sehingga membuatnya marah seperti itu. banyak sekali dugaan-dugaan yang ada di kepalaku.
namun segera pikiran itu aku singkirkan. Tidak baik berpikiran buruk tentang orang lain bukan…?? Itulah yang berusaha aku yakinkan pada diriku, barangkali ia kelelahan atau banyak pikiran.
Setelah itu, aku membersihkan kembali meja makan itu. kebetulan hari ini aku tidak ada jadwal kuliah, jadi aku bebas. Setelah membersihkan meja makan, aku beralih membersihkan lantai rumah dan hari ini aku membersihkan rumah sampai waktu menunjukan waktu untuk makan siang.
Aku sebenarnya ingin ke pasar untuk membeli perlengkapan memasak, dan juga mengajak kak satya untuk pangkas rambut. Namun setelah melihat responnya seperti itu, aku menjadi tidak enak untuk kembali mengajaknya, barang kali, ia punya pekerjaan lain.
Apa lagi, selesai sarapan tadi, ia tidak keluar dari kamarnya, menguatkan keyakinan ku bahwa ia sedang menghindariku. Tapi kenapa..? apa yang sudah aku lakuan, sampai ia harus menghindari ku seperti itu..?
Karena malas berpikir, aku kembali memasak nasi untuk makan siang, dan untuk sambalnya, aku akan membeli saja di rumah makan, karena tidak ada stok untuk masak hari ini. Setelah berpikir, aku pun pergi keluar untuk membeli sambal untuk kami. Sesampainya aku di rumah makan. aku langsung membeli apa yang aku inginkan.
“beli apa kak..? Tanya penjual nasi itu. ia bertanya namun tangannya tidak tinggal diam. karena sedang banyak pemilih yang mengantri untuk membeli di sana.
“beli sambal bang, sambalnya ayam bakar 2 potong, dan sefood dua porsi.” Ucapku.
"baik Kak tunggu sebentar ya Kak." ucapnya dengan Ramah. aku pun menganggukkan kepalaku tanda menyetujuinya. setelah selesai melayani pembeli lain, penjual itu pun langsung membungkus pesananku. saat ia sedang membungkus, tiba-tiba ia bertanya lagi.
“pakek nasi kak..?” Tanyanya lagi.
“ngak bang…” ucap ku seadanya. Setelah itu, pesanan ku datang, aku menyerahkan bayarannya, setelah itu aku kembali pulang. Sesampaiku dirumah, kulihat tidak ada tanda-tanda kak satya akan keluar dari kamarnya. aku kembali mulai bertanya-tanya dalam hatiku.
“kak satya ngapain sih di kamar, apa tidak merasa lapar..” ucapku. Setelah menyalin tempat ikan itu, aku pun naik keatas dan mengetuk pintu kamar kak satya. setelah aku memindahkan ikan-ikan itu, aku pun memutuskan untuk naik ke atas.
“tokk tok tok.. kakak di dalam..” ujarku. Aku mendengar suara dari dalam.
“iya masuk saja, tidak di kunci.” Ucapnya, aku pun membuka pintu itu, namun aku tidak masik kedalam kamar, aku melihat kak satya sedang serius dengan bacaannya.
“kak, waktunya makan siang..aku tunggu dibawah ya…” ucapku. tak menunggu jawaban dari nya. Aku kembali menutup pintu itu. Aku tidak ingin berlama-lama disana, takut nanti mengganggu kegiatannya. Aku kembali ke dapur dan menyiapkan makan siang kami di atas meja.
Lima menit aku menunggunya, akhirnya ia keluar dari kamarnya. Dan duduk di kursi, ia mulai mengambil nasi dan lauknya, setelah itu ia langsung makan. Seperti biasa, kami makan dengan diam. Aku pun tidak bertanya, mana tau ia sedang tidak ingin mendengar suaraku. Namu tiba-tiba, ia bersuara.
“yu.. kapan penerimaan mahasiswa baru ? aku ingin mendaftar, kebetulan aku sudah memiliki persyaratannya.” Ucap kak satya. Aku menganggkat kepalaku, melihatnya. Namun sama sekali ia tidak mlihatku balik, aku pun kembali menundukkan kepala ku.
“ biasanya, pertengahan tahun kak..” jawbaku.
“oh…” dan ia hanya menjawab itu saja. Aku semakin berkecil hati dengan sikapnya itu. namun kami kembali melanjutkan makan siang kami. Tak lama, kak satya selesai dengn makanannya.
“aku sudah selesai. Dan tolong selama sebulan, kalau tidak ada hal penting jangan menggangguku..” ucapnya dengan biasa. Hati ku rasanya tidak merasa enak, dengan ucapan itu. aku pun hanya menganggukan kepalaku.
[ jadi selama sebulan, aku tidak akan mengganggu mu kak, tapi kenapa ? kenapa kakak tidak mengatakan alasannya.?] batinku menjerit.
Yaudah sabar lah ya. Setelah itu, aku pun membersihkan meja makan itu. setelah membersihkan meja makan itu, aku pun kepikiran untuk menemui sepupuku, agar menemaniku belanja. ya akhirnya aku memutuskan untuk berbelanja kebutuhan rumah tanpa Pak Satya. HM... sepertinya mulai sekarang aku akan membiasakan diri tanpanya.
Aku pun siap-siap menemuinya, namun sebelum pergi, aku mengabarinya terlebih dahulu, takut ia sedang ada kegiatan.
“kak en… kakak di kosan..?” isi pesanku. pesan itu pun langsung terkirim. tak lama pesan itu pun langsung berbalas.
“ia.. kakak di kosan, kenapa..?” balasnya.
“kak, bisa tidak, kakak menemaniku ke pasar hari ini, kebutuhan dapur sudah habis kak..” ucapku.
“baiklah…” balasnya.
*** bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
azka aldric Pratama
GK punya pembantu kah Thor 🤔🤔 rmh gede bgt
2022-11-17
3